halaman administrator. Setelah itu, network administrator dapat melihat status koneksi dari server ke jaringan komputer.
b. Server monitoring
Pada umumnya monitoring merupakan kumpulan dari kegiatan-kegiatan dalam melakukan proses pemantauan terhadap satu atau beberapa proses yang
telah direncanakan, dimana diperlukan suatu tindak lanjut jika ternyata terjadi kesalahan pada satu atau beberapa bagian dari proses tersebut. Pada jaringan
komputer, monitoring biasanya dilakuakn untuk mengetahui konektivitas
jaringan.
Gambar 4.2 Proses network monitoring
Network adminisrator yang bekerja pada LKC mengandalkan OP Manager untuk memantau jaringan LKC. OP Manager yang digunakan ini akan melakukan
proses ping ke server yang ada setiap 1 jam selama 24 jam. Tujuan dari dilakukannya proses ping secara terus menerus adalah untuk mengetahui status
konektivitas jaringan dan mengetahui apakah ada gangguan yang terjadi. Bila terjadi gangguan, OP Manager akan mengirimkan notifikasi berupa e-mail ke
alamat e-mail network administrator.
Notifikasi email akan muncul seperti biasa, saat network administrator mengetahui adanya email notifikasi yang dikirimkan OP Manager masuk ke
account yang dimilikinya, maka network administrator akan segera memeriksa isi email tersebut. Melalui email yang dikirimkan, network administrator akan
menentukan tindakan yang harus dilakukan berikutnya. Bila e-mail yang dikirimkan oleh OP manager berisi peringatan bahwa server terputus atau down
maka network administrator akan segera mengatasi ganguan tersebut.
c. Networking Device
Networking device yang digunakan pada jaringan komputer di LKC adalah:
a. 6 Switch
b. 3 Access Point
c. Kabel UTP
Spesifikasi hardware yang digunakan oleh server untuk terhubung dengan OP manager adalah sebagai berikut:
a Server Name :Windows Server 2003
b Processor : Intel Pentium 4, 1,7 GHz
c Hard disk : 40 Gb, ATA
d RAM : 256 MB
e Sistem Operasi : Microsoft Windows XP Professional
4.2.3 Identifikasi Masalah
Setelah mengetahui sistem yag sedang berjalan pada LKC dengan melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait, maka didapat beberapa
point mengenai masalah yang dihadapi oleh LKC adalah sebagai berikut: 1.
Notifikasi gangguan hanya dapat dilakuakan melalui e-mail, pemberitahuan terjadinya gangguan pada jaringan haya dilakukan
melalui e-mail yang dikirimkan ke network administrator. Hal seperti ini menyebabkan penanganan dari network administrator
menjadi terlambat karena tidak setiap saat network administrator berada di depan komputer untuk memeriksa e-mail. Hal lainnya
adalah saat koneksi ke jaringan internet terputus, maka notifikasi gangguan tidak akan terima oleh network administrator.
2. Penggunaan OP manager yang harus melalui website, karena OP
manager merupakan aplikasi network monitoring berbasis web web-based, network administrator harus membuaka halaman web
tersebut untuk bisa memantau jaringan yang ada. Hal seperti ini menambah pekerjaan network administrator dan juga menyita
waktu.
4.2.4 Usulan Alur Bisnis
Ada banyak aplikasin network monitoring yang bisa digunakan untuk memantau jaringan komputer dan memiliki fitur-fitur yang dapat memberikan
informasi mengenai keadaan suatu jaringan dengan cepat dan akurat, namun hanya sedikit aplikasi network monitoring yang dapat memberikan informasi
mengenai kondisi sustu jaringan yang dapat diakses dimana saja. Hal seperti ini memungkinkan network administrator untuk tidak terus berada di depan
perangkat komputer secara terus menerus untuk memantau jaringan. Setelah menganalisis sisitem yang berjalan di LKC serta mengetahui
permasalahan yang terjadi, maka pemecahan masalah yang baik untuk dilakukan pada saat ini adalah dengan membuat suatu sistem yang dapat memantau jaringan
sekaligus mengirim notifikasi berupa SMS Short Message Service ke handphone yang dimiliki network administrator. Dengan adanya sistem seperti ini, apabila
terjadi gangguan pada jaringan perusahaan, maka sistem tersebut akan mengirim notifikasi berupa SMS ke handphone yang dimiliki oleh network administrator.
Network administrator juga dapat melakukan proses ping ke jaringan LKC melalui handphone yang dimilikinya dengan mengirim SMS dengan format
tertentu ke modem yang terhubung ke server, kemudian network administrator juga akan mendapatkan SMS balasan reply mengenai status konektivitas.
Dengan bantuan sistem ini, diharapkan tugas network administrator untuk memantau jaringan menjadi lebih mudah. Penanganan terhadap gangguan pada
jaringan pun menjadi lebih cepat karena notifikasi dikirim melalui SMS. Dengan adanya sistem ini, diharapkan network administrator tidak harus terus menerus
berada di depan perangkat komputer untuk memantau jaringan. Solusi untuk network monitoring melalui modem lebih jelasnya dapat dilihat dari gambar 4.3.
Gambar 4.3 Pemecahan network monitoring yang disarankan
Fiture-fiture yang digunakan dalam monitoring jaringan adalah ping, netstat, telnet, netstat, ipconfig, netshare, tracert, nslookup, ftp, hostname,
pathping. Berikut penjelasan dari fungsi-fungsi fiture jaringan yang akan dibuat:
Tabel 4.2 Fungsi Fiture monitoring Jaringan
No Perintah
ke Fiture
Fungsi
1 Ping
Digunakan untuk koneksi jaringan, apakah sudah terkoneksi jaringan atau tidak
2 1
Netstat Menempilkan koneksi jaringan, tabel routing dan
statistik interface. 3
2 Telnet
Perintah untuk melakukan login ke remote host. 4
3 Nbstat
Perintah yang digunakan untuk melihat sistem komputer yang digunakan.
5 4
Ipconfig Perintah yang digunakan untuk memperlihatkan
status kartu jaringan yang sedak aktif dan mengetahui berapa IP yang dimiliki
6 5
Netshare Perintah yang digunkana untuk sharing data.
7 6
Tracert Untuk memeriksa berapa lama suatu paket melewati
masing-masing hop ke host yang dituju, tracert host tujuan
8 7
Nslookup Server lookup mengetahui berbagai macam hal teknis
mengenai domain 9
8 Ftp
Memulai koneksi file transfer protokol 10
9 Hostname
Menampilkan nama komputer 11
10 Pathping
Untuk melihat statika paket yang hilang
4.3 Desain
4.3.1 Perancangan Aplikasi
a. Activity Diagram Activity diagram menggambarkan secara grafis aliran proses bisnis dan
langkah-langkah sebuah metode objek. Berikut ini adalah gambar Activity Diagram pada saat network administrator melakukan permintaan informasi pada
sistem. Disini network administrator mengirimkan SMS ke nomor yang dipakai
oleh modem. Setelah diterima oleh modem maka akan dilakukan periksaan format SMS, jika format SMS yang dikirimkan oleh network administrator sesuai dengan
format yang sudah ditentukan maka SMS akan dieksekusi. Jika SMS yang dikirimkan oleh network administrator tidak sesuai, maka SMS yang dikirimkan
tersebut diabaikan. Setelah SMS dieksekusi, maka sistem akan mengirimkan SMS balasan ke nomor handphone network administrator. SMS balasan ini berisi hasil
dari eksekusi SMS yang telah dikirimkan sebelumnya.
Gambar 4.4 Activity Diagram Sistem monitoring Berbasis SMS
Berikut ini adalah gambar Activity Diagram pada saat fitur SMS function dijalankan. Sistem akan melakukan ping yang ditujukan ke server. Server akan
merespon, kemuadian respon tersebut akan dikirimkan kembali ke sistem. Sistem akan melakukan pengecekan respon, jika respon yang diterima menunjukkan
perubahan status konektivitas pada jaringan , misalnya dari status Connection is Down berubah menjadi Connection is UP, sistem akan mengirimkan respon yang
diperoleh dari server network administrator melalui SMS. Tetapi jika respon yang diterima tidak mengalami perubahan, sistem tidak akan mengirimkan respon
tersebut ke network administrator.
Gambar 4.5 Activity Diagram Saat SMS function Aktif
b. State Transsition Diagram State Taransition Diagram STD merupakan alat yang digunakan untuk
menggambarkan urutan variasi layar yang dapat terjadi selama satu sesi pengguna yang mana STD yang digunakan sebagai berikut:
1. STD Fitur Ping
Gambar 4.6 STD Fitur Ping
2. STD Fitur Netstat
Gambar 4.7 STD Fitur Netstat
3. STD Fitur Telnet
Gambar 4.8 STD Fitur Telnet
4. STD Fitur Nbtstat
Gambar 4.9 STD Fitur Nbtstat
5. STD Fitur Ipconfig
Gambar 4.10 STD Fitur IPconfig
6. STD Fitur Net Share
Gambar 4.11 STD Fitur Net Share
7. STD Fitur Tracert
Gambar 4.12 STD Fitur Tracert
8. STD Fitur Nslookup
Gambar 4.13 STD Fitur NSlookup
9. STD Fitur Ftp
Gambar 4.14 STD Fitur Ftp
10. STD Fitur Hostname
Gambar 4.15 STD Fitur Hostname
11. STD Fitur Pathping
Gambar 4.16 STD Fitur Pathping
4.3.2 Perancangan Basisdata Database
Sebelum melakukan perancangan database, dilakukan normalisasi pada tabel yang akan dibuat setelah itu dibuat kelengkapan tabel atribut. Berikut
merupakan tabel yang belum normal, karena masih terdapat data yang bernilai ganda, yaitu : id_data_buku_telepon, nomor_telepon, nama_kontak, alamat,
id_sms_keluar, no_telepon_keluar,
isi_pesan_keluar, status_keluar,
tanggal_keluar, jam_keluar, id_sms_masuk, no_telepon_masuk, isi_pesan_masuk, status_masuk, tanggal_masuk, jam_masuk. Primary key dari tabel di bawah ini
adalah, id_data_buku_telepon, id_sms_keluar, id_sms_masuk melalui tahap normalisasi sebagai berikut:
4.3.2.1 Normalisasi Tahap I
Langkah pertama dalam normalisasi adalah menghilangkan data yang bernilai ganda. Tabel 4.3 merupakan tabel yang sudah melalui normalisasi
tahap I. Setelah terjadi dekomposisi data, maka terlihat tidak ada data yang bernilai ganda.
Tabel 4.3 Normalisasi Tahap awal Database Nama Field
Tipe Data Keterangan
Id_keluar Int 8
Id sms keluar No_telepon_keluar Text
No telepon sms terkirim Isi_pesan_keluar
Varchar 20 Isi pesan sms
Status_keluar Varchar 20
Status notifikasi Tanggal_keluar
Varchar 20 Tanggal sms yang keluar
Jam_keluar Varchar 20
Waktu pengiriman sms Id_masuk
Int 8 Id sms masuk
No_telepon_masuk Text No telepon sms yang diterima
Isi_pesan_masuk Varchar 20
Isi pesan sms Status_masuk
Varchar 20 Notifikasi sms masuk
Tanggal_masuk Varchar 20
Tanggal penerimaan sms Jam_masuk
Varchar 20 Waktu sms diterima
4.3.2.2 Normalisasi Tahap II
Pada normalisasi tahap II terdapat dependensi parsial, yaitu semua atribut bukan kunci bergantung pada primary key. Normalisasi tahap II ini
tabel pertama data buku telepon dan data sms keluar serta tabel kedua buku telepon dan SMS masuk.
Tabel 4.4 Normalisasi II Buku Telepon dan sms keluar Nama Field
Tipe Data Keterangan
Id Int 8
Id data dalam buku telepon
Nomor_telepon Varchar 20
Nomor telepon yang di input Nama_kontak
Varchar 20 Nama kontak yang di input
Alamat Text
Alamat yang diinput jika perlu Id_keluar
Int 8 Id sms keluar
No_telepon_keluar Text No telepon sms terkirim
Isi_pesan_keluar Varchar 20
Isi pesan sms Status_keluar
Varchar 20 Status notifikasi
Tanggal_keluar Varchar 20
Tanggal sms yang keluar Jam_keluar
Varchar 20 Waktu pengiriman sms
Tabel 4.5 Normalisasi II Buku Telepon dan SMS Masuk
Nama Field Tipe Data
Keterangan
Id Int 8
Id data dalam buku telepon Nomor_telepon
Varchar 20 Nomor telepon yang di input
Nama_kontak Varchar 20
Nama kontak yang di input Alamat
Text Alamat yang perlu diinput
Id_masuk Int 8
Id sms masuk No_telepon_masuk Text
No telepon sms yang diterima Isi_pesan_masuk
Varchar 20 Isi pesan sms
Status_masuk Varchar 20
Notifikasi sms masuk Tanggal_masuk
Varchar 20 Tanggal penerimaan sms
Jam_masuk Varchar 20
Waktu sms diterima
4.3.2.3 Normalisasi Tahap III
Pada normalisasi tahap II masih terdapat dependensi transitif, maka pada tahap III dependensi transitif harus dihilangkan. Dependensi transitif
yaitu ada beberapa atribut bukan kunci yang tidak sepenuhnya bergantung pada atribut bukan kunci. Dikarenakan hal tersebut, maka tabel harus dipisah
lagi menjadi tabel buku telepon, tabel SMS keluar, tabel SMS masuk. Normalisasi tahap III menjadi 3 tabel yaitu tabel data telepon, tabel SMS
keluar dan tabel sms masuk.
Tabel 4.6 Tabel Data Telepon Nama Field
Tipe Data Keterangan
Id Int 8
Id data dalam buku telepon Nomor_telepon
Varchar 20 Nomor telepon yang di input
Nama_kontak Varchar 20
Nama kontak yang di input
Alamat Text
Alamat yang diinput jika perlu
Tabel 4.7 Tabel SMS Keluar Nama Field
Tipe Data Keterangan
Id_keluar Int 8
Id sms keluar No_telepon_keluar Text
No telepon sms terkirim Isi_pesan_keluar
Varchar 20 Isi pesan sms
Status_keluar Varchar 20
Status notifikasi Tanggal_keluar
Varchar 20 Tanggal sms yang keluar
Jam_keluar Varchar 20
Waktu pengiriman sms
Tabel 4.8 Tabel SMS Masuk Nama Field
Tipe Data Keterangan
Id_masuk Int 8
Id sms masuk No_telepon_masuk
Text No
telepon sms
yang diterima
Isi_pesan_masuk Varchar 20
Isi pesan sms
Status_masuk Varchar 20
Notifikasi sms masuk Tanggal_masuk
Varchar 20 Tanggal penerimaan sms
Jam_masuk Varchar 20
Waktu sms diterima
4.3.3 Perancangan Tampilan
1.Perancangan User Interface a
Halaman login
Gambar 4.17 Halaman login
b Halaman Utama
Gambar 4.18 Halaman Utama
c Halaman koneksi berkas
Gambar 4.19 Halaman koneksi berkas
d Halaman Koneksi terminal
Gambar 4.20 Halaman koneksi Terminal
e Halaman Putus terminal
Gambar 4.21 Halaman Putus terminal
f Halaman kirim SMS
Gambar 4.22 Halaman Kirim SMS
g Halaman Keluar
Gambar 4.23 Halaman Keluar
h Halaman Database
Gambar 4.24 Halaman Database
i Halaman SMS Masuk
Gambar 4.25 Halaman SMS Masuk
j Halaman SMS Keluar
Gambar 4.26 Halaman SMS Keluar
k Halaman Buku Telepon
Gambar 4.27 Halaman Buku Telepon
l Halaman SMS Request monitoring Jaringan
Gambar 4.28 Halaman SMS Request monitoring Jaringan
m Halaman Konfigurasi Perangkat System
Gambar 4.29 Halaman Konfigurasi Perangkat System
n Halaman Aktivitas System
Gambar 4.30 Halaman Aktivitas System 4.4
Coding
Pada tahap ini dilaksanakan implementasi dari rancangan-rancangan, baik rancangan basis data, rancangan aplikasi, maupun rancangan tampilan.
4.4.1 Penyiapan Unit Testing
Bahasa pemrograman yang digunakan pada pengembangan aplikasi ini adalah menggunakan java 6.18, yang diantaranya terdiri dari java development kit
dan java runtime environment 6.18, MYSQL sebagai database dan tool Editor XAMPP, tool lain yang digunakan adalah Jcreator Pro 4.50 dan NetBeans IDE
6.7.1 serta menggunakan Modem Huawei K3565. Program jaringan yang dijalankan pada awalnya menggunakan tool
Jcreator Pro 4.50, perintah jaringan yang digunakan adalah ping, netstat, telnet, nbtstat, ipconfig, net share, tracert, nslookup, ftp, hostname, pathping kemudian
setelah itu pembuatan design aplikasi menggunakan tool NetBeans IDE 6.7.1, Untuk menggunakan fitur sms maka dibuatlah database menggunakan MYSQL.
Modem yang digunakan dengan memanfaatkan port yang ada dan bit rate yang ada pada modem.
4.4.2 Implementasi Coding
Pada implementasi coding terdapat beberapa package yang dibuat diantaranya adalah:
a. Package Action
Package action ini digunakan untuk menerima request dari user. Package action ini juga berfungsi sebagai pengontrol proses login.
b. Package Common
Package ini digunakan untuk method-method cara pehitungan misalnya pada perhitungan tanggal, hari dan lainnya. Untuk source code
lengkap pada package common terdapat di lampiran.
c. Package DB
Package db adalah package yang digunakan sebagai representasi dari database. Pada package ini terbagi atas tiga bagian yaitu data buku
telepon, data SMS keluar dan data SMS masuk. Pada bagian model merupakan representasi dari tabel.
d. Package UI