Hasil rotasi gambar dan 5.4 juga menghasilkan transformasi citra biner yang cukup baik.

5.2.4. Hasil ekstrak fitur gambar bangun datar

Setelah melalui proses transformasi ke dalam citra biner dan pemotongan otomatis supaya lebih fokus, gambar input akan dilanjutkan pada proses ekstraksi fitur. Hasil proses ekstraksi fitur akan dibandingkan dengan nilai rata-rata ekstrak fitur model segitiga, segi empat, dan lingkaran. Hasil ekstrak fitur merupakan matriks berukuran 1x25. Kemudian dibandingkan dengan nilai rata-rata ekstrak fitur model segitiga, segi empat, dan lingkaran melalui perhitungan matriks jarak euclidean distance. Pada proses ekstraksi fitur, matriks nilai ekstrak fitur dirutkan dari nilai terkecil yang didapat sampai nilai maksimal menggunakan fungsi sort. Hal tersebut karena adanya asumsi bahwa posisi sudut masing- masing gambar berbeda, sehingga dengan membuat urutan fitur secara acak melalui proses sorting didapatkan lebih banyak kemiripan. Gambar keterangan dapat dilihat pada halaman lampiran. Kemudian setelah melalui proses sorting, bagi nilai matriks ekstrak fitur yang sudah diurutkan dengan nilai maksimal ekstrak fitur yang didapat sehingga didapat nilai terkecil 0 dan nilai terbesar 1. Hal ini dilakukan supaya range fitur tidak terlalu besar, yaitu hanya antara 0 sampai 1.

5.2.5. Hasil clustering menggunakan Agglomerative Hierarchical Clustering

Pada Agglomerative Hierarchical Clustering Single Linkage, didapatkan hasil akurasi sebesar 86,67 dengan angka error rate sebesar 13,33. Untuk jenis-jenis dari model sebanyak 45 gambar didapatkan akurasi sebesar 75,56. Sedangkan untuk average dan complete linkage hasil yang didapatkan sama yaitu sebesar 88,89 dengan angka error rate sebesar 11,11. Untuk jenis-jenis dari model sebanyak 45 gambar didapatkan akurasi sebesar 75,56. Berikut detailnya pada Tabel 5.1. Tabel 5.1. Akurasi hasil Agglomerative Hierarchical Clustering Agglomerative Hierarchical Clustering Single Linkage Average Linkage Complete Linkage Validasi cluster 86,67 88,89 88,89 Error rate 13,33. 11,11 11,11 Uji tunggal 75,56. 75,56. 75,56. Error rate 24,44 24,44 24,44 Hasil cluster yang didapat sudah cukup baik walaupun layang- layang dikenali sebagai segitiga. Namun cluster lingkaran tampak memisah dari segitiga maupun segi empat. Complete linkage dipilih karena hasil yang didapat sedikit lebih bagus daripada menggunakan single linkage, sedangkan untuk average memiliki hasil yang sama dengan complete, maka dipilih salah satu. Penentuan nama cluster dipilih dari banyaknya anggota cluster yang mirip. Karena yang termasuk ke dalam cluster 3 hanya ada elips dan lingkaran, maka dilihat bahwa yang termasuk ke dalam cluster tersebut adalah model lingkaran. Karena 3 sudah terpilih sebagai lingkaran, maka kita lihat cluster 1. Banyaknya anggota dalam cluster 1 adalah segitiga. Maka ditetapkan bahwa cluster pertama adalah cluster segitiga. Maka cluster 2 adalah sisanya, yaitu cluster segi empat. Setelah ditentukan nama-nama cluster, cari rata-rata ekstrak fitur untuk masing-masing cluster. Rata-rata tersebut menjadi model yang akan dibandingkan dengan gambar input. Untuk pengujian menggunakan 45 gambar yang didapat dari hasil gambar tangan yang di-scan, gambar scan dari buku materi dan beberapa gambar dari sumber lain internet. Langkah pengujian file testing adalah membagi ke dalam 3 grup, yaitu grup 1-3. Dimana masing-masing grup berisi 15 gambar, grup 1 adalah gambar yang dibuat manual kemudian melalui proses scan, grup 2 adalah gambar yang di-scan dari buku materi dan grup 3 adalah gambar dari beberapa sumber lain. Data gambar grup 1 : Gambar 5.9. Data garmbar pengujian grup 1