TAHAP PENGUMPULAN DATA TAHAP PENGOLAHAN DATA

commit to user III-3

3.1.4 Tujuan Penelitian

a Menganalisa sikap kerja di CV. Cahyo Nugroho Jati Sukoharjo dengan metode REBA b Mengusulkan perbaikan postur kerja berdasarkan analisis energy cost dan energy expenditure.

3.1.5 Manfaat Penelitian

menghasilkan postur kerja operator dengan tingkat konsumsi energi yang lebih rendah dibandingkan konsumsi energi sebelumnya pada operator di CV. Cahyo Nugroho Jati dengan pendekatan REBA dan penghitungan energy cost dan energy expenditure.

3.2 TAHAP PENGUMPULAN DATA

Tahap-tahap pengumpulan data yang diperlukan untuk mendukung penelitian mengenai perbaikan sikap kerja di CV. Cahyo Nugroho Jati, sebagai berikut :

3.2.1 Wawancara

Wawancara dilakukan dengan cara menggali informasi kondisi awal mengenai aktivitas kerja, biodata, aktivitas jam kerja, identitas, dan lama bekerja operator di setiap stasiun kerja. Kegiatan wawancara tersebut dilakukan pada hari Senin tanggal 7 Februari 2011 pukul 08.30 WIB.

3.2.2 Data Postur Kerja

Data ini digunakan untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan oleh operator CV. Cahyo Nugroho Jati yang terjadi pada aktivitas pada proses cutting, sewing, steam, quality control, packing, dan accesoris. Pencatatan data postur kerja tesebut berupa dokumentasi foto-foto postur kerja, dan video saat melakukan aktivitas kerja.

3.2.3 Data Fisiologi

Pengumpulan data fisiologi tersebut meliputi, nama, umur, penggolongan jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, pengukuran denyut jantung sebelum dan sesudah bekerja melalui omronmeter. Pengukuran denyut jantung dilakukan dengan mengukur denyut jantung sebelum dan sesudah melakukan aktivitas, agar commit to user III-4 diketahui selisih antara denyut jantung sebelum dan sesudah bekerja. Pengukuran denyut jantung tersebut dilakukan melalui beberapa tahap, antara lain: v Mengukur denyut jantung operator pada saat sebelum dan sesudah bekerja dilakukan pada pada hari Kamis tanggal 24 Februari 2011 pukul 07.00 sd 12.00 WIB. Pengukuran tersebut dilakukan melalui beberapa tahap, karena diharapkan kondisi operator pada saat dilakukan pengukuran melalui omronmeter tidak mengalami gangguan secara psikologis dan mendapatkan nilai pengukuran denyut jantung dengan tepat valid.

3.3 TAHAP PENGOLAHAN DATA

3.3.1 Perhitungan Postur Kerja Berdasarkan Metode Rapid Entrie Body

Assessment REBA Hasil pengambilan gambar digunakan untuk menentukan sudut-sudut dari posisi kerja pada operator, kemudian dilakukan penyusunan skor dengan menggunakan REBA scoresheet yaitu menggunakan diagram atau gambar postur tubuh dan kategori level tindakan REBA. Proses penilaian dengan metode REBA adalah menterjemahkan sikap kerja dari hasil rekaman sesuai dengan sikap kerja menjadi dua grup yaitu: a. grup A terdiri atas postur tubuh atas dan bawah batang tubuh trunk, Leher neck, dan kaki legs b. grup B terdiri atas postur tubuh kanan dan kiri dari lengan atas upper arm, lengan bawah lower arm, dan pergelangan tangan wrist. Pada masing-masing grup, diberikan suatu skala skor postur tubuh dan suatu pernyataan tambahan. Diberikan juga faktor bebankekuatan dan Coupling kopling. Dengan melihat pada tabel penilaian untuk masing-masing postur, tabel A untuk grup A, dan tabel B untuk grup B. skor A adalah jumlah dari hasil pada tabel A dan skor beban kekuatan. Skor B adalah jumlah skor dari tabel B dan skor kopling untuk masing-masing tangan. Skor C dibaca dari tabel C dengan memasukkan skor A dan skor B, sehingga diperoleh skor REBA dengan jumlah dari skor C dan skor tindakan. Akhirnya diperoleh suatu hasil berupa tingkatan level resiko. commit to user III-5 Pada metode REBA sikap kerja dinyatakan dengan ukuran sudut, penentuan sudut dilakukan secara manual dengan bantuan busur derajat, spidol dan mika. Proses penilaian metode REBA digambarkan sebagai berikut. Gambar 3.2. REBA scoresheet Sumber : McAtamney, 1993 Selain menggunakan penilaian REBA, penentuan kategori sikap kerja dapat dianalisa menggunakan bantuan software REBA. Penggunaan REBA memudahkan penentuan kategori sikap kerja, dan lebih lengkap dalam menganalisa jika dibandingkan metode manual menggunakan tabel. Data input yang dibutuhkan untuk menganalisa menggunakan REBA adalah data sikap kerja dan beban yang diangkat. Setelah proses pemasukan data selesai, maka akan terlihat hasil analisa REBA.

3.3.2 Perhitungan Fisiologi A.

Perhitungan Enegy Expenditure Penghitungan energy expenditure dilakukan dengan menggunakan data denyut jantung sebelum dan sesudah bekerja. Denyut jantung sebelum bekerja diukur sesaat sebelum melakukan. Pengukuran denyut jantung setelah bekerja commit to user III-6 dilakukan setelah melakukan aktivitas. Tujuan dari perhitungan energy expenditure adalah mengukur besarnya energi tenaga yang dikeluarkan yang dikeluarkan oleh pada saat sebelum maupun sesudah bekerja dan menentukan kriteria penggolongan beban kerja. Menurut Sanders Cormick, 1993 bentuk regresi hubungan energi dengan kecepatan denyut jantung adalah regresi kuadratis dengan persamaan sebagai berikut : Y = 1,80411 โ€“ 0,0229038X + 4,71733 x 10 -4 X 2 KE = E t - E j dimana : Y = energi operator kilokalori per menit X = kecepatan denyut jantung operator denyut per menit

B. Perhitungan Besarnya Pengeluaran Energi energy cost

Menurut Kamalakannan, 2007 bahwa bentuk regresi hubungan energi dengan kecepatan denyut jantung adalah regresi kuadratis dengan persamaan dibawah ini: E - Cost = -1967 + 8,58 HR + 25,1 HT + 4,5 A โ€“ 7,47 RHR + 67,8 G dimana : E โ€“ Cost = Energy Cost operator watt HR = Working Heart Rate operator bpm HT = Height operator inch A = Age operator yrs RHR = Resting Heart Rate operator bpm G = Gender operator m = 0 ; f = 1 1 watt ยป 0,0143 kcal min

3.4 TAHAP ANALISA DAN INTERPRETASI HASIL