Titi Laras pada Gamelan Pelog Salendro

Diecky Kurniawan Indrapraja, 2012 Pembelajaran Gamelan Pelog Salendro Berbasis Multimedia Interaktif Untuk Siswa Sekolah Menengah Umum Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 62 Rebab Rebab termasuk alat musik berdawai yang dimainkan dengan jalan digesek. Rebab terbuat dari bahan kayu dan resonatornya ditutup dengan kulit tipis. Dawai atau senar pada rebab terdiri dari dua buah dawai. Bow atau penggesek untuk rebab lazim disebut pangeset. Pangeset ini terbuat dari kayu dan bubat ekor kuda atau nilon. Berikut ini gambar waditra rebab: Gambar 2.21 Rebab

4. Titi Laras pada Gamelan Pelog Salendro

Titi laras adalah serat kanayagan atau notasi musik. Terdapat dua macam sistem penotasian yang digunakan pada gamelan, yaitu sistem notasi buhun yang terdiri dari dua versi, dan sistem notasi daminatila. Warnika 1982: 30-33 memaparkan bahwa sistem notasi buhun adalah sistem notasi yang dipergunakan sejak dahulu, sebelum lahir sistem notasi daminatila, dan dan hanya dipergunakan untuk menunjukkan nada-nada yang melekat pada gamelan, sehingga sifatnya mutlak. Oleh karena itu sering dipandang sebagai nada „mutlak‟. Diecky Kurniawan Indrapraja, 2012 Pembelajaran Gamelan Pelog Salendro Berbasis Multimedia Interaktif Untuk Siswa Sekolah Menengah Umum Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 63 Sistem notasi daminatila diciptakan oleh Raden Mahjar Angga Koesoemadinata sekitar tahun 1925. Sistem penotasian ini biasa digunakan untuk gamelan dan atau waditra pada perangkat karawitan Sunda lainnya, maupun pada sistem penotasian pada sekar vokal, sehingga keberadaanya tidak mutlak, artinya bisa digunakasan sesuai ketentuan. Sistem daminatila diwujudkan dalam lambang angka dari 1 sampai 5. Pada mulanya Raden Mahjar membuatnya dalam angka Arab, namun karena beberapa pertimbangan kesulitan teknis, maka diganti dengan angka latin. Berikut ini tabel laras Salendro dan Pelog untuk notasi buhun dan notasi daminatila: Laras Salendro Notasi Buhun Notasi Daminatila Buhun 1 Buhun 2 Lambang Lambang Dilafalkan Petit Singgul S 5 La Bem Galimer G 4 Ti Panelu Panelu P 3 Na Kenong Loloran L 2 Mi Barang Tugu T 1 Da Tabel 2.2 Laras Salendro Laras Pelog Notasi Buhun Notasi Daminatila Buhun Lambang Lambang Dilafalkan Singgul S 5 La Galimer G 4 Ti Panelu P 3 Na Bungur U 3- Ni Loloran L 2 Mi Tugu T 1 Da Sorog O 5+ Leu Tabel 2.3 Laras Pelog Diecky Kurniawan Indrapraja, 2012 Pembelajaran Gamelan Pelog Salendro Berbasis Multimedia Interaktif Untuk Siswa Sekolah Menengah Umum Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 64 Penggunaan titik pada titi laras daminatila merupakan kebalikan dari titik pada notasi angka Barat. Penggunaan titik di atas untuk notasi angka Barat berarti suara nada lebih tinggi, sedangkan penggunaan titik di bawah berarti suara nada lebih rendah. Pada notasi daminatila, penggunaan titik di atas angka berarti suara nada lebih rendah, sedangkan penggunaan titik di bawah angka berarti suara nada lebih tinggi. Berikut ini contoh penggunaan titik pada notasi angka damilatila. Gambar 2.22 Posisi Tinggi Rendah Titi Laras Daminatila Penggunaan dua titik di atas artinya suara nada lebih rendah dari satu titik. Hal yang sama juga pada penggunaan dua titik di bawah artinya suara nada lebih tinggi dari satu titik. Berikut ini contoh penggunaan titik dan dua titik pada notasi angka damilatila. Gambar 2.23 Posisi Titik Yang Menunjuk Pada Tinggi Rendahnya Nada “La” Diecky Kurniawan Indrapraja, 2012 Pembelajaran Gamelan Pelog Salendro Berbasis Multimedia Interaktif Untuk Siswa Sekolah Menengah Umum Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 65

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode Penelitian yang digunakan dalam pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif ini adalah penelitian dan pengembangan Research and Development atau RD. Borg and Gall 2003: 626 menjelaskan bahwa Educational research and development is a process used to develop and validate educational products. Minhua Ma 2011: 149 memaparkan penelitian berbasis Research and Development sebagai berikut. With advances in technology enhanced learning in education and learners’ expectations of high fidelity and engaging game-based experiences, innovations in teaching and learning have become a focus of research and development activities. Menurut paparan Minhua Ma, disebutkan bahwa metode penelitian dan pengembangan RD memfokuskan pada pembelajaran berbasis pengalaman yang diwujudkan dalam inovasi dalam pengajaran dan pembelajaran. Inovasi yang dimaksud adalah dengan memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan tujuan pembelajaran dalam pendidikan dengan jalan membuat produk-produk media pembelajaran. Selanjutnya Sujadi 2003: 164 menjelaskan penelitian RD sebagai berikut. Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development RD adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu