Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Cara Menyusui di Kelurahan Paya Pasir Medan Marelan

(1)

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG CARA MENYUSUI DI KELURAHAN PAYA PASIR MEDAN MARELAN

Oleh:

PRALISTIA LEONI ANANDA 070100032

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2010


(2)

TINGAKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG CARA MENYUSUI DI KELURAHAN PAYA PASIR MEDAN MARELAN

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh:

PRALISTIA LEONI ANANDA NIM: 070100032

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2010


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Cara Menyusui di Kelurahan Paya Pasir Medan Marelan

Nama : PRALISTIA LEONI ANANDA NIM : 070100032

Pembimbing

(dr. Supriatmo,Sp.A(K) ) NIP. 140 256 793

Penguji I

(dr. Juliandi Harahap M. A.) NIP. 19700702 199802 1 001

Penguji II

(dr. Cut Aria Arina,Sp.S) NIP. 19781109 200312 1 001

Medan, 11 Desember 2010 Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

(Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH) NIP. 19540220 198011 1 001


(4)

ABSTRAK

Menyusui adalah sesuatu yang alami, dan segala sesuatu yang alami adalah yang terbaik bagi semua orang. Namun, alami tidak selalu mudah. Keberhasilan menyusui membutuhkan dukungan baik dari orang yang telah mengalaminya atau dari seseorang yang profesional. Pengalaman dalam upaya meningkatkan penggunaan Air Susu Ibu (ASI) selama 15 tahun menunjukkan bahwa hambatan utama penggunaan ASI adalah kurang sampainya pengetahuan yang benar tentang ASI dan menyusui pada para ibu. ASI dan menyusui umumnya dianggap hal yang biasa yang tidak perlu di pelajari, manajemen laktasi atau cara menyusui yang kurang tepat, adanya mitos-mitos yang menyesatkan yang sering menghambat pemberian ASI. Untuk mencapai keberhasilan dalam menyusui diperlukan pengetahuan mengenai teknik-teknik menyusui yang benar.

Penelitian ini bersifat deskritif dengan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang mempunyai anak berumur 0-12 bulan. Sampel diambil dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Data dikumpulkan dengan memberikan kuesioner, kemudian hasil ditabulasi dan dilakukan pengolahan pada tiap-tiap jawaban. Skor masing-masing kemudian dianalisa, yang hasilnya dihasilkan dalam bentuk presentase, kemudian diinterpretasikan dengan skala kualitatif dengan kriteria baik (>75%), sedang (40-75%), kurang (<40%).

Tingkat pengetahuan ibu tentang cara menyusui di kelurahan paya pasir medan marelan adalah dengan pengetahuan baik sebanyak 13 orang (22,4%), pengetahuan sedang 45 orang (77,6%),dan tidak ada yang berpengetahuan kurang.

Berdasarkan hasil yang didapat, pengetahuan ibu di kelurahan paya pasir medan marelan adalah berpengetahuan sedang. pengetahuan ini dapat ditingkatkan. Untuk itu petugas kesehatan hendaknya lebih meningkatkan kembali penyuluhan dan konseling kepada ibu, untuk meningkatkan kesadaran ibu dalam cara menyusui bayinya.


(5)

ABSTRACK

Breastfeeding is a natural thing, and everything natural is the best for everyone. However, experience is not always easy. The success of breast-feeding need good support from people who have experienced it or from someone who is professional. Experience in an effort to increase the use of breast milk (ASI) for 15 years showed that the main barriers to the use of breast milk is less arrival of the knowledge of a true knowledge about breast milk and breastfeeding on the mothers. Breast milk and breast-feeding is generally considered a matter of course that does not need to be learned, the management of lactation or breast-feeding is less precise manner, the existence of misleading myths that often hamper breastfeeding. To achieve success in nursing required knowledge of breastfeeding techniques are correct.

This was a descriptive cross sectional design. The sample in this study were mothers who had children aged 0-12 months. Samples taken using consecutive sampling technique. The data was collected by questionnaire and the data was tabulated and processed for each answers. The scores was analyzed and the results is presented in the percentage, and interpreted by qualitative scale with good criteria (>75%), medium (40-75%) and lower (<40%).

The level of knowledge about how breast-feeding mothers in the village marelan marshy terrain is sand with good knowledge of as many as 13 people (22.4%), knowledge is 45 people (77.6%), and no less knowledgeable.

Based on the results obtained, the knowledge of mothers on the municipality marshy terrain marelan sand is being knowledgeable. This

knowledge can be improved. For that health workers should further improve the re-education and counseling to mothers, to raise awareness in the way mothers breastfeed their babies.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan sarjana kedokteran Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Karya tulis ilmiah ini berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Cara Menyusui di Kelurahan Paya Pasir Medan Marelan”. Dalam penyelesaian

penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak dr. Supriatmo, Sp. A (K), sebagai Dosen Pembimbing saya yang telah banyak memberi arahan dan masukan kepada penulis, sehingga karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik.

3. Bapak dr. Juliandi Harahap M.A. dan Ibu dr. Cut Aria Arina, Sp.S selaku Dosen Penguji yang telah meluangkan waktu dan pemikiran untuk kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.

4. Bapak Saiful Bahri nasution,S. Pt selaku lurah Paya pasir Medan Marelan yang telah memberikan saya izin meneliti di Kelurahan Paya Pasir Medan Marelan.

5. Para dosen dan staf pegawai di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

6. Rasa hormat dan terima kasih yang tiada terhingga saya persembahkan kepada kedua orang tua saya, ayahanda H. Suparmin, Ssm. dan ibunda saya Hj. Lies Nuryati, S.E serta saudara-saudara saya atas doa, semangat dan bantuan yang diberikan kepada penulis selama ini.


(7)

7. Seluruh ibu- ibu yang telah bersedia menjadi responden dan meluangkan waktu untuk menjawab kuesioner pada penelitian ini.

8. Seluruh teman-teman saya khususnya teman-teman Stambuk 2007 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan bantuannya selama mengikuti pendidikan.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat berguna bagi kita semua.

Medan, 29 November 2010

Penulis,


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMABAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB 1 PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA………. 3

2.1 Pengetahuan ... 3

2.2 Menyusui ... 4

2.2.1 Pengertian Air Susu Ibu ... 4

2.2.2 Langkah- langkah Menyusui yang Benar ... 6

2.2.3 Cara Pengamatan Teknik Menyusui yang benar ... 7

2.2.4 Tanda Bayi Cukup ASI ... 8

2.2.5 Masalah-masalah yang Timbul dalam Masa Laktasi ... 8

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL ... 11

3.1 Kerangka Konsep Penelitian ... 11


(9)

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 12

4.1 Jenis Penelitian ... 12

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian ... 12

4.3 Populasi dan Sampel ... 12

4.3.1 Populasi ... 12

4.3.2 Sampel ... 12

4.4 Teknik Pengumpulan Data ... 13

4.5 Pengolahan dan Analisa Data ... 14

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 15

5.1 Hasil Penelitian ... 15

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 15

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden ... 15

5.1.3 Hasil Analia Data ... 18

5.2 Pembahasan ... 22

5.2.1 Pengetahuan Ibu tentang Cara Menyusui ... 22

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 25

6.1 Kesimpulan... 25

6.2 Saran ... 26

DAFTAR PUSTAKA ... 27 LAMPIRAN


(10)

Nomor Judul Halaman

4.1 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Kuesioner Penelitian 14 5.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Karateristik Responden berdasarkan

Pekerjaan 16

5.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Karateristik Responden berdasarkan

Umur 16

5.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Responden

Berdasarkan Pendidikan Terakhir 16

5.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Responden

Berdasarkan Informasi yang didapat 17

5.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Responden

Berdasarkan Tempat Persalinan 17

5.6 Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Responden

Berdasarkan Penolong Persalinan 17

5.7 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pertanyaan Pengetahuan Responden

tentang Cara Menyusui 18

5.8 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pertanyaan Pengetahuan tentang

Pengetian Menyusui 18

5.9 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pertanyaan Pengetahuan tentang

sampai Usia bayi Mendapatkan ASI 19

5.10 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pertanyaan Pengetahuan tentang

Masalah-masalah Akibat Perlekatan Yang Salah 19 5.11 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pertanyaan Pengetahuan tentang

Tanda-tanda Bayi Cukup ASI 19

5.12 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pertanyaan Pengetahuan tentang

Cara Membuka Mulut Bayi 20

5.13 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pertanyaan Pengetahuan tentang


(11)

5.14 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pertanyaan Pengetahuan tentang

Cara Melepaskan Hisapan Bayi 21

5.15 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pertanyaan Pengetahuan tentang

Tindakan yang Dilakukan Setelah Menyusui Bayi 21 5.16 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pertanyaan Pengetahuan tentang Cara

Menyendawakan Bayi 21

5.17 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pertanyaan Pengetahuan Tentang


(12)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian ……… 11


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Riwayat Hidup Peneliti 2.Surat Izin Penelitian

3.Surat Health Etichal Cleareance 4.Lembar Penjelasan

5.Informed consent 6. Kuesioner 7.Data Induk


(14)

ABSTRAK

Menyusui adalah sesuatu yang alami, dan segala sesuatu yang alami adalah yang terbaik bagi semua orang. Namun, alami tidak selalu mudah. Keberhasilan menyusui membutuhkan dukungan baik dari orang yang telah mengalaminya atau dari seseorang yang profesional. Pengalaman dalam upaya meningkatkan penggunaan Air Susu Ibu (ASI) selama 15 tahun menunjukkan bahwa hambatan utama penggunaan ASI adalah kurang sampainya pengetahuan yang benar tentang ASI dan menyusui pada para ibu. ASI dan menyusui umumnya dianggap hal yang biasa yang tidak perlu di pelajari, manajemen laktasi atau cara menyusui yang kurang tepat, adanya mitos-mitos yang menyesatkan yang sering menghambat pemberian ASI. Untuk mencapai keberhasilan dalam menyusui diperlukan pengetahuan mengenai teknik-teknik menyusui yang benar.

Penelitian ini bersifat deskritif dengan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang mempunyai anak berumur 0-12 bulan. Sampel diambil dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Data dikumpulkan dengan memberikan kuesioner, kemudian hasil ditabulasi dan dilakukan pengolahan pada tiap-tiap jawaban. Skor masing-masing kemudian dianalisa, yang hasilnya dihasilkan dalam bentuk presentase, kemudian diinterpretasikan dengan skala kualitatif dengan kriteria baik (>75%), sedang (40-75%), kurang (<40%).

Tingkat pengetahuan ibu tentang cara menyusui di kelurahan paya pasir medan marelan adalah dengan pengetahuan baik sebanyak 13 orang (22,4%), pengetahuan sedang 45 orang (77,6%),dan tidak ada yang berpengetahuan kurang.

Berdasarkan hasil yang didapat, pengetahuan ibu di kelurahan paya pasir medan marelan adalah berpengetahuan sedang. pengetahuan ini dapat ditingkatkan. Untuk itu petugas kesehatan hendaknya lebih meningkatkan kembali penyuluhan dan konseling kepada ibu, untuk meningkatkan kesadaran ibu dalam cara menyusui bayinya.


(15)

ABSTRACK

Breastfeeding is a natural thing, and everything natural is the best for everyone. However, experience is not always easy. The success of breast-feeding need good support from people who have experienced it or from someone who is professional. Experience in an effort to increase the use of breast milk (ASI) for 15 years showed that the main barriers to the use of breast milk is less arrival of the knowledge of a true knowledge about breast milk and breastfeeding on the mothers. Breast milk and breast-feeding is generally considered a matter of course that does not need to be learned, the management of lactation or breast-feeding is less precise manner, the existence of misleading myths that often hamper breastfeeding. To achieve success in nursing required knowledge of breastfeeding techniques are correct.

This was a descriptive cross sectional design. The sample in this study were mothers who had children aged 0-12 months. Samples taken using consecutive sampling technique. The data was collected by questionnaire and the data was tabulated and processed for each answers. The scores was analyzed and the results is presented in the percentage, and interpreted by qualitative scale with good criteria (>75%), medium (40-75%) and lower (<40%).

The level of knowledge about how breast-feeding mothers in the village marelan marshy terrain is sand with good knowledge of as many as 13 people (22.4%), knowledge is 45 people (77.6%), and no less knowledgeable.

Based on the results obtained, the knowledge of mothers on the municipality marshy terrain marelan sand is being knowledgeable. This

knowledge can be improved. For that health workers should further improve the re-education and counseling to mothers, to raise awareness in the way mothers breastfeed their babies.


(16)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menyusui adalah sesuatu yang alami, dan segala sesuatu yang alami adalah yang terbaik bagi semua orang. Namun, alami tidak selalu mudah. Keberhasilan menyusui membutuhkan dukungan baik dari orang yang telah mengalaminya atau dari seseorang yang profesional (Ramaiah, 2007).

Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 1997 dan 2002, lebih dari 95% ibu pernah menyusui bayinya, namun menyusui dalam 1 jam pertama setelah melahirkan cenderung menurun 8% pada tahun 1997 menjadi 3,7% pada tahun 2002. Cakupan ASI eksklusif 6 bulan juga menurun 42,4% pada tahun 1997 menjadi 39,5% pada tahun 2002 (AIMI, 2007).

Pengalaman dalam upaya meningkatkan penggunaan Air Susu Ibu (ASI) selama 15 tahun menunjukkan bahwa hambatan utama penggunaan ASI adalah kurang sampainya pengetahuan yang benar tentang ASI dan menyusui pada para ibu. ASI dan menyusui umumnya dianggap hal yang biasa yang tidak perlu di pelajari, manajemen laktasi atau cara menyusui yang kurang tepat, adanya mitos-mitos yang menyesatkan yang sering menghambat pemberian ASI (Roesli, 2000). Seorang ibu dengan bayi pertamanya mungkin akan mengalami berbagai masalah, hanya karena tidak mengetahui cara-cara yang sebenarnya sangat sederhana, seperti cara menaruh bayi pada payudara ketika menyusui, hisapan yang mengakibatkan puting terasa nyeri dan masih banyak lagi masalah lain. Untuk itu seorang ibu butuh seseorang yang dapat membimbingnya dalam merawat bayi termasuk dalam menyusui. Orang yang dapat membantunya terutama adalah orang yang berpengaruh besar dalam hidupnya atau disegani seperti suami, keluarga atau kerabat atau kelompok ibu-ibu pendukung ASI dan dokter atau tenaga kesehatan. Untuk mencapai keberhasilan menyusui diperlukan pengetahuan mengenai teknik-teknik menyusui yang benar (Soetjiningsih, 1997).


(17)

Ada faktor–faktor yang mempengaruhi dalam keberhasilan menyusui yaitu pengetahuan ibu tentang cara menyusui yang baik dan benar yang meliputi posisi badan ibu dan bayi, posisi mulut bayi dan puting susu ibu (Kristiyansari, 2009). Teknik menyusui yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusui (Soetjiningsih, 1997).

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu tentang cara menyusui di Kelurahan Paya Pasir Medan Marelan.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah adalah bagaimanakah gambaran pengetahuan ibu mengenai cara menyusui di Kelurahan Paya Pasir Medan Marelan.

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang cara menyusui di Kelurahan Paya Pasir Medan Marelan.

1.4 Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat untuk:

1. Memberi informasi kepada masyarakat terutama ibu tentang cara menyusui yang benar.

2. Memberikan informasi bagi sarana pelayanan kesehatan agar lebih efektif dalam memberikan penyuluhan tentang cara menyusui.


(18)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan

Pengetahuan (knowledge) merupakan hasil dari tahu dan pengalaman seseorang dalam melakukan penginderaan terhadap suatu rangsangan tertentu. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior).

Kedalaman pengetahuan yang diperoleh seorang terhadap suatu rangsangan dapat diklasifikasikan berdasarkan enam tingkatan, yaitu:

a. Tahu (know)

Merupakan mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk ke dalam tingkatan ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh karena itu, tahu merupakan tingkatan pengalaman yang paling rendah.

b. Memahami (comprehension)

Merupakan suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar objek yang diketahui. Orang telah paham akan objek atau materi harus mampu menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

c. Aplikasi (application)

Kemampuan dalam menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi yang sebenarnya.

d. Analisis (analysis)

Kemampuan dalam menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.

e. Sintesis (synthesis)

Kemampuan dalam meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.


(19)

f. Evaluasi (evaluation)

Kemampuan dalam melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin di ukur dari subjek penelitian atau responden (Notoatmodjo, 2003).

2.2 Menyusui

Menyusui adalah sesuatu yang alami, segala sesuatu yang alami adalah yang terbaik bagi semua orang. Namun, alami tidak selalu mudah. Menyusui membutuhkan dukungan baik dari orang yang telah mengalaminya atau dari orang yang profesional (Ramaiah, 2007).

2.2.1 Pengertian Air Susu Ibu

Air Susu Ibu (ASI) merupakan pemberian air susu kepada bayi yang langsung berasal dari kelenjar payudara ibu (WHO Geneva, 1991). ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose dan garam-garam organik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara, sebagai makanan utama bayi (Roesli, 2000).

ASI diberikan segera setelah bayi lahir. Pemberian ASI segera setelah lahir dianjurkan segera pada 1 jam pertama. Hal ini dikarenakan ASI yang pertama kali keluar (kolostrum) sangatlah baik serta bergizi tinggi (WHO, 1999). Pemberian ASI selama 6 bulan sebaiknya tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh dan air putih. Setelah 6 bulan baru mulai diberikan makanan pendamping ASI (MPASI). ASI dapat diberikan sampai anak berusia 2 tahun atau lebih (Kristiyansari, 2009).

Setelah itu, pemberian ASI bisa kapan saja dan dimana saja. Waktunya dapat diberikan pada pagi, siang, maupun malam hari sesuai kebutuhan bayi tersebut (WHO, 1999). Pada hari-hari pertama, biasanya ASI belum keluar, bayi cukup disusukan selama 4-5 menit, untuk merangsang produksi ASI dan membiasakan puting susu terhisap oleh bayi. Setelah hari ke 4-5, boleh disusukan


(20)

selama 10 menit. Setelah produksi ASI cukup, bayi dapat disusukan selama 15 menit (jangan lebih dari 20 menit). Menyusukan selama 15 menit ini jika produksi ASI cukup dan ASI lancar keluarnya, sudah cukup untuk bayi. Dikatakan bahwa, jumlah ASI yang terhisap bayi pada 5 menit pertama adalah kurang lebih 112 ml, 5 menit kedua kurang lebih 6 ml, dan 5 menit terakhir hanya kurang lebih 16 ml (Soetjiningsih, 1997).

a. Refleks Pembentukan dan Pengeluaran ASI

Pada seorang ibu yang menyusui dikenal 2 refleks yang masing–masing berperan sebagai pembentukan dan pengeluaran air susu yaitu refleks “prolaktin” dan refleks “let down”.

• Refleks prolaktin:

Sewaktu bayi menyusu, ujung syaraf peraba yang terdapat pada puting susu terangsang. Rangsangan tersebut oleh serabut afferent dibawa ke hipotalamus di dasar otak, lalu memacu hipofisis anterior untuk mengeluarkan mengeluarkan hormon prolaktin kedalam darah. Melalui sirkulasi prolaktin memacu sel kelenjar (alveoli) untuk memproduksi air susu (Kristiyansari, 2009).

Refleks Aliran (let down refleks):

Hisapan bayi merangsang produksi oksitosin oleh kelenjar hipofisis posterior. Oksitosin memasuki darah dan menyebabkan kontraksi sel-sel khusus (sel-sel mioepitel) yang mengelilingi alveolus mamae dan duktus lactiferous. Kontraksi sel-sel khusus ini mendorong ASI keluar dari alveoli melalui duktus

lactiferous, tempat ASI disimpan, pada saat menghisap, ASI di dalam sinus

tertekan keluar, ke mulut bayi (Sulistyawati, 2009).

b. Mekanisme Menyusui

Bayi yang sehat mempuyai 3 refleks intrinsik, yang diperlukan untuk keberhasilan menyusui seperti:

Refleks mencari puting (Rooting reflex)

Jika menyentuhkan jari atau puting, bayi akan memutar mulutnya ke arah jari atau puting itu dan membuka mulutnya.


(21)

Refleks Menghisap (Sucking reflex)

Rahang bayi sudah menekan kalang payudara dengan bantuan bibir secara berirama, gusi menjepit puting, kalang payudara dan sinus laktiferus.  Refleks menelan (Swallowing reflex)

Segera mulut bayi penuh dengan ASI, ia akan menelan masuk ke lambung (Ramaiah, 2007).

2.2.2 Langkah-Langkah Menyusui yang Benar

a. Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada puting dan di sekitar payudara. Cara ini mempunyai manfaat sebagai desinfektan dan menjaga kelembapan puting susu.

b. Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara.

 Ibu duduk atau berbaring dengan santai, bila duduk lebih baik menggunakan kursi yang rendah (agar kaki ibu tidak menggantung) dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi.

 Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu (kepala tidak boleh menengadah, dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan).

 Satu tangan bayi diletakkan di belakang badan ibu, dan yang satu di depan.  Perut bayi menempel pada badan ibu, kepala bayi menghadap payudara (tidak

hanya membelokkan kepala bayi).

 Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.  Ibu menatap bayi dengan kasih sayang.

c. Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lain menopang di bawah, jangan menekan puting susu atau kalang payudaranya saja.

d. Bayi diberi rangsangan agar membuka mulut (rooting reflex) dengan cara:  Menyentuh pipi dengan puting susu atau,

 Menyentuh sisi mulut bayi.

e. Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payu-dara ibu dan puting serta payupayu-dara dimasukkan ke mulut bayi :


(22)

 Usahakan sebagian besar payudara dapat masuk ke mulut bayi, sehingga puting susu berada di bawah langit-langit dan lidah bayi akan menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang terletak di bawah payudara. Posisi yang salah, yaitu apabila bayi hanya menghisap pada puting susu saja, akan mengakibatkan masukan ASI yang tidak adekuat dan puting susu lecet.

 Setelah bayi mulai menghisap payudara tak perlu dipegang atau disangga lagi (Kristiyansari, 2009).

2.2.3 Cara Pengamatan Teknik Menyusui yang Benar

Teknik menyusui yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusui. Untuk mengetahui bayi telah menyusui dengan teknik yang benar, dapat dilihat:

 bayi tampak tenang,

 badan bayi menempel pada perut ibu,  mulut bayi terbuka lebar,

 dagu menempel pada payudara ibu,

 sebagian besar payudara masuk ke dalam mulut bayi,  bayi tampak menghisap kuat dengan irama perlahan,  puting susu ibu tidak terasa nyeri,

 telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus,  kepala tidak menengadah.

f. Melepas hisapan bayi

Setelah menyusui pada satu payudara sampai terasa kosong, sebaiknya diganti dengan payudara yang satunya. Cara melepas hisapan bayi:

 jari kelingking ibu dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut mulut atau,  dagu bayi ditekan ke bawah.

g. Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting susu dan di sekitar payudara, biarkan kering dengan sendirinya.


(23)

h. Menyendawakan bayi.

Tujuan menyendawakan bayi adalah mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi tidak muntah (gumoh-Jawa) setelah menyusui. Cara menyendawakan bayi adalah:

 Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu, kemudian punggung ditepuk perlahan-lahan,

 Bayi tidur tengkurap di pangkuan ibu kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan (Soetjiningsih, 1997).

2.2.4 Tanda Bayi Cukup ASI

 Jumlah buang air kecilnya dalam satu hari paling sedikit 6 kali.  Warna seni biasanya tidak berwarna kuning pucat.

 Bayi sering buang air besar (BAB) berwarna kekuningan berbiji.

 Bayi kelihatannya puas, sewaktu-waktu lapar bangun dan tidur dengan cukup.

 Bayi paling sedikit menyusu 10 kali dalam 24 jam.  Payudara ibu terasa lembut setiap kali selesai menyusui.

 Ibu dapat merasakan rasa geli karena aliran ASI setiap kali bayi mulai menyusui.

 Ibu dapat mendengar suara menelan yang pelan ketika bayi menelan ASI.  Bayi bertambah berat badannya (Kristiyansari, 2009).

2.2.5 Masalah-masalah yang Timbul dalam Masa Laktasi

a. Puting Lecet

Puting mengalami lecet, retak atau terbentuk celah. Hal ini dapat hilang dengan sendirinya jika ibu merawat payudara secara baik dan teratur. Caranya:  Olesi puting susu dengan ASI setiap kali akan dan sudah menyusui, hal ini

mempercepat sembuhnya lecet dan rasa perih

Jangan menggunakan BH (Breast Holder) yang terlalu ketat

 Jangan membersihkan puting dan aerola dengan sabun, alkohol dan obat-obatan yang merangsang puting susu.


(24)

 Posisi menyusui yang bervariasi, jika dengan posisi yang sama dapat membuat trauma yang terus-menerus di tempat yang sama sehingga memudahkan terjadinya lecet.

Cara mengatasi puting lecet :

 Jika rasa nyeri dan lecet tidak terlalu berat, ibu dapat menyusui pada daerah yang tidak nyeri. Untuk mengurangi rasa sakit, oles puting susu dengan es beberapa saat. Proses menyusui dengan tenang dan bernafas dalam-dalam sampai ASI mengalir keluar dan rasa perih berkurang

 Jika rasa nyeri berlangsung hebat atau luka semakin berat, puting yang sakit diistirahatkan selama 24 jam. ASI tetap dikeluarkan dengan tangan (diperah) dan diberikan kepada bayi.

b. Payudara Bengkak

Terjadi karena hambatan aliran vena atau saluran kelenjar getah bening akibat ASI terkumpul dalam payudara. Untuk mengatasinya :

 Kompres payudara dengan handuk hangat, masase puting, hingga payudara terasa lemas dan ASI dapat keluar melalui puting, hingga payudara terasa lemas dan ASI dapat keluar melalui puting.

 Susukan bayi tanpa dijadwal sampai payudara terasa kosong

 Urut payudara mulai dari tengah lalu kedua telapak tangan ke samping, ke bawah dengan sedikit ke atas dan lepaskan dengan tiba-tiba.

 Keluarkan ASI sedikit dengan tangan agar payudara menjadi lunak dan puting susu menonjol keluar.

 Susukan bayi lebih sering. c. Mastitis dan Abses Payudara

Mastitis adalah peradangan pada payudara. Bagian yang terkena menjadi merah, bengkak, nyeri dan panas. Suhu meningkat kadang-kadang disertai menggigil. Terjadi pada masa 1-3 minggu setelah melahirkan. Cara mengatasinya


(25)

berkonsultasi pada dokter untuk mendapatkan terapi antibiotik dan obat penghilang rasa sakit. Ibu harus banyak beristirahat dan tetap menyusui bayinya.

Mastitis yang tidak diobati akan berlanjut ke abses, ibu tampak kesakitan, payudara merah mengkilap dan benjolan mengandung cairan berupa nanah. Sementara berhenti menyusui pada bagian yang terkena, susukan bayi pada payudara yang sehat. Dokter melakukan tindakan pengeluaran nanah dan memberi antibiotik serta obat penahan rasa sakit (Soetjiningsih, 1997).


(26)

BAB 3

KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFENISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah:

Variabel bebas Variabel terikat

3.2 Definisi Operasional

3.2.1 Pengetahuan Ibu adalah segala sesuatu yang diketahui ibu tentang ASI dan

menyusui. (Pengertian ASI, lama waktu pemberian ASI, masalah pada menyusui, tanda bayi cukup ASI dan cara menyusui).

Cara Ukur: wawancara Alat Ukur: kuesioner

Kategori pengetahuan ibu terdiri dari:

o Benar diberi skor 1

o Salah diberi skor 0

Pertanyaan terdiri dari 10 nomor dengan skor tertinggi 10. Berdasarkan jumlah skor yang telah diperoleh, maka ukuran tingkat pengetahuan responden: (Pratomo dan Sudarti, 1986)

- Pengetahuan baik, apabila skor yang diperoleh responden lebih besar dari 75% dari skor maksimum, yaitu >7.

- Pengetahuan sedang, apabila skor yang diperoleh responden 40-75% dari skor maksimum, yaitu 4-7

- Pengetahuan kurang, apabila skor yang diperoleh responden lebih kecil 40% dari skor maksimum, yaitu <4.

Skala Pengukuran : Ordinal


(27)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskritif, yang menggambarkan tingkat pengetahuan ibu tentang cara menyusui di Kelurahan Paya Pasir Medan Marelan.

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian 4.2.1 Waktu

Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-November 2010.

4.2.2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Posyandu Kelurahan Paya Pasir Medan Marelan.

4.3 Populasi dan Sampel. 4.3.1 Populasi

Populasi adalah ibu yang mempunyai anak yang berusia 0-12 bulan di Kelurahan Paya Pasir Medan Marelan. Jumlah anak berusia 0-12 bulan di daerah

tersebut adalah 135 orang. Dengan demikian, jumlah ini dianggap mewakili jumlah ibu dengan asumsi seorang ibu memiliki seorang anak berusia 0-12 bulan.

a. Kriteria Inklusi.

- Ibu yang mempunyai minimal satu orang anak berusia 0-12 bulan. - Ibu yang datang ke Posyandu pada saat penelitian.

b. Kriteria Eksklusi

- Ibu yang tidak bersedia dikutsertakan dalam penelitian.

4.3.2 Sampel

Sampel dipilih berdasarkan consecutive sampling yaitu semua subyek yang datang dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subyek yang diperlukan terpenuhi. Untuk menentukan besar sampel minimal yang diperlukan digunakan rumus berikut: (Notoadmodjo, 2005)


(28)

N 135 n =  n =

1 + N (d2) 1 + 135 (0,1)2 n = = 57,4

n = jumlah sampel Keterangan :

N = jumlah populasi

d = derajat kemaknaan (10%)

Jadi, besar sampel minimum dalam penelitian ini adalah 58 orang. Untuk memenuhi besar sampel minimal dalam penelitian ini, maka dari tujuh (7) Posyandu yang terdapat di Kelurahan Paya Pasir Medan Marelan akan diambil 9 sampel.

4.4 Teknik Pengumpulan Data

Pada awal penelitian diperlukan data primer yaitu data diperoleh dari kuesioner penelitian yang telah disiapkan dan kemudian disebarkan kepada responden yang terpilih. Selanjutnya juga diperlukan data sekunder berupa data umum populasi dan responden yang dapat diperoleh dari Kantor Kelurahan Paya Pasir. Pertanyaan-pertanyaan di dalam kuesioner telah diuji validitas dan reabilitasnya [Tabel 4.1] dengan menggunakan SPSS.


(29)

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas dan Reabilititas Kuesioner Penelitian Variabel Nomor Pertanya an Total Pearson Correlation

Status Alpha Status

Pengetahuan 1 2 3 4 5 6 7 8 8 10 0.494 0.560 0.604 0.781 0.431 0.560 0.604 0.781 0.560 0.604 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

0.743 Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel

4.5. Pengolahan dan Analisa Data

Analisa statistik dilakukan dengan bantuan program komputer yaitu menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 17.0. Hasil penelitian akan di tampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan grafik.


(30)

BAB 5

HASIL PENELITIAN

5.1 Hasil Penelitian

Proses pengambilan data untuk penelitian ini menggunakan instrument angket berupa kuisioner yang diisi oleh responden di tempat tanpa dibawa pulang ke rumah. Hasil angket yang telah dikumpulkan kemudian dianalis, sehingga dapat disimpulkan hasil penelitian dalam paparan di bawah ini.

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Letak geografis dan luas Kecamatan Medan Marelan berada sekitar 22 km dari Kantor Walikota Medan berada 5 meter di atas permukaan laut, dengan luas wilayah 44,47 km2. Paya Pasir merupakan salah satu kelurahan yang terdapat di Kecamatan Medan Marelan. Kelurahan Paya Pasir memiliki batas: Sebelah utara : Kabupaten Medan Belawan

Sebelah selatan : Kelurahan Rengas Pulau Sebelah timur : Kelurahan Labuhan Deli

Jarak Kelurahan Paya Pasir ke Kantor Camat adalah 2,5 km. Luas wilayah Kelurahan Paya Pasir 10,00 km2.

5.1.2 Deskripsi karakteristik Responden

Dalam penelitian ini, responden yang didapat yaitu ibu-ibu yang memiliki anak 0-12 tahun dan tinggal di Kelurahan Paya Pasir Medan Marelan. Dari keseluruhan responden, gambaran karakteristik sosiodemografi responden yang diamati meliputi : umur, pekerjaan, pendidikan terakhir, informasi yang didapat responden, tempat persalinan dan penolong persalinan.

Ditinjau dari pekerjaan, berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat bahwa mayoritas responden adalah bekerja sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 47 orang (81%), sedangkan sebanyak 11 orang (19%) adalah bekerja sebagai karyawan. Jadi jumlah sampel pada penelitian ini adalah 58 orang,


(31)

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Frekuensi (orang) Persentase (%)

Karyawan 11 19

Ibu Rumah Tangga 47 81

Total 58 100

Sedangkan dari tabel 5.2 dapat dilihat bahwa umur responden yang paling banyak terdapat pada kelompok umur 21-30 tahun, yaitu sebanyak 30 orang (51,7%), sedangkan umur responden paling sedikit pada kelompok umur 31-35 tahun yaitu hanya 28 orang (48,3%).

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Umur Umur Frekuensi (orang) Persentase (%)

21-30 tahun 30 51,7

31-35 tahun 28 48,3

Total 58 100

Ditinjau dari pendidikan, mayoritas responden memiliki pendidikan terakhir SMA, yaitu sebanyak 27 orang (46,6%), sedangkan responden memiliki pendidikan terakhir SD dan Sarjana sebanyak 3 orang (5,2%).[Tabel 5.3]

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir Frekuensi (orang) Persentase (%)

SD SMP SMA Diploma Sarjana 3 18 27 7 3 5,2 31,0 46,6 12,1 5,2

Total 58 100

Ditinjau dari informasi yang didapat oleh responden, mayoritas responden yang pernah mendapat informasi yaitu sebanyak 41 orang (70,7%), sedangkan yang tidak pernah mendapat informasi adalah sebanyak 17 orang (29,3%).[Tabel 5.4]


(32)

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Informasi yang didapat

Pekerjaan Frekuensi

(orang)

Persentase (%)

Pernah 41 70,7

Tidak Pernah 17 29,3

Total 58 100

Ditinjau dari tempat persalinan responden, mayoritas responden adalah yang melahirkan di klinik yaitu sebanyak 34 orang (58,6%), sedangkan yang melahirkan di rumah adalah sebanyak 7 orang (12,2%).[Tabel 5.5]

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Tempat Persalinan

Tempat Persalinan

Frekuensi (orang)

Persentase (%)

Rumah Sakit 17 29,3

Klinik 34 58,6

Rumah 7 12,2

Total 58 100

Ditinjau dari penolong persalinan responden, mayoritas responden yang ditolong oleh bidan yaitu sebanyak 41 orang (70,7%), sedangkan yang ditolong oleh dokter spesialis yaitu sebanyak 17 orang (29,3%).[Tabel 5.6]

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Penolong Persalinan Penolong Frekuensi (orang) Persentase (%)

Dokter Spesialis 17 29,3

Bidan 41 70,7


(33)

5.1.3 Hasil Analisa Data

5.1.3.1Distribusi Pengetahuan Responden

Setelah dilakukan penelitian dengan metode cross-sectional menggunakan instrumen kuesioner, didapatkan distribusi tingkat pengetahuan ibu-ibu tentang cara menyusui di kelurahan paya pasir medan marelan pada tabel 5.7

Tabel 5.7 Distribusi frekuensi pengetahuan responden tentang cara menyusui

Pengetahuan Frekuensi (orang) Presentase (%)

Baik 13 22,4

Sedang 45 77,6

Kurang 0 0

Total 58 100

Dari tabel 5.7 dapat dilihat tingkat pengetahuan dengan persentase paling tinggi, yaitu sebanyak 45 orang (77,6%) adalah tingkat pengetahuan dengan katagori sedang dan tingkat pengetahuan dengan kategori baik adalah sebanyak 13 orang (45,5%). Sedangkan distribusi frekuensi tiap-tiap pertanyaan dari responden adalah sebagai berikut:

Tabel 5.8 Distribusi frekuensi dan persentase pertanyaan pengetahuan tentang pengertian menyusui

Nilai Frekuensi (orang) Persentase (%)

Salah 8 13,8

Benar 50 86,2

Total 58 100

Tabel tersebut [Tabel 5.8] menunjukkan bahwa sebagian besar responden menjawab benar pertanyaan tentang pengertian menyusui yaitu pemberian air susu kepada bayi yang langsung dari kelenjar payudara ibu sebanyak 50 orang (86,2%). Sedangkan yang menjawab salah sebanyak 8 orang (13,8%).


(34)

Tabel 5.9 Distribusi frekuensi dan persentase pertanyaan pengetahuan tentang sampai usia berapa bayi mendapatkan ASI

Nilai Frekuensi (orang) Persentase (%)

Salah 13 22,4

Benar 45 77,6

Total 58 100

Tabel tersebut [Tabel 5.9] menunjukkan bahwa sebagian besar responden menjawab benar pertanyaan tentang usia bayi mendapatkan ASI yaitu sampai usia 2 tahun sebanyak 45 orang (77,6%). Sedangkan yang menjawab salah sebanyak 13 orang (22,4%).

Tabel 5.10 Distribusi frekuensi dan persentase pertanyaan pengetahuan tentang masalah-masalah akibat perlekatan yang salah.

Nilai Frekuensi (orang) Persentase (%)

Salah 16 27,6

Benar 42 72,4

Total 58 100

Tabel tersebut [Tabel 5.10] menunjukkan bahwa sebagian besar responden menjawab benar pertanyaan tentang masalah-masalah menyusui yaitu puting lecet dan saluran susu tersumbat sebanyak 42 orang (72,4%). Sedangkan yang menjawab salah sebanyak 16 orang (27,6%).

Tabel 5.11 Distribusi frekuensi dan persentase pertanyaan pengetahuan tentang tanda bayi cukup ASI

Nilai Frekuensi (orang) Persentase (%)

Salah 1 1.7

Benar 57 98,3


(35)

Tabel tersebut [Tabel 5.11] menunjukkan bahwa sebagian besar responden menjawab benar pertanyaan tentang tanda bayi cukup ASI yaitu Bayi tampak tenang, berat badan bertambah, buang air kecil > 6 kali sebanyak 57 orang (98,3%). Sedangkan yang menjawab salah hanya 1 orang (1,7%).

Tabel 5.12 Distribusi frekuensi dan persentase pertanyaan tentang cara membuka mulut bayi

Nilai Frekuensi (orang) Persentase (%)

Salah 15 25,9

Benar 43 74,1

Total 58 100

Tabel tersebut [Tabel 5.12] menunjukkan bahwa sebagian besar responden menjawab benar, menyentuhkan puting susu ibu di mulut bayi pertanyaan tentang cara membuka mulut bayi yaitu sebanyak 43 orang (74,1%). Sedangkan yang menjawab salah sebanyak 15 orang (25,9%).

Tabel 5.13 Distribusi frekuensi dan persentase pertanyaan pengetahuan tentang gambar perlekatan menyusui

Nilai Frekuensi (orang) Persentase (%)

Salah 12 20,7

Benar 46 79,3

Total 58 100

Tabel tersebut [Tabel 5.13] menunjukkan bahwa sebagian besar responden menjawab gambar perlekatan yang benar pertanyaan tentang gambar perlekatan menyusui yaitu sebanyak 46 orang (79,3%). Sedangkan yang menjawab salah sebanyak 12 orang (20,7%).


(36)

Tabel 5.14 Distribusi frekuensi dan persentase pertanyaan pengetahuan tentang cara melepaskan hisapan bayi

Nilai Frekuensi (orang) Persentase (%)

Salah 43 74,1

Benar 15 25,9

Total 58 100

Dapat dilihat sebesar 15 orang (25,9%) yang mengetahui cara melepaskan hisapan adalah memasukkan jari kelingking ke sudut mulut bayi dan sebesar 43 orang (74,1%) menjawab salah [Tabel 5.14]. Hal ini menujukkan bahwa masih kurangnya pengetahuan responden tentang cara melepaskan hisapan bayi.

Tabel 5.15 Distribusi frekuensi dan persentase pertanyaan pengetahuan tentang tindakan yang dilakukan setelah menyusui bayi

Nilai Frekuensi (orang) Persentase (%)

Salah 41 70,7

Benar 17 29,3

Total 58 100

Dapat dilihat sebesar 17 orang (29,3%) yang mengetahui tindakan yang dilakukan setelah menyusui bayi adalah mengeluarkan ASI sedikit dan mengoleskan pada payudara dan sebanyak 41 orang (70,7%) menjawab salah [Tabel 5.15]. Hal ini menujukkan bahwa masih kurangnya pengetahuan responden tentang tindakan yang dilakukan setelah menyusui bayi.

Tabel 5.16 Distribusi frekuensi dan persentase pertanyaan pengetahuan tentang cara menyendawakan bayi

Nilai Frekuensi (orang) Persentase (%)

Salah 20 34,5

Benar 38 65,5

Total 58 100

Tabel tersebut [Tabel 5.16] menunjukkan bahwa sebagian besar responden menjawab benar pertanyaan tentang cara menyendawakan bayi yaitu bayi


(37)

digendong, bersandar di bahu ibu dan ditepuk punggungnya sebanyak 38 orang (65,5%). Sedangkan yang menjawab salah sebesar 20 orang (34,5%).

Tabel 5.17 Distribusi frekuensi dan persentase pertanyaan pengetahuan tentang manfaat menyendawakan bayi setelah selesai menyusui

Nilai Frekuensi (orang) Persentase (%)

Salah 32 55,2

Benar 26 44,8

Total 58 100

Dapat dilihat sebesar 26 orang (44,8%) saja yang mengetahui manfaat menyendawakan bayi setelah selesai menyusui adalah mengeluarkan udara dari lambung dan 32 orang (55,2%) menjawab salah [Tabel 5.17]. Hal ini menujukka n bahwa masih kurangnya pengetahuan responden tentang manfaat menyendawakan bayi setelah selesai menyusui.

5.2. Pembahasan

5.2.1 Pengetahuan Ibu tentang Cara Menyusui

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba (Notoatmodjo, 2003).

Dari penelitian ini didapatkan sebanyak 50 responden (50%) telah memiliki pengetahuan bahwa pengertian menyusui adalah pemberian air susu kepada bayi yang langsung dari kelenjar payudara ibu (WHO,1991).

Sebanyak 45 responden mengetahui usia bayi berapa bayi dianjurkan mendapatkan ASI yaitu sampai usia 2 tahun. Hal ini sesuai dengan pernyataan (WHO,1999) Selain itu ASI sebaik nya diberikan pada bayi segera setelah lahir,pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan.

Selain itu sebanyak 42 responden mengetahui masalah-masalah yang dapat terjadi bila perlekatan yang salah adalah puting lecet, payudara bengkak, saluran tersumbat. Hal ini sesuai dengan pernyataan (Soetjiningsih, 1997) selain


(38)

itu perlekatan yang salah dapat menyebabkan mastitis atau abses pada payudara sehingga dapat menyebabkan bayi tidak mau menyusu lagi.

Apabila langkah-langkah dalam menyusui tepat maka bayi akan mendapatkan cukup ASI dan dapat dinilai dengan melihat keadaan bayi seperti jumlah buang air kecil dalam satu haripaling sedikit 6 kali, warna air seni tidak kuning pucat, bayi sering BAB berwarna kekuningan berbiji, bayi kelihatan puas, bayi menyusu paling sedikit 10 kali dalam 24 jam, bayi betambah berat badannya, ibu dapat mendengar suara menelan yang pelan setiap kali bayi mulai menyusui (WHO,1999). Pada penelitian ini sebanyak 57 responden (98,3%) mengetahui tanda bayi cukup ASI yaitu, bayi tampak tenang , berat badan bertambah, buang air kecil > 6 kali.

Didapati sebanyak 43 responden (74,1%) mengetahui cara agar bayi membuka mulutnya saat akan disusui yaitu menyentuh puting susu ibu di mulut bayi, sesuai dengan pernyataan (Kristiyansari, 2009) yang mengatakan bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut dengan cara menyentuh pipi dengan puting susu atau menyentuh sisi mulut bayi.

Sebanyak 46 responden (79,3%) mengetahui gambar perlekatan yang benar yaitu gambar A, sesuai dengan pernyataan (Soetjiningsih, 1997) dimana sebagian besar aerola dapat masuk ke mulut bayi, sehinnga puting susu berada dibawaah langit-langit dan lidah bayi akan menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang terletak dibawah aerola.

Sebanyak 15 responden (25,9%) yang mengetahui cara melepaskan hisapan bayi yaitu memasukkan jari kelingking ke sudut mulut bayi sesuai dengan pernyataan (Soetjiningsih, 1997) melepaskan hisapan bayi ada 2 cara, yaitu jari kelingking ibu dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut mulut atau dagu ditekan ke bawah.

Setelah selesai menyusui bayi sebaiknya ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting susu dan aerola sekitarnya dengan manfaat desinfektan dan menjaga kelembapan puting susu (WHO,1999) pada penelitian ini sebanyak 17 responden (29,3%) mengetahui yang dilakukan


(39)

setalah menyusui bayi yaitu mengeluarkan ASI sedikit dan mengoleskankannya pada payudara ibu.

Sebanyak 38 responden (65,5%) mengetahui cara menyendawakan bayi yaitu bayi digendong, bersandar di bahu ibu di tepuk di punngungnya. sesuai dengan pernyataan (Soetjiningsih, 1997) menyendawakan bayi ada 2 cara yaitu bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian punngungnya ditepuk perlahan-lahan tahu menelungkupkan bayi diatas pangkuan ibu, lalu usap punngung bayi sampai bayi bersendawa.

Dan sebanyak 26 responden (44,8%) mengetahui manfaat menyendawakan bayi setelah menyusui yaitu mengeluarkan udara dari lambung. Pernyataan ini sesuai dengan (Ramaiah, 2007) bersendawa digunakan untuk menolong bayi mengeluarkan udara yang tertelan ketika menyusu.

Pada penelitian ini terdapat karakteristik responden yaitu dengan mayoritas pekerjaan ibu rumah tangga sebanyak 47 responden (81%), dengan umur 21- 30 tahun sebesar 30 responden (51,7%), pendidikan terakhir SMA 27 responden (46,6%), informasi yang didapat 41 orang (70,7%) pernah mendapatkan informasi tentang ASI, tempat persalinan 34 responden (58,6%) melahirkan di klinik, dan penolong persalinan sebesar 41 responden (70,7%) ditolong oleh bidan. Hal ini menyebakan mayoritas responden di Kelurahan Paya Pasir Medan Marelan berpengetahuan sedang.


(40)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai “Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Cara Menyusui di Kelurahan Paya Pasir Medan Marelan” serta seluruh pembahasan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Jika dilihat berdasarkan jenis pekerjaanya maka dari total 58 orang, didapatkan jumlah responden yang bekerja sebagai ibu rumah tangga adalah sebanyak 47 orang (81%). Sedangkan sisanya sebanyak 11 orang (19%) bekerja sebagai karyawan.

2. Usia responden yang paling banyak terdapat pada kelompok usia 21-30 tahun, yaitu sebanyak 30 orang (51,7%), sedangkan usia responden paling sedikit pada kelompok usia 31-35 tahun yaitu hanya 28 orang (48,3%). 3. Untuk kategori pendidikan, mayoritas ibu-ibu yaitu sebanyak 27 orang ibu

(46,6%) berpendidikan terakhir SMA.

4. Berdasarkan atas informasi yang pernah didapat ibu-ibu, sebanyak 41 orang ibu ( 70,7%)pernah mendapat kan informasi cara menyusui.

5. Dilihat dari tempat persalinan ibu, terdapat sebanyak 34 orang ibu (58,6%) melahirkan di klinik.

6. Dilihat berdasarkan penolong persalinan, sebanyak 41 orang ibu (70,7) ditolong oleh bidan.

7. Pengetahuan ibu-ibu tentang cara menyusui di Kelurahan Paya Pasir Medan Marelan masih tergolong belum maksimal. Dari 58 responden diperoleh 45 orang memiliki pengetahuan yang sedang dan 13 orang memiliki pengetahuan yang baik.


(41)

6.2. Saran

1. Bagi ibu-ibu lebih memerhatikan dan menambah wawasannya tentang ASI dan cara menyusui.

2. Tenaga/petugas kesehatan lebih giat dan aktif dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang ASI dan cara menyusui,agar para ibu lebih mengerti tentang langkah-langkah saat menyusui bayinya.

3. Bagi peneliti dimasa yang akan datang jumlah sampel hendaknya lebih banyak dan dapat dilakukan dibeberapa tempat.


(42)

DAFTAR PUSTAKA

Asosiasi Ibu Menyusui, 2007. Saatnya Kembali ke Air Susu Ibu (ASI). Avalaible fro

Departemen Kesehatan RI, Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat 2005. Manajemen Laktasi. Jakarta.

Kristiyansari, W., 2009. ASI:Menyusui dan Sadari. Yogyakarta: Nuha Medika.

Notoadmodjo, S., 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta: Rieka Cipta.

_____________. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Pratomo, H., dan Sudarti, 1986. Pedoman Usulan Penelitian Bidang Kesehatan

Masyarakat. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Ramaiah, S., 2007. ASI dan Menyusui. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.

Roesli, U., 2000. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta: PT. Niaga Swadaya.

Sastroasmoro, S., dan Ismael, S., 2008. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian

Klinis.Jakarta : Sagung Seto.

Soetjiningsih, 1997. ASI : Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta. EGC.

Sulistyawati, A., 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Yogyakarta: Andi.


(43)

Suradi, R., Roesli, U., 2008. Manfaat ASI dan Menyusui. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universias Indonesia.

World Health Organization, 1991. Indicators for Assessing Breastfeeding


(44)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Pralistia Leoni Ananda Tempar / Tanggal Lahir : Medan / 1 Agustus 1990

Agama : Islam

Alamat : Jalan Pasar Nippon No.2 Paya Pasir Medan Marelan Riwayat Pendidikan : 1. TK Dr. Wahidin Soedirohusodo (1994-1995)

2. Sekolah Dasar Negeri 066430 Medan (1995 - 2001) 3. Sekolah Menengah Pertama Negeri 39 Medan (2001-2004)

4. Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Medan ( 2004-2007)

5. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara ( 2007-Sekarang )


(45)

LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN

Assalammualaikum Wr WB/ Salam Sejahtera Dengan Hormat,

Saya Pralistia Leoni Ananda, mahasiswa semester VII Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Saat ini saya sedang melakukan penelitian yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Cara Menyusui di Kelurahan Paya Pasir Medan Marelan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang cara menyusui.

Saya mengharapkan keikutsertaan dan kerjasama dari Saudari untuk memberikan jawaban yang sebenar-benarnya dalam penelitian ini. Jawaban yang Saudari berikan hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian ini dan tidak akan disalahgunakan untuk maksud-maksud lain. Identitas Saudari akan tetap dirahasiakan dan tidak akan dipublikasikan.

Keikutsertaan Saudari dalam penelitian ini sangat saya harapkan. Partisipasi Saudari bersifat bebas dan tanpa ada paksaan. Saudari berhak untuk menolak berpartisipasi tanpa dikenakan sanksi apapun.

Demikian penjelasan ini saya sampaikan. Atas partisipasi dan kesediaan Saudari, saya ucapkan terima kasih.

Medan, ________________ 2010


(46)

Correlations

p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9

rson Correlation 1 .158 .173 .291* .421** .158 .173 .291* .158

(2-tailed) .229 .185 .024 .001 .229 .185 .024 .229

60 60 60 60 60 60 60 60 60

rson Correlation .158 1 -.245 .363** .035 1.000** -.245 .363** 1.000**

(2-tailed) .229 .060 .004 .791 .000 .060 .004 .000

60 60 60 60 60 60 60 60 60

rson Correlation .173 -.245 1 .495** .267* -.245 1.000** .495** -.245

(2-tailed) .185 .060 .000 .039 .060 .000 .000 .060

60 60 60 60 60 60 60 60 60

rson Correlation .291* .363** .495** 1 .060 .363** .495** 1.000** .363**

(2-tailed) .024 .004 .000 .650 .004 .000 .000 .004

60 60 60 60 60 60 60 60 60

rson Correlation .421** .035 .267* .060 1 .035 .267* .060 .035

(2-tailed) .001 .791 .039 .650 .791 .039 .650 .791

60 60 60 60 60 60 60 60 60

rson Correlation .158 1.000** -.245 .363** .035 1 -.245 .363** 1.000**

(2-tailed) .229 .000 .060 .004 .791 .060 .004 .000

60 60 60 60 60 60 60 60 60

rson Correlation .173 -.245 1.000** .495** .267* -.245 1 .495** -.245

(2-tailed) .185 .060 .000 .000 .039 .060 .000 .060

60 60 60 60 60 60 60 60 60

rson Correlation .291* .363** .495** 1.000** .060 .363** .495** 1 .363**

(2-tailed) .024 .004 .000 .000 .650 .004 .000 .004

60 60 60 60 60 60 60 60 60

rson Correlation .158 1.000** -.245 .363** .035 1.000** -.245 .363** 1

(2-tailed) .229 .000 .060 .004 .791 .000 .060 .004

60 60 60 60 60 60 60 60 60

rson Correlation .173 -.245 1.000** .495** .267* -.245 1.000** .495** -.245

(2-tailed) .185 .060 .000 .000 .039 .060 .000 .000 .060

60 60 60 60 60 60 60 60 60

rson Correlation .494** .560** .604** .781** .431** .560** .604** .781** .560**

(2-tailed) .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000


(47)

is significant at the 0.05 level (2-tailed).


(48)

LAMPIRAN I

Lembar Persetujuan (Informed Consent)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama :

Tempat/ Tgl. Lahir : Alamat :

Dengan ini menyatakan SETUJU untuk menjawab pertanyaan yang diajukan peneliti pada kuesioner-kuesioner yang tertera untuk disertakan ke dalam data penelitian.

Medan, 2010 Peneliti, Yang Membuat Pernyataan

(Pralistia Leoni Ananda) ( )

Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama :

Tempat/ Tgl. Lahir : Alamat :

Dengan ini menyatakan bahwa data yang diisi dalam pertanyaan kuesioner adalah benar adanya. Dan saya bersedia memberikan pernyataan saya untuk dijadikan bahan penelitian tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

Medan, 2010 Tertanda


(49)

LAMPIRAN II

KUESIONER PENELITIAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG CARA MENYUSUI DI KELURAHAN PAYA PASIR MEDAN MARELAN

I. DATA UMUM RESPONDEN

1) No. Responden : ... 2) Nama : ... 3) Umur : ...Tahun

4) Pekerjaan : ... 5) Pendidikan Terakhir : a. Tidak Sekolah b. SD c. SLTP d. SMA e. Diploma f. Sarjana 6) Informasi : a. Tidak Pernah Mendengar

b. Pernah Mendengar 7) Persalinan dibantu : a. Rumah Sakit

b. Klinik c. Rumah

8) Penolong Persalinan : a. Dokter Spesialis b. Bidan

II. DATA KHUSUS RESPONDEN

1. Apakah yang dimaksud dengan menyusui?

a) Pemberian air susu kepada bayi yang langsung dari kelenjar payudara ibu (1)

b) Pemberian air susu kepada bayi tanpa makanan tambahan lain (0) c) Pemberian air susu kepada bayi dengan menggunakan susu formula (0) d) Tidak tahu (0)


(50)

a) Sampai usia 2 tahun (1) b) Kurang dari 6 bulan (0) c) Sampai usia 1 tahun (0) d) Tidak tahu (0)

3. Apa sajakah masalah-masalah yang dapat terjadi bila perlekatan yang salah?

a) Pengeluaran ASI banyak dan bayi sering menyusui (0) b) Puting lecet dan saluran susu tersumbat (1)

c) Payudara terasa lembut dan nyaman (0) d) Tidak tahu (0)

4. Bagaimanakah tanda- tanda bayi cukup ASI?

a) Sering menangis, tinja kering dan keras, urin kuning pucat (0)

b) Bayi tampak tenang, berat badan bertambah,buang air kecil > 6 kali (1) c) Susah buang air besar dan bayi tidur dengan cukup (0)

d) Tidak tahu (0)

5. Bagaimanakah cara agar bayi membuka mulutnya saat akan disusui? a) Menyentuhkan puting susu ibu di mulut bayi (1)

b) Membuka mulut bayi dengan tangan (0) c) Mulut bayi terbuka sendiri (0)

d) Tidak tahu (0)


(51)

a. (1)

b. ( ( 19 (0)

c. Tidak tahu

7. Bagaimanakah cara melepaskan hisapan bayi yang benar? a) Langsung keluarkan payudaranya (0)

b) Memasukkan jari kelingking ke sudut mulut bayi (1) c) Bayi melepaskan hisapannya sendiri (0)

d) Tidak tahu (0)

8. Apakah yang seharusnya anda lakukan setelah menyusui bayi anda? a) Mengeluarkan ASI sedikit dan mengoleskan pada payudara (1) b) Menidurkan bayi anda (0)

c) Membersihkan payudara terlebih dahulu dengan air hangat (0) d) Tidak tahu (0)

9. Bagaimanakah cara menyendawakan bayi? a) Dielus-elus di bagian dadanya (0)

b) Bayi digendong, bersandar di bahu ibu dan ditepuk punggungnya (1) c) Bayi bisa bersendawa sendiri (0)

d) Tidak tahu (0)


(52)

a) Agar bayi merasa kenyang (0)

b) Memberi kasih sayang kepada bayi (0) c) Mengeluarkan udara dari lambung (1) d) Tidak tahu (0)


(53)

Pekerjaan Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Karyawan 11 19.0 19.0 19.0

IRT 47 81.0 81.0 100.0

Total 58 100.0 100.0

Umur Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 22 3 5.2 5.2 5.2

23 2 3.4 3.4 8.6

24 1 1.7 1.7 10.3

26 1 1.7 1.7 12.1

27 5 8.6 8.6 20.7

28 4 6.9 6.9 27.6

29 4 6.9 6.9 34.5

30 10 17.2 17.2 51.7

31 5 8.6 8.6 60.3

32 7 12.1 12.1 72.4

33 4 6.9 6.9 79.3

34 9 15.5 15.5 94.8

35 3 5.2 5.2 100.0

Total 58 100.0 100.0

Hasil Ukur Umur

Frequency Percent Cumulative Percent

Valid Dewasa M 30 51.7 51.7 51.7

Dewasa T 28 48.3 48.3 100.0

Total 58 100.0 100.0


(54)

Informasi yang didapat responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Pernah 41 70.7 70.7 70.7

Tidak Pernah 17 29.3 29.3 100.0

Total 58 100.0 100.0

Tempat Persalinan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Rumah Sakit 17 29.3 29.3 29.3

Klinik 34 58.6 58.6 87.9

Rumah 7 12.1 12.1 100.0

Total 58 100.0 100.0

Penolong Persalinan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SD 3 5.2 5.2 5.2

SLTP 18 31.0 31.0 36.2

SMA 27 46.6 46.6 82.8

Diploma 7 12.1 12.1 94.8

Sarjana 3 5.2 5.2 100.0


(55)

Valid Dokter Spesialist 17 29.3 29.3 29.3

Bidan 41 70.7 70.7 100.0

Total 58 100.0 100.0

P1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 8 13.8 13.8 13.8

1 50 86.2 86.2 100.0

Total 58 100.0 100.0

P2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 13 22.4 22.4 22.4

1 45 77.6 77.6 100.0

Total 58 100.0 100.0

P3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 16 27.6 27.6 27.6

1 42 72.4 72.4 100.0

Total 58 100.0 100.0


(56)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 1 1.7 1.7 1.7

1 57 98.3 98.3 100.0

Total 58 100.0 100.0

P5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 15 25.9 25.9 25.9

1 43 74.1 74.1 100.0

Total 58 100.0 100.0

P6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 12 20.7 20.7 20.7

1 46 79.3 79.3 100.0

Total 58 100.0 100.0

P7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 43 74.1 74.1 74.1

1 15 25.9 25.9 100.0


(57)

P8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 41 70.7 70.7 70.7

1 17 29.3 29.3 100.0

Total 58 100.0 100.0

P9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 20 34.5 34.5 34.5

1 38 65.5 65.5 100.0

Total 58 100.0 100.0

P10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 32 55.2 55.2 55.2

1 26 44.8 44.8 100.0

Total 58 100.0 100.0

Ptotal

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 4 5 8.6 8.6 8.6


(58)

Hasil Ukur Pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Baik 13 22.4 22.4 22.4

Sedang 45 77.6 77.6 100.0

Total 58 100.0 100.0

6 11 19.0 19.0 39.7

7 22 37.9 37.9 77.6

8 13 22.4 22.4 100.0


(1)

Pekerjaan Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Karyawan 11 19.0 19.0 19.0

IRT 47 81.0 81.0 100.0

Total 58 100.0 100.0

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 22 3 5.2 5.2 5.2

23 2 3.4 3.4 8.6

24 1 1.7 1.7 10.3

26 1 1.7 1.7 12.1

27 5 8.6 8.6 20.7

28 4 6.9 6.9 27.6

29 4 6.9 6.9 34.5

30 10 17.2 17.2 51.7

31 5 8.6 8.6 60.3

32 7 12.1 12.1 72.4

33 4 6.9 6.9 79.3

34 9 15.5 15.5 94.8

35 3 5.2 5.2 100.0

Total 58 100.0 100.0

Hasil Ukur Umur

Frequency Percent Cumulative Percent

Valid Dewasa M 30 51.7 51.7 51.7

Dewasa T 28 48.3 48.3 100.0

Total 58 100.0 100.0


(2)

Informasi yang didapat responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Pernah 41 70.7 70.7 70.7

Tidak Pernah 17 29.3 29.3 100.0

Total 58 100.0 100.0

Tempat Persalinan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Rumah Sakit 17 29.3 29.3 29.3

Klinik 34 58.6 58.6 87.9

Rumah 7 12.1 12.1 100.0

Total 58 100.0 100.0

Penolong Persalinan

Cumulative Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SD 3 5.2 5.2 5.2

SLTP 18 31.0 31.0 36.2

SMA 27 46.6 46.6 82.8

Diploma 7 12.1 12.1 94.8

Sarjana 3 5.2 5.2 100.0


(3)

Total 58 100.0 100.0

P1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 8 13.8 13.8 13.8

1 50 86.2 86.2 100.0

Total 58 100.0 100.0

P2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 13 22.4 22.4 22.4

1 45 77.6 77.6 100.0

Total 58 100.0 100.0

P3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 16 27.6 27.6 27.6

1 42 72.4 72.4 100.0

Total 58 100.0 100.0


(4)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 1 1.7 1.7 1.7

1 57 98.3 98.3 100.0

Total 58 100.0 100.0

P5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 15 25.9 25.9 25.9

1 43 74.1 74.1 100.0

Total 58 100.0 100.0

P6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 12 20.7 20.7 20.7

1 46 79.3 79.3 100.0

Total 58 100.0 100.0

P7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 43 74.1 74.1 74.1


(5)

P8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 41 70.7 70.7 70.7

1 17 29.3 29.3 100.0

Total 58 100.0 100.0

P9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 20 34.5 34.5 34.5

1 38 65.5 65.5 100.0

Total 58 100.0 100.0

P10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 32 55.2 55.2 55.2

1 26 44.8 44.8 100.0

Total 58 100.0 100.0

Ptotal

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 4 5 8.6 8.6 8.6


(6)

Hasil Ukur Pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Baik 13 22.4 22.4 22.4

Sedang 45 77.6 77.6 100.0

Total 58 100.0 100.0

6 11 19.0 19.0 39.7

7 22 37.9 37.9 77.6

8 13 22.4 22.4 100.0