Prevalensi Tumor Payudara di Poli Bedah RSUD Serang Tahun 2013 Prevalensi Tumor Jinak dan Tumor Ganas Payudara di Poli Bedah RSUD Serang Tahun 2013 Gambaran Kejadian Tumor Jinak Payudara

34

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Prevalensi Tumor Payudara di Poli Bedah RSUD Serang Tahun 2013

Tabel 4.1. Prevalensi Tumor Payudara di Poli Bedah RSUD Serang Variabel Frekuensi Persentase Tumor Payudara 119 8.4 Bukan tumor payudara 1305 91.6 Total 1424 100.0 Berdasarkan tabel 4.1. dari 1424 pasien yang datang ke poli bedah, terdapat sebanyak 119 pasien 8.4 tumor payudara.

4.2. Prevalensi Tumor Jinak dan Tumor Ganas Payudara di Poli Bedah RSUD Serang Tahun 2013

Tabel 4.2. Prevalensi Tumor Payudara Variabel Frekuensi Persentase Tumor Jinak 89 74.8 Tumor Ganas 30 25.2 Total 119 100.0 Dari tabel 4.2. didapatkan bahwa prevalensi tumor jinak payudara 74.8 lebih banyak dibandingkan dengan tumor ganas payudara 25.2. 35

4.3. Gambaran Kejadian Tumor Jinak Payudara

Tabel 4.3. Gambaran kejadian tumor jinak payudara Variabel Kategori Median Q25 - Q75 Frekuensi Persentase Usia 25 16-58 10-19 14 26.4 20-29 22 41.5 30-39 12 22.6 40-49 3 5.7 50 2 3.8 Tingkat pendidikan SD 15 28.3 SMP 13 24.5 SMA 19 35.8 Perguruan tinggi 6 11.3 Pemakaian kontrasepsi oral Ada 24 45.3 Tidak ada 29 54.7 Lokasi tumor Lateral atas 20 37.7 Lateral bawah 14 26.4 Medial atas 7 13.2 Medial bawah 5 9.4 Sentral 7 13.2 Tindakan operasi Eksisi 9 17.0 Ekstirpasi 42 79.2 Insisi 2 3.8 Jenis histopatologi Adenoma tubular 4 7.5 Fibroadenoma mammae 35 66.0 36 Fibrokistik mammae 8 15.1 Papilloma intraduktal 4 7.5 Tumor jinak filoides 2 3.8 Total 53 100 Berdasarkan tabel 4.3. didapatkan bahwa jumlah pasien tumor jinak payudara berdasarkan usia, diperoleh nilai terendah pada usia 16 tahun dan nilai tertinggi pada usia 58 tahun dengan median usia 25 tahun dan 41.5 pada kelompok 20-29 tahun. Hal ini sedikit berbeda dengan penelitian Zebua JI 2010 di RSUP Haji Adam Malik Medan bahwa kasus tumor jinak payudara tertinggi pada usia 10-19 tahun. 8 Kejadian tumor jinak payudara mempunyai perbedaan kejadian berdasarkan usia. Pada fibroadenoma mammae sering terjadi pada usia 20-29 tahun, fibrokistik mammae dapat timbul pada berbagai usia akibat adanya ketidakseimbangan hormonal, adenoma tubular mammae sering ditemukan pada usia reproduktif yaitu kurang dari 40 tahun, papilloma intraduktal dan tumor filoides terdapat pada semua usia, namun lebih sering pada usia sekitar 30 tahun. 2,8,21 Dari hasil penelitian mengenai tumor jinak payudara berdasarkan tingkat pendidikan pada tabel 4.3. didapatkan bahwa 35.8 pada tingkat pendidikan pendidikan SMA. Hal ini tidak jauh berbeda dengan penelitian oleh Yanhua et al 2012 di Cina bahwa pada pasien tumor jinak payudara mempunyai tingkat pendidikan tinggi. 26 Tingkat pendidikan yang lebih tinggi berhubungan dengan kesehatan melalui hal yang berbeda karena pasien dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi mungkin lebih mudah memahami tentang pencegahan dan memiliki kemampuan yang lebih baik untuk mengubah perilaku kesehatan mereka, sedangkan pada tingkat pendidikan yang rendah kurang memperhatikan keadaan kesehatan. 26,27 37 Pada tabel 4.3. didapatkan pasien tumor jinak payudara 54.7 tidak mempunyai riwayat pemakaian kontrasepsi oral. Hal ini sama dengan hasil penelitian oleh Yanhua et al 2012 dengan hasil penelitian bahwa pasien tumor jinak payudara 94.7 tidak mempunyai riwayat pemakaian kontrasepsi oral. 26 Dari beberapa studi dikatakan bahwa pemakaian kontrasepsi oral mempunyai efek perlindungan terhadap risiko timbulnya fibroadenoma mammae dan fibrokistik mammae akibat adanya penekanan kadar puncak estrogen dan progesteron yang terjadi selama periode kedua siklus menstruasi. Namun dilain studi dikatakan bahwa efek perlindungan dari pemakaian kontrasepsi oral masih dalam perdebatan. 28 Berdasarkan lokasi tumor pada tabel 4.3. diketahui bahwa 37.7 massa tumor terdapat pada kuadran lateral atas. Hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari K 2011 di Medan bahwa 44.2 lokasi tumor pada kuadran lateral atas. Pada kuadran lateral atas lebih banyak mengandung massa kelenjar mammae sehingga menjadi tempat tersering tumor payudara baik jinak maupun ganas. 29 Pada tabel 4.3. diketahui bahwa 79.2 tindakan operasi yang dilakukan pada pasien tumor payudara adalah tindakan ekstirpasi. Hal ini sesuai dengan teori bahwa untuk tindakan primer pada tumor jinak payudara adalah pembedahan baik berupa insisi, eksisi, ekstirpasi. Setelah dilakukan pembedahan, akan dilakukan pemeriksaan histopatologi untuk menentukan lebih pasti massa tersebut merupakan massa yang jinak atau ganas serta menentukan jenis histopatologinya. 30 Tujuan ekstirpasi yang dilakukan pada fibroadenoma mammae adalah mengangkat seluruh massa tumor beserta kapsulnya. 18 Jenis histopatologi pada tumor jinak payudara pada tabel 4.3. diketahui bahwa 66 adalah fibroadenoma mammae dan 3.8 adalah tumor jinak filoides. Hal ini juga sesuai dengan penelitian oleh Bagale P et al 2013 didapatkan bahwa fibroadenoma mammae mempunyai insidensi tertinggi 44.53. 31 Pada laporan penelitian oleh M Ajitha et al 2012 38 fibroadenoma mammae biasanya terjadi pada wanita usia muda, umumnya terjadi pada usia 16-30 tahun dan sekitar 6 terjadi pada usia 45 tahun. 32 Tidak jauh berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Bafakeer et al 2010 di Yaman Selatan, fibroadenoma mammae sering terjadi pada kelompok usia 20-29 tahun. 7 Hal ini sesuai dengan teori bahwa fibroadenoma mammae sering terjadi pada usia muda yang dipengaruhi oleh faktor hormonal yaitu siklus menstruasi dan pada saat kehamilan. 1

4.4. Gambaran Kejadian Tumor Ganas Payudara