Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(1)

SKRIPSI

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO

SOLVABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM

PADA INDUSTRI MAKANAN DAN

MINUMAN YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

OLEH

NAMA : ANDRI MAYPRIZAL

NIM : 090522053

PROGRAM STUDI STRATA I AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul ini belum pernah dimuat, dipublikasikan, atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi untuk program S1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas, benar, apa adanya dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.

Medan, 27 Juni 2011 Peneliti,

Andri Mayprizal NIM 090522053


(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan kuasa-Nya, saya dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik. Skripsi yang berjudul “Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas terhadap Harga Saham pada Perusahaan Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia?”, disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Program S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Selama proses penyusunan skripsi ini, saya telah memperoleh bimbingan, dorongan, semangat, nasehat, dan bantuan baik secara moril maupun materil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak. selaku Ketua Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak. selaku Sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Salbiah, M.Si, Ak. selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.


(4)

5. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak. selaku Dosen Penguji I dan Bapak Abdillah Arif, SE, M.Si, Ak. selaku Dosen Penguji II atas segala masukan dan saran yang telah diberikan.

6. Kedua orang tua saya, Yahya dan Fatimawati yang senantiasa melimpahkan cinta dan kasih sayangnya serta selalu mendoakan dan mendukung saya dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata, saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Saya berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Semoga Tuhan senantiasa melimpahkan berkat dan karunia-Nya.

Medan, 27 Juni 2011 Peneliti,

Andri Mayprizal NIM 090522053


(5)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Profit Margin on

Sales (NPM), Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Debt to Asset Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER), Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER) terhadap harga saham pada industri makanan dan

minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian asosiatif kausal. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 19 perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 dan yang menjadi sampel penelitian berjumlah 11 perusahaan. Metode

purposive sampling digunakan dalam pemilihan sampel. Jenis data dalam

penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari website BEI yaitu

dan dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Metode

pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi. Variabel dependen yang digunakan adalah harga saham, sedangkan variabel independen yang digunakan adalah NPM, ROI, ROE, EPS, DAR, DER, LTDtER. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda untuk analisis statistik dan model regresi telah diuji terlebih dahulu dalam uji asumsi klasik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, variabel independen yang diteliti yaitu NPM, ROI, ROE, DAR, DER, dan LTDtER tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Pengujian secara simultan menunjukkan bahwa NPM, ROI, ROE, EPS, DAR, DER, dan LTDtEr berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Kata kunci : Profit Margin on Sales, Return On Investment, Return On Equity, Earning Per Share, Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio, harga saham, perusahaan makanan dan minuman.


(6)

ABSTRACT

This research aims to analyze the influence of Profit Margin on Sales (NPM), Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), Earning Per

Share (EPS), Debt to Asset Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER), Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER) toward the stock price of food and beverage

companies listed in Indonesia Stock Exchange.

The design used in this research is causal associative. Population of this research are 19 food and beverage companies listed in Indonesia Stock Exchange during the period of 2007-2009 and the sample consists of 11 companies. Purposive sampling method is used for the sample selection. Data used in this

research is secondary data obtained fromand Indonesian Capital

Market Directory (ICMD). Data collection method used is the documentation

study. The dependent variable is the stock price, while the independent variables are NPM, ROI, ROE, EPS, DAR, DER, LTDtER. This research uses multilinear regression analysis for statistical analysis and the regression models have firstly been tested in the classical assumption test.

The partially test indicated that, independent variable NPM, ROI, ROE, DAR, DER, and LTDtER does not significantly influence the stock price. The simultaneously test of NPM, ROI, ROE, EPS, DAR, DER, and LTDtER give a significant influence to the stock price.

Key word : Profit Margin on Sales, Return On Investment, Return On Equity, Earning Per Share, Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio,stock price, food and beverage companies.


(7)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Batasan Penelitian ... 5

F. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian ... 6

1. Kerangka Konseptual Penelitian ... 6


(8)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis ... 10

1. Informasi Akuntansi Keuangan ... 10

2. Pengertian Rasio ... 12

3. Rasio Profitabilitas ... 13

a. Margin Laba atas Penjualan (Net Profit Margin) ... 13

b. Hasil Pengembalian Investasi (Return On Investment) ... 14

c. Hasil Pengembalian Ekuitas (Return On Equity) ... 14

d. Laba Per Lembar Saham (Earning Per Share) ... 14

4. Rasio Solvabilitas ... 15

a. Debt to Asset Ratio (DAR) ... 15

b. Debt to Equity Ratio (DER) ... 15

c. Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER) ... 16

5. Saham ... 16

a. Pengertian Saham ... 16

b. Jenis-jenis Saham ... 17

c. Harga Saham ... 20

d. Analisis Saham ... 21

e. Penilaian Saham ... 23

f. Faktor-faktor yang Memengaruhi Harga saham ... 25

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 28

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 30


(9)

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 30

C. Jenis dan Sumber Data ... 32

D. Teknik Pengumpulan Data ... 33

E. Jadwal Penelitian ... 33

F. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 33

G. Metode Analisis Data ... 35

1. Pengujian Asumsi Klasik ... 35

2. Pengujian Hipotesis ... 37

3. Koefisien Determinasi ( ) ... 39

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Data Penelitian ... 40

B. Statistik Deskriptif ... 43

C.Pengujian Asumsi klasik ... 44

1. Uji Normalitas ... 45

2. Uji Multikolinearitas ... 50

3. Uji Heterokedastisitas ... 51

4. Uji Autokorelasi ... 54

D.Pengujian Hipotesis ... 55

1. Koefisien Determinasi ( ) ... 55

2. Analisis Regresi ... 57

3. Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ... 58

4. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 59


(10)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 64

B. Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 67


(11)

DAFTAR TABEL

Nama Halaman

Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu ... 28

Tabel 3.1 Daftar Populasi dan Sampel Penelitian ... 31

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian ... 33

Tabel 3.3 Operasional dan Pengukuran Variabel ... 34

Tabel 4.1 Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman ... 40

Tabel 4.2 Data Variabel Penelitian Tahun 2007 ... 41

Tabel 4.3 Data Variabel Penelitian Tahun 2008 ... 42

Tabel 4.4 Data Variabel Penelitian Tahun 2009 ... 42

Tabel 4.5 Statistik Deskriptif ... 43

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas ... 45

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Setelah Transformasi Logaritma Natural ... 47

Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolinearitas ... 50

Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinearitas Setelah Tindakan Perbaikan ... 51

Tabel 4.10 Hasil Uji Autokorelasi ... 54

Tabel 4.11 Koefisien Determinasi ( ) ... 56

Tabel 4.12 Analisis Regresi ... 57

Tabel 4.13 Hasil Uji t ... 58


(12)

DAFTAR GAMBAR

Nama Halaman

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 6

Gambar 4.1 Histogram ... 48

Gambar 4.2 Grafik Normal Plot ... 49


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Nama Halaman

Lampiran i Daftar Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI ... 69


(14)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Profit Margin on

Sales (NPM), Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Debt to Asset Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER), Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER) terhadap harga saham pada industri makanan dan

minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian asosiatif kausal. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 19 perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 dan yang menjadi sampel penelitian berjumlah 11 perusahaan. Metode

purposive sampling digunakan dalam pemilihan sampel. Jenis data dalam

penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari website BEI yaitu

dan dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Metode

pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi. Variabel dependen yang digunakan adalah harga saham, sedangkan variabel independen yang digunakan adalah NPM, ROI, ROE, EPS, DAR, DER, LTDtER. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda untuk analisis statistik dan model regresi telah diuji terlebih dahulu dalam uji asumsi klasik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, variabel independen yang diteliti yaitu NPM, ROI, ROE, DAR, DER, dan LTDtER tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Pengujian secara simultan menunjukkan bahwa NPM, ROI, ROE, EPS, DAR, DER, dan LTDtEr berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Kata kunci : Profit Margin on Sales, Return On Investment, Return On Equity, Earning Per Share, Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio, harga saham, perusahaan makanan dan minuman.


(15)

ABSTRACT

This research aims to analyze the influence of Profit Margin on Sales (NPM), Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), Earning Per

Share (EPS), Debt to Asset Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER), Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER) toward the stock price of food and beverage

companies listed in Indonesia Stock Exchange.

The design used in this research is causal associative. Population of this research are 19 food and beverage companies listed in Indonesia Stock Exchange during the period of 2007-2009 and the sample consists of 11 companies. Purposive sampling method is used for the sample selection. Data used in this

research is secondary data obtained fromand Indonesian Capital

Market Directory (ICMD). Data collection method used is the documentation

study. The dependent variable is the stock price, while the independent variables are NPM, ROI, ROE, EPS, DAR, DER, LTDtER. This research uses multilinear regression analysis for statistical analysis and the regression models have firstly been tested in the classical assumption test.

The partially test indicated that, independent variable NPM, ROI, ROE, DAR, DER, and LTDtER does not significantly influence the stock price. The simultaneously test of NPM, ROI, ROE, EPS, DAR, DER, and LTDtER give a significant influence to the stock price.

Key word : Profit Margin on Sales, Return On Investment, Return On Equity, Earning Per Share, Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio,stock price, food and beverage companies.


(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pasar modal sebagai salah satu sarana penghimpun dana dari masyarakat sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang terhimpun digunakan sebagai sumber pembiayaan bagi perusahaan-perusahaan sehingga terjadi alokasi dana yang efisien sekaligus mempertinggi terciptanya kesempatan kerja. Perusahaan dapat menambah keuangan sebagai sumber dana di dalam pasar modal yang digunakan dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan serta untuk keperluan pengembangan dan ekspansi.

Sebelum melakukan keputusan investasi, investor dihadapkan pada keinginan untuk mendapatkan hasil pengembalian yang maksimal dari nilai investasi dan tingkat risiko yang dihadapi. Karena aktivitas investasi di dalam pasar modal merupakan aktivitas yang dihadapkan dengan berbagai macam resiko dan ketidakpastian yang sangat sulit untuk diprediksi, maka untuk mengurangi kemungkinan daripada tingkat risiko ketidakpastian yang akan terjadi, investor atau pemodal membutuhkan berbagai macam informasi sebagai pendukung yang dapat dijadikan pedoman dalam menentukan keputusan sebelum melakukan investasi.

Kurang efisiennya perekonomian dan rentannya sektor keuangan menyebabkan para pelaku bisnis harus mempertimbangkan dan menilai secara hati-hati risiko perusahaan sebelum mereka mengambil keputusan. Oleh karena


(17)

itu pelaku bisnis memerlukan analisis yang cermat guna mengevaluasi apakah investasi tersebut dapat menghasilkan keuntungan yang diharapkan atau tidak. Pelaku bisnis dalam hal ini investor harus menilai kinerja perusahaan dengan melihat laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan harus menyediakan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk pelaku bisnis dalam keputusan ekonomi. Di dalam menganalisis prospek perkembangan dan profitabilitas perusahaan investor harus memahami dan mengerti informasi mengenai rasio keuangan. Investasi yang baik sebaiknya dilakukan pada industri yang tumbuh sesuai dengan pertumbuhan ekonomi nasional dan industri tersebut berada dalam tahap pengembangan. Industri yang mampu tumbuh lebih baik dari pertumbuhan ekonomi harus diperhatikan oleh pemodal karena perusahaan-perusahaan yang beroperasi di dalam industri ini memiliki peluang besar untuk memperoleh profitabilitas yang tinggi.

Setiap investor yang melakukan investasi di pasar modal mengharapkan keuntungan dari dana yang ditanamkan. Ada investor yang memiliki tujuan untuk memperoleh deviden dan ada pula yang berharap memperoleh capital gain yaitu selisih antara harga investasi sekarang dengan harga periode yang lalu. Kekuatan analisis ini akan memberikan informasi kepada investor tentang waktu yang tepat membeli saham tertentu dan kapan menjual saham atau keluar dari pasar.

Ditinjau dari sudut pandang investor, salah satu indikator penting untuk menilai prospek perusahaan dimasa datang adalah dengan melihat sejauh mana pertumbuhan profitabilitas perusahaan. Indikator ini sangat penting diperhatikan untuk mengetahui sejauh mana investasi yang akan dilakukan investor di suatu


(18)

perusahaan mampu memberikan return yang sesuai dengan tingkat yang diisyaratkan investor. Dua rasio yang digunakan pada penelitian ini adalah rasio profitabilitas dan rasio solvabilitas. Karena kedua rasio ini dianggap paling mampu dalam menggambarkan kondisi keuangan yang sebenarnya. Rasio profitabilitas mampu mengukur efisiensi penggunaan aktiva perusahaan dan memberi gambaran tentang efektivitas pengelolaan perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada di laporan keuangan, terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. Tujuannya adalah agar terlihat perkembangan perusahaan dalam rentang waktu tertentu, baik penurunan atau kenaikan, sekaligus mencari penyebab perubahan tersebut.

Rasio solvabilitas mampu mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi). Dalam prakteknya, apabila dari hasil perhitungan, perusahaan ternyata memiliki rasio solvabilitas yang tinggi, hal ini akan berdampak timbulnya resiko kerugian lebih besar, tetapi juga ada kesempatan mendapat laba juga besar. Sebaliknya apabila perusahaan memiliki rasio solvabilitas lebih rendah tentu memiliki resiko kerugian lebih kecil pula, terutama pada saat perekonomian menurun. Dampak ini juga mengakibatkan rendahnya tingkat hasil pengembalian (return) pada saat perekonomian tinggi. Mengenai pemilihan industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, peneliti memiliki alasan tertentu karena industri makanan dan


(19)

minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia merupakan industri yang memiliki tingkat likuiditas yang cukup tinggi dibandingkan dengan perusahaan lainnya dan perputarannya cepat karena produk yang dijual merupakan produk yang jangka waktunya lebih singkat dibandingkan dengan produk yang lain.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti ingin meneliti lebih lanjut mengenai pengaruh signifikan rasio profitabilitas dan rasio solvabilitas dengan judul Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas Terhadap Harga Saham Pada Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah ada pengaruh rasio profitabilitas dan rasio solvabilitas terhadap harga saham pada perusahaan industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rasio

profitabilitas dan rasio solvabilitas terhadap harga saham pada industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


(20)

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain:

1. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan apabila dimintai pendapat mengenai

pengaruh rasio profitabilitas dan rasio solvabilitas terhadap harga saham pada industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,

2. Bagi investor, sebagai bahan masukan dalam memprediksi perubahan harga

saham sehingga investor dapat memperoleh keuntungan,

3. Bagi peneliti lain, sebagai bahan masukan dalam menyempurnakan

penelitian-penelitian sejenis dimasa yang akan datang.

E. Batasan Penelitian

Peneliti mencoba membuat batasan masalah dalam penulisan proposal penelitian ini yaitu:

1. Pada penelitian ini data diperoleh berdasarkan data sekunder yaitu berupa

laporan keuangan perusahaan dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009,

2. Harga saham yg dimaksud pada penelitian ini adalah harga saham penutupan

(closing price),

3. Peneliti melakukan pengamatan terhadap harga saham hanya dari segi

fundamental perusahaan dengan mengabaikan kondisi makro ekonomi yang juga berpengaruh pada harga saham seperti keadaan ekonomi, tingkat inflasi, situasi politik, dan lain-lain.


(21)

F. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian 1. Kerangka Konseptual Penelitian

H1 H2 H3 H4

H5 H6 H7

H8

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Penelitian

Sumber: Diolah Peneliti (2011)

Profit Margin On Sales(X1)

Harga Saham (Y)

Return On Investment (ROI) (X2)

Return On Equity (ROE) (X3)

Earning Per Share of Common Stocks (X4)

Debt To Asset Ratio (DAR) (X5)

Debt To Equity Ratio (DER) (X6)

Long Term Debt to Equity Ratio


(22)

Menurut Jurusan Akuntansi (2004:13) Kerangka konseptual merupakan sintesis atau ekstrapolasi dari tinjauan teori dan penelitian terdahulu yang mencerminkan keterkaitan antar variabel yang diteliti dan merupakan tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian serta merumuskan hipotesis. Kerangka konseptual yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Jadi, secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar variabel independen dan variabel dependen. Pada penelitian ini variabel independen adalah rasio profitabilitas dan rasio solvabilitas. Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan yang ditunjukkan dari laba yang dihasilkan dari penjualan atau dari pendapatan investasi. Rasio profitabilitas terdiri dari margin laba atas penjualan (Profit Margin On Sales), hasil pengembalian investasi atau

return on investment (ROI), hasil pengembalian ekuitas atau return on equity

(ROE), Laba Per Lembar Saham Biasa (Earning Per Share of Common Stocks). Rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi), atau dengan kata lain rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Rasio solvabilitas terdiri dari Debt to Asset Ratio(DAR), Debt to


(23)

2. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual di atas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah:

H1 = diduga ada pengaruh Profit Margin On Sales secara parsial terhadap

harga saham pada industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,

H2 = diduga ada pengaruh Return On Investment (ROI) secara parsial

terhadap harga saham pada industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,

H3 = diduga ada pengaruh Return On Equity (ROE) secara parsial terhadap harga saham pada industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,

H4 = diduga ada pengaruh Earning Per Share of Common Stocks secara

parsial terhadap harga saham pada industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,

H5 = diduga ada pengaruh Debt To Asset Ratio (DAR) secara parsial

terhadap harga saham pada industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,

H6 = diduga ada pengaruh Debt To Equity Ratio (DER) secara parsial

terhadap harga saham pada industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,


(24)

H7 = diduga ada pengaruh Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER) secara parsial terhadap harga saham pada industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,

H8 = diduga ada pengaruh Profit Margin On Sales, Return On Investment

(ROI), Return On Equity (ROE), Earning Per Share of Common

Stocks, Debt To Asset Ratio (DAR), Debt To Equity Ratio (DER), Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER) secara simultan terhadap harga

saham pada industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Informasi Akuntansi Keuangan

Dalam melakukan analisis laporan keuangan, sebenarnya pintu yang paling mudah dimasuki adalah melalui penguasaan akuntansi. Laporan keuangan disusun dari proses dan prosedur akuntansi, sedangkan analisis laporan keuangan adalah memecahkan ke unit-unit yang lebih kecil dari proses penyusunan laporan keuangan.

Soemarso (2004:3) mendefenisikan akuntansi sebagai proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi, yang digunakan dalam memilih diantara beberapa alternatif pilihan.

Sebagaimana diketahui bahwa informasi yang ada di dalam laporan keuangan tidak hanya digunakan oleh pihak internal perusahaan saja akan tetapi pihak eksternal perusahaan, seperti para investor dan kreditor. Berkaitan dengan hal tersebut data keuangan yang terdapat di dalam laporan keuangan akan lebih berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan apabila data tersebut di


(26)

perbandingkan untuk dua periode atau lebih, sehingga diperoleh informasi yang dapat mendukung dalam proses pengambilan keputusan.

Para pemakai laporan keuangan atau pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan (stakeholder) ingin mengetahui informasi dan gambaran perkembangan keuangan perusahaan, tetapi dilakukan suatu evaluasi atau analisis terhadap laporan keuangan sehingga hasil dari analisis tersebut dapat digunakan sebagai informasi sesuai dengan tujuan yang dicapai.

Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan (Soemarso 2004:4) antara lain:

a. Pemilik, dalam hal ini adalah yang memiliki usaha tersebut. Hal ini tercermin

dari kepemilikan saham yang dimilikinya.

b. Manajemen, kepentingan pihak manajemen perusahaan terhadap laporan

keuangan perusahaan yang mereka buat juga memiliki arti tertentu bagi pihak manajemen perusahaan. Laporan keuangan yang dibuat merupakan cermin kinerja mereka dalam suatu periode tertentu.

c. Kreditor, pihak penyandang dana bagi perusahaan. Artinya pihak pemberi dana

seperti bank atau lembaga keuangan lainnya. Kepentingan pihak kreditor terhadap laporan keuangan perusahaan adalah dalam hal memberi pinjaman atau pinjaman yang telah berjalan sebelumnya. Bagi pihak kreditor, prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan dana kepada berbagai perusahaan sangat diperlukan.

d. Pemerintah, juga memiliki nilai penting atas laporan keuangan yang dibuat

perusahaan, bahkan pemerintah melalui departemen keuangan mewajibkan kepada setiap perusahaan untuk menyusun dan melaporkan keuangan perusahaan secara periodik.

e. Masyarakat, laporan keuangan perusahaan memengaruhi anggota masyarakat

dalam berbagai hal. Misalnya perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan pada penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.


(27)

2. Pengertian rasio

Rasio merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Dari hasil rasio keuangan ini akan terlihat kondisi kesehatan perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Djarwanto (2001:123) rasio dalam analisis laporan keuangan adalah suatu angka yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan. Hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana.

Analisis laporan keuangan menggunakan data laporan keuangan yang telah ada sebagai dasar penilaiannya. Meskipun didasarkan pada data dan kondisi masa lalu, analisis laporan keuangan didasarkan untuk menilai risiko dan peluang dimasa yang akan datang. Pengukuran hubungan satu pos dan pos lain dalam laporan keuangan yang tampak dalam rasio-rasio keuangan dapat memberikan kesimpulan yang berarti dalam penentuan tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan. Tetapi bila hanya melihat alat rasio saja, tidaklah cukup sehingga harus dilakukan analisis persaingan-persaingan yang sedang dihadapi oleh manajemen perusahaan dalam industri yang lebih luas dan dikontribusikan dengan analisis kualitatif, dan penelitian-penelitian industri.

Analisis ini merupakan suatu analisis yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba yang maksimal dan juga dalam mengelola perusahaan semaksimal mungkin. Hasil analisis nantinya akan


(28)

diketahui tingkat kemampuan perusahaan yang ditujukan dalam bentuk angka atau persentase.

Menurut kasmir (2008:105) analisis rasio keuangan suatu perusahaan dalam prakteknya dapat digolongkan menjadi sebagai berikut:

a. Rasio neraca, yaitu membandingkan angka-angka yang hanya bersumber dari

neraca,

b. Rasio laporan laba rugi, yaitu membandingkan angka-angka yang hanya

bersumber dari laporan laba rugi,

c. Rasio antar laporan, yaitu membandingkan angka-angka dari dua sumber (data

campuran), baik yang ada di neraca maupun di laporan laba rugi.

3. Rasio Profitabilitas

Menurut Kasmir (2008:196) rasio profitabilitas adalah rasio yang melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu. Rasio profitabilitas akan mengukur efisiensi penggunaan aktiva perusahaan dan memberi gambaran tentang efektivitas pengelolaan perusahaan. Menurut Kasmir (2008:199) rasio profitabilitas yang digunakan adalah :

a. Margin Laba atas Penjualan (Net Profit Margin)

Profit Margin On Sales atau Ratio Profit Margin atau margin laba atas

penjualan merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan. Cara pengukuran rasio ini adalah dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan penjualan bersih. Rasio ini juga dikenal dengan nama profit margin. Terdapat dua rumus untuk mencari profit margin, yaitu:

1. Untuk margin laba kotor dengan rumus:

Margin laba kotor menunjukkan laba yang relatif terhadap perusahaan, dengan cara penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan. Rasio ini merupakan cara untuk penetapan harga pokok penjualan.


(29)

2. Untuk margin laba bersih dengan rumus:

Margin laba bersih merupakan ukuran keuntungan dengan membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dibandingkan dengan penjualan. Rasio ini menunjukkan pendapatan bersih perusahaan atas penjualan.

b. Hasil Pengembalian Investasi (Return On Investment / ROI)

Hasil pengembalian investasi atau lebih dikenal dengan nama Return On

Investment (ROI) atau Return On Total Assets merupakan rasio yang

menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya. Semakin kecil (rendah) rasio ini, semakin kurang baik, demikian pula sebaiknya. Artinya rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan.

Rumus:

c. Hasil Pengembalian Ekuitas (Return On Equity / ROE)

Hasil pengembalian ekuitas atau return on equity (ROE) atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya.

Rumus :

d. Laba Per Lembar Saham (Earning Per Share)

Rasio laba per lembar saham atau disebut juga rasio nilai buku merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham. Rasio yang rendah berarti manajemen belum berhasil untuk memuaskan pemegang saham, sebaliknya dengan rasio yang tinggi, kesejahteraan pemegang saham meningkat.


(30)

4. Rasio solvabilitas

Menurut Kasmir (2008:150) rasio solvabilitas atau leverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi). Menurut Kasmir (2008:156) rasio-rasio yang digunakan adalah:

a. Debt to Asset Ratio (DAR)

Debt to Asset Ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur

perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Dari hasil pengukuran, apabila rasionya tinggi, artinya pendanaan dengan utang semakin banyak, maka semakin sulit bagi perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman karena dikhawatirkan perusahaan tidak mampu menutupi utang-utangnya dengan aktiva yang dimilikinya. Demikian pula apabila rasionya rendah, semakin kecil perusahaan dibiayai dengan utang.

Rumus :

b. Debt to Equity Ratio (DER)

Debt to Equity Ratiomerupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang

dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang.


(31)

c. Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER)

Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER) merupakan rasio antara utang

jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang dengan cara membandingkan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri yang disediakan oleh perusahaan.

Rumus:

5. Saham

a. Pengertian Saham

Pengertian saham Menurut Suad Husnan (2005 : 29) merupakan secarik kertas yang menunjukkan hak pemodal yaitu pihak yang memiliki kertas tersebut untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut, dan berbagai kondisi yang memungkinkan pemodal tersebut menjalankan haknya. Menurut PSAK No. 42, saham/efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, obligasi, tanda bukti utang, dan unit penyertaan kontrak investasi kolektif. Saham merupakan salah satu dari beberapa alternatif yang dapat dipilih untuk berinvestasi. Dengan membeli saham suatu perusahaan, berarti kita telah menginvestasikan dana dengan harapan akan mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan kembali saham tersebut. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan.


(32)

pemilik perusahaan, sehingga mereka berhak atas sebagian dari laba perusahaan. Namun hak tersebut terbatas karena pemegang saham berhak atas bagian penghasilan perusahaan hanya setelah seluruh kewajiban perusahaan dipenuhi. Pada dasarnya saham dapat digunakan untuk mencapai tiga tujuan investasi utama yaitu :

1) Sebagai gudang nilai, berarti investor mengutamakan keamanan prinsipal,sehingga mereka akan mencari saham blue chips dan saham

non-spekulatif lainnya.

2) Untuk pemupukan modal, berarti investor mengutamakan investasi jangka panjang, sehingga mereka akan mencari saham pertumbuhan untuk memperoleh capital gain atau saham sumber penghasilan untuk mendapat

dividen.

3) Sebagai sumber penghasilan, berarti investor mengandalkan pada penerimaan dividen sehingga mereka akan mencari saham penghasilan yang bermutu baik dan hasil tinggi.

b. Jenis-Jenis saham

Dalam transaksi jual-beli di Bursa Efek, saham atau sering pula disebut shares merupakan instrumen yang paling dominan diperdagangkan. Surat berharga saham memiliki bermacam-macam jenis. Macam-macam saham terbagi berdasarkan peralihan hak, berdasar hak tagih dan berdasar kinerja saham itu sendiri meliputi :


(33)

1) Berdasarkan Peralihan Hak

a) Saham Atas Unjuk (Bearer Stock)

Yaitu jenis saham yang tidak menyertakan nama pemilik dengan tujuanagar saham tersebut dapat dengan mudah dipindahtangankan atau mudah berganti pemilik dan siapapun yang memegang saham tersebut secara sah menjadi pemilik saham tersebut dan berhak ikut dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).

b) Saham Atas Nama (Registered Stock)

Saham ini mencantumkan nama dari pemilik saham pada lembar sahamnya. Saham ini dapat dipindahtangankan tetapi harus melalui prosedur tertentu. 2) Berdasarkan Hak Tagih atau Klaim

a) Saham Biasa (Common Stock)

Saham biasa merupakan saham yang memiliki hak klaim berdasar laba atau rugi yang diperoleh perusahaan. Bila terjadi likuidasi, pemegang saham biasalah yang mendapatkan prioritas paling akhir dalam pembagian dividen dan penjualan aset perusahaan. Ciri - ciri dari saham biasa adalah sebagai berikut:

1. Dividen dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba, 2. Memiliki hak suara (one share one vote),

3. Hak memperoleh pembagian kekayaan perusahaan apabila bangkrut dilakukan setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi.


(34)

b) Saham Preferen (Preferred Stock)

Saham preferen adalah saham dengan bagian hasil yang tetap dan apabilaperusahaan mengalami kerugian maka pemegang saham preferen akan mendapatprioritas utama dalam pembagian hasil atas penjualan aset. Saham preferen mempunyai sifat gabungan antar Adapun ciri - ciri dari saham preferen adalah:

1. Memiliki hak paling dahulu memperoleh deviden, 2. Tidak memiliki hak suara,

3. Dapat memengaruhi manajemen perusahaan terutama dalam pencalonan pengurus,

4. Memiliki hak pembayaran maksimum sebesar nilai nominal saham lebih dahulu setelah kreditur apabila perusahaan dilikuidasi.

3) Berdasarkan Kinerja Saham a) Blue Chip Stock

Yaitu saham unggulan karena diterbitkan oleh perusahaan yang memiliki kinerja baik, dapat membagikan dividen secara stabil dan konsisten. Perusahaan yang menerbitkan saham ini biasanya adalah perusahaan besar yang telah memiliki pangsa pasar tetap.

b) Growth Stock

Merupakan jenis saham yang diterbitkan oleh perusahaan yang memiliki pertumbuhan pendapatan tinggi.


(35)

c) Income Stock

Merupakan saham yang memiliki dividen progresif atau besarnya dividen yang dibagikan lebih tinggi dari rata-rata dividen tahun sebelumnya.

d) Speculative Stock

Saham ini menghasilkan dividen yang tidak tetap karena perusahaan yang menerbitkan memiliki pendapatan yang berubah-ubah, dan memungkinkan memiliki prospek yang bagus di masa yang akan datang.

e) Counter Cyclical Stock

Perusahaan yang menerbitkan saham ini operasionalnya tidak banyak dipengaruhi oleh kondisi ekonomi makro. Perusahaan ini biasanya bergerak dalam bidang produksi atau layanan jasa vital.

c. Harga Saham

Harga saham adalah harga pasar yang tercatat setiap hari pada waktu penutupan (closing price) aktivitas di Bursa Efek Indonesia. Nilai suatu saham berdasarkan fungsinya dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :

1) Par Value (Nilai Nominal)

Nilai nominal adalah nilai yang tercantum pada saham yang bersangkutan dan berfungsi untuk tujuan akuntansi. Dalam modal suatu perseroan, dikenal adanya modal disetor. Perubahan modal disetor ini sama dengan suatu nilai yang berguna bagi pencatatan akuntansi, di mana nilai nominal dicatat sebagai model ekuitas perseroan di dalam neraca. Setiap saham yang diterbitkan di Indonesia harus mempunyai nilai nominal yang tercantum pada surat


(36)

sahamnya. Namun untuk satu jenis saham yang lama harus mempunyai satu jenis nilai nominal.

2) Base Price (Harga Dasar)

Harga dasar suatu saham sangat erat kaitannya dengan harga pasar suatu saham. Harga ini merupakan harga perdana pada waktu harga saham tersebut dicatat di bursa efek dalam rangka penawaran umum penjualan saham perdana yang disebut dengan IPO (Initial Public Offering). Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi (underwriter) dan emiten. Harga dasar ini berubah sesuai aksi emiten yang dilakukan seperti right issue,

stock split, warrant dan lain-lain, sehingga harga saham dasar yang baru harus

dihitung sesuai dengan perubahan harga teoritis hasil perhitungan antara harga dasar dengan jumlah saham yang diterbitkan.

3) Market Price (Harga Pasar)

Harga pasar merupakan harga saham pada pasar yang sedang berlangsung. Jika pasar bursa efek tutup, maka harga pasar adalah harga penutupan (closing

price). Jadi harga pasar ini yang menyatakan naik turunnya suatu saham. Jika

harga pasar dikalikan jumlah saham yang diterbitkan, maka didapat market

value.

d. Analisis Saham

Dalam konteks teori untuk melakukan analisis dan memilih saham terdapat dua pendekatan dasar yakni :


(37)

1) Analisis Teknikal

Analisis ini merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham (kondisi pasar) dengan mengamati perubahan harga saham tersebut (kondisi pasar) di waktu yang lalu (Husnan, 2001:349). Model analisis teknikal lebih menekankan pada tingkah laku pemodal di masa yang akan datang berdasarkan kebiasaan di masa lalu (nilai psikologis). Di dalam analisis teknikal informasi tentang harga dan volume perdagangan merupakan alat utama untuk analisis. misalnya, peningkatan atau penurunan harga biasanya berkaitan dengan peningkatan atau penurunan volume perdagangan. Analisis teknikal pada dasarnya merupakan upaya untuk menentukan kapan akan membeli atau menjual saham, dengan memanfaatkan indikator-indikator teknis ataupun menggunakan analisis grafis.

2) Analisis Fundamental

Analisis ini merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang memengaruhi harga saham di masa yang akan datang dan menerapkan hubungan vaiabel-variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham, Husnan (2001:315). Analisis fundamental lebih menekankan pada penentuan nilai intrinsik dari suatu saham. Untuk melakukan analisis yang bersifat fundamental, diperlukan pemahaman variabel-variabel yang memengaruhi nilai intrinsik saham. Nilai inilah yang akan diestimasi oleh investor, dan hasil dari estimasi ini dibandingkan dengan nilai pasar sekarang (current market price) sehingga dapat diketahui saham-saham yang overprice maupun yang


(38)

underprice. Beberapa tahapan analisis untuk melakukan analisis fundamental

yaitu :

a) Analisis Ekonomi

Analisis ini menyangkut penilaian umum perekonomian dan pengaruh potensialnya terhadap hasil sekuritas. Husnan (2001:320) menunjukkan bahwa faktor ekonomi mampu menjelaskan sekitar 17 persen perubahan laba perusahaan.

b) Analisis Industri

Analisis industri akan memberikan pemahaman tentang sifat dan operasi dari suatu industri yang dapat digunakan untuk memperkirakan prospek pertumbuhan industri perusahaan-perusahaan di dalamnya serta prestasi saham-sahamnya.

c) Analisis Kondisi Spesifik Perusahaan

Analisis ini menyangkut penilaian keadaan keuangan perusahaan. Alat yang digunakan dalam analisis ini yaitu analisis laporan keuangan.

e. Penilaian Saham

Nilai saham yang akan dibayar oleh investor tergantung dari hasil yang diharapkan untuk diterima dan risiko yang terkandung dalam transaksi pembelian itu. Penilaian (valuation) dimaksudkan untuk dapat menentukan nilai suatu saham sehingga perlu diperoleh standar prestasi (standar and performance) yang dapat digunakan untuk menilai manfaat investasi saham yang bersangkutan. Standar prestasi ini berupa nilai intrinsik yang menunjukkan prestasi (hasil dan resiko)


(39)

mendatang dari suatu sekuritas. Model penilaian harga saham yang sering digunakan dalam analisis saham yaitu :

1) Pendekatan Present Value.

Dalam pendekatan nilai saat ini dari suatu saham adalah sama dengan present

value arus kas yang diharapkan akan diterima oleh pemilik saham tersebut.

Deviden merupakan arus kas bagi para pemegang saham menurut pendekatan

the dividend discount model. Model ini dikembangkan menjadi dua model

pendekatan yaitu :

a) Model Tanpa Pertumbuhan Dividen (The Zero Growth Model) Model ini didasarkan pada asumsi :

1. Keuntungan tidak berubah setiap tahunnya 2. Semua keuntungan dibagikan sebagai dividen

Sehingga harga saham dirumuskan :

Dimana :

Po = Harga saham (nilai intrinsik) D = Dividen

r = Required rate of return (tingkat keuntungan yang dianggap relevan atau diharapkan)

b) Model Pertumbuhan Konstan (Constant Growth Model) Model ini didasarkan pada asumsi :

1. Tidak semua laba dibagikan


(40)

Rumus :

Dimana :

Po = Harga saham (nilai instrinsik) D = Dividen pada periode i

r = Required rate of return (tingkat keuntungan yang dianggap relevan atau diharapkan)

g = Growth of rate (pertumbuhan laba atau dividen di masa yang akan datang)

2) Pendekatan Price Earning Ratio (PER)

Dalam pendekatan ini harga saham (nilai intrinsik) dirumuskan sebagai berikut:

Po = EPS x PER Dimana :

Po = harga saham (nilai instrinsik)

EPS = earning per share (laba per saham yang diharapkan) PER = price earning ratio

f. Faktor-Faktor yang memengaruhi harga saham

Harga saham yang terjadi di pasar modal selalu berfluktuasi dari waktu ke waktu. Fluktuasi harga dari suatu saham tersebut akan ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan. Jika jumlah penawaran lebih besar dari jumlah permintaan, pada umumnya kurs harga saham akan turun. Sebaliknya jika jumlah


(41)

permintaan lebih besar dari jumlah penawaran terhadap suatu efek maka harga saham cenderung akan naik. Faktor-faktor yang memengaruhi fluktuasiharga saham dapat berasal dari internal dan eksternal perusahaan. Hal-hal penting yang merupakan faktor makro atau pasar yang dapat menyebabkan fluktuasi harga saham adalah tingkat inflasi dan suku bunga, kebijakan keuangan dan fiskal, situasi perekonomian dan situasi bisnis internasional. Sedangkan faktor mikro perusahaan yang dapat menyebabkan fluktuasi harga saham adalah pendapatan perusahaan, dividen yang dibagikan, arus kas perusahaan, perubahan mendasar dalam industri atau perusahaan dan perubahan dalam perilaku investasi misalnya merubah investasinya dari saham menjadi obligasi. Selain itu juga, faktor-faktor yang memengaruhi pergerakan harga saham adalah:

1) Faktor Internal, antara lain:

a) Pengumuman tentang pemasaran, produksi, penjualan seperti pengiklanan,

rincian kontrak, perubahan harga, penarika laporan keamanan produk, dan laporan penjualan.

b) Pengumuman pendanaan (financing announcements), seperti pengumuman

yang berhubungan denga

c) Pengumuman badan direksi manajemen (management board of director

announcements) seperti perubahan dan pergantian direktur, manajemen, dan

struktur organisasi.

d) Pengumuman pengambilalihan diversifikasi, seperti laporan merger, investasi

ekuitas, laporan take over oleh pengakuisisian dan diakuisisi, laporan divestasi dan lainnya.


(42)

e) Pengumuma ekspansi pabrik, pengembangan riset, dan penutupan usaha lainnya.

f) Pengumuman ketenagakerjaan (labour announcements), seperti negoisasi

baru, kontrak baru, pemogokan dan lainnya.

g) Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti peramalan laba sebelum

akhir tahun fiskal dan setelah akhir tahun fiskal, earning per share (EPS),

dividen per share (DPS), price earning ratio, net profit margin, return on assets (ROA), dan lain-lain.

2) Faktor Eksternal, antara lain:

a) Pengumuman dari pemerintah seperti

deposito, kurs valuta asi ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah.

b) Pengumuman hukum (legal announcements), seperti tuntutan karyawan

terhadap perusahaan atau terhadap manajernya dan tuntutan perusahaan terhadap manajernya.

c) Pengumuman industri sekuritas (securities announcements), seperti laporan

pertemuan tahunan, inside pembatasan/penundaaan trading.

d) Gejolak politik dalam negeri dan fluktuas

yang berpengaruh signifikan pada terjadinya pergerakan harga saham di bursa efek suatu negara.


(43)

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Peneliti Judul Variabel Penelitian Hasil Penelitian

Sitanggang, Katerin Oktaria (2007)

Pengaruh variabel Keuangan dan Rasio Camel terhadap Harga Saham Perusahaan

Perbankan yang Tercatat pada Bursa Efek Jakarta

Variabel independen:

variabel keuangan dan rasio Camel Variabel dependen: harga saham

Aspek variabel keuangan dan rasio camel masing-masing secara bersama-sama di uji terhadap Book value dan market value

dimana variabel tersebut berpengaruh sangat besar terhadap peningkatan maupun penurunan dari nilai buku dan nilai pasar

Leman, Elvira (2008)

Pengaruh Economic Value Added dan Rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham Perusahaan Infrastruktur di Bursa Efek Jakarta

Variabel independen:

Economic Value

Added dan rasio profitabilitas Variabel dependen: harga saham Secara parsial, penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh variabel economic value added dan earning per share terhadap harga saham perusahaan


(44)

infrastruktur

sedangkan untuk variabel return on asset tidak ada pengaruh yang segnifikan terhadap perusahaan infrastruktur

Secara simultan, hasil

penelitian ini menunjukkana danya

pengaruh antara EVA, ROA, EPS terhadap harga saham Suchita Wathi (2006) Pengaruh Rasio Profitabilitas dan

Rasio Leverage

terhadap Harga Saham pada Perusahaan

Manufaktur di Bursa Efek Jakarta

Variabel

independen : rasio profitabilitas dan rasio leverage

Variabel dependen: harga saham

ROE dan ROA Berpengaruh Positif terhadap Harga Saham sedangkan DER Berpengaruh Negatif

terhadap Harga Saham

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu


(45)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian asosiatif kausal. Menurut Umar (2008:63) penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel memengaruhi variabel lainnya. Peneliti menganalisis pengaruh profit margin on sales (NPM), return on

investment (ROI), return on equity (ROE), earning per share of common stocks

(EPS), debt to asset ratio (DAR), debt to equity ratio (DER), dan long term debt

to equity ratio (LTDtER) merupakan variabel yang memengaruhi, sedangkan

harga saham merupakan variabel yang dipengaruhi.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 yang terdiri atas 14 perusahaan.

Menurut Erlina (2007:75) “sampel adalah bagian dari populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi”. Metode pengambilan


(46)

sampel dilakukan dengan purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria tertentu. Adapun kriteria pengambilan sampel yang ditetapkan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia selama periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2009,

2. Perusahaan tersebut tidak mengalami delisting selama periode tahun 2007

sampai dengan tahun 2009,

3. Perusahaan tersebut mempublikasikan laporan keuangan lengkap selama

periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2009,

4. Perusahaan tersebut menghasilkan laba positif selama periode tahun 2007

sampai dengan tahun 2009.

Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 14 perusahaan dengan periode penelitian selama tiga tahun periode 2007 – 2009. Berdasarkan kriteria yang dikemukakan di atas, peneliti mengambil 10 perusahaan industri makanan dan minuman sebagai sampel penelitian. Perusahaan-perusahaan tersebut disajikan dalam tabel sebagai berikut:

No Kode Nama Perusahaan

Kriteria

Sampel

1 2 3 4

1 ADES PT Ades Waters Indonesia Tbk √ √ √ - - 2 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk √ √ √ √ 1

3 CEKA PT Cahaya Kalbar Tbk √ √ √ √ 2

4 DAVO PT Davomas Abadi Tbk √ √ √ - -


(47)

6 ICBP PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk √ - √ - - 7 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk √ √ √ √ 4

8 MYOR PT Mayora Indah Tbk √ √ √ √ 5

9 PSDN PT Prasidha Aneka Niaga Tbk √ √ √ - - 10 ROTI PT Nippon Indosari Corpindo Tbk √ √ √ √ 6

11 SKLT PT Sekar Laut Tbk √ √ √ √ 7

12 SMAR PT Sinar Mas Agro Resources & Technology √ √ √ √ 8 13 STTP PT Siantar Top Tbk √ √ √ √ 9 14 ULTJ PT Ultra Jaya Milk Tbk √ √ √ √ 10

Tabel 3.1 Daftar Populasi dan Sampel Penelitian

Sumber: diolah Peneliti (2011)

C. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam skala numerik. Data penelitian berbentuk panel data atau pooling data yaitu gabungan dari data yang melibatkan satu waktu tertentu (cross sectional) dan data yang melibatkan urutan waktu (time series). Data yang digunakan merupakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk dokumentasi laporan keuangan yang rutin diterbitkan setiap tahun oleh pihak-pihak yang berkompeten. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dengan cara mengunduh situs bursa efek Indonesia data dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD).


(48)

D. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, data yang digunakan adalah data eksternal. Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan industri makanan dan minuman yang dipublikasikan dan terdaftar di

Bursa Efek Indonesia dengan cara mendownload dari situs sesuai

dengan periode pengamatan dan dari hasil Indonesian Capital Market Directory (ICMD).

E. Jadwal Penelitian

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian

Sumber: Diolah Peneliti (2011)

Tahap Penelitian Maret

2011

April 2011

Mei 2011

Juni 2011

Juli 2011 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pengajuan Judul

Pengumpulan Data

Bimbingan dan Perbaikan Proposal Skripsi

Persiapan dan Seminar Proposal Skripsi

Analisis Data

Bimbingan dan Penulisan Skripsi


(49)

F. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Menurut Jogiyanto (2004:62) definisi operasional menjelaskan karakteristik dari objek ke dalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalisasikan dalam riset. Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang memengaruhi variabel lainnya. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah profit margin on

sales (NPM), return on investment (ROI), return on equity (ROE), earning per share of common stock (EPS), debt to asset ratio (DAR), debt to equity ratio

(DER), dan long term debt to equity ratio (LTDtER). Variabel terikat (dependent

variable) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya. Variabel

dependen dalam penelitian ini adalah Harga Saham. Berikut ini merupakan tabel yang menyajikan konsep dan operasionalisasi dari variabel yang diteliti:

Jenis Variabel

Nama Variabel Definisi Pengukuran

Skala Pengukuran

Independen

Profit Margin On Sales atau Ratio Profit Margin (X1)

merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan.

Rasio

Independen

Return On Investment (ROI) (X2)

merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan.

Rasio

Independen return on equity (ROE) (X3)

merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.


(50)

Independen

Earning Per Share of Common Stocks) (X4)

merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan. bagi pemegang saham.

Rasio

Independen

Debt to Asset Ratio (DAR)

(X5)

merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva.

Rasio

Independen

Debt to Equity Ratio (DER)

(X6)

merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas.

Rasio

Dependen Harga Saham (Y)

Harga yang dibentuk dari interaksi antara para penjual dan pembeli

saham yang dilatarbelakangi oleh

harapan mereka terhadap keuntungan perusahaan.

Rata-rata harga saham penutupan selama 1 periode tertentu

Rasio

Tabel 3.3

Operasional dan Pengukuran Variabel

Sumber: Diolah Peneliti (2011)

G. Metode Analisis Data

Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan program SPSS 16.0. metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik. Untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel yang diteliti terhadap


(51)

harga saham, maka penelitian ini menggunakan analisis rergresi linear berganda dengan terlebih dahulu melakukan pengujian asumsi klasik.

1. Pengujian Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Ghozali (2006:110) mengatakan uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik hendaknya memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Ada dua cara unutk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.

Normalitas data dapat diketahui dengan menggambarkan penyebaran data melalui sebuah grafik. Data yang menyebar disekitar dan mengikuti arah garis diagonal menandakan bahwa data berdistribusi normal dan memenuhi asumsi normalitas. Uji statistik juga dapat digunakan untuk menguji apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 maka data residual berdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 maka data residual tidak berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2006:91) Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas/independen. Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi


(52)

variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan korelasi diantara variabel independen. Jika nilai VIF > 10, maka terjadi multikolinearitas diantara variabel independen.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Uji Heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melihat grafik plot antara variabel dependen yaitu zpred dengan residualnya sresid. Jika varians dari residual dari suatu pengamtan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut Homoskedastisitas. dan jika varians berbeda, maka disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi Heteroskedastisitas (Erlina, 2007 : 108).

d. Uji autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk menganalisis apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan tingkat kesalahan pada periode t-1. Untuk mengetahui adanya autokorelasi digunakan uji Durbin-Watson, dengan kriteria menurut Triton P B (2006:158) dengan cara melihat besaran Durbin-Watson sebagai berikut:


(53)

2. Jika angka D-W < dU, maka terjadi autokorelasi,

3. Jika dL < D-W < dU, maka tidak dapat di deteksi apakah terjadi autokorelasi atau tidak.

2. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, peneliti menggunakan uji signifikansi parsial (t-test) dan uji signifikansi F (F-test).

a. Analisis Regresi Berganda

Model regresi yang digunakan yaitu:

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + β7X7 + e

Dimana:

Y = Harga saham

X1 = Profit margin on sales atau ratio profit margin X2 = Return on investment (ROI)

X3 = Return on equity (ROE)

X4 =Earning per share of common stocks X5 =Debt to asset ratio(DAR)

X6 =Debt to equity ratio (DER)

X7 =Long term debt to equity ratio (LTDtER)


(54)

β1,β2,β3,β4,β5,β6,β7 = koefisien regresi

b. Uji Signifikansi Parsial (t-test)

Menurut Ghozali (2006:84), uji t pada dasarnya digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Variabel independen dikatakan memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen apabila variabel dependen tersebut memiliki nilai signifikansi (sig) di bawah 0.05.

c. Uji Signifikansi Simultan (F-test)

Menurut Ghozali (2006:84), uji F pada dasarnya digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Variabel-variabel independen tersebut dikatakan memiliki pengaruh secara simultan dan signifikan terhadap variabel dependen apabila memiliki nilai signifikansi (sig) di bawah 0.05.

3. Koefisien Determinasi ( )

Menurut Ghozali (2006:83), Koefisien determinasi ( ) digunakan untuk

menentukan besarnya variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel independennya, dengan kisaran nilai antara 0 dan 1. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir


(55)

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.


(56)

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian

Objek penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa efek Indonesia dan setelah dilakukan pemilihan sampel maka diperoleh 10 perusahaan. Berikut tabel perusahaan berdasarkan tanggal listing perusahaan di Bursa Efek Indonesia.

Kode Perusahaan Emiten

AISA Tiga Pilar Sejahtera Food

CEKA Cahaya Kalbar

DLTA Delta Djakarta

INDF Indofood Sukses Makmur

MYOR Mayora Indah

ROTI Nippon Indosari Corpindo

SKLT Sekar Laut

SMAR Sinar Mas Agro Resources and Technology

STTP Siantar Top

ULTJ Ultrajaya Milk Industry & Trading Company

Tabel 4.1

Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman


(57)

Periode penelitian dimulai dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 pada perusahaan indutri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan populasi secara keseluruhan berjumlah 14 perusahaan dan hanya 10 perusahaan yang memenuhi semua syarat penelitian untuk dijadikan sampel. Berikut ini daftar data variabel penelitian tahun 2007-2009:

Tabel 4.2

Data Variabel Penelitian Tahun 2007

Sampel NPM ROI ROE EPS DAR DER LTDtER HARGA

AISA 0.03 1.99 4.50 15.10 0.55 1.26 0.40 750

CEKA 0.03 4.02 11.27 83 0.64 1.80 0.26 800

DLTA 0.11 7.99 10.32 2,956 0.22 0.29 0.06 16,000

INDF 0.04 3.30 13.63 104 0.63 2.61 0.82 2,575

MYOR 0.05 7.48 13.09 185 0.41 0.73 0.21 1,750

ROTI 0.07 10.49 20.13 0 0.47 0.92 0.50 0

SKLT 0.02 3.14 5.96 8 0.47 0.90 0.33 75

SMAR 0.12 12.26 28.03 344 0.56 1.29 0.66 6000

STTP 0.03 3.01 4.35 12 0.30 0.44 0.12 370

ULTJ 0.03 2.22 3.65 10 0.38 0.64 0.35 650


(58)

Tabel 4.3

Data Variabel Penelitian Tahun 2008

Sampel NPM ROI ROE EPS DAR DER LTDtER HARGA

AISA 0.06 2.82 7.34 17.22 0.61 1.60 0.66 425

CEKA 0.01 4.60 11.86 94 0.61 1.58 1.34 1,490

DLTA 0.12 11.99 16.11 5,230 0.24 0.34 0.06 20,000

INDF 0.03 2.61 12.07 118 0.66 3.08 1.18 930

MYOR 0.05 6.71 15.76 256 0.56 1.32 0.70 1,140

ROTI 0.11 13.74 32.44 0 0.57 1.36 0.66 0

SKLT 0.01 2.12 4.24 6 0.49 1.00 0.41 90

SMAR 0.06 10.44 22.67 364 0.53 1.17 0.57 1700

STTP 0.01 0.77 1.33 4 0.42 0.72 0.11 150

ULTJ 0.22 17.67 26.75 105 0.35 0.53 0.14 800

Sumber : Diolah Peneliti (2011)

Tabel 4.4

Data Variabel Penelitian Tahun 2009

Sampel NPM ROI ROE EPS DAR DER LTDtER HARGA

AISA 0.07 2.81 8.82 22.68 0.68 2.14 1.27 360

CEKA 0.04 8.71 16.42 166 0.46 0.89 0.63 1,490

DLTA 0.17 16.64 21.43 7,900 0.21 0.27 0.05 62,000

INDF 0.06 5.14 20.44 236 0.61 2.45 1.35 3,550


(59)

ROTI 0.12 16.46 34.03 0 0.51 1.07 0.51 0

SKLT 0.05 6.53 11.28 19 0.42 0.73 0.31 150

SMAR 0.05 7.33 15.61 261 0.52 1.13 0.55 2550

STTP 0.07 7.49 10.15 31 0.26 0.36 0.08 250

ULTJ 0.04 3.53 5.13 21 0.34 0.50 0.12 580

Sumber : Diolah Peneliti (2011)

B. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif ini memberikan gambaran mengenai nilai minimum, nilai maksimum, serta standar deviasi dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami.

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

NPM 30 .01 .22 .0653 .04862

ROI 30 .77 17.67 7.1823 4.84764

ROE 30 1.33 34.03 14.4113 8.75939

EPS 30 .00 485.00 99.3667 130.74177

DAR 30 .21 .68 .4727 .13633

DER 30 .27 3.08 1.1383 .70874

LTDtER 30 .05 1.35 .4983 .38562

HS 30 .00 6000.00 5.5803E2 1175.75577

Valid N (listwise) 30

Tabel 4.5 Statistik Deskriptif


(60)

Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa variabel NPM, ROI, ROE, EPS, DAR, DER, LTDtER memiliki nilai minimum positif. Berikut ini perincian data deskriptif yang telah diolah:

1. Variabel NPM memiliki nilai minimum 0.01 dan nilai maksimum 0.22 dengan

nilai rata-rata sebesar 0.06 dengan jumlah sampel sebanyak 30 sampel,

2. Variabel ROI memiliki nilai minimum 0.77 dan nilai maksimum 17.67 dengan

nilai rata-rata sebesar 7.18 dengan jumlah sampel sebanyak 30 sampel,

3. Variabel ROE memiliki nilai minimum 1.33 dan nilai maksimum 34.03 dengan

nilai rata-rata sebesar 14.41 dengan jumlah sampel sebanyak 30 sampel,

4. Variabel EPS memiliki nilai minimum 0.00 dan nilai maksimum 485.00

dengan nilai rata-rata sebesar 99.36 dengan jumlah sampel sebanyak 30 sampel,

5. Variabel DAR memiliki nilai minimum 0.21 dan nilai maksimum 0.68 dengan

nilai rata-rata sebesar 0.47 dengan jumlah sampel sebanyak 30 sampel,

6. Variabel DER memiliki nilai minimum 0.27 dan nilai maksimum 3.08 dengan

nilai rata-rata sebesar 1.13 dengan jumlah sampel sebanyak 30 sampel,

7. Variabel LTDtER memiliki nilai minimum 0.05 dan nilai maksimum 1.35


(61)

C. Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program statistik. Menurut Ghozali (2006:123) asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah:

1. Berdistribusi normal,

2. Non-multikolinearitas, artinya antara variabel independen dalam model regresi

tidak memiliki korelasi atau hubungan secara sempurna ataupun mendekati sempurna,

3. Non-autokorelasi, artinya kesalahan pengganggu dalam model regresi tidak

saling berkorelasi,

4. Homokedastisitas, artinya variance variabel independen dari satu pengamatan

ke pengamatan lain adalah konstan atau sama.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui varians pengganggu atau residual berdistribusi secara normal serta untuk menghindari adanya bias dalam model regresi. Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S), dengan membuat hipotesis:

H0 : Data residual berdistribusi normal Ha : Data residual tidak berdistribusi normal

Apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 maka H0 diterima, sedangkan jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 maka H0 ditolak.


(62)

NPM ROI ROE EPS DAR DER LTDtER HS N

Normal Parameters (a) Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

30 .0653 .04862 .195 .195 -.128 1.069 .204 30 7.1823 4.84764 .143 .143 -.109 .783 .572 30 14.4113 8.75939 .109 .109 -.076 .599 .866 30 99.3667 1.3074E2 .266 .266 -.224 1.458 .029 30 .4727 .13633 .096 .074 -.096 .528 .944 30 1.1383 .70874 .144 .144 -.110 .788 .564 30 .4983 .38562 .138 .138 -.122 .753 .622 30 5.5803E2 1.1752E3 .318 .285 -.318 1.739 .005

a. Test distribution is Normal

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas

Sumber : Diolah Peneliti (2011)

Dari hasil pengolahan data tersebut, diperoleh bahwa data dalam penelitian ini tidak terdistribusi secara normal, dimana variabel dalam penelitian (EPS) dan data residual memiliki nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0.05 (5%) yakni sebesar EPS 0.029 sehingga tidak dapat dilakukan pengujian lebih lanjut. Untuk itu, perlu dilakukan tindakan perbaikan (treatment) agar model regresi memenuhi asumsi normalitas. Beberapa cara untuk mengubah model regresi menjadi normal, menurut Jogiyanto (2004:172) terdapat tiga cara untuk menormalkan distribusi data, yaitu:

a. Dengan melakukan transformasi data, yaitu mengubah nilai-nilai observasi data ke dalam bentuk logaritma sehingga membentuk distribusi yang normal,


(63)

b. Trimming, yaitu memangkas (membuang) observasi yang bersifat

outlier, yaitu nilainya lebih kecil dari µ - 2σ atau lebih besar dari µ + 2σ,

c. Winzorising, yaitu mengubah nilai-nilai outlier menjadi nilai-nilai minimum atau maksimum yang diizinkan supaya distribusinya menjadi normal.

Setelah melihat tabel 4.6 dapat disimpulkan bahwa perhitungan

Kolmogorov-Smirnov menunjukkan data tidak terdistribusi secara normal. Untuk itu, peneliti

melakukan transformasi data ke model logaritma natural (LN_) dari harga saham = f(EPS) menjadi LN_ Harga Saham = f(LN_EPS), kemudian data diuji ulang berdasarkan asumsi normalitas. Berikut ini hasil pengujian dengan

Kolmogorov-Smirnov.

LN_NPM LN_ROI LN_ROE LN_EPS LN_DAR LN_DER LN_LTDtER LN_HS N

Normal Parameters (a) Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

30 - 2.9968 .78697 .125 .080 -.125 .686 .734 30 1.7177 .77203 .115 .089 -.115 .629 .824 30 2.4436 .75249 .133 .075 -.133 .731 .659 27 3.7132 1.62545 .149 .124 -.149 .776 .583 30 -.7981 .33486 .159 .109 -.159 .871 .434 30 -.0601 .64644 .099 .065 -.099 .540 .933 30 -1.0672 .97339 .150 .194 -.150 .820 .513 27 4.4049 2.73262 .151 .125 -.151 .782 .573

a. Test distribution is Normal

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Setelah Transformasi Logaritma Natural


(64)

Dari tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi telah terdistribusi secara normal. Masing-masing ditunjukkan dengan data sebagai berikut:

 Nilai signifikan NPM sebesar 0.734 > 0.05 maka H0 diterima.

 Nilai signifikan ROI sebesar 0.824 > 0.05 maka H0 diterima.

 Nilai signifikan ROE sebesar 0.659 > 0.05 maka H0 diterima.

 Nilai signifikan EPS sebesar 0.583 > 0.05 maka H0 diterima.

 Nilai signifikan DAR sebesar 0.434 > 0.05 maka H0 diterima.

 Nilai signifikan DER sebesar 0.933 > 0.05 maka H0 diterima.

 Nilai signifikan LTDtER sebesar 0.513 > 0.05 maka H0 diterima.

 Nilai signifikan Harga Saham sebesar 0.573 > 0.05 maka H0

diterima.

Dengan demikian secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai observasi data telah terdistribusi secara normal dan dapat dilanjutkan dengan uji asumsi klasik lainnya. Untuk lebih jelasnya berikut ini turut dilampirkan grafik histogram dan plot data yang terdistribusi normal:


(65)

Gambar 4.1 Histogram

Sumber : Diolah Peneliti (2011)

Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa distribusi data normal karena grafik histogram menunjukkan distribusi data mengikuti garis diagonal yang tidak menceng (skewness) kiri maupun menceng kanan atau normal.

Demikian pula dengan hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik plot berikut ini:


(66)

Gambar 4.2 Grafik Normal Plot

Sumber : Diolah Peneliti (2011)

Pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal serta penyebarannya agak mendekati dengan garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi terdistribusi secara normal.


(67)

2. Uji Multikolinearitas

Ghozali (2006:91) menyatakan “uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen)”. Multikolinearitas menunjukkan ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan atau hubungan dengan variabel independen lain dalam model regresi. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor (VIF), apabila nilai VIF > 10 maka terjadi multikolinearitas dan apabila VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinearitas.

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

NPM .154 6.490

ROI .024 40.970

ROE .040 25.272

EPS .709 1.411

DAR .152 6.562

DER .123 8.138

LTDtER .254 3.941

a. Dependent Variable: HS

Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolinearitas


(68)

Dari data pada tabel 4.8 dapat disimpulkan bahwa terjadi multikolinearitas pada variabel ROI dan ROE sehingga tidak dapat dilakukan analisis dengan model regresi. Tindakan perbaikan yang dilakukan adalah mengeluarkan variabel independen yang memiliki nilai VIF yang terbesar yaitu ROI sebesar 40.970 kemudian dilakukan pengujian multikolinearitas ulang kemudian di peroleh hasil:

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

NPM .273 3.658

ROE .271 3.684

EPS .709 1.409

DAR .161 6.204

DAR .165 6.043

LTDtER .254 3.938

a. Dependent Variable: HS

Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinearitas Setelah Tindakan Perbaikan

Sumber : Diolah Peneliti (2011)

Dengan demikian, dari data tabel 4.9 disimpulkan dalam model regresi sudah tidak terjadi multikolinearitas dengan dasar nilai VIF untuk setiap variabel independen tidak ada yang melebihi 10 dan nilai tolerance tidak ada yang kurang dari 0.1, maka dapat dilakukan analisis lebih lanjut dengan menggunakan model regresi berganda.


(69)

3. Uji Heterokedastisitas

Ghozali (2006:105) menyatakan “uji heterokedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya”. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.

Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya gejala heterokedastisitas adalah dengan melihat plot grafik yang dihasilkan dari pengolahan data menggunakan program SPSS. Dasar pengambilan keputusannya adalah:

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang teratur, maka telah terjadi heterokedastisitas,

b. Jika tidak ada pola tertentu, serta titik-titik yang menyebar tidak tertentu, maka tidak terjadi heterokedastisitas atau terjadi homokedastisitas.

Berikut ini dilampirkan gambar scatterplot untuk menganalisis apakah terjadi heterokedastisitas atau terjadi homokedastisitas dengan mengamati penyebaran titik-titik pada gambar.


(70)

Gambar 4.3 Hasil Uji Heterokedastisitas

Sumber : Diolah Peneliti (2011)

Dari gambar scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi sehingga model ini layak dipakai dalam memprediksi harga saham perusahaan industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berdasarkan masukan variabel independen LN_NPM, LN_ROI, LN_ROE, LN_EPS, LN_DAR, LN_DER, dan LN_LTDtER.


(1)

(2)

Uji Kolmogorov-Smirnov Sebelum Transformasi

NPM ROI ROE EPS DAR DER LTDtER HS

N

Normal Parameters (a) Mean

Std. Deviation

Most Extreme Differences Absolute

Positive

Negative

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

30 .0653 .04862 .195 .195 -.128 1.069 .204 30 7.1823 4.84764 .143 .143 -.109 .783 .572 30 14.4113 8.75939 .109 .109 -.076 .599 .866 30 99.3667 1.3074E2 .266 .266 -.224 1.458 .029 30 .4727 .13633 .096 .074 -.096 .528 .944 30 1.1383 .70874 .144 .144 -.110 .788 .564 30 .4983 .38562 .138 .138 -.122 .753 .622 30 5.5803E2 1.1752E3 .318 .285 -.318 1.739 .005

a. Test distribution is Normal

Uji Kolmogorov-Smirnov Setelah Transformasi

LN_NPM LN_ROI LN_ROE LN_EPS LN_DAR LN_DER LN_LTDtER LN_HS N Normal Parameters (a) Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) 30 - 2.9968 .78697 .125 .080 -.125 .686 .734 30 1.7177 .77203 .115 .089 -.115 .629 .824 30 2.4436 .75249 .133 .075 -.133 .731 .659 27 3.7132 1.62545 .149 .124 -.149 .776 .583 30 -.7981 .33486 .159 .109 -.159 .871 .434 30 -.0601 .64644 .099 .065 -.099 .540 .933 30 -1.0672 .97339 .150 .194 -.150 .820 .513 27 4.4049 2.73262 .151 .125 -.151 .782 .573


(3)

Uji Multikolinearitas

Coefficients

a

Model

Collinearity Statistics

Tolerance

VIF

1

(Constant)

NPM

.273

3.658

ROE

.271

3.684

EPS

.709

1.409

DAR

.161

6.204

DAR

.165

6.043

LTDtER

.254

3.938


(4)

(5)

Uji Durbin-Watson

Model Summary

b

Model

R

R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1

.548

a

.301

.043

2.67329

2.008

a. Predictors: (Constant), LN_LTDtER, LN_ROE, LN_EPS, LN_NPM, LN_DER, LN_DAR, LN_ROI

b. Dependent Variable: LN_HS

Koefisien Determinasi (

)

Model Summary

b

Model

R

R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1

.548

a

.301

.043

2.67329

2.008

a. Predictors: (Constant), LN_LTDtER, LN_ROE, LN_EPS, LN_NPM, LN_DER, LN_DAR, LN_ROI

b. Dependent Variable: LN_HS


(6)

Analisis Regresi (Uji t)

Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

24.777

8.643

2.867

.010

LN_NPM

2.568

1.233

.744

2.083

.051

LN_ROI

24.386

50.738

6.697

.481

.636

LN_ROE

-26.686

50.932

-7.062

-.524

.606

LN_EPS

-.034

.659

-.021

-.052

.959

LN_DAR

-13.175

49.659

-1.684

-.265

.794

LN_DER

22.187

50.884

5.506

.436

.668

LN_LTDtER

-1.512

1.533

-.561

-.987

.336

a. Dependent Variable: LN_HS

Uji F

ANOVA

b

Model

Sum of Squares

df

Mean Square

F

Sig.

1

Regression

58.365

7

8.338

1.167

.366

a

Residual

135.783

19

7.146

Total

194.148

26

a. Predictors: (Constant), LN_LTDtER, LN_ROE, LN_EPS, LN_NPM, LN_DER, LN_DAR, LN_ROI

b. Dependent Variable: LN_HS


Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas terhadap Harga Saham pada Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 8 74

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 3 150

ANALISIS PENGARUH RASIO SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 0 126

Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas terhadap Harga Saham pada Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas terhadap Harga Saham pada Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas terhadap Harga Saham pada Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 6

Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas terhadap Harga Saham pada Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 13

Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas terhadap Harga Saham pada Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas terhadap Harga Saham pada Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

ANALISIS PENGARUH RASIO SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SKRIPSI

0 0 26