Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

Dani Triawan Kramadibrata, 2014 Hubungan antara pembelian impulsif dengan penyesalan pasca pembelian pada konsumen Sogo PVJ Di Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.15 Uji Linieritas Data ANOVA Table Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Penyesalan Pasca Pembelian Pembelian Impulsif Between Groups Combined 1151.956 48 23.999 .928 .610 Linearity 12.689 1 12.689 .490 .485 Deviation from Linearity 1139.267 47 24.240 .937 .592 Within Groups 4242.955 164 25.872 Total 5394.911 212 Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai signifikansi P Value Sig. pada baris deviation from linearity sebesar 0.592. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 0.05, maka variabel pembelian impulsif dengan penyesalan pasca pembelian bersifat linier. 3. Uji Kolerasi Menurut Idrus 2009 uji korelasi adalah sekumpulan teknik statistika yang digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antara dua variabel. Hubungan dua variabel ini terdiri dari dua macam yaitu hubungan yang positif dan hubungan yang negatif. Hubungan variabel X dan Y dikatakan positif apabila kenaikan atau penurunan X pada umumnya diikuti oleh kenaikan atau penurunan Y. Ukuran yang dipakai mengetahui kuat tidaknya hubungan antara variabel X dan Y disebut koefisien korelasi r. Untuk mengetahui seberapa erat hubungan antara kedua variabel tersebut, maka hasil dari koefisien korelasi yang didapat dapat dinterpretasikan melalui tabel berikut. Tabel 3.16 Koefisien Korelasi Guilford Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0.000 – 0.199 Sangat Rendah Dani Triawan Kramadibrata, 2014 Hubungan antara pembelian impulsif dengan penyesalan pasca pembelian pada konsumen Sogo PVJ Di Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 0.200 – 0.399 Rendah 0.400 – 0.599 Sedang 0.600 – 0.799 Kuat 0.800 – 1.000 Sangat Kuat Sugiyono, 2013 4. Uji Signifikansi Signifikansi merupakan kemampuan untuk digeneralisasikan dengan kesalahan tertentu Sugiyono, 2013. Uji signifikansi dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi yang signifikan antara variabel pertama dengan variabel kedua. Untuk menguji signfikansi hubungan, yaitu apakah hubungan yang ditemukan dapat berlaku untuk seluruh populasi, maka perlu diuji signifikansinya. Uji signifikansi dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 20, berdasarkan pada besarnya angka Sig. yang dikonsultasikan dengan tingkat kesalahan, yaitu α = 0.05. Jika nilai Sig. 0.05 maka koefisien korelasi tersebut signifikan, sehingga hasilnya dapat berlaku pada populasi tersebut. Tetapi jika Sig. 0.05 maka korelasi tersebut tidak signifikan, hal tersebut suatu kesamaan suatu populasi yang menyebabkan data tidak bervariasi. Dani Triawan Kramadibrata, 2014 Hubungan antara pembelian impulsif dengan penyesalan pasca pembelian pada konsumen Sogo PVJ Di Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 62 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian mengenai hubungan antara pembelian impulsif dengan penyesalan pasca pembelian pada konsumen SOGO PVJ Bandung dengan metode penelitian korelasional pada 213 sampel konsumen yang berbelanja di SOGO, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pembelian impulsif dengan penyesalan pasca pembelian pada konsumen SOGO PVJ Bandung dengan tingkat korelasi sedang dengan nilai korelasi sebesar 0.417. Konsumen yang memiliki tingkat pembelian impulsif yang tinggi cenderung akan mengalami tingkat penyesalan pasca pembelian yang tinggi pula. Sebaliknya konsumen yang memiliki tingkat pembelian impulsif yang rendah cenderung memiliki tingkat penyesalan pasca pembelian yang rendah pula.

B. Saran

Saran ditujukan kepada konsumen secara umum dan penelitian selanjutnya. Saran untuk masing-masing pihak dipaparkan sebagai berikut. 1. Bagi konsumen Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek kognitif dan afektif bisa menjadi pemicu meningkatnya pembelian impulsif. Untuk itu konsumen diharapkan bisa berbelanja dengan cerdas dan bijak, jangan terlalu terpengaruh dengan diskon produk dan promosi yang ditawarkan. Lalu, konsumen dapat membuat terlebih dahulu daftar barang yang akan dibelanjakan atau menunda untuk melakukan pembelian barang yang dirasa belum dibutuhkan. Untuk meminimalisasi tingkat penyesalan pasca pembelian, konsumen sebaiknya tidak berbelanja secara impulsif. Dani Triawan Kramadibrata, 2014 Hubungan antara pembelian impulsif dengan penyesalan pasca pembelian pada konsumen Sogo PVJ Di Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Bagi Penelitian Selanjutnya a. Mengambil tempat pengambilan sampel dengan konsep toko yang berbeda, misalnya toko yang khusus yang menjual peralatan dan perkakas rumah tangga atau supermarket besar. Selain itu, pengambilan sampel bisa diambil dari beberapa toko atau departement store dengan konsep dan tema yang sejenis, untuk membandingkan konsumen di toko mana yang lebih memiliki tingkat pembelian impulsif yang rendah atau tinggi. b. Dalam penelitian ini, sampel yang diambil semuanya adalah konsumen dengan jenis kelamin perempuan karena berdasarkan penelitian sebelumnya bahwa kegiatan berbelanja lebih didominasi oleh perempuan. Peneliti selanjutnya bisa mengambil sampel baik perempuan maupun laki- laki untuk mengetahui perbandingan siapa yang lebih impulsif dalam melakukan pembelian dan yang lebih menyesal setelah melakukan pembelian. Dani Triawan Kramadibrata, 2014 Hubungan antara pembelian impulsif dengan penyesalan pasca pembelian pada konsumen Sogo PVJ Di Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA About Us 2014. Retrieved from SOGO: http:sogo.co.idabout-us Azwar, S. 2010. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S. 2013. Penyusunan Skala Psikologi Edisi 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bell, D. E. 1982. Regret in Decision Making under Uncertainty. Operations Research, 961-981. Retrieved September 15, 2014, from http:www.jstor.orgstable170353 Brown, J. D. 1991. The self and social conduct: Linking self-representations to prosocial behavior. Journal of Personality and Social Psychology, 368-375. Retrieved Oktober 1, 2014, from http:faculty.washington.edujdbarticlesBrown20and20Smart201991.p df Buendicho. 2003. Impulse purchasing: trend or trait? Instructor. Cant, M., Strydom, J., Jooste, J. 2009. Marketing Management Fifth Edition. South Africa: Juta Academic. Coley, A., Burgess, B. 2003. Gender differences in cognitive and affective impulse buying. Journal of Fashion Marketing and Management: An International Journal,, 7, 282-295. Retrieved Juli 21, 2014, from http:www.emeraldinsight.comdoiabs10.110813612020310484834 Connolly, T., Zeelenberg, M. 2002. Regret in Decision Making. Current Directions in Psychological Science, 212-216. Retrieved Agustus 28, 2014, from https:pure.uvt.nlportalfiles485724zeelenberg-2002_CDPS.pdf Cummins, J., Mullin, R. 2004. Sales Promotion. Jakarta: Penerbit PPM. Darandono. 2012, Januari 24. 2012, Bisnis Ritel di Indonesia Kian Menjanjikan. Retrieved from SWA.co.id: http:swa.co.idbusiness-strategymarketing2012- bisnis-ritel-di-indonesia-kian-menjanjikan Hawkins, D. I., Mothersbaugh, D. L., Best, R. J. 2007. Consumer Behavior: Building Marketing Strategy. New York: McGraw-HillIrwin. HIdrus, M. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta: Erlangga. Janis, I. L., Mann, L. 1977. Decision Making: a psychological analysis of conflict, choice, and commitment. New York: Free Press. Kotler, P. 2000. Marketing Management: International Edition. New Jersey: Prentice Hall.