Edy Susanto : Analisis Kinerja Kode BCH, 2010.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Komunikasi Data
Komunikasi data merupakan penggabungan antara dunia komunikasi dengan komputer. Komunikasi manusia adalah komunikasi antar manusia baik
dengan bantuan alat maupun langsung sedangkan komunikasi data adalah komunikasi antar komputer atau perangkat digital lainnya PDA, printer,
handphone. Komunikasi data adalah proses transmisi data yang di-encode melalui
media elektrik, optik, wireless antara komputer atau prosesor jaringan. Transmisi suara dapat saja dijadikan transmisi data jika informasi suara tersebut dirubah
dikodekan menjadi bentuk digital. Komunikasi digital merupakan sesuatu hal yang penting dalam suatu infrastruktur komunikasi yang sedang dibangun. Di
bawah ini ada beberapa faktor yang harus diperhatikan pada komunikasi data: a.
Jumlah dan lokasi pemrosesan data. b.
Jumlah dan lokasi terminal remote. c.
Tipe transaksi. d.
Kepadatan lalu lintas tiap tipe transaksi. e.
Prioritasurgensi informasi yang disalurkan. f.
Pola lalu lintas. g.
Bit error rate yang dibutuhkan. h.
Keandalan sistem yang digunakan. i.
Revenue yang mungkin didapat.
Edy Susanto : Analisis Kinerja Kode BCH, 2010.
Supaya suatu sistem komunikasi dapat berjalan secara lancar dan global, maka perlu dibuat suatu standar protokol yang dapat menjamin:
• Kompatibilitas penuh antara dua peralatan setara
• Bisa melayani banyak peralatan dengan kemampuan berbeda-beda
• Berlaku umum dan mudah untuk dipelajari atau diterapkan.
Kegunaan dasar dari sistem komunikasi adalah menjalankan pertukaran data antara 2 pihak. Contohnya adalah pertukaran sinyal-sinyal suara antara 2
telepon pada suatu jaringan yang sama. Elemen-elemen kunci dari model komunikasi dasar adalah:
a. Source Sumber
Alat ini membangkitkan data sehingga dapat ditransmisikan, contoh: telepon dan PC Personal Computer.
b. Transmitter Pengirim
Biasanya data yang dibangkitkan dari sistem sumber tidak ditransmisikan secara langsung dalam bentuk aslinya. Sebuah transmitter cukup memindah
dan menandai informasi dengan cara yang sama seperti menghasilkan sinyal- sinyal elektro-magnetik yang dapat ditransmisikan melewati beberapa sistem
transmisi berurutan. Sebagai contoh, sebuah modem tugasnya menyalurkan suatu digital bit stream dari suatu alat yang sebelumnya sudah dipersiapkan
misalnya PC, dan mentransformasikan bit stream tersebut menjadi suatu sinyal analog yang dapat melintasi melalui jaringan telepon.
c. Transmission System Sistem Transmisi
Edy Susanto : Analisis Kinerja Kode BCH, 2010.
Berupa jalur transmisi tunggal single transmission line atau jaringan kompleks complex network yang menghubungkan antara sumber dengan
destination tujuan. d.
Receiver Penerima Receiver menerima sinyal dari sistem transmisi dan menggabungkannya ke
dalam bentuk tertentu yang dapat ditangkap oleh tujuan. Sebagai contoh, sebuah modem akan menerima suatu sinyal analog yang datang dari jaringan
atau jalur transmisi dan mengubahnya menjadi suatu digital bit stream. e.
Sumber Noise Noise merupakan gangguan yang muncul selama transmisi data berlangsung.
Noise memperngaruhi mutu atau kualitas dari sinyal yang diterima pada bagian receiver. Untuk lebih detailnya, Noise dibahas pada sub-bab 2.2
f. Destination Tujuan
Menangkap data yang dihasilkan oleh receiver.
Sumber Informasi
Pengirim Transmitter
Sumber Noise Penerima
Receiver Tujuan
Pesan Sinyal yg
dikirm Sinyal yg
diterima
Gambar 2.1 Gambaran Umum Model Komunikasi Source sumber dan transmitter pengirim merupakan bagian dari sistem
sumber, sedangkan receiver penerima dan destination tujuan merupakan bagian dari sistem tujuan.
Edy Susanto : Analisis Kinerja Kode BCH, 2010.
Proses transmisi pengiriman data secara terperinci dapat dilihat pada gambar di bawah ini,
Source Transmitter
Transmission System
Receiver Destination
Digital bit stream
Digital bit stream
Analog signal
Analog signal
1 2
3 4
5 6
Gambar 2.2 Rincian proses transmisi data Keterangan :
1. Informasi yang di-input.
2. Data yang di-input.
3. Signal yang akan ditransmisikan berupa signal analog.
4. Signal yang diterima berupa signal analog.
5. Data output.
6. Informasi output.
Sebagai contoh komunikasi data, diambil ilustrasi transmisi data pada surat elektronik electronic mail seperti berikut:
Anggap saja perangkat input dan transmitter merupakan komponen dari suatu PC, user bermaksud mengirim suatu pesan m ke user yang lain. User
mengaktifkan program electronic mail di dalam PC dan memasukkan pesan melalui keyboard perangkat input. String karakter secara singkat ditahan di
dalam memori utama. PC dihubungkan dengan beberapa media transmisi, misalnya sebuah local network atau jaringan telepon, lewat suatu perangkat IO
transmitter, dalam hal ini berupa local network transceiver atau modem. Data
Edy Susanto : Analisis Kinerja Kode BCH, 2010.
yang masuk ditransfer ke transmitter sebagai rangkaian dari perubahan tegangan yang menunjukkan bit – bit pada communication bus atau kabel. Transmitter
dihubungkan secara langsung ke media dan merubah aliran yang masuk menjadi sinyal yang mampu untuk ditransmisikan.
Sinyal yang ditransmisikan yang diserahkan ke media menjadi subyek untuk sejumlah gangguan, sebelum mencapai receiver. Jadi, sinyal yang diterima
dapat saja berbeda dari sumbernya. Receiver akan berupaya menganalisis keaslian data sumber, didasarkan atas sinyal yang diterima dan pengetahuannya atas media
dan menghasilkan rangkaian bit. Bit – bit ini dikirim ke komputer output, di mana bit – bit tersebut secara singkat ditahan di dalam memori. Dalam beberapa kasus,
sistem tujuan akan berupaya untuk memperingatkan bila terjadi error, dan untuk selanjutnya bekerja sama dengan sistem sumber sampai akhirnya mendapatkan
data yang bebas dari error error-free data. Data – data ini kemudian diberikan kepada user melalui suatu perangkat output, seperti printer atau layar monitor.
Pesan atau message yang dilihat oleh user biasanya merupakan salinan dari pesan aslinya.
2.2 Gangguan Transmisi