Validasi draf pengembangan perangkat pembelajaran di kawasan

55 Upi Supriatna, 2013 Pengembangan Perangkat Pembelajaran Geografi Di Kawasan Ekowisata Kampung Batu Malakasari Sebagai Sumber Belajar Geografi Di Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu SMA yang terbagi menjadi tiga bagian yaitu lembar kerja siswa LKS kelas X, kelas XI-IPS dan kelas XII-IPS. Tugassoal yang ada pada LKS tentunya akan berbeda sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar setiap jenjang tersebut.

4. Validasi draf pengembangan perangkat pembelajaran di kawasan

ekowisata Kampung Batu Malakasari sebagai sumber belajar geografi Validasi merupakan kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk yaitu draf perangkat pembelajaran kawasan ekowisata Kampung Batu Malakasari sebagai sumber belajar geografi, secara rasional akan lebih efektif dan lebih efisien atau tidak. Dikatakan secara rasional kerena validasi disini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta hasil uji lapangan. Menurut Sugiyono 2006:414 validasi desain pada kegiatan pengembangan desain kurikulum ini harus dilakukan oleh pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut. Menurut Pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan Balitbang Depdiknas 2008:12 juga menjelaskan tentang validasi bahwa ”Uji Ahli atau validasi dilakukan dengan responden para ahli perancangan atau produk. Kegiatan ini dilakukan untuk perbaikan. Proses validasi ini disebut dengan Expert Judgement atau Teknik Delphi. Dalam kegiatan pengembangan kawasan ekowisata Kampung Batu Malakasari sebagai sumber belajar geografi ini mengunakan Expert Judgement atau pertimbangan ahli yang dilakukan melalui Teknik Delphi. Adapun yang dimaksud teknik Delphi menurut Tim Puslitjaknov Balitbang Depdiknas adalah suatu cara untuk mendapatkan konsensus diantara para pakar melalui pendekatan intuitif, adapun langkah-langkah penerapan teknik Delphi dalam uji ahli pada penelitian dan pengembangan adalah sebagai berikut: a. Problem identification and specification. Peneliti mengidentifikasi isu dan masalah yang berkembang di lingkungannya bidangnya, permasalahan yang melatar belakangi, atau permasalahan yang dihadapi dan harus segera perlu 56 Upi Supriatna, 2013 Pengembangan Perangkat Pembelajaran Geografi Di Kawasan Ekowisata Kampung Batu Malakasari Sebagai Sumber Belajar Geografi Di Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu penyelesaian. Dalam penelitian ini adalah perlunya pengembangan lingkungan sebagai sumber belajar geografi. b. Personal identification and selection. Berdasarkan bidang permasalahan dan isu yang telah teridentifikasi, peneliti menentukan dan memilih orang-orng ahli, menaruh perhatian, dan tertarik bidang tersebut, yang memungkinkan ketercapaian tujuan. Peneliti menentukan kawasan ekowisata Kampung Batu Malakasari sebagai tempat penelitian untuk pengembangan sumber belajar geografi. c. Questionaire Design. Peneliti menyusun perangkat pembelajaran dan membuat instrumen untuk memvalidasinya. Instrumen untuk menguji perangkat pembelajaran yang dibuat oleh peneliti disusun untuk menilai kelayakan perangkat pembelajaran tersebut digunakan dilapangan. d. Sending questioner and analysis responded for first round. Peneliti mengirimkan kuesioner pada putaran pertama kepada ahli expert, selanjutnya merevisi hasil penilaian validasi ahli expert judgement. e. Development of subsequent questionaires. Hasil revisi pada putaran pertama dikembangkan dan diperbaiki, dilanjutkan pada putaran kedua, dan di dapatkan perangkat pembelajaran yang layak untuk diimplementasikan di lapangan atau di kawasan ekowisata Kampung Batu Malakasari. f. Organization of Group Meetings. Peneliti mengundang guru geografi untuk melakukan diskusi, untuk mengekspos perangkat yang telah disusun. Dalam tahap ini peneliti melakukan diskusi grup focus group discussion dengan sesama praktisiguru mata pelajaran geografi dengan tujuan mendapatkan masukan terhadap perangkat yang dibuat. Disinilah argumentasi dan debat biasa terjadi untuk mencapai konsensus dalam memberikan tanggapan tentang rancangan suatu produk atau instrumen peneliti. Dengan face-to-face contact, peneliti mendapatkan respon secara langsung. Keputusan akhir tentang hasil jejak pendapat dikatakan baik apabila dicapai minimal 70 konsensus. g. Prepare final report. Peneliti perlu membuat laporan tentang persiapan, proses dan hasil yang dicapai dalam Teknik Delphi. Hasil teknik Delphi dalam 57 Upi Supriatna, 2013 Pengembangan Perangkat Pembelajaran Geografi Di Kawasan Ekowisata Kampung Batu Malakasari Sebagai Sumber Belajar Geografi Di Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu penelitian ini tidak diujicoba di lapangan, karena dalam penyusunan perangkat telah melibatkan peserta didik, dan bertujuan hanya sampai mendapatkan perangkat pembelajaran yang layak untuk dilaksanakan di Kampung Batu Malakasari, dalam penelitian ini tidak pengukur efektifitas perangkat pembelajaran geografi untuk materi tertentu atau pengaruhnya terhadap peningkatan prestasi. Draf pengembangan perangkat pembelajaran geografi di kawasan ekowisata Kampung Batu Malakasari sebagai salah satu sumber belajar geografi yang telah dirancang dan dikerjakan oleh peneliti dikonsultasikan kepada pakar dibidang masing-masing. Setiap unsur yang memvalidasi diminta untuk menilai draf tersebut, sehingga selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan kekuatannya. Validasi desain dapat dilakukan dalam tanya jawab dan diskusi panel secara langsung dan secara tidak langsung melalui pendapat tertulis angket pedoman wawancarakuosioner dari masing-masing unsur yang dimintai pendapatnya, atas saran dan pendapat para ahli itu peneliti merevisi draf perangkat pembelajaran di pemanfaatan dan pengembangan kawasan ekowisata Kampung Batu Malakasari sebagai sumber belajar geografi, lalu dikonsultasikan kembali kepada para ahli yang telah kami sebutkan diatas secara berulang-ulang sampai draf ini dianggap layak untuk diimplementasikan dilapangan. Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk mendapatkan produk desain yang lebih akurat dan relevan dengan kebutuhan peserta didik.

5. Perbaikan Desain