Hasil resize dan crop citra menjadi lebih fokus

Gambar 5.6. Hasil pemotongan gambar elips Terlihat pada gambar input kiri, sisi sebelah kanan terlihat lebih gelap dari sisi kiri. Selain itu terdapat garis dibagian kiri atas gambar input kiri. Kedua hal ini mempengaruhi proses transformasi ke dalam citra biner dan pemotongan gambar karena terlihat sisi kanan yang lebih gelap tampak terabaikan dan dianggap menjadi putih setelah melalui proses binerisasi. Selain itu banyaknya noise di sisi gambar input mempengaruhi pemotongan gambar tidak sempurna dan gambar tidak menjadi fokus. Kedua hal ini menyebabkan hasil gambar yang terpotong tidak sempurna sehingga menghilangkan sebagian informasi dari gambar yang diinputkan.

5.2.3. Hasil rotasi gambar

Pada gambar segitiga di bawah, gambar kiri bw adalah gambar awal, sedangkan gambar kanan bw2 merupakan gambar setelah dikenai proses imrotate. bw bw2 Gambar 5.7. Hasil rotasi gambar segitiga Dari kedua gambar tersebut didapatkan nilai dimensi pada variabel bw dan bw2 seperti berikut : Selain itu contoh lain adalah pada gambar persegi berikut : bw bw2 Gambar 5.8. Hasil rotasi gambar persegi Dari kedua gambar di atas didapatkan nilai dimensi pada variabel bw dan bw2 seperti berikut : Terlihat pada kedua contoh di atas bahwa nilai dimensi gambar awal dapat lebih besar atau lebih kecil, sehingga gambar yang akan dikenai proses berikutnya adalah gambar dengan dimensi yang terkecil karena dianggap sudah dalam posisi benar.

5.2.4. Hasil ekstrak fitur gambar bangun datar

Setelah melalui proses transformasi ke dalam citra biner dan pemotongan otomatis supaya lebih fokus, gambar input akan dilanjutkan pada proses ekstraksi fitur. Hasil proses ekstraksi fitur akan dibandingkan dengan nilai rata-rata ekstrak fitur model segitiga, segi empat, dan lingkaran. Hasil ekstrak fitur merupakan matriks berukuran 1x25. Kemudian dibandingkan dengan nilai rata-rata ekstrak fitur model segitiga, segi empat, dan lingkaran melalui perhitungan matriks jarak euclidean distance. Pada proses ekstraksi fitur, matriks nilai ekstrak fitur dirutkan dari nilai terkecil yang didapat sampai nilai maksimal menggunakan fungsi sort. Hal tersebut karena adanya asumsi bahwa posisi sudut masing- masing gambar berbeda, sehingga dengan membuat urutan fitur secara acak melalui proses sorting didapatkan lebih banyak kemiripan. Gambar keterangan dapat dilihat pada halaman lampiran. Kemudian setelah melalui proses sorting, bagi nilai matriks ekstrak fitur yang sudah diurutkan dengan nilai maksimal ekstrak fitur yang didapat sehingga didapat nilai terkecil 0 dan nilai terbesar 1. Hal ini dilakukan supaya range fitur tidak terlalu besar, yaitu hanya antara 0 sampai 1.