Industri Kondisi Sosial Ekonomi Kondisi Budaya

N = jumlah populasi kepala keluarga = 73,26 = 73 Jadi, berdasarkan perhitungan tersebut jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 73 orangresponden.

D. Definisi Operasional

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Keberadaan Industri terhadap Kondisi Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat Studi di Kawasan Industri Desa Lagadar Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung” untuk memberikan kemudahan dan menghindari salah tafsir dalam penelitian ini maka penulis akan membatasi definisi operasional sebagai berikut:

1. Industri

Kegiatan industri merupakan salah satu kegiatan ekonomi. Industri disini adalah manufacturing yaitu kegiatan mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau barang setengah jadi. Dalam variabel yang akan diteliti dari keberadaan industri peneliti memfokuskan pada kegiatan dan dampak dari industri.

2. Kondisi Sosial Ekonomi

Singarimbum dan Penny 1987, hlm. 76 mengungkapkan bahwa, “Kondisi sosial ekonomi adalah keadaan struktur sosial ekonomi masyarakat dalam suatu daerah. Dengan empat parameter yang digunakan untuk mengukur kondisi sosial ekonomi yaitu: mata pencaharian, pendidikan, kesehatan, transportasi.” Kondisi sosial ekonomi yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu keadaan masyarakat yang dilihat dari: a. Pendidikan, dengan menganalisis tingkat pendidikan dari masyarakat. b. Kesehatan, dengan menganalisis tingkat kesehatan dari masyarakat yang dilihat dari riwayat kesehatannya. c. Pendapatan, dengan menganalisis perubahan masyarakat dalam bidang pendapatan. d. Mata pencaharian, dengan menganalisis perubahan masyarakat dalam bidang mata pencaharian. e. Kepemilikan fasilitas hidup, dengan menganalisis perubahan masyarakat dalam bidang kepemilikan fasilitas hidup dengan melihat kepemilikan alat elektronik dan kepemilikan kendaraan.

3. Kondisi Budaya

Menurut Koentjaraningrat 1993, hlm. 11 mengatakan bahwa: contoh dari suatu nilai budaya dalam masyarakat kita adalah konsepsi bahwa hal yang bernilai tinggi adalah apabila manusia itu suka bekerjasama dengan sesamanya berdasarkan rasa solidaritas yang besar. Konsep ini, yang biasanya kita sebut nilai gotong royong. Berdasarkan uraian di atas, kondisi budaya dalam penelitian ini akan difokuskan pada gotong royong. Gotong royong merupakan suatu sikap atau kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat secara kerja sama dan tolong menolong dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau masalah dengan sukarela dan rasa solidaritas yang tinggi tanpa imbalan.

4. Masyarakat

Dokumen yang terkait

Gambaran Karakteristik dan Sosial Budaya Masyarakat Terhadap Kejadian Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Sawit Seberang Kecamatan Sawit Seberang Kabupaten Langkat 2014

4 83 118

Kondisi Kehidupan Sosial Ekonomi Buruh Harian Lepas di Kelurahan Muliorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang

7 122 122

Pengaruh Isolasi Wilayah terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat di Dusun Marjandi Dolok, Desa Silou Huluan, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun

0 41 122

Pengaruh Pemekaran Daerah Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Paropo Kecamatan Silahisabungan Kabupaten Dairi

2 48 108

Dampak Pembangunan Objek Wisata Ancol Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi Kasus Desa Pantai Cermin Kanan, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai)

23 202 142

Konstruksi Sosial Terhadap Keberadaan Keyboard Bongkar Di Kampung Rotan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai

6 134 101

PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI ALKOHOL DI DESA BEKONANG KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO TERHADAP LINGKUNGAN, EKONOMI, DAN SOSIAL

4 41 156

HUBUNGAN KEBERADAAN HOME INDUSTRI KERIPIK TIKE DENGAN KONDISI SOSIAL EKONOMI PENGUSAHA KERIPIK TIKE DI DESA JUMBLENG KECAMATAN LOSARANG KABUPATEN INDRAMAYU.

1 2 49

DAMPAK KEBERADAAN DUSUN BAMBU TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA KERTAWANGI-KECAMATAN CISARUA.

3 18 22

PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI SIRUP JERUK NIPIS PERAS TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA CIAWIGEBANG KECAMATAN CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN.

9 27 40