setandar komunikasi yang digunakan. Pada umumnya nilai α dimulai
dengan 5 dan menyatakan jarak antar kanal dalam satu sel. Dari ketiga hal tersebut dapat dihitung jumlah kanal minimun yang dapat
disediakan untuk penugasan kanal dengan rumus 2.4 [3]: �������������������������� = �
��
�
�
− � + �2.4 Dimana : c
ii
= nilai maksimum CSC pada matrik C d
i
= nilai maksimum demand kanal tertinggi
2.6 Frequency Exhaustive Assignment
Merupakan strategi penugasan kanal pada tiap-tiap sel dengan tetap memperhatikan aturan kendala kompabilitas elektromagnetik EMC. Kendala co-
site yaitu tiap kanal pada sel yang sama harus mempunyai rentang minimum yaitu 5, untuk kendala berdekatan sel rentang minimum 2 kanal, dan untuk kendala co-
channel renang minimum ≥ 0. Ilustrasi berikut ini menunjukan strategi Frequency
Exhaustive Assignment FEA ditunjuukan pada Gambar 2.6 [4]. a.
Bentuk Layout Sel b. Matrik
Gambar 2.6
a. Bentuk Layout Sel dan b. Matrik Matrik D adalah matrik call of demand, yaitu jumlah panggilan yang ada
pada setial sel. Dari ilustrasi di atas dapat diperoleh jumlah kanalfrekuensi
Universitas Sumatera Utara
minimum yang di butuhkan dengan menghitung persamaan 2.4 dengan melihat matrik demand dimana c
ii
= 5, d
i
= 3. Maka dapat dihitung jumlah kanal minimum, 5 3-1 + 1 = 11 kanal. Gambar 2.7 adalah cara penentuan letak kanal pada tiap-
tiap sel. c
44
= 5 c
44 =
5 c
43 =
3 c
42
= 2 c
24
= 3
sel
kanalfrekuensi
Gambar 2.7 Strategi Fequency Exhaustive Assignment
Untuk menugaskan kanal pada Gambar 2.7 langkah pertama adalah terlebih dahulu perlu dilihat pola layout sel bersamaan dengan memperhatikan
kendala Electromagnetic Compabily EMC yaitu CCC, ACC, dan CSC. Alokasikantempatkan deman D terbesar yang ada. Pada ilustrasi Gambar 2.6
dimand D terbesar adalah 3 yaitu pada sel ke 4 dengan jarak antara cosite CCC adalah 5 yaitu menempati kanal f
1
, f
6
, dan f
11
. Kemudian tempatkan call of dimand D berikutnya yaitu 1 pada sel ke 3 yang menempati kanal f
4
. Selanjutnya pada demand yang sama yaitu 1 untuk sel 2 dan demand 1 untuk sel 1 yang
menempati kanal f
3
untuk sel 2 dan kanal f
6
untuk sel 1[2]. Berikut ini flowchart struktur dasar untuk setrategi Frequency Exhaustive
Assignment FEA ditunjukan pada Gambar 2.8[2].
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.8 Flowchart Struktur Dasar Strategi Frequency Exhaustive Assignment
FEA
Urutan PanggilanCall
Menentukan Panggilan Pertama untuk Kanal “1”
Apakah Semua Panggilan Sudah
Ditempatkan ?
Memilih Panggilan Berikutnya
Memilih dan Menempatkan Sebuah
Kanal Mulai
Selesai
Tidak Ya
Universitas Sumatera Utara
BAB III ALGORITMA
ANT COLONY DAN ALOKASI KANAL
3.1 Umum
Algoritma ant colony secara meluas dikembangkan oleh Macro Dorigo, 1996, merupakan teknik probilitas untuk menyelesaikan masalah optimasi.
Semut adalah serangga sosial, yakni serangga yang hidup secara koloni atau berkelompok dan mempunyai tingkah laku yang khas untuk lebih
mempertahankan hidup koloni secara keseluruhan dari pada hidup sebagai individu. Sebuah tingkah laku penting dan menarik dari koloni semut adalah cara
mereka mencari makanan, khususnya bagaimana semut dapat menemukan jalan yang paling singkat dari sarang mereka ke tempat sumber-sumber makanan.
Semut berjalan dari sumber-sumber makanan ke sarang mereka atau sebaliknya, semut meninggalkan sebuat zat di atas tanah yang disebut pheromone,
membentuk jalur pheromone pada jalan mereka. Semut dapat mencium bau pheromone dan cenderung untuk memilih jalan yang ditandai oleh konsentrasi
pheromone yang tinggi. Jalur pheromone memungkinkan semut untuk menemukan jalan ketempat sumber makanan atau pulang ke sarang. Selain itu,
jalur ini dapat digunakan oleh semut lain untuk menemukan lokasi sumber makanan yang ditemukan oleh semutnya. Hal ini dikemukakan bahwa tingkah
laku untuk mengikuti jalur pheromone ini dapat memunculkan jalan yang paling singkat, yakni jika ada jalan dari sarang ke lokasi sumber makanan, sebuah koloni
semut mungkin dapat memanfaatkan jalur pheromone yang ditinggalkan oleh
Universitas Sumatera Utara