Ikhwan Al-Shafa, 2014 Pengaruh Non Performing Loan Terhadap Profitabilitas Pada Bank Internasional Indonesia TBK
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Peran perbankan dan lembaga keuangan lainnya sangat menentukan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Dikarenakan bank mempunyai salah satu
fungsi sebagai lembaga intermediasi dan seluruh aktivitas bank sangat membantu untuk memenuhi segala kebutuhan dan keinginan masyarakat. Perbankan dan
lembaga keuangan lainnya menjadi sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat karena lembaga tersebut dapat menyentuh segala lapisan masyarakat
tanpa adanya batasan. Namun kenyataannya krisis moneter yang melanda kawasan Asia,
terutama Asia Tenggara ditahun 1997-1998 berimbas pada keadaan ekonomi di negara Indonesia. Krisis moneter menyebabkan laju inflasi di Indonesia
mengalami peningkatan yang cukup tinggi dan juga terjadinya nilai tukar rupiah terhadap dollar melemah. Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar
mengakibatkan perusahaan sulit membayar utangnya kepada para investor, sehinga mengalami kesulitan dalam pembiayaan kegiatan perusahaan. Dengan
demikian banyak perusahaan yang mengalami gulung tikar karena tidak dapat menyesuaikan diri dengan keadaan ekonomi yang tejadi pada saat itu sehingga
tidak dapat melunasi kewajibannya. Selain itu krisis moneter menyebabkan tingkat pengangguran di Indonesia semakin meningkat pada tahun tersebut.
Meningkatnya pengangguran ini tidak lepas dari banyaknya perusahaan yang mengalami gulung tikar.
Terjadinya situasi yang dihadapi pada saat ini memungkinkan pemerintah membuat kebijakan dalam upaya membangun kembali kegiatan usaha yang
dimiliki oleh masyarakat salah satunya dengan cara memberikan kredit dalam membiayai segala usaha yang ingin didirikan kepada perorangan maupun badan
usaha. Kebijakan ini bertujuan untuk memberikan rangsangan kepada para pelaku bisnis agar kembali berkiprah dalam kegiatan usahanya yang telah dirintis, salah
satu caranya melalui dana pinjaman bank. Menurut Undang-Undang Nomor 10
Ikhwan Al-Shafa, 2014 Pengaruh Non Performing Loan Terhadap Profitabilitas Pada Bank Internasional Indonesia TBK
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
tahun 1998 “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari msayrakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuki
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak”. Dengan adanya lembaga bank ini masyarakat bisa meminjam
uang dalam bentuk kredit untuk mendanai kegiatan usaha yang telah dirintis atau sebagai modal untuk melakukan investasi dibidang apapun. Kredit adalah suatu
perjanjian utang piutang yang dilakukan oleh pihak bank dan masyarakat dengan tingkat pengembalian dana yang sudah disepakati.
Bank Internasional Indonesia merupakan salah satu bank di Indonesia yang berdiri pada 15 Mei 1959 yang mempunyai fungsi seperti bank lain yaitu
menghimpun dana, menyalurkan dana, dan penyedia jasa kepada masyarakat. Bank Internasional Indonesia mempunyai tujuan seperti lembaga keuangan
lainnya yaitu lembaga yang berorientasi pada laba profit oriented. Untuk memperoleh laba, bank menitikberatkan pada penyaluran dana dimana bank akan
memperoleh bunga pinjaman dari penyaluran kredit yang diberikan kepada masyarakat. Tujuan
penyaluran kredit ini untuk meningkatkan profitabilitas bank agar bisa mempertahankan eksistensi dan keberlangsungan berdirinya bank
tersebut. Banyaknya bank yang berdiri saat ini memberikan tantangan kepada bank untuk bersaing dalam menghimpun dana dan menyalurkan dana. Agar bank
dapat menjalankan segala aktifitasnya bank memberikan persyaratan yang mudah untuk menarik nasabah dalam penghimpunan dana maupun penyaluran dana
. Persaingan yang ketat antara bank lain secara langsung ataupun tidak langsung
akan mempengaruhi profitabilitas Bank Internasional Indonesia. Profitabillitas bank menjadi salah satu tolak ukur untuk penilaian tingkat kesehatan bank.
Peraturan Bank Indonesia No. 610PBI2004 tentang Sistem Penilaian Kesehatan Umum menerangkan bahwa:
Tingkat kesehatan bank adalah hasil penilaian kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank melalui
penilaian kuantitatif dan atau penilaian kualitatif terhadap faktor-faktor permodalan, kualitas aset, manajemen, rentabilitas, likuiditas, dan
sensitivitas terhadap resiko pasar.
Ikhwan Al-Shafa, 2014 Pengaruh Non Performing Loan Terhadap Profitabilitas Pada Bank Internasional Indonesia TBK
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Peraturan tersebut menyebutkan bahwa salah satu penilaian tingkat kesehatan bank dipengaruhi oleh aspek rentabilitas atau dapat disebut
profitabilitas. Profitabilitas yaitu kemampuan bank dalam memperoleh atau menghasilkan laba. Semakin meningkat profitabilitas yang didapat oleh suatu
bank maka bank tersebut dapat dikatakan bank yang sehat. Ini sesuai dengan pernyatan K
asmir 2008:52 “Bank yang sehat adalah bank yang diukur secara rentabilitas terus meningkat”. Tinggi rendahnya tingkat profitabilitas biasanya
sering diindikasikan dengan rasio profitabilitas. Salah satu indikator untuk mengukur profitabilitas yaitu dengan Return on
Asset ROA. ROA digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan bank dalam memperoleh keuntungan dari pengelolaan asset yang dimiliki. Semakin tinggi
tingkat Return on Asset ROA yang diperoleh, maka kemampuan bank dalam mengelola dan memperdayagunakan asset bank berjalan dengan lancar sehingga
menghasilkan keuntungan profit. Menurut Machmud Rukmana 2010:166 mengatakan bahwa “Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan
yang dicapai bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil”.
Bank Internasional Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini, menunjukkan kinerja keuangan yang buruk. Padahal kenyataannya Bank
Internasional Indonesia merupakan salah satu bank dengan Asset terbesar di Indonesia dan bank yang mempunyai pelayanan services terbaik hal ini sesuai
dengan penilaian dari infobank bersama Marketing Research Indonesia MRI melalui penghargaan “Bank Services Excellence Monitor BSEM pada tahun
2011- 2012” yang menempatkan Bank Internasional Indonesia berasal diperingkat
ketiga. Pelayanan yang baik dilakukan oleh Bank Internasional Indonesia menimbulkan kepercayaan bagi nasabah dalam menghimpun dana dan
menyalurkan dana. Membangun dan mempertahankan kepercayaan nasabah menunjukan keberhasilan bisnis bank sehingga meningkatnya profitabiltas bank.
Berikut ini disajikan data mengenai tingkat profitabilitas pada PT. Bank Internasional Indonesia periode 2006-2012 yang diukur dengan Return on Asset
ROA
Ikhwan Al-Shafa, 2014 Pengaruh Non Performing Loan Terhadap Profitabilitas Pada Bank Internasional Indonesia TBK
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel A.1 Data Profabilitas Berdasarkan Return on Asset ROA Pada Bank
Internasional Indonesia Tahun 2006-2012
Tahun Tingkat ROA Perubahan ROA
Standar Minimal BI 2006
1,36 -
1,50 2007
1,18 -0,18
2008 0,48
-0,70 2009
-0,32 -0,80
2010 0,58
0,90 2011
0,87 0,29
2012 1,22
0,35 Sumber : BI.go.id data diolah
Dari tabel 1.1 diatas dapat diketahui bahwa tingkat ROA pada Bank Internasional Indonesia selalu berada dibawah standar minimal yang sudah
ditetapkan oleh Bank Indonesia. Menurut PBI No. 610PBI2004 mengatakan bahwa standar minimal yang ditetapkan untuk ROA sebesar 1,50. Dari tahun
2006-2012 tingkat ROA selalu dibawah standar yang sudah ditetapkan Bank Indonesia. Tingkat ROA terparah yang dimiliki Bank Internasional Indonesia
terjadi pada tahun 2009 dengan tingkat ROA sebesar -0,32 jauh dibawah standar yang sudah ditetapkan Bank Indonesia sebesar 1,50. Tingkat ROA yang selalu
dibawah standar minimal yang terjadi pada Bank Internasional Indonesia mengindikasikan bahwa kesehatan keuangan bank tersebut kurang sehat.
Bank Internasional Indonesia sebagai salah satu bank yang telah go public, sehingga segala sesuatu aktifitasnya selalu diperhatikan oleh pihak luar bank
terutama mengamati dan menilai kesehatan keuangan bank tersebut. Melihat keadaan profitabilitas yang selalu dibawah standar minimal yang sudah ditetapkan
oleh BI akan mempengaruhi penilaian investor dan calon investor. Apabila profitabilitas dibiarkan secara terus menerus dibawah standar minimal,
memungkinkan potensi calon investor yang ingin menanamkan modalnya dibank
Ikhwan Al-Shafa, 2014 Pengaruh Non Performing Loan Terhadap Profitabilitas Pada Bank Internasional Indonesia TBK
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
menjadi kecil. Sedangkan potensi investor untuk menarik dananya dibank semakin besar, sehingga menyebabkan investor mengalihkan dananya dari bank
tersebut. Dengan demikian bank mengalami kekurangan dana bahkan kehilangan dana untuk penambahan modal dalam menjalankan kegiatan operasional bank
tersebut diperiode selanjutnya. Menurut Simorangkir 2004:153 mengatakan
bahwa “Profitabilitas dari bank tidak hanya penting bagi pemiliknya, tetapi juga bagi golongan-
golongan lain di dalam masyarakat”. Para pengelola bank dihadapkan pada dua pilihan dalam usaha
memperoleh keuntungan yaitu dengan cara memenuhi permintaan kebutuhan nasabah melalui penyaluran kredit dengan resiko cukup besar yang akan
dihadapinya atau pihak bank akan melakukan investasi dana dengan resiko yang kecil. Melihat kondisi ini bank akan melakukan penyaluran kredit dalam upaya
meningkatkan profitabilitas bank. Peningkatan penyaluran kredit tidak selamanya akan meningkatkan profitabilitas bank. Kadangkala bank akan dihadapkan pada
suatu situasi dimana pihak nasabah tidak mampu melunasi kewajibannya sesuai dengan perjanjian yang sudah disepakati.
Untuk meningkatkan profitabilitas bank, maka harus mengetahui faktor- faktor yang menyebabkan profitabilitas meningkat. Menurut Muldjono 2002:86
mengatakan bahwa: Faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas diantaranya yaitu jumlah
modal, kualitas kredit yang diberikan dan pengembaliannya, perpencaran Bunga bank, manajemen pengalokasian dalam aktiva likuid, efisiensi
dalam menekan biaya operasi dan non operasi serta mobilisasi dana masyarakat dalam memperoleh sumber dana yang murah
Seperti yang dikemukakan oleh Muldjono bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi profitabilitas bank adalah kualitas kredit yang diberikan dan
pengembaliannya. Kualitas kredit yang diberikan oleh pihak bank dapat digolongkan menjadi dua yaitu kualitas kredit yang diberikan baik dan kualitas
kredit yang diberikan buruk. Kualitas kredit yang diberikan baik menyebabkan nasabah mampu melunasi kredit dan membayar bunganya tepat waktu. Sebaliknya
kualitas kredit yang diberikan buruk menyebabkan nasabah tidak bisa melunasi kewajibannya beserta bunga pinjaman tepat waktu sehingga menyebabkan kredit
Ikhwan Al-Shafa, 2014 Pengaruh Non Performing Loan Terhadap Profitabilitas Pada Bank Internasional Indonesia TBK
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
macet didalam bank tersebut. Adanya kredit macet dalam perbankan menyebabkan
menurunya profitabilitas. Menurut Retnadi 2006:25 “Apabila aktiva kredit merupakan porsi dominan dari sebuah bank, maka semakin tinggi
kredit bermasalah atau NPL maka akan semakin menurunkan kemampuan bank dalam menghasilkan pendapatan bunga”. Dari pernyataan tersebu diketahui return
on assets ROA yaitu salah satu tolak ukur profitabilitasnya mereka akan menurun, dengan akibat nilai operasi mereka di masyarakat dan di dunia
perbankan pada khususnya ikut menurun”. Profitabilitas perbankan diperoleh dari selisih antara bunga simpanan
dengan bunga pinjaman. Apabila jumlah non performing loan disuatu bank tinggi
maka bunga pinjaman yang diharapkan oleh pihak bank untuk mendapatkan profitabilitas mengalami kegagalan sehingga memungkinkan profitabilitas bank
menurun.
B. Identifikasi Masalah Penelitian