Hipotesis Penelitian Tujuan dan Manfaat Penelitian Metode Penelitian

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian oleh karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan belum didasarkan pada fakta-fakta yang empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data Sugiono, 2004:51. Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pemikiran yang telah diuraikan sebelumnya, maka peneliti mengajukan hipotesis bahwa : “Terdapat pengaruh antara rasio profitabilitas Earning per share, Net profit Margin, Return on Asset dan Return on Equity terhadap harga saham pada perusahaan industri makanan dan minuman terbuka di Bursa Efek Indonesia”.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian Tujuan penulis melakukan penelitian pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah untuk mengetahui serta memahami pengaruh rasio profitabilitas dengan menggunakan Earning per share EPS, Net Profit Margin NPM, Return on Asset ROA dan Return on Equity ROE terhadap harga saham. 2. Manfaat Penelitian a. Bagi penulis Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memperluas pengetahuan dan wawasan berpikir yang ilmiah khususnya dalam bidang keuangan dan pengetahuan tentang aktivitas perusahaan secara nyata. Universitas Sumatera Utara b. Bagi perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan masukan dan bahan perbandingan atas kinerja yang selama ini ditetapkan dan dipakai sebagai bahan pertimbangan perencanaan untuk masa yang akan datang. c. Bagi investor Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi di industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk menanamkan dana di perusahaan tersebut. d. Bagi pihak lain Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan referensi yang nantinya bermanfaat untuk memberikan perbandingan dalam kegiatan penelitian selanjutnya di masa yang akan datang.

F. Metode Penelitian

1. Batasan Operasional Adapun batasan operasional penulis adalah sebagai berikut : a. Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia b. Data laporan keuangan yang tersedia berturut-turut untuk laporan tahun 2006 sampai 2009 pada sektor industri makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia c. Rasio profitabilitas yang digunakan untuk memberikan penilaian terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman ditetapkan terbatas Universitas Sumatera Utara yaitu pada Earning Per Share EPS, Net Profit Margin NPM, Return on Asset ROA dan Return on Equity ROE. 2. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel dalam penelitian ini dapat dijelaskan sbb : 1 Variabel dependen variabel terikat Variabel terikat yang digunakan adalah harga saham masing-masing perusahaan makanan dan minuman terbuka di Bursa Efek Indonesia. Harga saham dihitung dari harga saham penutupan closing price pada setiap bulan yang dikalkulasikan menjadi rata-rata harga tahunan dengan menggunakan rumus : Rata-rata harga saham tahunan = 12 bulanan saham harga rata Rata ∑ − 2 Variabel independen variabel bebas Variabel independen merupakan variabel tidak terikat yang dapat mempengaruhi variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Earning Per Share Earning Per Share EPS merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan yang diperoleh investor atau pemegang saham untuk setiap lembar saham. Semakin tinggi nilai EPS, semakin besar laba yang tersedia bagi pemegang saham. EPS dihitung dengan rumus : EPS = beredar saham Jumlah bersih Laba Universitas Sumatera Utara b. Net Profit Margin NPM Net Profit Margin NPM yaitu perbandingan antara laba bersih laba setelah biaya bunga dan pajakEAT dengan penjualan. Rasio ini dihitung dengan rumus : c. Return on Asset ROA Rasio yang menunjukkan berapa besar laba bersih yang diperoleh perusahaan apabila diukur dari volume penjualan atau pun pendapatan, yang dihitung dengan rumus : d. Return on Equity ROE Rasio yang menunjukkan berapa persen laba yang dihasilkan perusahaan yang diukur dari modal pemilik, yang dihitung dengan rumus : 3. Jenis Data Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersumber dari data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung melalui internet dan buku-buku referensi Universitas Sumatera Utara yang berkaitan dengan topik bahasan dalam penelitian. Data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh melalui laporan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia dan laporan keuangan setiap perusahaan. 4. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan dua tahap, yaitu : a. Melalui studi pustaka yaitu dengan mengumpulkan data pendukung berupa beberapa kumpulan skripsi, serta laporan-laporan yang dipublikasikan untuk mendapatkan masalah yang akan diteliti. b. Mengumpulkan data-data sekunder yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia. 5. Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui media internet dengan situs www.idx.co.id dan www.duniainvestasi.com b. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan dari bulan Agustus 2010 sampai bulan Desember 2010. 6. Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI mulai tahun 2005 sampai dengan 2009 yang berjumlah 20 perusahaan. Penarikan jumlah sampel menggunakan non probability sampling dengan teknik Universitas Sumatera Utara purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2005:78. Adapun kriteria yang digunakan untuk pemilihan sampel adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan makanan dan minuman terbuka, yang terdaftar sebagai perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia mulai tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 secara terus-menerus. 2. Perusahaan makanan dan minuman yang mempublikasikan harga sahamnya selama tahun 2005 sampai tahun 2009 secara berturut-turut. 3. Emiten yang listing di Bursa Efek Indonesia selama periode 2006 sampai dengan 2009. Tabel 1.2 Jumlah Sampel Berdasarkan Karakteristik Sampel No Karakteristik Sampel Jumlah 1. Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2005-2009 20 2. Perusahaan makanan dan minuman go public yang pernah di-suspend 3 3. Perusahaan makanan dan minuman yang tidak mempublikasikan harga sahamnya secara berturut-turut dari tahun 2006 sampai 2009 4 Jumlah akhir sampel 13 Sumber : www.idx.co.id diolah, Agustus 2010 Berdasarkan karakteristik penarikan jumlah sampel tersebut, maka diperoleh sampel penelitian sebanyak 13 perusahaan sektor industri makanan dan minuman, antara lain : Universitas Sumatera Utara Tabel 1.3 Nama Sampel Emiten NO. Kode Nama Emiten Tanggal Berdiri Tanggal Listing 1. ADES Akasha Wira International, Tbk 06 Maret 1985 13 Juni 1994 2. AISA Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk 31 Mei 1991 11 Juni 1997 3. AQUA Aqua Golden Mississipi, Tbk 23 Februari 1973 1 Maret 1990 4. CEKA Cahaya Kalbar, Tbk 3 Februari 1968 9 Juli 1996 5. DAVO Davomas Abadi, Tbk 14 Maret 1968 22 Des 1994 6. DLTA Delta Djakarta, Tbk 15 Juni 1970 30 Januari 1989 7. INDF Indofood Sukses Makmur, Tbk 14 Agustus 1990 14 Juli 1994 8. MLBI Multi Bintang Indonesia, Tbk 3 Juni 1929 15 Des 1981 9. MYOR Mayora Indah, Tbk 17 Februari 1977 4 Juli 1990 10. PSDN Prasidha Aneka Niaga, Tbk 16 April 1974 18 Okt 1994 11. SKLT Sekar Laut, Tbk 19 Juli 1976 8 Sept 1993 12. STTP Siantar Top, Tbk 12 Mei 1987 16 Des 1996 13. ULTJ Ultrajaya Milk Industri, Tbk 2 Nov 1971 2 Juli 1990 Sumber : www.idx.co.id; www.duniainvestasi.com 7. Metode Analisis Data diolah, Agustus 2010 a. Deskripsi Variabel Pada tahap ini dilakukan perhitungan masing-masing variabel terkait yaitu variabel terikat dependen dan variabel bebas independent berdasarkan rumus hitung yang akan dikemukakan. b. Metode Kuantitatif Peneliti memperoleh data laporan keuangan tahunan dan mengolah data tersebut ke dalam bentuk rasio profitabilitas yaitu Earning Per Share EPS, Net Profit Margin NPM, Return on Asset ROA dan Return on Equity ROE. Kemudian hasil pengolahan data tersebut diproses melalui model regresi berganda dengan menggunakan program SPSS 16.00 for Windows sehingga diperoleh variabel-variabel yang dominan mempengaruhi harga saham. Universitas Sumatera Utara c. Regresi Linear Berganda Untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat, dengan rumus : Y¡= a + bıXı + b 2 X 2 +b 3 X 3 + b 4 X 4 + e Dimana : Y¡ = Harga Saham X 1 = Earning Per Share EPS X 2 = Net Profit Margin NPM X 3 = Return on Asset ROA X 4 = Return on Equity ROE a = konstanta b 1,2,3,4 = Koefisien Regresi Variabel X 1,2,3,4 e = Standar error d. Pengujian Asumsi Klasik Sebelum data tersebut dianalisis, model regresi berganda harus memenuhi syarat uji asumsi klasik yang meliputi Situmorang, 2008:55-105 : 1. Uji Normalitas Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel bebas, variabel terikat atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model yang paling baik adalah data distribusi data normal atau mendekati normal. Uji ini dilakuka n melalui analisis Kolmogrov-Smirnov. Apabila diperoleh nilai signifikan uji Kolmogrov- Smirnov lebih besar dari 0,05 maka data dinyatakan normal. Universitas Sumatera Utara 2. Uji Heteroskedastisitas Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residul suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residul suatu pengamatan ke pengamatan yang lain sama, maka disebut homoskedasitas. Cara mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedasitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot disekitar nilai X dan Y jika ada pola tertentu, maka terjadi gejala heteroskedasitas. 3. Uji Multikolinearitas Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ditemukan adanya korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi sebagai berikut: jika nilai tolerance 0,5 atau nilai varians inflation factor VIF 5 untuk setiap variabel bebas. Hubungan linear antar variabel inilah yang disebut dengan multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi antar variabel independen. 4. Uji Autokolerasi Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dan kesalahan pengganggu pada t -1 periode sebelumnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk menguji ada atau tidaknya autokorelasi dalam statu model regresi, maka digunakan model statistik dari D-W Durbin-Watson dengan ketentuan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 1.4 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak autokorelasi positif Tolak 0 DW dl Tidak autokorelasi positif No Decision dl DW du Tidak autokorelasi negatif Tolak 4 - dl DW 4 Tidak autokorelasi negatif No Decision 4 - du DW 4 - dl Tidak autokorelasi positif atau negatif Tidak Ditolak du DW 4 - dl Keterangan : du = batas atas dl = batas bawah Sumber: Gujarati 1995:217 e. Pengujian Hipotesis 1. Uji-F uji pengaruh serentak Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara serentak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Bentuk pengujian : H ο : b ¡ = 0 ; artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara serentak dari variabel bebas terhadap variabel terikat. H ο : b ¡ ≠ 0 ; artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara serentak dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Pada penelitian ini nilai F hitung akan dibandingkan dengan F tabel pada tingkat signifikan α = 5. Kriteria penilaian hipotesis pada uji-F ini adalah : Terima H ο bila F hitung ≤ F tabel Tolak H ο terima H ı bila F hitung F tabel Universitas Sumatera Utara 2. Uji-t uji pengaruh parsial Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan dari variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Dilakukan menggunakan uji statistik t 2 sisi. Bentuk pengujian : H ο : b ¡ = 0 ; artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. H ı : b ¡ ≠ 0 ; artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Pada penelitian ini nilai t- hitung akan dibandingkan dengan t- tabel pada tingkat signifikan α = 5. Kriteria pengambilan keputusan pada uji-t adalah : Terima H ο bila t- tabel ≤ t- hitung ≤ t- tabel Tolak H ο terima H ı bila t hitung t tabel atau t hitung t tabel Universitas Sumatera Utara

BAB II URAIAN TEORITIS

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia

1 61 104

Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 72 95

Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas terhadap Harga Saham pada Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 8 74

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 0 12

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 3 150

ANALISIS PENGARUH RASIO SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 0 126

Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas terhadap Harga Saham pada Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas terhadap Harga Saham pada Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

ANALISIS PENGARUH RASIO SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SKRIPSI

0 0 26

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 2 25