Tingkat Kesukaran Soal Tes Kemampuan Berpikir Logis Matematis

Wiwin Iriani, 2014 Peningkatan Kemampuan Berpikir Logis Matematis dan Kemandirian Belajar Siswa SMP Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization Dengan Pendekatan Openended Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu IB = Skor ideal kelompok bawah. Besar nilai tingkat kesukaran yang diperoleh, selanjutnya diinterpretasikan. Menurut Sundayana 2013: 78 interpretasi tingkat kesukaran dapat dilihat dari tabel sebagai berikut: Tabel 3.8 Klasifikasi Koefisien Tingkat Kesukaran Tingkat Kesukaran Klasifikasi TK = 0,00 Terlalu Sukar 0,00  TK  0,30 Sukar 0,30  T K ≤ 0,7 Sedang 0,70  T K ≤ 1,00 Mudah TK = 1,00 Terlalu Mudah Adapunhasil penghitungan tingkat kesulitan butir soal tes pada penelitian ini, terangkum dalam Tabel 3.9 berikut: Tabel 3.9 Rekapitulasi Tingkat Kesukaran Butir Soal Tes Kemampuan Berpikir Logis Matematis No No Soal TK Interpretasi 1. 1 0,72 Mudah 2. 2 0,59 Sedang 3. 3a 0,56 Sedang 4. 3b 0,24 Sukar 5. 4a 0,73 Mudah 6. 4b 0,44 Sedang 7. 5 0,41 Sedang 8 6a 0,28 Sukar 9. 6b 0,53 Sedang Tabel 3.9 di atas, menginformasikan bahwa 2 butir soal atau sekitar 22,2termasuk kategori mudah, 5 butir soal atau sekitar 55,6 termasuk kategori sedang dan 2 butir soal atau sekitar 22,2 termasuk kategori sukar. Bila dilihat Wiwin Iriani, 2014 Peningkatan Kemampuan Berpikir Logis Matematis dan Kemandirian Belajar Siswa SMP Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization Dengan Pendekatan Openended Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dari proporsinya, cukup seimbang dan mengikuti distribusi normal. Proses penghitungan tingkat kesukaran butir soal tes kemampuan berpikir logis matematis siswa selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2 halaman 244 . Seluruh rangkaian hasil analisis instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini, dirangkum dalam Tabel 3.10 berikut: Tabel 3.10 Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Coba Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Logis Matematis No. Soal Validitas Reliabilitas Daya Pembeda Indeks Kesukaran Kesimpulan 1 Tinggi Sangat Tinggi Baik Mudah Dipakai 2 Tinggi Baik Sedang Dipakai 3a Tinggi Baik Sedang Dipakai 3b Tinggi Baik Sukar Dipakai 4a Sedang Baik Mudah Dipakai 4b Tinggi Baik Sedang Dipakai 5 Tinggi Baik Sedang Dipakai 6a Tinggi Cukup Sukar Dipakai 6b Tinggi Baik Sedang Dipakai Tabel 3.10 menyimpulkan, dari hasil akhir analisis ujicoba intrumen yang telah dilakukan diperoleh seperangkat tes untuk mengukur kemampuan berpikir logis matematis, yang terdiri dari 9 buah butir soal siap digunakan dalam penelitian.

2. Angket Kemandirian Belajar Siswa

Angket untuk mengukur kemandirian belajar siswa tidak dianalisis secara rinci seperti yang dilakukan pada instrumen untuk mengukur kemampuan berpikir logis. Angket ini hanya dianalisis validitas teoritis dan keterbacaan atau kejelasan pernyataannya saja. Yang dimaksud dengan analisis teoritis disini adalah melihat kesesuaian antara indikator dengan pernyataan. Untuk menganalisis validitas teoritisnya selain oleh dosen pembimbing, penulis meminta bantuan dua orang guru BK dan 2 orang guru senior yang penulis sebut sebagai panelis. Alasan Wiwin Iriani, 2014 Peningkatan Kemampuan Berpikir Logis Matematis dan Kemandirian Belajar Siswa SMP Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization Dengan Pendekatan Openended Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu penulis meminta pertimbangan mereka, karena penulis berasumsi bahwa mereka lebih memahami tentang kemandirian belajar siswa. Selanjutnya, setelah dilihat validitas isi dan konstruknya, penulis mengujicobakan angket kepada 40 orang siswa kelas IX di luar yang dijadikan subyek penelitian. Ini dilakukan untuk melihat kejelasan dan keterbacaan dari angket yang akan dijadikan instrumen penelitian.Artinya apakah siswa dapat memahami dengan baik atau tidak, setiap pernyataan yang diberikan. Hasil uji kesesuaian dari panelis yang terdiri dari 4 orang guru, dirangkum dalam Tabel 3.11 berikut: Tabel 3.11 Rekapitulasi Hasil Penilaian Panelis Kesesuain Aspek yang Diukur dengan Indikator Kemandirian Belajar Siswa No No Pernyataan Sangat Sesuai Sesuai Kurang sesuai Tidak Sesuai Kesimpulan ∑ ∑ ∑ ∑ 1. 1,2,3,4,5,6,8,11,12, 13,14,15,16, 18,19,20, 22, 23, 24, 25, 28, 29, 30 4 100 Dipakai 2. 7, 9, 10, 17, 21, 26, 27 3 75 1 25 Dipakai Seluruh soal berdasarkan Tabel 3.12 di atas, menurut penilaian panelis memiliki kesesuaian antara aspek yang diukur dengan indikator dari kemandirian belajar siswa. Sehingga dapat disimpulkan seluruh pernyataan dalam angket dapat digunakan sebagai instrumen penelitian. Sementara itu, hasil uji coba yang dilakukan kepada 40 orang siswa mengenai keterbacaan atau kejelasan dari setiap butir pernyataan dirangkum dalam Tabel 3.12 berikut: Tabel 3.12 Rekapitulasi Jawaban Siswa Tentang Kejelasan Pernyataan Angket Kemandirian Belajar Siswa

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Teknik Scaffolding Terhadap Kemampuan Berpikir Logis Matematis Siswa

6 54 244

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION Peningkatan Kreativitas Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada Siswa K

0 1 17

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION ( TAI ) Peningkatan Motivasi Belajar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization ( TAI ) Dengan Pemanfaatan Media Komik

0 0 18

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION ( TAI ) Peningkatan Motivasi Belajar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization ( TAI ) Dengan Pemanfaatan Media Komik

0 0 13

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN PENDEKATAN OPEN ENDED.

45 173 66

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED Peningkatan Hasil Belajar Matematika melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization dengan Teka-Teki Silang Angka pada Siswa Kelas I

0 4 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS, BERPIKIR LOGIS DAN SELF ESTEEM SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUKTURAL.

0 0 60

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

1 1 17