R R
2.3 Frekuensi Reuse
Penggunaan frekuensi yang sama pada sel yang berbeda pada waktu yang bersamaan oleh beberapa pengguna merupakan inti dari komunikasi seluler. Pada
konsep frequency reuse, suatu kanal frekuensi tertentu dapat melayani beberapa panggilan pada waktu yang bersamaan. Maka dapat dikatakan penggunaan
sepektrum frekuensi yang efisien dapat dicapai. Semua frekuensi yang tersedia dapat digunakan oleh tiap-tiap sel, sehingga dapat mencapai kapasitas jumlah
pemakai yang besar menggunakan pita frekuensi yang efektif. Pada frequency reuse, penggunaan kanal tidak tergantung pada frequency
carrier yang sama untuk beberapa wilayah cakupan. Pada Gambar 2.2 [1] dapat dilihat penggunaan ulang kanal frekuensi. Pada sel a yang menggunakan kanal
radio f1 mempunyai radius R dapat digunakan ulang pada sel yang berbeda dengan jangkauan yang sama pada jarak D dari sel sebelumnya.
Sel a Sel b
Gambar 2.2 Jarak pengulangan frekuensi
Sedangkan jarak pemisah relatif terhadap radius sel dinyatakan dengan DR. Dapat dilihat pada persamaan 2.1 [1]
� � ⁄
�
= ��
2.1 Dimana : D = jarak pengulangan reuse distance
Universitas Sumatera Utara
R = jari–jari terjauh sel hexagonal jarak terjauh dari pusat sel ke ujung sel
K = cluster Konsep frequency reuse dapat meningkatkan efisiensi pada penggunaan
spektrum frekuensi, akan tetapi harus diikuti dengan pola tertentu dan teratur agar tidak terjadi interferensi kanal.
Cluster adalah sekelomkpok sel yang masing-masing selnya memiliki 1 set frekuensi yang berbeda dengan sel yang lain. Ukuran cluster dilambangkan = K,
sering juga dilambangkan = N adalah jumlah sel yang terdapat dalam 1 cluster. Ukuran cluster tergantung dari syarat CI Carrier to Interference sistem seluler.
Beberapa cluster dapat disusun atau diulang-ulang menjadi suatu kelompok cluster dalam suatu sistem. Gambar 2.3 adalah gambar cluster 3 dan 4 dimana K=3 maka
dalam satu cluster ada terdapat 3 sel demikian dengan K=4 tedapat 4 sel yang berbeda dalam satu cluster [1].
Gambar 2.3 Frekuensi Reuse dengan 3 dan 4 Kluster
Kaidah penentuan nomor sel atau kaidah parameter dengan cara lalui sejauh i sel dari sel referensi sepanjang rantai heksagonalnya garis lurus yang
menghubungkan dua pusat sel, lalu berputar 60 berlawanan dengan arah jarum
Universitas Sumatera Utara
jam, kemudian lalui sepanjang j sel pada arah tersebut. Pada posisi akhir disitulah letak frekuensi reusenya. Gambar 2.4 adalah cara penentuan kaidah penomoran
sel.
Gambar 2.4 Kaidah Penentuan Nomor Sel
Dimana ukuran kluster dihitung dengan : � = �
�
+ �
�
+ �. �
2.2 Untuk :
i = 1 dan j = 1 K = 3 i = 1 dan j = 2 K = 7
i = 0 dan j = 2 K = 4 i = 1 dan j =0 K = 4
2.4 Alokasi Kanal