Analisis Hasil Penelitian Peranan Auditor Internal Dalam Memelihara Sistem Manajemen Mutu Pada PT Socfin Indonesia Medan

Artha L. Tambunan : Peranan Auditor Internal Dalam Memelihara Sistem Manajemen Mutu Pada PT Socfin Indonesia Medan, 2010. b getah kotor ex pabrik : maksimum 0,03 terhadap produksi bulanan. c getah limbah : maksimum 0,02 terhadap produksi bulanan. d reject : maksimum 0,02 untuk pengeringan ulang terhadap produksi bulanan. 3 Menjamin persentasi jenis mutu yang diproduksi minimal 85 dari rencana produksi pada SIR 3CV50 dan SIR 3CV60, 4 Limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan proses produksi sesuai dengan buku mutu limbah cair yang ditetapkan dalam Kepmen Lh No. 51 tahun 1995 lampiran BVI, 5 Emisi udara yang dihasilkan dari kegiatan proses produksi sesuai dengan buku mutu yang ditetapkan dalam peraturan perundangan yang berlaku, 6 Tidak terjadi kecelakaan dan penyakit akibat kerja sampai akhir tahun 2008.

B. Analisis Hasil Penelitian

Berdasarkan uraian tentang Internal Audit yang telah dijelaskan pada bab II, maka penulis mencoba memberikan suatu analisa dan penilaian atas peranan Auditor Internal melalui fungsi dan kedudukannya dapat berperan memelihara Sistem Manajemen Mutu dari hasil penelitian. Pembahasan dalam bab ini akan terbagi menjadi : 1. Fungsi dan Kedudukan Auditor Internal 2. Penerapan Sistem Manajemen Mutu PT. Socfin Indonesia sesuai dengan Standar Internasional Sistem Manajemen Mutu ISO9001:2000 Artha L. Tambunan : Peranan Auditor Internal Dalam Memelihara Sistem Manajemen Mutu Pada PT Socfin Indonesia Medan, 2010. 3. Peranan Auditor Internal dalam Memelihara Sistem Manajemen Mutu.

1. Fungsi dan Kedudukan Auditor Internal

Luas pemeriksaan yang diharapkan dari Internal Audit pada PT. Socfin Indonesia Medan sangat dipengaruhi kedudukannya dalam organisasi. Kedudukannya dalam organisasi juga akan menjamin independensinya dan obyektifitas dalam melakukan pemeriksaan. Secara teoritis, semakin tinggi kedudukan intern audit dalam struktur organisasi perusahaan maka akan semakin luas cakupan pemeriksaannya serta memiliki kemungkinan yang sangat besar dalam mempertahankan independensi dan obyektifitasnya. Jika Internal Audit menerima penugasan dari Principal Director, berarti Internal Audit bertanggung jawab kepada Principal Director. Hal ini dapat dilihat dari kertas kerja hasil pemeriksaan yang ditujukan kepada Principal Director, sehingga Principal Director mengetahui laporan hasil kerja pemeriksaan tersebut. Internal Audit juga memiliki wewenang untuk memeriksa dan meminta informasi dari bagian di Kantor Besar dan seluruh kebun yang diperiksanya. Demikian pula jika Internal Audit bertindak di luar wewenang yang diberikan kepadanya, maka ia harus mempertanggung jawabkan tindakannya tersebut kepada Principal Director. Pada Bab II telah dikemukakan beberapa alternatif kedudukan internal audit di dalam perusahaan yaitu : Artha L. Tambunan : Peranan Auditor Internal Dalam Memelihara Sistem Manajemen Mutu Pada PT Socfin Indonesia Medan, 2010. a. Internal auditor berada di bawah direktur keuangan. b. Internal auditor berada di bawah direktur utama yang merupakan staf dari direktur utama. c. Internal auditor merupakan staf dewan komisaris. Dalam struktur organisasi perusahaan yang diperoleh dari PT. Socfin Indonesia Medan, Internal Audit secara struktural berada di bawah Principal Director. Posisi seperti ini merupakan alternatif kedua dari kedudukan internal audit di atas, yang secara teroritis dianggap cukup baik yaitu dengan memiliki tingkat independensi yang tinggi. Internal Audit intern dimiliki perusahaan dapat dikatakan sebagai staff Principal Director, sehingga pelaksanaan tugasnya akan mendapat dukungan penuh dari pimpinan yang cukup tinggi dalam perusahaan. Bagian internal audit perusahaan memiliki tingkat kebebasan yang memadai untuk memberi penilaian dengan objektif karena tidak terlibat dalam operasional perusahaan yang diperiksanya. Independensi yang cukup tinggi yang dimiliki internal audit pada perusahaan akan memberi kebebasan bagi internal audit untuk menjalankan wewenangnya. Secara garis besar adapun yang menjadi tanggung jawab internal audit PT. Socfin Indonesia yaitu sebagai berikut : 1 memeriksa dan menilai keakuratan dan realibilitas laporan dan catatan melalui penerapan uji efisien. 2 menilai dan mengevaluasi pemenuhan kebijakan dan procedure perusahaan. Artha L. Tambunan : Peranan Auditor Internal Dalam Memelihara Sistem Manajemen Mutu Pada PT Socfin Indonesia Medan, 2010. 3 menentukan jika kebijakan dan prosedur memadai untuk memberikan perlindungan yang layak terhadap kehilangan dan bahwa prosedur mencapai tujuan manajemen dengan tingkat efisiensi yang tinggi. 4 melaporkan secara lisan dan tulisan untuk memberikan presentasi factual mengenai hasil-hasil penemuan audit dan rekomendasi. 5 bertindak sebagai konsultan apabila personil administrative meminta nasehat atau bimbingan, dan memberikan kontribusi secara konstruktif terhadap perbaikan operasi danatau control. 6 inspeksi kegiatan secara mendadak antara lain : • pendistribusian beras. • penerimaan dan pendistribusian pupuk. • penerimaan TBS dari Pihak ke-III. • konstruksi bangunan yang sedang dalam pengerjaan. • stock Produksi. • stock Bahan-bahan Gudang. • pembayaran gaji karyawan dan Buruh Harian Lepas. Dari uraian di atas terlihat bahwa audit intern PT. Socfin Indonesia Medan mempunyai pengaruh penting dalam perusahaan terutama dalam membantu manajemen dalam memelihara sistem manajemen mutu yang baik pada perusahaan. Untuk itu, maka auditor internal juga harus mempunyai keahlian yang memadai dan pengalaman yang cukup agar dapat menjalankan peran dan fungsinya dalam perusahaan. Artha L. Tambunan : Peranan Auditor Internal Dalam Memelihara Sistem Manajemen Mutu Pada PT Socfin Indonesia Medan, 2010. 2. Kesesuaian Penerapan Sistem Manajemen Mutu di PT.Socfin Indonesia Medan dengan Standar Internasional Sistem Manajemen Mutu ISO9001:2000 Sistem Manajemen Mutu yang diterapkan PT. Socfin Indonesia Medan dengan standar internasional Sistem Manajemen Mutu ISO9001:2000 juga telah sepenuhnya sesuai, hal ini terlihat dari : 1. Sistem Manajemen Mutu Dokumentasi yang dilakukan PT. Socfin Indonesia telah sesuai dengan standar internasional Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000, yang membuktikan bahwa dokumentasi di dalam PT. Socfin Indonesia telah memenuhi standar terlihat dari pengendalian dokumen, pengendalian catatan mutu yang telah dilakukan dan diterapkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. 2. Tanggung Jawab Manajemen Manajemen PT. Socfin Indonesia telah menunjukkan komitmen menuju pengembangan dan peningkatan Sistem Manajemen Mutu seperti focus pada pelanggan, kebijakan mutu, dan perencanaan yang telah dilakukan manajemen. Manajemen PT. Socfin Indonesia juga tidak lupa memberikan komitmen penuh terhadap tanggung jawab, wewenang dan komunikasi sesuai dengan standar internasional ISO 9001:2000. Artha L. Tambunan : Peranan Auditor Internal Dalam Memelihara Sistem Manajemen Mutu Pada PT Socfin Indonesia Medan, 2010. 3. Manajemen Sumber Daya Penyediaan sumber daya manusia telah dilakukan PT. Socfin Indonesia dengan melakukan pelatihan, mengamati kompetensi, juga memupuk kesadaran agar sumber daya yang ada dapat sesuai dengan standar. Tidak lupa infrastruktur dan juga lingkungan kerja sangat diperhatikan oleh manajemen PT. Socfin Indonesia agar tetap sesuai dengan standar internasional yang berlaku. 4. Realisasi Produk Realisasi produk dilakukan melalui tahapan perencanaan, proses yang terkait dengan pelanggan, dan harga yang ditetapkan oleh PT. Socfin Indonesia dilakukan dengan mengadakan komunikasi dengan pelanggan, begitu juga dalam hal desain dan pengembangan produk tetap disesuaikan dengan standar internasional yang berlaku agar dapat tersertifikasi. 5. Pengukuran, Analisa, dan Peningkatan Pengukuran, analisa dan peningkatan tetap dilakukan oleh manajemen PT. Socfin Indonesia agar sertifikasi yang dikeluarkan oleh badan sertifikasi kepada PT. Socfin Indonesia dapat terus dipertahankan. Dan proses ini terlihat dari kinerja setiap bagian manajemen PT. Socfin Indonesia untuk mempertahankan seertifikasi tersebut.

3. Peranan Auditor Internal Dalam Memelihara Sistem Manajemen Mutu.

Semakin besar skala operasi perusahaan maka kebutuhan akan fungsi internal audit dalam pemeliharaan Sistem Manajemen Mutu akan semakin Artha L. Tambunan : Peranan Auditor Internal Dalam Memelihara Sistem Manajemen Mutu Pada PT Socfin Indonesia Medan, 2010. meningkat. Fungsi internal audit dalam perusahaan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam pelaksanaan pengendalian operasional seperti mengurangi dan menghindari penyelewengan, pemborosan dan hal-hal yang dapat merugikan perusahaan. Untuk mendapatkan Sistem Manajemen Mutu yang baik, diperlukan penerapan fungsi internal audit di dalam organisasi yang mempunyai tugas untuk melakukan pemeriksaan, penilaian serta memastikan bahwa Sistem Manajemen Mutu yang ditetapkan oleh perusahaan telah berjalan dengan baik. Dari penelitian yang dilakukan, dapat dikatakan bahwa Principal Director telah memberi perhatian yang cukup besar pada peranan internal audit . Hal ini dikarenakan Principal Director telah menyadari pentingnya peran internal audit bagi manajemen terutama dalam memelihara Sistem Manajemen Mutu perusahaan. Perusahaan telah membentuk suatu Bahagian Internal Audit yang bertugas membantu manajemen dalam mengadakan penilaian atas Sistem Manajemen Mutu dan pelaksanaan operasi pada badan usaha yang bersangkutan dan disertai dengan pemberian rekomendasi ataupun saran perbaikan. Hal itu dilakukan dengan tujuan untuk memastikan apakah pelaksanaan kegiatan operasi perusahaan telah sesuai dengan kebijaksanaan, rencana dan prosedur yang telah ditetapkan. Jika dilihat dari fungsi internal audit yang dijalankan pada perusahaan, menurut penulis secara keseluruhan telah sesuai dengan fungsi internal audit yang telah diuraikan pada uraian teoritis. Salah satu tugas internal audit pada PT. Socfin Indonesia Medan yang paling penting yaitu melakukan penilaian, evaluasi Artha L. Tambunan : Peranan Auditor Internal Dalam Memelihara Sistem Manajemen Mutu Pada PT Socfin Indonesia Medan, 2010. dan konsultasi secara independen ke manajemen atas sistem manajemen yang dijalankan perusahaan. Seperti yang telah dikemukakan dalam uraian teoritis, dengan adanya Sistem Manajemen Mutu yang selalu dinilai oleh internal audit maka akan menghasilkan operasional perusahaan yang sesuai dengan usaha pencapaian tujuan perusahaan. Dengan demikian internal audit merupakan fungsi penting yang dibutuhkan untuk berperan dalam pemeliharaan Sistem Manajemen Mutu yang ada. Internal Audit pada PT. Socfindo mendorong para pegawainya untuk bekerja hati-hati dengan menghindari terjadinya penyelewengan ataupun penyimpangan. Internal Audit PT. Socfindo berada pada posisi yang bertanggung jawab langsung kepada Principal Director Direktur Utama, hal ini membuat pelaksanaan peran dan fungsinya menjadi lebih optimal karena dapat melakukan audit pada seluruh bagian perusahaan yang berada di bawah pimpinan perusahaan. Internal Audit perusahaan tidak hanya bertanggungjawab untuk menginformasikan sifat dan dampak dari kelemahan Sistem Manajemen Mutu yang ditemukan dalam operasional bisnis, tetapi juga memberikan solusi praktis untuk memperbaiki kelemahan tersebut. Internal Audit juga menilai kualitas pelaksanaan tugas yang menjadi tanggung jawab Kantor Besar seluruh Bahagian dan seluruh kebun. Kedudukan auditor internal ini telah memenuhi syarat independent, karena sebagai auditor internal, ia tidak boleh terlibat langsung dalam kegiatan Artha L. Tambunan : Peranan Auditor Internal Dalam Memelihara Sistem Manajemen Mutu Pada PT Socfin Indonesia Medan, 2010. operasional perusahaan. Adapun aktivitas-aktivitas auditor internal perusahaan ini adalah sebagai berikut : 1 Mengawasi pelaksanaan kebijakan dan prosedur perusahaan apakah telah sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan; 2 Memeriksa secara rutin di semua bidang kegiatan usaha perusahaan dan menyampaikannya kepada direktur utama secara lisan maupun tulisan apabila dijumpai adanya permasalahan dalam pelaksanaan tugas; 3 Menentukan dan menguji kewajaran data akuntansi dan keuangan serta ketetapan laporan yang dihasilakan; 4 Menyampaikan laporan berupa saran-saran dan rekomendasi perbaikan kepada direktur utama. Dalam melakukan program audit pada PT. Socfin Indonesia,auditor internal memiliki program audit tertulis. Maksud dari program audit disini agar kegiatan audit pada PT. Socfin Indonesia, dapat berjalan dengan baik dan lebih terarah, karena program audit yang baik penting di dalam menunjang keberhasilan audit, yang dapat dikembangkan untuk membantu manajemen dalam mencapai tujuannya dengan pengendalian yang efektif. Audit internal dalam melakukan audit mempunyai program atau rencana audit, yang disusun agar para staff audit internal mempunyai landasan yang konsisten untuk melakukan program audit internal ISO9001:2000. Rencana tersebut memasukkan : 1. Tujuan dan ruang lingkup audit Artha L. Tambunan : Peranan Auditor Internal Dalam Memelihara Sistem Manajemen Mutu Pada PT Socfin Indonesia Medan, 2010. 2. Identifikasi partisipan audit 3. Identifikasi dari dokumen referensi seperti standar system mutu yang berlaku dan manual mutu auditee. 4. Bahasa audit 5. Tanggal dan tempat audit 6. Unit organisasional yang diaudit 7. Waktu yang diharapkan dan durasi dari audit serta aktivitas audit 8. Jadwal pertemuan manajemen 9. Persyaratan kerahasian 10. Distribusi laporan audit dan tanggal penerbitan yang diharapkan. Dilihat dari penyajian temuan audit yang dihasilkan bagian audit intern perusahaan, penulis berpendapat bahwa temuan audit telah disajikan dengan baik. Temuan audit disampaikan dengan dasar fakta yang akurat, jelas, ringkas, dan dapat dimengerti oleh pihak terkait. Temuan audit menjelaskan dengan lengkap tentang kondisi kelemahan, implikasi, penyebab, dampak, dan rekomendasi. Selain itu, dalam temuan audit juga dicantumkan bagaimana tanggapan auditee terhadap temuan sehingga lebih memperjelas masalah yang ada. Dengan proses penyusunan laporan yang begitu jelas dan terperinci maka audit intern diharapkan dapat membimbing manajemen dalam mengenali kelemahan-kelemahan yang mengancam pencapaian tujuan organisasi Sebelum laporan disetujui, diterbitkan dan didistribusikan, laporan tersebut terlebih dulu diperiksa kembali dan diperbaiki bila perlu sehingga kualitas laporan tetap terjaga. Dengan informasi yang diberikan melalui laporan Artha L. Tambunan : Peranan Auditor Internal Dalam Memelihara Sistem Manajemen Mutu Pada PT Socfin Indonesia Medan, 2010. audit tersebut, auditee akan melakukan tindak lanjut untuk memperbaiki dan meningkatkan proses bisnis perusahaan. Tindak lanjut merupakan tindakan yang dilaksanakan oleh auditee sesuai dengan rekomendasi yang diajukan oleh internal audit dalam laporannya. Sehubungan dengan tindak lanjut, lazimnya diperlukan adanya pernyataan auditee mengenai tindakan yang diambil berdasarkan rekomendasi yang diajukan tersebut untuk menekankan komitmen auditee dalam melaksanakan perbaikan. Internal Audit perusahaan memiliki wewenang untuk melakukan monitoring terhadap tindak lanjut hasil audit yang dilakukan auditee tersebut. Kegiatan monitoring dilakukan untuk memastikan bahwa tindakan perbaikan telah dilakukan dengan memadai dan efektif. Dengan demikian, perusahaan akan menerapkan Sistem Manajemen Mutu yang semakin baik di masa-masa yang akan datang karena penilaian dan tindakan perbaikan atas kelemahan dan kesalahan yang ditemukan selalu dilakukan. Sehingga penulis dapat menyimpulkan bahwa peranan Auditor Internal dalam memelihara Sistem Manajemen Mutu sudah cukup baik. Hanya tinggal menunggu pengesahan atas Kode Etik agar kinerja Internal Audit dapat lebih ditingkatkan. Artha L. Tambunan : Peranan Auditor Internal Dalam Memelihara Sistem Manajemen Mutu Pada PT Socfin Indonesia Medan, 2010. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab terakhir ini, penulis akan mencoba memberikan beberapa kesimpulan yang berdasarkan pada pembahasan dalam bab-bab terdahulu yaitu dari BAB I sampai BAB IV yang berkaitan dengan peranan auditor internal dalam memelihara sistem manajemen mutu. Dan pada bab ini penulis juga akan mencoba memberikan saran yang mungkin dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan dan kemajuan dimasa yang akan datang bagi siapa saja yang memerlukannya.

A. Kesimpulan