Angga Wibisono, 2015 KORELASI ANTARA GOAL SETTING DENGAN MOTIVASI BERLATIH ATLET EKSTRAKULIKULER
FUTSAL MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
17 .698
0,373 Valid
18 .093
0,373 Tidak Valid
19 .406
0,373 Valid
20 .528
0,373 Valid
21 .687
0,373 Valid
22 .617
0,373 Valid
23 .382
0,373 Valid
Tabel lanjutan 3.7. 24
.698 0,373
Valid 25
.495 0,373
Valid 26
.512 0,373
Valid 27
.538 0,373
Valid 28
.598 0,373
Valid Untuk penentuan valid atau tidaknya butir-butir dari setiap pernyataan tes
harus dilakukan pendekatan signifikan, yaitu jika �
ℎ� �
lebih besar dari �
�
dengan taraf signifikan α = 0.05 dk = 28 – 2 = 26 = �
�
0,373 untuk goal setting
dan α = 0.05 dk = 28 – 2 = 26 = �
�
0,373 untuk motivasi berlatih, maka pernyataan tersebut dapat dinyatakan atau digunakan sebagai alat
pengumpul data dari setiap variabel, akan tetapi jika pernyataan di atas sebaliknya, jika
�
ℎ� �
lebih kecil dari �
�
maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan tersebut tidak signifikan, atau dengan kata lain pernyataan pada
variabel tersebut tidak layak digunakan sebagai alat untuk pengumpul data. Jadi hasil dari uji validitas terhadap variabel goal setting yang awalnya diperoleh soal
sebanyak 28 butir menjadi 26 butir soal dan pada variabel motivasi berlatih yang awalnya diperoleh soal sebanyak 28 butir menjadi 25 butir soal.
2. Hasil Uji Realibilitas
Setelah mencari hasil validitas langkah selanjutnya yang harus penulis lakukan adalah mencari realibilitas dari instrumen yang sudah disebar dengan cara
mengkorelasikan soal pernyataan genap dan ganjil. Mencari hasil realibilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen atau kuesioner ini dapat digunakan
lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama akan mendapatkan hasil yang konsisten, dengan kata lain hasil realibilitas yaitu untuk mengetahui
Angga Wibisono, 2015 KORELASI ANTARA GOAL SETTING DENGAN MOTIVASI BERLATIH ATLET EKSTRAKULIKULER
FUTSAL MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
tingkat konsistensi. Cara menghitung realibilitas dengan menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut:
� =
∑ − ∑ ∑
√{ ∑ − ∑ } { ∑ − ∑
}
Keterangan: � = Koefisien yang di cari
∑ = Jumlah perkalian skor X dan Y
∑ = Jumlah skor ∑ = Jumlah skor
n = Jumlah sampel
Lalu setelah mengkorelasi soal pernyataan genap dan ganjil langkah selanjutnya yaitu mencari realibilitas seluruh perangkat butir soal yang
menggunakan rumus spearman brown dengan rumus sebagai berikut:
�
��
=
.� +�
Keterangan: �
��
= Koefisien yang dicari . � = Dua kali koefisien korelasi
+ � = Satu tambah koefisien korelasi
Selanjutnya menguji signifikasni korelasi, yaitu dengan rumus yang dikembangkan oleh Nurhasan 2008, hlm. 195 dengan rumus sebagai berikut:
�
ℎ� �
= √
− −�
�
Keterangan :
Angga Wibisono, 2015 KORELASI ANTARA GOAL SETTING DENGAN MOTIVASI BERLATIH ATLET EKSTRAKULIKULER
FUTSAL MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
t = Nilai t-hitung yang dicari r = Koefisien seluruh tes
n-2 = Jumlah soal atau pernyataan dikurangi dua Hasil penghitungan realibilitas dari goal setting dapat dilihat pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8. Hasil Penghitungan Realibilitas Goal Setting No
X Y
X2 Y2
X.Y 1
60 63
3600 3969
3780 2
66 68
4356 4624
4488 3
44 45
1936 2025
1980 4
50 34
2500 1156
1700 5
37 33
1369 1089
1221 6
58 50
3364 2500
2900 7
57 52
3249 2704
2964 8
63 69
3969 4761
4347 9
62 68
3844 4624
4216 10
64 63
4096 3969
4032 11
60 61
3600 3721
3660 12
66 64
4356 4096
4224 13
59 54
3481 2916
3186 14
53 53
2809 2809
2809 15
58 58
3364 3364
3364 16
55 56
3025 3136
3080 17
67 54
4489 2916
3618 18
40 44
1600 1936
1760 19
59 58
3481 3364
3422 20
53 56
2809 3136
2968 21
57 59
3249 3481
3363 22
54 58
2916 3364
3132 23
55 59
3025 3481
3245 24
57 61
3249 3721
3477 25
59 62
3481 3844
3658 26
53 55
2809 3025
2915 27
42 46
1764 2116
1932 28
51 48
2601 2304
2448 29
41 46
1681 2116
1886 30
56 58
3136 3364
3248 Jumlah
1656 1655
93208 93631
93023
Angga Wibisono, 2015 KORELASI ANTARA GOAL SETTING DENGAN MOTIVASI BERLATIH ATLET EKSTRAKULIKULER
FUTSAL MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Setelah mengkorelasikan antara skor butir-butir pernyataan yang bernomor ganjil dengan butir soal pernyataan yang bernomor genap dengan menggunakan
rumus korelasi Person Product Moment sebagai berikut:
� =
∑ − ∑ ∑
√{ ∑ − ∑ } { ∑ − ∑
}
� =
. −
. √{ .
− } { .
− }
� =
− √{
− } {
− }
� =
√{ } {
}
� =
,
� = 0,8146 Lalu mencari realibilitas seluruh perangkat butir dengan menggunakan rumus
spearman Brown yaitu: �
��
= . �
+ �
�
��
= . , 4
+ , 4 �
��
=0,8978 Terakhir menguji signifikansi korelasi, untuk mengetahui nilai t yaitu dengan
rumus sebagai beikut:
t =
√ −
�
√ − �
Angga Wibisono, 2015 KORELASI ANTARA GOAL SETTING DENGAN MOTIVASI BERLATIH ATLET EKSTRAKULIKULER
FUTSAL MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
t =
, √ −
√ − ,
t =
, ,
t = 7,43 Hasil penghitungan korelasi Pearson Product Moment di masukkan ke dalam
rumus Spearmen Brown, kemudian untuk menentukan nilai t-hitung, nilai r- seluruh item tes yang dihasilkan dimasukkan kedalam rumus yang dikembangkan
oleh Nurhasan. Dari hasil penghitungan tersebut diperoleh r-hitung = 0,8146 dan r-hitung gabungan = 0,8978 sedangkan pada r-tabel product moment diketahui
bahwa dengan n = 30 dk = n - 2 = 28 dengan α = 0,05 = 0,3610. Dengan
demikian, maka r-hitung lebih besar dari r-tabel. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen penelitian ini dapat dipercaya dan reliabel. Lalu dari hasil uji
signifikansi korelasi menunjukkan t-hitung = 7,43, sedangkan t-tabel pada taraf nyata 0,05 dan dk = n
– 2 = 28 = 2,05, dengan demikian t-hitung lebih besar dari t-tabel, ini menunjukkan bahwa instrumen dari variabel goal setting mempunyai
realibilitas yang signifikan. Selanjutnya penghitungan realibilitas dari variabel motivasi berlatih dapat
dilihat pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9. Hasil Penghitungan Realibilitas Motivasi Berlatih No
X Y
X2 Y2
X.Y 1
56 55
3136 3025
3080 2
63 64
3969 4096
4032 3
67 68
4489 4624
4556 4
70 70
4900 4900
4900 5
49 49
2401 2401
2401 6
60 56
3600 3136
3360 7
64 56
4096 3136
3584 8
56 62
3136 3844
3472 9
51 57
2601 3249
2907 10
53 54
2809 2916
2862 11
63 66
3969 4356
4158
Angga Wibisono, 2015 KORELASI ANTARA GOAL SETTING DENGAN MOTIVASI BERLATIH ATLET EKSTRAKULIKULER
FUTSAL MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
12 63
64 3969
4096 4032
13 53
50 2809
2500 2650
14 59
60 3481
3600 3540
15 55
56 3025
3136 3080
16 61
61 3721
3721 3721
17 58
59 3364
3481 3422
18 68
67 4624
4489 4556
19 65
67 4225
4489 4355
20 64
56 4096
3136 3584
21 57
60 3249
3600 3420
22 51
53 2601
2809 2703
Tabel lanjutan 3.9. 23
57 56
3249 3136
3192 24
59 54
3481 2916
3186 25
65 64
4225 4096
4160 26
68 67
4624 4489
4556 27
57 59
3249 3481
3363 28
70 70
4900 4900
4900 29
55 56
3025 3136
3080 30
57 54
3249 2916
3078 Jumlah
1794 1790
108272 107810
107890 Setelah mengkorelasikan antara skor butir-butir pernyataan yang bernomor
ganjil dengan butir soal pernyataan yang bernomor genap dihitung dengan menggunakan rumus korelasi Person Product Moment sebagai berikut:
� =
∑ − ∑ ∑
√{ ∑ − ∑ } { ∑ − ∑
}
� =
. −
. √{ .
− } { .
− }
� =
− √{
− } {
− }
� =
√{ } {
}
� =
,
� = 0,7689
Angga Wibisono, 2015 KORELASI ANTARA GOAL SETTING DENGAN MOTIVASI BERLATIH ATLET EKSTRAKULIKULER
FUTSAL MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Lalu mencari realibilitas seluruh perangkat butir dengan menggunakan rumus spearman Brown yaitu:
�
��
= . �
+ � �
��
= . ,
+ , �
��
=0,8693
Terakhir menguji signifikansi korelasi, untuk mengetahui nilai t yaitu dengan rumus sebagai berikut:
t =
√ −
�
√ − �
t =
, √ −
√ − ,
t =
, ,
t = 9,3058 Hasil penghitungan korelasi Pearson Product Moment di masukkan ke dalam
rumus Spearmen Brown, kemudian untuk menentukan nilai t-hitung, nilai r- seluruh item tes yang dihasilkan dimasukkan kedalam rumus yang dikembangkan
oleh Nurhasan. Dari hasil penghitungan tersebut diperoleh r-hitung = 0,7689 dan r-hitung gabungan = 0,8693, sedangkan pada r-tabel product moment diketahui
bahwa dengan n = 30 dk = n - 2 = 28 dengan α = 0,05 = 0,3610. Dengan
demikian, maka r-hitung lebih besar dari r-tabel. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen penelitian ini dapat dipercaya dan reliabel. Lalu dari hasil uji
signifikansi korelasi menunjukkan t-hitung = 9,3058, sedangkan t-tabel pada taraf nyata 0,05 dan dk = n - 2 = 28 = 2,05, dengan demikian t-hitung lebih besar dari
t-tabel, ini menunjukkan bahwa instrumen dari variabel motivasi berlatih mempunyai realibilitas yang signifikan.
Angga Wibisono, 2015 KORELASI ANTARA GOAL SETTING DENGAN MOTIVASI BERLATIH ATLET EKSTRAKULIKULER
FUTSAL MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
G. Pelaksanaan Pengumpulan Data