3.5 Evaluasi Hasil
Untuk mengetahui seberapa akurat proses modeling yang telah dilakukan, dapat dihitung menggunakan Confussion Matrix. Langkah untuk mendapatkan
nilai akurasi sebagai evaluasi hasil adalah : 1.
Bagi data model ke dalam beberapa kelompok atau grup. 2.
Cari kombinasi dari beberapa kelompok atau grup tersebut. 3.
Untuk masing-masing gabungan, hitung akurasi dari hasil conffusion matrix : Masukan jumlah data berupa informasi aktual dan prediksi yang dilakukan oleh
sistem ke dalam Confussion Matrix 3x3 untuk mengenali model segitiga, segi empat atau lingkaran.
Tabel 3.1. Confussion Matrix 3x3
Aktual Prediksi Segitiga Segi Empat Lingkaran
Segitiga A
B C
Segi Empat D E
F Lingkaran G
H I
Akurasi akan dihitung dengan menjumlahkan A, E, dan I yang akan dibagi dengan total data : A+E+IA+B+C+D+E+F+G+H+1.
Jika nilai akurasi mendekati 1, maka keakuratan sistem sangat baik. Jika dilihat dalam persen, maka nilai akurasi tersebut bisa dikalikan dengan 100.
4. Setelah didapat akurasi untuk masing-masing gabungan, cari akurasi rata-rata
dari hasil total akurasi gabungan dibagi dengan jumlah gabungan.
3.6 Model Use Case
Use Case adalah salah satu diagram yang digunakan untuk mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan melalui cara apa
pengguna user mengharapkan interaksi dengan sistem tersebut secara grafis. Use Case secara naratif digunakan secara tekstual untuk menggambarkan sekuensi
langkah –langkah dari setiap interaksi.
3.6.1 Aktor dalam Use Case
Hanya terdapat satu aktor yang berperan sebagai pengguna Aplikasi searching dengan input gambar geometri bangun datar menggunakan
Agglomerative Hierarchical Clustering ini, yaitu user yang meliputi siswa siswi Sekolah Menengah Pertama dan guru khususnya mata pelajaran Matematika
sebagai alat peraga mengajar.
3.6.2 Diagram Use Case
Aplikasi Searching Gambar Geometri Bangun Datar Menggunakan Hierarchical Clustering
Agglomerative Single Linkage Input gambar geometri
bangun datar user
Klik tombol cari depends on
Gambar 3.11. Use Case Diagram
3.6.3 Definisi Use Case
Kode Use Case
Deskripsi S-01-01
Input gambar geometri
bangun datar Aktor : User
Deskripsi : Aktor dapat melakukan input gambar untuk dilakukan proses pencarian keterangan, contoh
soal, dan rumus yang sesuai.
S-02-02 Klik tombol cari Aktor : User
Deskripsi : Aktor klik tombol cari untuk melakukan proses pencarian.
3.6.4 Skenario Use Case
Nama Use Case : Input gambar geometri bangun datar
Aktor : User
Skenario:
Aksi Actor Reaksi Sistem
Skenario Normal 1. User meng-input-kan
data berupa gambar pada kotak browse image.
2. Sistem menampilkan gambar input user.
Nama Use Case : Klik tombol cari
Aktor : User
Skenario:
Aksi Actor Reaksi Sistem
Skenario Normal 1. User melakukan klik
pada tombol cari. 2. Sistem memvalidari matriks fitur gambar
input dengan yang sudah disimpan. 3.Sistem menampilkan gambar yang telah
diproses dan detailnya.
Tabel 3.2. Definisi Use Case
3.7 Desain Subsistem Manajemen Model
Data set yang digunakan sebagai data training cluster pembuatan model dalam sistem aplikasi ini menggunakan data matriks fitur beberapa bangun datar.
Untuk mendapatkan hasil pencarian digunakan teknik data mining yakni Agglomerative Hierarchical Clustering. Langkah-langkah perhitungannya adalah
sebagai berikut : 1.
Mengukur kedekatan gambar input dengan gambar model segitiga, persegi, dan lingkaran dengan menggunakan Euclidean Distance. Untuk perhitungan
ini, digunakan matriks fitur yang berisi jumlah piksel putih atau biner 1 untuk masing-masing bagian menjadi 1x25.
2. Jika nilai similarity atau kedekatan antar obyek sudah didapat melalui
perhitungan nomor 1, gambarkan ke dalam dendrogram. 3.
Dari gambar dendogram hirarki clustering akan diambil 3 kluster untuk membedakan segitiga, segi empat dan lingkaran.
4. Dari masing-masing kelompok cluster, hitung rata-rata sebagai matriks fitur
yang akan dibandingkan dengan gambar input untuk mengenali segitiga, segi empat, atau lingkaran.
3.8 Desain Interface