Hakikat BUMD Undang-Undang No 5 Tahun 1962 Konsep kos

2. Bonus Plan dan Konservatisme Kepemilikan saham oleh manajemen dapat mengurangi tindakan oportunistik manajemen dengan cara memanipulasi laba. Dalam hal ini bonus plan berpengaruh negative terhadap konservatisme akuntansi. 3. Political cost dan konservatisme Bagi perusahaan, intensitas politik sering berkaitan dengan ukuran perusahaan. Political cost mengungkapkan bahwa perusahaan besar kemungkinan menghadapi biaya politis lebih besar dibanding perusahaan kecil. Perusahaan besar biasanya lebih diawasi oleh pemerintah dan masyarakat. Jika perusahaan besar mempunyai laba yang tinggi secara relatif permanen, maka pemerintah dapat terdorong untuk menaikkan pajak dan meminta layanan publik yang lebih tinggi kepada perusahaan. Akhirnya, manajer perusahaan besar mungkin cenderung memilih metode akuntansi yang menunda pelaporan laba untuk mengurangi tanggungan political cost oleh perusahaan.

2.1.2. Hakikat BUMD Undang-Undang No 5 Tahun 1962

Undang-undang No. 5 Tahun 1962 mengatur tentang Perusahaan Daerah. Hal-hal yang dibahas dalam perundang-undangan tersebut diantaranya adalah gambaran umum tentang Perusahaan Daerah, tujuan pendirian Perusahaan Daerah, pemodalan, saham-saham, direksi, pegawai, kontrol, pelimpahan kepada koperasi, hingga pembubaran Perusahaan Daerah. Pada dasarnya setiap Perusahaan Daerah merupakan aset daerah yang menghasilkan kekayaan yang dipisahkan. Karena merupakan aset negara, sudah menjadi keharusan bagi negara untuk mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan Perusahaan Daerah. Berdasarkan pasal 2 yang berbunyi “dalam undang-undang ini yang dimaksudkan dengan Perusahaan Daerah ialah semua perusahaan yang didirikan berdasarkan undang-undang ini yang modalnya untuk seluruhnya atau untuk sebagian merupakan kekayaan Daerah yang dipisahkan, kecuali ditentukan lain dengan atau berdasarkan Undang- undang.” Setiap Perusahaan Daerah termasuk Perusahaan Daerah Air Minum PDAM harus mengacu pada undang-undang ini. Pasal 5 ayat 1 Undang-undang No. 5 Tahun 1962 menyatakan bahwa Perusahaan Daerah adalah suatu kesatuan produksi yang bersifat memberi jasa, menyelenggarakan kemanfaatan umum, dan memupuk pendapatan. Sedangkan pasal 5 ayat 2 mengatakan tujuan Perusahaan Daerah ialah untuk turut serta melaksanakan pembangunan Daerah khususnya dan pembangunan ekonomi nasional umumnya dalam rangka ekonomi terpimpin untuk memenuhi kebutuhan rakyat dan mengutamakan industrialisasi dan ketentraman serta kesenangan kerja dalam perusahaan, menuju masyarakat yang adil dan makmur.

2.1.3. Konsep kos

Kos merupakan pengukur dalam unit moneter suatu sumber ekonomik yang digunakan atau dikorbankan untuk tujuan tertentu, Suwardjono 1992: 86. Menurut Suwardjono 1992:105 dalam kesimpulan artikel what does cost, cost merupakan pengukur dan sekaligus bahan olah akuntansi. Istilah biaya, harga pokok, atau harga perolehan tidak tepat sebagai padan kata istilah cost. Biaya lebih merupakan wadah objek daripada pengukur atau bahan olah akuntansi dalam menghasilkan informasi kuantitatif. Cost juga tidak tepat kalau disebut sebagai harga perolehan mestinya kos perolehan karena harga pemerolehan hanya berlaku untuk menunjuk cost pada saat terjadinya.

2.1.4. Konsep Penentuan Tarif