Manfaat penelitian Sistematika penulisan

BAB IV : DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi pembahasan tentang implementasi perancangan yang dibuat dan data hasil percobaan. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan serta saran-saran untuk perbaikan alat dan penelitian selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 6

BAB II DASAR TEORI

2.1 Prinsip Dasar Jaringan Telepon Bergerak

Suatu sistem telepon bergerak terdiri dari sebuah jaringan radio cells [6]. Masing - masing cell dapat menyediakan akses untuk komunikasi tanpa kabel dalam daerah yang terbatas. Cell tersebut dilayani oleh suatu Base Transceiver Station BTS, yang mengirimkan dan menerima sinyal dari MS yang berada dalam radius pelayanan dari BTS tersebut. Gambar 2.1. menunjukkan konfigurasi jaringan telepon bergerak. Gambar 2.1. Konfigurasi Telepon Bergerak [6]. Diameter radio cells bervariasi, tetapi pada umumnya tidak lebih dari 35 km. Jarak ini merupakan batas jarak transmisi maksimum yang dapat dicapai oleh MS pada umumnya. Dalam area - area yang terdapat banyak user, ukuran radio cells dapat menjadi lebih kecil. Cell juga dibagi menjadi micro cell dan pico cell untuk cakupan yang lebih baik dalam suatu bangunan. BTS menjaga hubungan dengan seluruh MS dalam radio cells. MS akan mengukur kekuatan sinyal dari seluruh BTS pada jarak terdekat dan menyeleksi sinyal yang terkuat. Ketika user memasuki radio cells untuk pertama kali, perangkat lunak BTS meregistrasi user, sehingga lokasi user dapat dideteksi ketika ada panggilan masuk incoming call.

2.2 Global System for Mobile Communication GSM

2.2.1 Definisi GSM

Pada awalnya, GSM adalah singkatan dari Groupe Speciale Mobile [6]. Setelah menjadi standar internasional, akhirnya dikenal sebagai Global System for Mobile Communication . Pengembangan GSM dimulai pada tahun 1982 dengan anggota 26 perusahaan nasional telepon Eropa. Pada tahun tersebut, Conference of European Postal and Telecommunications Administrations CEPT mencoba menyeragamkan sistem selular Eropa pada frekuensi 900 MHz.

2.2.2 Spesifikasi GSM

Teknologi GSM terbagi menjadi 3 band frekuensi. Frekuensi 900 MHz dan 1800 MHz digunakan di Eropa, Asia dan Afrika, sedangkan frekuensi 1900 MHz digunakan di Amerika Utara [7]. Pembagian masing-masing frekuensi untuk uplink dan downlink, dapat dilihat pada Gambar 2.2. Gambar 2.2. Band GSM [7]. Band frekuensi 900 MHz mempunyai frekuensi uplink 890-915 MHz, dan frekuensi downlink 935 – 960 MHz. Bandwidth yang digunakan sebesar 25 MHZ dan lebar kanal sebesar 200 kHz. Oleh karena itu, GSM 900 menyediakan 125 kanal, yaitu 124 kanal digunakan untuk voice dan 1 kanal untuk signaling. Pada perkembangannya, jumlah kanal sebanyak 124 kanal tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan komunikasi bergerak. Hal ini disebabkan oleh pesatnya pertumbuhan jumlah user jaringan GSM. Untuk memenuhi kebutuhan kanal yang lebih banyak, operator GSM di Eropa mencoba menggunakan tambahan frekuensi untuk GSM pada frekuensi 1800 MHZ. Frekuensi 1800 MHz mempunyai band frekuensi 1710-1785 MHz sebagai frekuensi uplink dan frekuensi 1805-1880 MHZ sebagai frekuensi downlink. GSM dengan band frekuensi 1800 MHZ ini dikenal dengan sebutan GSM 1800. GSM 1800 menyediakan bandwidth sebesar 75 MHz dengan lebar kanal 200 KHz. Oleh karena itu, GSM 1800 menyediakan 375 kanal. Spesifikasi kanal GSM dapat dilihat pada Tabel 2.1.