Pemeriksaan Kanker Payudara Pencegahan

b. Stadium II Ukuran tumor antara 2-5 cm dan tidak terdapat penyebaran di organ lain maupun di kelenjar getah bening supra clavicula. c. Stadium III Ukuran tumor lebih dari 5 cm dan tidak terdapat penyebaran di organ lain maupun getah bening supra clavicula. d. Stadium IV Ukuran tumor seberapapun bilamana sudah ada penyebaran di organ tubuh lain atau di kelenjar getah bening supra clavicula masuk kedalam stadium IV.

6. Pemeriksaan Kanker Payudara

Menurut Nisman 2011, pemeriksaan kanker payudara dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Mammografi Mammografi adalah pemeriksaan dengan menggunakan sinar-X yang memberikan gambaran tentang jaringan lunak pada payudara. Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi masalah atau penyakit yang sangat kecil pada payudara. Tetapi mammografi kurang efektif jika digunakan pada pemeriksaan benjolan pada wanita muda atau remaja karena perbedaan karakteristik payudara. Cara lain yang dilakukan adalah Ultrasonografi atau USG. b. Biopsi Biopsi merupakan pemeriksaan pada benjolan atau lesi pada payudara dengan cara mengambil sedikit jaringan yang ada pada benjolan tersebut. Jika jaringan berbentuk padat maka dilakukan insisi pada jaringan tersebut. Sedangkan jika benjolan berisi cairan, yang dilakukan adalah pengambilan jaringan dengan jarum halus. Selanjutnya jaringan biopsi ini dikirim ke laboratorium untuk Universitas Sumatera Utara pemeriksaan sel-sel pada jaringancairan biopsi apakah ini merupakan sel normal atau terdapat sel kanker. c. Ultrasound USG Pemeriksaan ini dilakukan dengan alat yang sensitif terhadap gelombang suara. Gambaran yang didapatkan dari pemeriksaan ini adalah apakah benjolan ini merupakan benjolan yang padat atau mengandung cairan atau gabungan dari keduanya. Untuk benjolan yang mengandung cairan biasanya cenderung bukan kanker, benjolan akibat kanker biasanya padat. d. MRI Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan kekuatan magnet yang dihubungkan dengan komputer. MRI memberikan gambaran detail tentang struktur payudara. Gambaran ini dapat menunjukkan jaringan yang normal dan jaringan yang tidak sehat.

7. Pencegahan

Menurut Nisman 2011, kemungkinan berkembangnya kanker payudara dapat dikurangi dengan langkah-langkah tertentu yang dapat dilakukan oleh setiap wanita. Berikut ada beberapa cara untuk membantu pencegahan munculnya kanker payudara: a. Kesadaran akan payudara sendiri Lebih dari 90 tumor payudara dideteksi oleh wanita itu sendiri. Kesadaran akan payudara sendiri menjadi hal yang penting sebagai deteksi yang lebih dini untuk masalah yang mungkin terjadi pada payudara. Setiap perubahan yang terjadi pada payudara menjadi bagian penting perawatan kesehatan wanita. Saat ini wanita disarankan untuk “breast aware”. Ini berarti wanita harus tahu seperti apa payudara mereka. Langkah ini dapat dilakukan dengan berdiri di depan cermin dan meraba payudara saat mandi atau dengan terlentang pada periode berbeda Universitas Sumatera Utara setiap bulan. Dengan langkah tersebut dapat segera diketahui jika terjadi perubahan yang tidak normal. b. Berikan ASI kepada bayi Meskipun belum ada kesepakatan yang jelas, beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara pemberian ASI dan menurunnya risiko berkembangnya kanker payudara. Para peneliti mengklaim bahwa lebih muda dan lebih lama seseorang ibu memberikan ASI pada bayinya, semakin baik dan semakin rendah risiko menderita kanker payudara. c. Segera konsultasikan kepada dokter jika meemukan benjolan di payudara Penelitian menunjukkan banyak wanita menunda untuk berkonsultasi kepada dokter saat mereka menemukan benjolan pada payudaranya. Mereka takut terdiagnosis kanker. Menunda adalah hal terburuk yang mereka lakukan. Jika anda menemukan benjolan, segera konsultasikan ke dokter karena langkah ini dapat menenangkan pikiran anda. Jika benjolan tersebut adalah kanker, maka segera lakukan pengobatan yang tepat untuk mencegah penyebaran. Langkah ini menurunkan angka kematian akibat kanker payudara. d. Cari tahu apakah ada riwayat kanker payudara atau kanker lain dalam keluarga Penyebab kanker payudara masih harus diteliti lebih lanjut. Tetapi satu faktor yang perlu diyakini adalah faktor gen. Faktor ini berpengaruh setidaknya 10 dari semua kasus kanker payudara. e. Perhatikan konsumsi alkohol Berdasarkan sejumlah penelitian, alkohol dinyatakan memiliki kaitan dengan kanker. Hal ini didasari pada kenyataan bahwa alkohol meningkatkan kadar estrogen. Universitas Sumatera Utara f. Perhatikan berat badan Obesitas tampaknya dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Para peneliti menemukan wanita dengan peningkatan berat 20 kg sampai 25 kg setelah umur 18 memiliki risiko lebih tinggi, yaitu sebanyak 40 terkena kanker dibanding mereka yang mengelemi kenaikan badan secara berubah-ubah, antara 2 kg atau 3 kg setelah masa remajanya. g. Olahraga secara teratur Beberapa penelitian menunjukkan bahwa olahraga dapat menurunkan risiko kanker payudara. Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa semakin sedikit porsi olahraga, semakin tinggi tingkat estrogen dalam tubuh. Olahraga secara teratur dapat menurunkan kemungkinan terjadinya obesitas. h. Kurangi makanan berlemak Adanya hubungan kanker payudara dengan diet memicu banyak perdebatan. Tetapi terdapat bukti bahwa banyak gaya hidup barat tertentu tampaknya dapat meningkatkan risiko penyakit. Pertahankan asupan makanan rendah lemak, tidak melebihi 30 gram lemak per hari. Hal ini akan membantu mempertahankan diet seimbang yang juga membantu menjaga berat badan. Kita menyimpan estrogen di lemak tubuh sehingga semakin sedikit lemak yang kita bawa, semakin baik hasilnya bagi tubuh kita. i. Setelah usia 50 tahun, lakukan screening payudara secara teratur Meskipun masih diperlukan banyak penelitian untuk menentukan penyebab kanker payudara, satu dari penyebab utama adalah faktor usia. 80 kanker payudara terjadi pada wanita berumur di atas 50 tahun. Semakin bertambahnya usia kita hendaknya dibarengi dengan kepedulian kita terhadap perubahan yang terjadi pada kita. Universitas Sumatera Utara j. Belajar relaks Stress tercatat dapat menyebabkan semua jenis masalah kesehatan. Meskipun masih banyak perdebatan atas temuan ini, menurunkan tingkat stress akan menguntungkan kesehatan secara menyeluruh, termasuk risiko kanker payudara. Pada saat seseorang mengalami relaksasi, tubuh akan mengeluarkan endorfin dan serotonin yang membuat kita menjadi lebih aman, tenang, dan nyaman. Dan pada saat tersebut semua fungsi tubuh bekerja lebih optimal, termasuk NK-cells natural killer yaitu kemampuan tubuh untuk membunuh sel neoplasma atau kanker yang ada dalam tubuh. k. Masukkan brokoli ke dalam menu harian Brokoli mengandung sulfuraphane yang secara ilmiah terbukti mengurangi risiko kanker. l. Jangan lupakan buah dan sayuran dalam menu harian Pilihlah sayuran berwarna hijau dan oranye. Makanlah tomat yang kaya likopen. Likopen juga agen yang berfungsi memerangi kanker. m. Minumlah teh hijau yang kaya antioksidan Teh hijau mengandung banyak antioksidan yang membantu mengeluarkan toksin dari dalam tubuh yang dapat memicu pertumbuhan sel-sel yang tidak normal. Selain itu, sesekali minumlah dark chocolate karena secara ilmiah cokelat terbukti sebagai agen yang memerangi kanker. Namun ingat, bukan cokelat manis. Karena tidak akan mendapat manfaatnya dari cokelat manis.

8. Pengobatan