Kesadaran Wajib Pajak PENGARUH SENSUS PAJAK NASIONAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PAJAK, DAN PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN Pengaruh Sensus Pajak Nasional, Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Pajak, Dan Pelayanan Fiskus Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Or

Dewinta 2012 meneliti tentang pengaruh persepsi pelaksanaan Sensus Pajak Nasional dan kesadaran perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak di lingkungan kantor wilayah Direktorat Jenderal Pajak Daerah Istimewa Yogyakarta. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis linier berganda, menyimpulkan bahwa persepsi pelaksanaan Sensus Pajak Nasional dan kesadaran perpajakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Utami et. al. 2012 meneliti tentang pengaruh faktor-faktor eksternal terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak di lingkungan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Serang. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan pendekatan analisis regresi dengan menggunakan software Statistical Program for Social Science SPSS, menyimpulkan bahwa adanya pengaruh kesadaran terhadap tingkat kepatuhan, pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan pajak berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan, persepsi atas efektifitas sistem perpajakan tidak berpengaruh signifikan dan kualitas layanan berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan. Tiraada 2013 dalam penelitiannya yang berjudul kesadaran perpajakan, sanksi pajak, sikap fikus terhadap kepatuhan WPOP di Kabupaten Minahasa Selatan. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda, menyimpulkan bahwa kesadaran perpajakan dan sanksi pajak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di Kabupaten Minahasa Selatan. Sedangkan sikap fiskus tidak memberikan pengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di Kabupaten Minahasa Selatan. Siat dan Toly 2013 meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban membayar pajak di Surabaya. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, menyimpulkan bahwa faktor kesadaran perpajakan, sikap fikus, hukum pajak, dan sikap rasional secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak di Surabaya. Winerungan 2013 dalam penelitiannya yang berjudul sosialisasi perpajakan, pelayanan fiskus dan sanksi perpajakan terhadap kepatuhan WPOP di KPP Manado dan Bitung. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda, menyimpulkan bahwa variabel sosialisasi perpajakan, pelayanan fiskus dan sanksi perpajakan tidak memiliki pengaruh terhadap kepatuhan Wajip Pajak Orang Pribadi. 7. Hipotesis Dewinta 2012 menyatakan bahwa persepsi pelaksanaan Sensus Pajak Nasional berpengaruh positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi persepsi Wajib Pajak tentang pelaksanaan Sensus Pajak Nasional maka semakin tinggi pula kepatuhan Wajib Pajak. Berdasarkan hal tersebut maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H 1 : Sensus Pajak Nasional berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Utami et. al. 2012 mengemukakan bahwa Wajib Pajak sadar dengan membayar pajak akan menjadi salah satu sumber yang digunakan untuk pembiayaan pembangunan Negara. Ketika tingkat kesadaran dari Wajib Pajak meningkat, hal ini akan memberikan pengaruh dorongan kepada Wajib Pajak untuk patuh dalam membayar pajak. Berdasarkan hal tersebut maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H 2 : Kesadaran Wajib Pajak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Tiraada 2013 menyatakan sanksi pajak merupakan faktor yang memberikan pengaruh terbesar terhadap kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dan fakta ini berhubungan dengan sanksi yang tidak ringan yang dapat diterima oleh Wajib Pajak ketika terdapat suatu keterlambatan atau bahkan pelanggaran administratif atau pidana terhadap penetapan pajak atas Wajib Pajak tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H 3 : Sanksi Pajak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Kepatuhan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban membayar pajak tergantung pada bagaimana petugas pajak memberikan mutu pelayanan yang terbaik kepada Wajib Pajak Jatmiko, 2006 dalam Arum 2012. Berdasarkan hal tersebut maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H 4 : Pelayanan Fiskus berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak. C. METODE PENELITIAN

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik Indriantoro dan Supomo, 2002:12. 2. Populasi, Sampel Penelitian, dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar berdasarkan hasil Sensus Pajak Nasional tahun 2012 di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta. Dari data KPP Pratama Surakarta, tercatat 3.317 Wajib Pajak Orang Pribadi terdaftar yang telah disensus oleh Tim Sensus Pajak Nasional. Sampel dalam penelitian ini adalah para Wajib Pajak Orang Pribadi yang telah disensus oleh tim Sensus Pajak Nasional yang berada di KPP Pratama Surakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik convenience sampling yaitu memilih sampel dari elemen populasi orang atau kejadian yang datanya mudah diperoleh peneliti. Jumlah minimal sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin Bungin, 2011:115. n = 3.317 = 3.317 = 97,07 3.3170,1 2 + 1 34,17 Dibulatkan menjadi 97 sampel

3. Data dan Sumber Data

Data dalam penelitan ini menggunakan data primer. Sumber data primer pada penelitian ini diperoleh langsung dari para Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar berdasarkan hasil Sensus Pajak Nasional di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta. Data ini berupa kuesioner yang telah diisi oleh para Wajib Pajak Orang Pribadi yang terpilih menjadi responden dalam penelitian ini. 4. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan media angket kuesioner. Sejumlah pertanyaan diajukan dalam bentuk kuesioner dan kemudian responden diminta untuk menjawab sesuai dengan pendapatnya. Untuk mengukur pendapat responden digunakan skala likert yang berisi lima jawaban dengan pilihan sebagai berikut: Angka 1 = Sangat Tidak Setuju STS; Angka 2 = Tidak Setuju TS; Angka 3 = Netral N; Angka 4 = Setuju S; Angka 5 = Sangat Setuju SS. 5. Uji Kualitas Pengumpulan Data

a. Uji Validitas

Untuk menguji masing-masing indikator valid atau tidak, yaitu dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom df = n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid Ghozali, 2012:52-53. b. Uji Reliabilitas Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan One shot pengukuran sekali saja, untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha Ghozali, 2012:47:48. Kuesioner dikatakan reliabel jika nilai dari Cronbach Alpha di atas 0,60 Sekaran, 1992 dalam Arum 2012.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Tentang Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Terhadap Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tebing Tinggi

4 112 92

Pengaruh Pengetahuan Pajak, Self Assestment System dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survei di Kantor Pelayanan Pajak Pratama)

1 22 53

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan Pengetahuan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survei Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cianjur)

6 34 60

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonagara)

0 4 1

Pengaruh Kualitas pelayanan Pajak Dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Survey Pada Wajib Orang pribadi Di KPP Pratama Soreang)

4 31 49

PENGARUH SIKAP WAJIB PAJAK ATAS PELAKSANAAN SANKSI ADMINISTRASI, PELAYANAN FISKUS DAN PENGETAHUAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi Kasus Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Pekerjaan Bebas di Bandar Lampung)

1 41 71

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN WAJIB PAJAK, DAN PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

0 1 12

PENGARUH PEMAHAMAN PAJAK, SANKSI PAJAK, DAN SENSUS PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PRIBADI YANG MEMILIKI USAHA

0 7 17

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN PERPAJAKAN, DAN PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

3 58 12

PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KESADARAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN PAJAK, DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI WILAYAH KELURAHAN KEBON JERUK

0 1 23