Strategi Penetuan Tarif Proses Penentuan Tarif
2. Mempunyai pengalaman kerja 10 tahun bagi yang berasal dari PDAM atau
mempunyai pengalaman kerja minimal 15 tahun mengelola perusahaan bagi yang bukan berasal dari PDAM yang dibuktikan dengan surat keterangan
referensi dari perusahaan sebelumnya dengan penialaian baik. 3.
Lulus pelatihan manajemen air minum di dalam atau diluar negeri yang telah terakreditasi dibuktikan dengan sertifikat atau ijasah.
4. Membuat dan menyajikan proposal mengenai visi dan misi PDAM.
5. Bersedia bekerja penuh waktu.
6. Tidak terikat hubungan keluarga dengan Kepala Daerah Wakil Kepala
Daerah atau Dewan Pengawas atau Direksi lainnya sampai derajat ketiga menurut garis lurus atau kesamping termasuk menantu dan ipar.
7. Lulus uji kelayakan dan kepatuhan yang dilaksanakan oleh tim ahli yang
ditunjuk oleh Kepala Daerah.
Direksi mempunyai tugas: 1.
Menyususn perencanaan, melakukan koordinasi dan pengawasan seluruh kegiatan operasional PDAM.
2. Membina pegawai.
3. Mengurus dan mengelola kekayaan PDAM.
4. Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan.
5. Menyusun Rencana Strategis Bisnis 5 lima tahunan business plan
corporate plan yang disahkan oleh Kepala Daerah melalui usul Dewan Pengawas.
6. Menyusun dan menyampaikan Rencana Bisnis dan Anggaran Tahunan
PDAM yang merupakan penjabaran tahunan dan Rencana Strategis Bisnis business plan corporate plan kepada Kepala Daerah melalui Dewan
Pengawas, dan 7.
Menyusun dan menyampaikan laporan seluruh kegiatan PDAM. Dewan Pengawas menurut Permendagri No. 2 Tahun 2007 berasal dari unsur
pejabat pemerintah daerah, professional dan atau masyarakat konsumen yang diangkat oleh Kepala Daerah.
Calon anggota Dewan Pengawas memenuhi persyaratan: 1.
Menguasai manajemen PDAM. 2.
Menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya, dan 3.
Tidak terikat hubungan keluarga dengan Kepala Daerah Wakil Kepala Daerah atau Dewan Pengawas yang lain atau Direksi sampai derajat ketiga
baik menurut garis lurus atau kesamping termasuk menantu dan ipar.
Dewan Pengawas mempunyai tugas: 1.
Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan terhadap pengurusan dan pengelolaan PDAM.
2. Memberikan pertimbangan dan saran kepada Kepala Daerah diminta atau
tidak diminta guna perbaikan dan pengembangan PDAM antara lain pengangkatan Dreksi, program kerja yang diajukan oleh Direksi, rencana
perubahan status kelayakan PDAM, rencana pinjaman dan ikatan hukum dengan pihak lain, serta menerima, memeriksa, dan atau menandatangani
laporan Triwulan dan Laporan Tahunan, dan 3.
Memeriksa dan menyampaikan Rencana Strategis Bisnis business plancorporate plan, dan Rencana Bisnis dan Anggaran Tahunan PDAM
yang dibuat Direksi kepada Kepala Daerah untuk mendapatkan pengesahan. Menurut SK Bupati No. 37 Tahun 1997, Badan Pengawas adalah aparat
pelaksana kewenangan Bupati Kepala Daerah Tingkat II dibidang pengawasan, pembinaan, pengembangan dan pengendalian Perusahaan Daerah. Tim tarif ialah
sebuah tim yang ditunjuk langsung oleh Direksi untuk menentukan besaran tarif yang akan diberlakukan. Tim tersebut terdiri atas bagian-bagian yang terkait
dengan tarif, antara lain bagian keuangan, bagian produksi, dan bagian pelanggan. bagian keuangan berhubungan dengan komponen-komponen biaya yang menjadi
dasar perhitungan tarif. Sedangkan bagian pelanggan ialah bagian yang berhubungan langsung dengan masyarakat khususnya yang menjadi pelanggan
PDAM. Artinya, bagian pelanggan merupakan barisan terdepan yang akan menjadi sasaran ketika terjadi gejolak di masyarakat khususnya yang berkaitan
dengan tarif.
Tim tarif memiliki tugas dan wewenang diantaranya adalah menentukan komponen biaya, mempertimbangkan komponen biaya, membuat draft tarif untuk
direksi, dan menyusun draft ulang revisi untuk dibawa kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat DPRD selaku badan pengawas Pemerintah Daerah.
Adapun biaya-biaya yang menjadi komponen dalam perhitungan tarif adalah sebagai berikut:
I Biaya Operasi, Pemeliharaan dan Administrasi OPA a.
Operasional 1.
Unsur Sumber 2.
Unsur Pengolahan 3.
Unsur Transmisi dan Distribusi b.
Biaya Pemeliharaan 1.
Unsur Sumber Air 2.
Unsur Pengolahan 3.
Unsur Transmisi dan Distribusi c.
Biaya Administrasi 1.
Biaya Pegawai 2.
Biaya Kantor 3.
Biaya Langganan 4.
Biaya Survey 5.
Biaya Pemeliharaan Instansi Umum 6.
Penyisihan Piutang 7.
Biaya Umum
II Biaya Operasi, Pemeliharaan, Administrasi dan Depresiasi OPAD Biaya Depresiasi
1. Instalasi Sumber Air
2. Instalasi Pengolahan Air
3. Instalasi Transmisi dan Distribusi
4. Penyusutan dan Amortisasi
a. Penyusutan Instalasi Umum
b. Amostisasi Beban Ditangguhkan
c. Penyusutan Instalasi Umum AMDK
III Jumlah Pinjaman A.
Bunga Pinjaman BP B.
Denda Pinjaman Setelah biaya-biaya selama tiga tahun ditentukan beserta dengan estimasi
inflasi, kenaikan harga-harga barang, dan kenaikan Tarif Dasar Listrik TDL. Setelah ketiga hal tersebut sudah ditentukan, maka perhitungan tarif dapat
dilakukan. Tim tarif merupakan tim yang berperan dalam hal ini. Dalam melakukan perhitungan tarif Full Cost Recovery FCR terlebih dahulu
dihitung harga biaya per m3 produksi yang dibutuhkan yakni OPA, OPAD dan TBP + Laba, kemudian biaya produksi rata-rata dijadikan acuan dalam
menentukan tarif pada masing-masing kelompok golongan dilakukan dengan cara membandingkan tarif berlaku dengan harga produksi kebutuhan kemudian
dilakukan perhitungan. Setelah semua biaya diperhitungkan, strategi berikutnya ialah upaya
perhitungan tarif untuk mendapatkan kekuatan tarif selama tiga tahun kedepan. Pengkajian mengenai kemungkinan kenaikan harga barang-barang dipasar beserta
inflasi menjadi salah satu pertimbangan untuk menentukan tarif yang akan diberlakukan. Sehingga tim tarif tidak melakukan perhitungan tarif setiap tahun
melainkan, perhitungan dilakukan pada saat tarif yang berlaku tidak lagi memiliki kekuatan dan mengancam kelangsungan usaha perusahaan. Ketika terjadi
kenaikan harga-harga barang di pasar maupun kenaikan tarif dasar listrik, sebagai badan yang melayani masyarakat PDAM tidak dapat serta-merta menaikkan tarif
bersamaan dengan kenaikan faktor produksi. Hal ini dikarenakan untuk menghindari terjadinya gejolak di masyarakat. Oleh karena itu pada saat
perhitungan tarif, maka inflasi, kenaikan harga barang, dan tarif dasar listrik diperkirakan selama tiga tahun yang akan datang. Sehingga tarif yang ditentukan
memiliki kekuatan selama tiga tahun kedepan. Hal ini terjadi pada tarif tahun
2013 masih berlaku untuk tahun 2014 dan 2015 meskipun sempat terjadi kenaikan tarif dasar listrik.
Selain komponen biaya hal lain yang dijadikan acuan ialah Permendagri No. 23 Tahun 2006 yang sudah disinggung di atas. Hal pokok yang harus menjadi
acuan ialah besaran tarif 10.000 liter pertama tidak boleh melebihi 4 dari UMK
Upah Minimum Kabupaten. Dalam memenuhi persyaratan tersebut, PDAM
Jember mengacu pada kelompok pelanggan III A Rumah Tangga II. Hal ini dikarenakan kelompok pelanggan tersebut merupakan kelompok pelanggan
terbanyak. Yaitu sekitar 85 dari keseluruhan jumlah pelanggan. Setelah proses
penentuan tarif selesai, maka dibuatlah draft tarif yang
diajukan kepada Direksi. Kemudian Direksi mengkaji draft tarif yang diajukan
oleh tim tarif. Direksi mengkaji tarif dengan mempertimbangkan pendapatan dan beban masyarakat serta kelangsungan usaha perusahaan. Setelah kajian draft tarif
selesai dibahas oleh Direksi, maka draft tersebut akan dikembalikan kepada tim tarif beserta revisinya. Selanjutnya, tim tarif menyusun draft ulang untuk diajukan
kepada Dewan Pengawas. Apabila Dewan Pengawas sudah menyetujui draft tersebut, tarif akan dikembalikan kepada tim tarif. Untuk selanjutnya, Direksi
mengajukan kepada Bupati selaku Kepala Daerah yang memiliki wewenang penuh terhadap PDAM. Setelah tarif disetujui dan ditetapkan, maka turun Surat
Keputusan Direksi SK Direksi dan Surat Keputusan Bupati SK Bupati. Kedua surat keputusan inilah yang nantinya menjadi dasar penetapan tarif untuk
diluncurkan kepada masyarakat. Tarif diawali dengan pembentukan tim tarif oleh Direksi. Penentuan tarif
diawali dengan perhitungan tarif oleh tim tarif, kemudian rapat dengan direksi. Jika tarif dianggap sudah sesuai dengan berbagai pertimbangan, maka selanjutnya
direksi menyerahkan draft tarif kepada anggota dewan. Persetujuan draft tarif dilakukan oleh anggota dewan manakala tarif beserta hitungannya dianggap tidak
membebankan mesyarakat atau dengan kata lain dapat dijangkau oleh masyarakat. Serta biaya-biaya dianggap rasional. Selanjutnya, draft tarif diserahkan kepada
bupati untuk menurunkan Surat Keputusan SK bupati agar tarif dapat di turunkan kepada masyarakat.
Ketua tim tarif mengemukakan bahwa pelaksanaan proses penentuan tarif diwarnai dengan seni. Diawali pada saat perhitungan yang dilakukan tim tarif.
Sering terjadi perbedaan pendapat antar masing-masing anggota tim. Perbedaan tersebut dilatar belakangi oleh masing-masing bagian yang memiliki kepentingan
yang berbeda-beda. Misalnya bagian pelanggan cenderung untuk menekan tarif karena berkaitan dengan gejolak masyarakat. Sedangkan bagian teknik cenderung
untuk meningkatkan biaya yang pada akhirnya akan meningkatkan pula tarif yang dibebankan kepada pelanggan. hal tersebut terjadi berkaitan dengan bagian teknik
yang cenderung dituntut untuk memberikan pelayanan teknis secara maksimal. Semakin banyak perbedaan pendapat, maka semakin banyak pula poin yang
menjadi pertimbangan dalam menentukan tarif. Sehingga diharapkan tarif yang terbentuk merupakan tarif yang memiliki kekuatan selama tiga tahun kedepan atau
bahkan lebih. Setelah draft tarif dibuat, perjalanan penetapan tarif pada saat berada pada tingkat Direksi dan Badan Pengawas pun tidak selalu mulus. Masih
terdapat revisi yang harus dibenahi lagi oleh tim tarif. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat pun menghendaki tarif yang dapat dijangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat. Jika terjadi kenaikan tarif manajemen PDAM harus bisa memperjuangkan tarif yang sudah ditetapkan tersebut di tingkat yang paling atas
yaitu Bupati. Karena setiap kenaikan tarif harus dikaji secara mendalam. Apabila terjadi perubahan tarif, pihak PDAM memberi tahu kepada
masyarakat satu bulan sebelum tarif baru diberlakukan. Pemberitahuan tersebut melalui pemberitahuan secara langsung kepada pelanggan yang sedang
melakukan pembayaran dan juga melalui media elektronik seperti radio. Sehingga masyarakat tahu dan dapat mempersiapkan diri untuk tarif yang baru. Upaya
tersebut dilakukan oleh pihak PDAM untuk menghindari respon yang negatif dari masyarakat selaku pelanggan.