Uji Asumsi Klasik Metode Analisa Data

Anthonius Y. Pardede : Pengaruh Penerapan Sertifikasi ISO 9001 : 2000 Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta, 2009. USU Repository © 2009

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji normalitas Bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi data normal. Dalam penelitian ini, untuk menguji apakah data berdistribusi normal akan digunakan analisis grafik probability plot dan histogran serta Kolmogrov-Smirnov KS test. Jika tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05, maka data itu terdistibusi normal. b. Uji autokorelasi Bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu pada periode tertentu dengan periode sebelumnya. Pengujian ini akan menggunakan Durbin Watson Test, dengan kriteria sebagai berikut : 1 Nilai DW terletak antara batas atas Upper Bound atau DU dan 4-DU, maka koefisien autokorelasi sama denan nol yang berarti tidak ada autokorelasi. 2 Nilai DW lebih rendah daripada batas bawah Lower Bound0 atau DL, maka koefisien autokorelasi lebih besar dari nol yang berarti ada autokorelasi positif. 3 Nilai DW lebih besar dari 4-DL, maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari nol, berarti ada autokorelasi neagatif. 4 Nilai DW terletak antar batas atas DU dan batas bawah DL, maka hasilnya tidak dapat disimpulkan Ghozali, 2005 : 96. Anthonius Y. Pardede : Pengaruh Penerapan Sertifikasi ISO 9001 : 2000 Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta, 2009. USU Repository © 2009 c. Uji heteroskesdastisitas Menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Pengujian ini dilakukan dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED dengan residualnya SPRESID, dengan dasar analisis : 1 Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit maka, mengindikasi telah terjadi heteroskedastisitas. 2 Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik yang menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2005 : 105.

2. Pengujian Hipotesis