Artha L. Tambunan : Peranan Auditor Internal Dalam Memelihara Sistem Manajemen Mutu Pada PT Socfin Indonesia Medan, 2010.
C. Independensi Internal Audit
Salah satu hal yang harus diperhatikan agar suatu perusahaan dapat memiliki departemen audit internal yang efektif adalah departemen audit internal
tersebut harus mempunyai kedudukan yang independen dalam organisasi perusahaan.
Sukrisno 2004:227, mengemukakan bahwa independensi internal auditor antara lain tergantung pada :
1. Kedudukan Internal Audit Department IAD tersebut dalam
organisasi perusahaan, maksudnya kepada siapa IAD bertanggung jawab.
2. Apakah IAD dilibatkan dalam kegiatan operasional.
Jika ingin independen, departemen audit internal tidak boleh terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan. Misalnya tidak boleh ikut
serta dalam kegiatan penjualan dan pemasaran, penyusunan sistem akuntansi, proses pencatatan transaksi, dan penyusunan laporan
keuangan perusahaan.
Kedudukan departemen internal audit di dalam perusahaan akan
menentukan tingkat kebebasannya dalam menjalankan tugas sebagai auditor. Kedudukan ataupun status departemen audit internal dalam suatu organisasi
perusahaan mempunyai pengaruh terhadap luasnya kegiatan serta tingkat independensinya didalam menjalankan tugasnya sebagai pemeriksa. Jadi status
organisasi dari departemen audit internal harus cukup untuk dapat menyelesaikan tanggung jawab audit.
Departemen audit internal hanyalah akan seefektif seperti yang diinginkan manajemennya jika ia bebas dari aktivitas-aktivitas yang diauditnya. Hal ini
hanya akan dapat tercapai bila departemen audit internal mempunyai kedudukan yang memungkinkan baginya untuk mengembangkan sikap independennya
Artha L. Tambunan : Peranan Auditor Internal Dalam Memelihara Sistem Manajemen Mutu Pada PT Socfin Indonesia Medan, 2010.
terhadap bagian-bagian lain yang harus diperiksanya. Untuk mencapai keadaan seperti ini, maka auditor internal harus memperoleh dukungan dari pihak
manajemen dan dewan komisaris. Terdapat alternatif kedudukan internal auditor dalam perusahaan yaitu
sebagai berikut : 1.
Internal auditor berada di bawah direktur keuangan. 2.
Internal auditor berada di bawah direktur utama yang merupakan staf dari direktur utama.
3. Internal auditor merupakan staf dewan komisaris.
Kedudukan seorang internal auditor juga tidak memiliki wewenang langsung terhadap tingkatan manajemen di dalam organisasi perusahaan, kecuali
pihak yang memang berada di bawahnya dalam satuan kerja internal audit itu sendiri.
Untuk lebih dapat menjelaskan tentang kedudukan internal audit internal audit department di dalam organisasi perusahaan maupun struktur organisasi
dalam satuan kerja internal audit sendiri, maka dapat diperlihatkan gambar berikut di bawah ini :
Artha L. Tambunan : Peranan Auditor Internal Dalam Memelihara Sistem Manajemen Mutu Pada PT Socfin Indonesia Medan, 2010.
GAMBAR 2.1 Internal Audit Department IAD Berada Dibawah Direktur Keuangan
sejajar dengan Bagian Akuntansi dan Keuangan Sumber : Agoes Sukrisno. Auditing Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor
Akuntan Publik. Jakarta.2004. hal 243.
RUPS
DEWAN KOMISARIS
DIRUT
DIR. KEU
BAGIAN AKUNTANSI
BAGIAN KEUANGAN
IAD
Artha L. Tambunan : Peranan Auditor Internal Dalam Memelihara Sistem Manajemen Mutu Pada PT Socfin Indonesia Medan, 2010.
GAMBAR 2.2 Internal Audit Department IAD Berada Dibawah Direktur Utama
IAD merupakan Staf Direktur Utama Sumber : Agoes Sukrisno. Auditing Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor
Akuntan Publik. Jakarta.2004. hal 243.
RUPS
DEWAN KOMISARIS
DIRUT
IAD
DIR. KEU
BAGIAN AKUNTANSI
BAGIAN KEUANGAN
BAGIAN ANGGARAN
Artha L. Tambunan : Peranan Auditor Internal Dalam Memelihara Sistem Manajemen Mutu Pada PT Socfin Indonesia Medan, 2010.
GAMBAR 2.3 Internal Audit Department IAD Berada Dibawah Dewan Komisaris
IAD merupakan staf dari Dewan Komisaris Sumber : Agoes Sukrisno. Auditing Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor
Akuntan Publik. Jakarta.2004. hal 243.
RUPS
DEWAN KOMISARIS
DIRUT IAD
DIR. KEU
BAGIAN AKUNTANSI
BAGIAN KEUANGAN
BAGIAN ANGGARAN
Artha L. Tambunan : Peranan Auditor Internal Dalam Memelihara Sistem Manajemen Mutu Pada PT Socfin Indonesia Medan, 2010.
Internal audit yang independen tidak dibolehkan untuk terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan apalagi kegiatan yang diperiksanya. Sulit bagi
seorang auditor untuk memberikan penilaian yang objektif dan independen apabila ternyata ia terlibat dalam kegiatan yang diperiksanya.
Sebagai penilai independen tentang peranan sistem manajemen mutu perusahaan, internal audit hanya menempatkan diri sebagai narasumber dalam
pembuatan konsep sistem manajemen mutu. Pihak yang bertanggung jawab penuh dalam perancangan dan implementasi sistem manajemen mutu adalah manajemen
dan direksi. Dengan demikian penilaian internal audit terhadap sistem manajemen mutu tetap independen dan objektif, tanpa terlibat langsung dalam
perencanaannya.
D. Laporan Internal Audit