Latar Belakang KEBERHASILAN PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DIHUBUNGKAN DENGAN KESIAPAN SISWA DALAM MENGHADAPI DUNIA KERJA.
proses pendidikan pada SMK harus terkait dengan dunia kerja, siswa diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan dasar yang telah dipelajari dilingkungan
sekolah pada dunia kerja. Salah satu kegiatan pendidikan yang diberikan oleh Sekolah dalam
mempersiapkan siswa menghadapi dunia kerja adalah dengan diselenggarakannya program keahlian yang bersifat kejuruan yaitu Program Keahlian Teknologi
Sepeda Motor yang dilakukan dari sekolah hingga dunia Industri. Program ini merupakan hal yang ideal bagi siswa, karena para siswa akan lebih mengenal
masalah praktis dan akan lebih membantu untuk menerapkan ilmu-ilmu yang didapat dibangku sekolah dengan kenyataan dilapangan sesuai dengan bidang
keahliannya. Salah satu upaya peningkatan kualitas SDM dengan meningkatkan mutu pendidikan SMK, dengan menerapkan pendidikan sistem ganda pada
kurikulum sekolah, telah dilaksanakan oleh pihak SMKN 8 Bandung, dimana pada saat ini selain melaksanakan proses praktek kerja industri prakerin yang
juga dilaksanakan SMK-SMK lainnya, SMKN 8 Bandung juga mengadakan kerja sama dengan PT. Daya Adira Mustika. Kenyataan di lapangan dari hasil
pengamatan, sebagian siswa mereka menyatakan prakerin yang mereka laksanakan hanyalah melakukan pekerjaan ringan yang sifatnya membantu
mekanik saja. Masalah yang sering ditemui juga oleh sebagian siswa, adanya kesulitan dan hambatan dalam menerapkan materi Program Keahlian Sepeda
Motor yang diperolehnya di sekolah dengan di lapangan, hal ini terlihat dari hasil belajar siswa yang teridentifikasi menunjukkan masih ada siswa yang
mendapatkan nilai kurang dari 7,00, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 1.1 Nilai Sepeda Motor Siswa kelas XI TSM 1 dan 2 SMKN 8 Bandung
Semester Genap Tahun Ajaran 20082009
No Nilai
Keterangan Frekuensi
Presentase
1 9,00 – 10,00
Amat Baik -
2 8,00 – 8,99
Baik 12
16,67 3
7,00 – 7,99 Cukup
22 30,55
4 7,00
Gagal 38
52,78 Jumlah
72 100
Sumber : Dokumen Guru Mata Pelajaran Sepeda Motor Melihat data pada tabel 1.1, menunjukkan masih ada siswa yang
mendapatkan nilai kurang dari 7,00 yaitu sebesar 52,78 38 siswa. Menurut standar penilaian yang berlaku di SMK Negeri 8 Bandung, nilai tidak boleh
kurang dari 7. Siswa yang mendapat nilai kurang dari 7 dinyatakan belum lulus sehingga diwajibkan untuk mengikuti perbaikan. Hal tersebut diatur dalam
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Pasal 15, Nomor 34 Tahun 2007, bahwa pada mata pelajaran Kompetensi Keahlian Kejuruan siswa dinyatakan lulus jika
memenuhi standar kelulusan yakni memperoleh nilai minimum 7,00. Hasil penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa pada umumnya
pihak industri tidak puas dengan hasil atau mutu lulusan sekolah-sekolah kejuruan Saratri Wilano Yudho, Partisipasi Dunia Industri dalam Pendidikan Kejuruan;
1993. Ketidakpuasan ini meliputi hal-hal yang berkaitan dengan kemampuan psikomotorik, etos kerja, serta faktor kognisi lainnya. Dan fenomena yang
dirasakan oleh masyarakat saat ini bahwa masih terdapat kesenjangan antara program pendidikan dengan tuntutan dunia kerja, seperti yang dikutip oleh Made
Wena 1996: 131 bahwa:
“Kesenjangan kualitatif tampak dalam kecenderungan kurang selarasnya kemampuan kerja yang diperoleh dilembaga pendidikan dengan
kemampuan yang dituntut oleh dunia kerja. Kesenjangan kuantitatif nampak dalam kecenderungan disatu sisi banyaknya lulusan lembaga
pendidikan yang tidak dikerjakan dalam dunia kerja, disisi lain kurangnya tenaga kerja yang memilki kemampuan yang cocok untuk suatu pekerjaan
tertentu.”
Hal ini juga terlihat dari hasil penerimaan siswa yang diterima oleh perusahaan untuk kurun waktu 3 tahun terakhir, dimana siswa yang diterima oleh
perusahaan menurun, ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.2
Jumlah Siswa Yang Di Rekrut Perusahaan
Tahun Ajaran Jumlah Siswa
Nama Perusahaan
20062007 2
PT. Daya Adira 20072008
3 PT. Daya Adira
20082009 -
PT. Daya Adira Sumber: Dokumen Hubungan Industri SMKN 8 Bandung
Permasalahan di atas tentunya akan menghambat tujuan yang ingin dicapai siswa setelah lulus yaitu mempersiapkan diri untuk terjun kedunia kerja. Kesiapan
pada dasarnya merupakan kapasitas atau kemampuan fisik dan mental dalam belajar, disertai harapan keterampilan yang dimilliki dan latar belakang untuk
mengerjakan sesuatu. Seorang individu dikatakan siap untuk melakukan suatu pekerjaan apabila dilatar belakangi oleh kesiapan pada dirinya.
Berdasarkan uraian di atas, maka dalam hal ini penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian mengenai seberapa besar Keberhasilan Program
Praktek Kerja Industri Prakerin dihubungkan dengan Kesiapan Siswa dalam Menghadapi Dunia Kerja.