commit to user
II-8 melukai pekerja. Kesulitan lain yang timbul adalah pengawasan beban yang
dipindahkan dan perbedaan jalur lintasan. Menarik beban akan aman untuk jarak pendek.
2.4 Nordic Body Map NBM
Salah satu alat ukur ergonomik sederhana yang dapat digunakan untuk mengenali sumber penyebab keluhan musculoskeletal adalah nordic body map.
Melalui nordic body map dapat diketahui bagian-bagian otot yang mengalami keluhan dengan tingkat keluhan mulai dari rasa tidak nyaman agak sakit sampai
sangat sakit Corlett, 1992. Melihat dan menganalisis peta tubuh seperti pada Gambar 2.4, maka dpat diestimasi jenis dan tingkat keluhan otot skeletal yang
dirasakan oleh pekerja. Cara ini sangat sederhana namun kurang teliti karena mengandung subjektivitas yang tinggi.
Gambar 2.4 Nordic Body Map
Sumber : Corlett, 1992
2.5 Fisiologi Kerja
Fisiologi kerja adalah studi tentang fungsi organ manusia yang dipengaruhi stress otot. Saat seseorang melakukan kerja fisik diperlukan gaya otot, dan
aktivitas otot ini memerlukan energi dimana suplai energi memberi beban kepada sistem pernafasan dan sistem kardiovaskular. Sistem pernafasan dibebani oleh
kerja fisik karena adanya peningkatan ventilation inhalation dan exhalation untuk mensuplai kebutuhan oksigen pada otot yang melakukan pekerjaan.
Sedangkan pembebanan pada sistem kardiovaskular dikarenakan jantung harus memompa lebih cepat untuk memberikan oksigen pada otot yang terlibat
commit to user
II-9 melalui pembuluh darah. Kesimpulannya bahwa saat tubuh melakukan kerja fisik
akan terjadi perubahan pada kecepatan denyut jantung dan konsumsi oksigen. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan berat ringannya suatu pekerjaan dalam
hubungannya dengan perubahan konsumsi oksigen, kecepatan denyut jantung dan energy expenditure Sanders, 1993.
Tabel 2.1 Kriteria pekerjaan berdasar konsumsi oksigen, denyut jantung,
dan energy expenditure
Energy Expenditure
kcalmin
Light Work 0.5
90 2,5
Moderate Work 0.5 – 1.0
90-110 2,5-5,0
Heavy Work 1.0 – 1.5
110-130 5,0-7,5
Very Heavy Work 1.5 – 2.0
130-150 7,5-10,0
Extremely Heavy Work 2.0
150-170 10,0
Work Severity Heart Rate
beatsmin
2
VO
Sumber: Sanders, 1993
Ketika seseorang mulai bekerja, denyut jantung dan tingkat konsumsi oksigen meningkat sampai memenuhi kebutuhan. Peningkatan ini tidak terjadi
tiba-tiba, sehingga kebutuhan ini akan dipenuhi terlebih dahulu oleh energi yang tersimpan di otot. Dengan cara yang sama, ketika seseorang berhenti bekerja,
kecepatan denyut jantung dan konsumsi oksigen akan menurun secara perlahan- lahan sampai kondisi normal. Untuk melakukan penilaian beban fisik dalam
bekerja dengan metode fisiologi maka pengukuran harus dimulai sebelum pekerja melakukan pekerjaannya. Pengukuran terus dilakukan selama waktu bekerja
sampai sebelum variable fisiologi kembali ke level awal. Metode yang biasa dipakai untuk mengukur energi expenditure adalah
mengukur denyut jantung dengan memakai omronmeter. Kemudian dilakukan penghitungan konsumsi energi energi expenditure. Pengukuran seperti ini
disebut pengukuran langsung. Selain mengukur secara langsung dengan mengetahui tingkat konsumsi oksigen, dapat juga dilakukan pengukuran secara
tidak langsung yaitu dengan mengukur kecepatan denyut jantung seseorang. Kecepatan denyut jantung akan meningkat saat seseorang bekerja, karena
jantung harus memompa lebih cepat untuk memberikan oksigen pada otot melalui pembuluh darah. Dengan kata lain denyut jantung seperti sinyal yang
menunjukkan adanya beban pada tubuh, dan dapat digunakan sebagai indeks
commit to user
II-10 untuk mengetahui fisiologi kerja.
Pengukuran energi expenditure dengan mengukur denyut jantung, lebih mudah dilakukan dibanding mengukur perubahan konsumsi oksigen. Penting
untuk diingat bahwa pengukuran harus dilakukan sebelum dan sesudah bekerja.
2.6 Konsumsi Energi Energy Expenditure