Tinjauan Mengenai Prosedur Sistem Informasi Absensi di PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

(1)

TINJAUAN MENGENAI PROSEDUR SISTEM

INFORMASI ABSENSI DI PT.KERETA API

INDONESIA (PERSERO)

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Dalam menempuh Jenjang S1

Program Studi Manajemen

Oleh:

NAMA

: LUKMAN HIDAYAT

NIM

:21210860

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Kerja Praktek ... 1

1.2Tujuan Kerja Praktek ... 2

1.3Kergunaan Kerja Praktek ... 3

1.4Loksi dan Waktu Kerja Praktek ... 4

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Sikngkat Perusahaan ... 5

2.1.1 Visi ... 7

2.1.2 Misi ... 7

2.1.3 Tujuan ... 8

2.2 Stuktur Organisasi ... 9

2.3 Deskripsi Jabatan ... 10

2.4 Aspek kegiatan perusahaan ... 12

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek ... 16

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek ... 16

3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktrk ... 17

3.3.1Sistem Absensi ... 17

3.3.2Penyimpanan Data Absensi ... 18

3.3.3Perhitungan Jam Kerja ... 18

3.3.4 Masalah Dan Kendala Sistem Absensi ... 18

3.3.5Mengatasi Sistem Informasi Absensi ... 18

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ... 19

4.2 Saran ... 20

LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

SURAT KETERANGAN PENYERAHAN HAK EKSLUSIF SURAT KETERANGAN PERSETUJUAN PUBLIKASI


(3)

(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang mana izin serta rahmatnya saya dapat menyelesaikan laporan ini.

Shalawat serta salam tidak lupa saya limpahkan kepada jungjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Dan tidak lupa kepada para keluarga serta sahabat-sahabatnya dan sampailah kepada kita semua selaku umatnya Amin.

Laporan ini saya susun berdasarkan apa yang telah saya kerjakan pada saat Kerja Praktek di PT. Kereta Api Indonesia (persero) baik secara teori maupun secara praktek.

Adapun tujuan penyusunan laporan ini sebagai bukti selama saya melaksanakan Kerja Praktek di PT.Kereta Api Indonesia (persero) selama 1 bulan.

Dalam kesempatan ini saya sebagai penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, terutama kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. Ir Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Ibu Prof. Dr. Hj.Dwi Kartini SE., Spec, Lic selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.


(5)

ii

3. Ibu Dr. Raeni Dwi Santy, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Dr. Raeni Dwi Santy, SE., M.Si., selaku dosen pembimbing kerja praktek yang telah bersedia meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing serta memberikan masukan yang berguna bagi penulis dalam penyusunan laporan ini.

5. Ibu Lita Wulantika, SE.,M.Si., selaku Dosen Wali Manajemen. 6. Bapak Didik Wardoyo, selaku manajer EMCI PT.KAI (PERSERO)

7. Seluruh Staf-staf EMCI PT.KAI(PERSERO), yang bekerja sama dengan saya dalam pelaksanaan Kerja Praktek

8. Kedua Orang Tua tercinta yang telah memberikan dukungan, baik secara moral maupun materil.

9. Teman-teman manajemen tiga 2010 yang memberikan dukungan dalam mengerjakan laporan Kerja Praktek ini.

Untuk menyempurnakan laporan ini, kritik dan saran sangat saya harapkan semoga laporan ini bermanfaat bagi saya khususnya dan pembaca umumnya

Bandung, 18 Januari 2014


(6)

Nama Lengkap : Lukman Hidayat Tempat, Tanggal Lahir : Sumedang 18-02-1992

Alamat : Jl.Jatinangor KM 21 No 91, Sumedang Jenis Kelamin : laki-laki

Agama : Islam

Riwayat Pendidikan

1. (2004) Lulus SDN Neglasari Jatinangor 2. (2007) Lulus SMP Ma’arif Jatinangor 3. (2010) Lulus SMA Al-Ma’soem Jatinangor 4. Sekarang masih menempuh Setara Satu (S1)


(7)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi jaman sekarang ini, menjadikan informasi memiliki peranan yang sangat penting dalam usaha menciptakan kemajuan disemua bidang kehidupan manusia atau pun perusahaan. Dengan adanya teknologi informasi telah banyak dirasakan kemudahan dalam mendapatkan informasi yang cepat, tepat dan akurat.

Perkembangan teknologi informasi pada saat ini sangat pesat, sehingga manusia dalam mengerjakan setiap pekerjaan selalu membutuhkan komputer. Komputer memiliki peranan yang sangat vital dalam pemecahan masalah khusus dalam pengolahan data, karena komputer memiliki kecepatan tingkat akurasi yang tinggi dalam pemrosesan data, sehingga dapat mempermudah pekerjaan manusia.

Adanya sistem komputer sangat membantu dalam pemecahan masalah terutama dalam hal pengolahan data. Penggunaan komputer juga dapat dijadikan alat untuk mencapai tujuan dan mencari kemudahan dalam melakukan suatu proses pekerjaan, terutama yang melibatkan banyak data. Hampir disemua instansi-instansi baik yang bersifat negeri maupun swasta menggunakan system komputer, bahkan usaha-usaha kecil, menengah pun sudah memanfaatkan keberadaan sistem komputer.


(8)

1

PT. KAI (persero) merupakan perusahaan milik pemerintahan yang besar dan memiliki karyawan cukup banyak sehingga data-data karyawan tersebut harus terorganisir dengan baik, terutama dalam bidang absensi karyawan. Dan Sistem Absensi di PT.KAI (persero) sudah menggunakan mesin absen yang langsung terhubung ke komputer dan dapat di lihat langsung di web, tapi ada kelemahan dalam mesin absensi tersebut yaitu sidik jarit tidak terdeteksi sama sekali atau lambat terdeteksi. Dengan kata lain, sensor pada mesin tidak berfungsi dengan baik.

Dengan permasalahan diatas penulis merasa tertarik melakukan penelitian untuk dijadikan bahan laporan kerja praktek yang mengambil judul” TINJAUAN MENGENAI PROSEDUR SISTEM INFORMASI ABSENSI DI PT.KERETA API INDONESIA (PERSERO)

1.2 Tujuan Kerja Praktek

Berdasarkan uraian singkat di atas pada PLN UPT Bandung Timur, terutama pada bagian absensi karyawan, penulis mengindentifikasi beberapa masalah yang timbul yaitu :

1. Untuk mengetahui Sistem Informasi Absensi yang saat ini berjalan di PT.KAI (persero)


(9)

3

2. Untuk mengetahui penyimpanan laporan data-data absensi karyawan di PT.KAI (persero)

3. Untuk mengetahui perhitungan jam kerja di PT.KAI (persero)

4. Untuk mengetahui masalah atau kendala yang di hadapai pada Sistem Absensi di PT.KAI (persero)

5. Untuk mengetahui bagaimana mengatasi masalah yang ada pada Sistem Informasi Absensi di PT.KAI (persero)

1.3 Kegunaan kerja praktek

1. Bagi Mahasiswaa.

A. Dapat menerapkan serta dapat mengembangkan ilmu yang diperoleh selama kuliah dengan kerja praktek.

B. Memperoleh kesempatan berlatih pada dunia kerja danMenambah wawasan dan pengetahuan untuk mempersiapkan diri baik secara teoritis maupun secara praktis.


(10)

1 1.4 Lokasi dan waktu kerja praktek

1.4.1 Lokasi

Penulis melakukan kerja peraktek di PT.Kereta Api Indonesia (persero) Kantor pusat JL.Perintis Kemerdekaan 1 Bandung.

1.4.1 Waktu

Tabel 1.1

NO KETERANGAN BULAN

Agustus Sptember

1 2 3 4 1 2 3 4 1 PERSIAPAN

PENELITIAN 2 PENCARIAN

DATA

3 PENGOLAHAN DATA

4 PENULISAN LAPORAN


(11)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA di desa Kemijen, Jum'at tanggal 17 Juni 1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada hari Sabtu, 10 Agustus 1867.

Keberhasilan swasta, NV. NISM membangun jalan KA antara Kemijen - Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870 dapat menghubungkan kota Semarang - Surakarta (110 Km), akhirnya mendorong minat investor untuk membangun jalan KA di daerah lainnya. Tidak mengherankan, kalau pertumbuhan panjang jalan rel antara 1864 - 1900 tumbuh de-ngan pesat. Kalau tahun 1867 baru 25 Km, tahun 1870 menjadi 110 Km, tahun 1880 mencapai 405 Km, tahun 1890 menjadi 1.427 Km dan pada tahun 1900 menjadi 3.338 Km.


(12)

Selain di Jawa, pembangunan jalan KA juga dilakukan di Aceh (1874), Sumatera Utara (1886), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), bahkan tahun 1922 di Sulawasi juga telah dibangun jalan KA sepanjang 47 Km antara Makasar-Takalar, yang pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli 1923, sisanya Ujungpandang - Maros belum sempat diselesaikan. Sedangkan di Kalimantan, meskipun belum sempat dibangun, studi jalan KA Pontianak - Sambas (220 Km) sudah diselesaikan. Demikian juga di pulau Bali dan Lombok, pernah dilakukan studi pembangunan jalan KA.

Sampai dengan tahun 1939, panjang jalan KA di Indonesia mencapai 6.811 Km. Tetapi, pada tahun 1950 panjangnya berkurang menjadi 5.910 km, kurang Iebih 901 Km raib, yang diperkirakan karena dibongkar semasa pendudukan Jepang dan diangkut ke Burma untuk pembangunan jalan KA di sana.

Jenis jalan rel KA di Indonesia semula dibedakan dengan lebar sepur 1.067 mm; 750 mm (di Aceh) dan 600 mm di beberapa lintas cabang dan tram kota. Jalan rel yang dibongkar semasa pendudukan Jepang (1942 - 1943) sepanjang 473 Km, sedangkan jalan KA yang dibangun semasa pendudukan Jepang adalah 83 km antara Bayah - Cikara dan 220 Km antara Muaro - Pekanbaru. Ironisnya, dengan teknologi yang seadanya, jalan KA Muaro - Pekanbaru diprogramkan selesai pembangunannya selama 15 bulan yang mempekerjakan 27.500 orang, 25.000 diantaranya adalah Romusha. Jalan yang melintasi rawa-rawa, perbukitan, serta sungai yang deras


(13)

7

arusnya ini, banyak menelan korban yang makamnya bertebaran sepanjang Muaro- Pekanbaru.

Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamir-kan pada tanggal 17 Agustus 1945, karyawan KA yang tergabung dalam Angkatan Moeda Kereta Api (AMKA) mengambil alih kekuasa-an perkeretaapian dari pihak Jepang. Peristiwa bersejarah tersebut terjadi pada tanggal 28 September 1945. Pembacaan pernyataan sikap oleh Ismangil dan sejumlah anggota AMKA lainnya, menegaskan bahwa mulai tanggal 28 September 1945 kekuasaan perkeretaapian berada di tangan bangsa Indonesia. Orang Jepang tidak diperbolehkan campur tangan lagi urusan perkeretaapi-an di Indonesia. Inilah yang melandasi ditetapkannya 28 September 1945 sebagai Hari Kereta Api di Indonesia, serta dibentuknya Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI).

2.1.1 VISI / VISION

Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders.

2.1.2 MISI / MISSION

Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya, melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholder dan kelestarian lingkungan berdasarkan empat pilar utama: Keselamatan, Ketepatan Waktu, Pelayanan, dan Kenyamanan


(14)

2.1.3 TUJUAN PERUSAHAAN / CORPORATE OBJECTIVES

Melaksanakan dan mendukung kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional, khususnya di bidang transportasi, dengan menyediakan barang-jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk dapat melakukan ekspansi baik di pasar domestik maupun internasional di bidang perkeretaapian, yang meliputi usaha pengangkutan orang dan barang dengan KA, kegiatan perawatan & pengusahaan prasarana perkeretaapian, pengusahaan bisnis property secara profesional, serta pengusahaan bisnis penunjang prasarana & sarana KA secara efektif untuk kemanfaatan umum.


(15)

9

2.2Stuktur Organisasi


(16)

2.3 Deskripsi Jabatan

Gambar 2.2 deskripsi jabatan komisaris PT.KAI (persero) Iman Haryatna

komisaris Utama

Umiyatun Hayati Triastuti

Anggota Komisaris

Leon Muhammad

Anggota Komisaris Muchtar Arifin

Anggota Komisaris

Ashwin Sasongko

Anggota Komisaris Abi Kusno

Anggota Komisaris


(17)

11

Gambar 2.3 deskripsi jabatan direksi PT.KAI (persero)

Ignasius Jonan President Director oko Margono Managing Director of Logistic and Edi Sukmoro Managing Director of Non Railways Kurniadi Atmosasmito Managing Director of Finance M. Kuncoro Wibowo Managing Director of Human Capital, General Affair, and Information Technology Rono Pradipto Managing Director of Safety and Bambang Eko Martono Managing Director of Candra Purnama Managing Director of Infrastructure and Development A. Herlianto Managing Director of Operation Sulistyo Wimbo Hardjito Managing Director of


(18)

2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan

LAYANAN PRODUK

Sebagai perusahaan yang mengelola perkeretaapian di Indonesia, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) telah banyak mengoperasikan KA penumpangnya, baik KA Utama (Komersil dan Non Komersil), maupun KA Lokal di Jawa dan Sumatera, yang terdiri dari :

- KA Eksekutif - KA Ekonomi AC - KA Bisnis

- KA Ekonomi - KA Campuran - KA Lokal

- KRL


(19)

13

PELAYANAN ANGKUTAN Komoditi yang dapat di angkut :

A. Petikemas

Paletisasi, Insulated and refrigerated containers, Standard containers, Hard-top containers, Open-top containers, Flatracks, Platforms (plats), Ventilated containers, Bulk containers, Tank containers

B. Barang curah Liquid/ Cair

BBM, CPO,Semua bahan kimia cair yang tidak korosif, Minyak goreng, air mineral dan lain-lain

C. Barang curah

Batubara, pasir, semen, gula pasir, pupuk, beras, kricak, aspalt, klinker dan lain-lain

D. Barang retail

Barang elektronik, hasil produksi pabrik yang sudah terpaket, barang kiriman hantaran, barang potogan

E. Barang packaging


(20)

PROSEDUR SEWA

1. Mengajukan permohonan sewa ke Manager komersial di daerah operasi terdekat.

2. Menunjukan SPPT PBB terbaru.

3. Melakukan Pertemuan untuk

a. Pembahasan rencana sewa-menyewa

b. Penentuan tarif

c. Kesepakatan kerjasama

4. Peninjauan lokasi bersama.Proses kontrak

5. Penandatanganan kontrak kerjasama

*Syarat Umum Pengajuan Persewaan 1. Surat Permohonan Kerjasama

2. Fotokopi Akta Pendirian Perusahaan (Badan Usaha)

3. Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan / SIUP (Badan Usaha) 4. Nomor Pokok Wajib Pajak / NPWP (Badan Usaha)


(21)

15

5. Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak / PKP (Badan Usaha) 6. Struktur Organisasi dan Perusahaan (Badan Usaha)

7. Fotokopi KTP Pimpinan Perusahaan (Delegasi) 8. Proposal Pengembangan (Konsep Pengembangan)

*Syarat Khusus Pengajuan Persewaan

1. Persewaan Lahan untuk Jaringan Pipa a. Surat Ijin Dirjen KA

2. Persewaan Lahan untuk Tower


(22)

16 BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Bidang yang di ambil oleh penulis adalah EMCI yaitu untuk merencanakan system aplikasi manajemen sumber daya manusia dan bertanggung jawab pada validitas data pegawai.

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Prektek

Selama melakukan kerja praktek di PT.Kereta Api Indonesia (Persero) , Divisi EMCI dari tanggal 26 agustus sampai 21 september 2013, penulis melakukan kegiatan sebaai berikut:

 Melakukan wawancara

 Melakukan kegiatan yang telah di perintahkan oleh pembimbing di perusahaan  Menyediakan laporan absensi yang di berikan universitas


(23)

17

3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

3.3.1 Sistem Absensi

Seperti yang telah di bahas dari bab 1 apa system aplikasi yang di gunakan PT.KAI (persero) saat ini adalah sudah menggunakan mesin absensi. Cara menggunakan mesin absen tersebut adalah dengan menggunakan sidik jari kariawan.

Gambar 3.1 sistem flowchart absensi di PT.KAI (persero)

E-OFFCE (HRIS) KARYAWAN

MESIN ABSEN

APLIKASI ATTENDACE

D B D B

PEGAWAI LOKAL WEB


(24)

3.3.2 Penyimpanan Data Absensi

Seperti gambar d atas penyimpana data absensi kariawan di PT.KAI (persero) lansung di E-OFFCE, yaitu web yang bisa di masuki oleh kariawan-kariawan PT.KAI (persero) Yang sudah memiliki id untuk masuk web E-OFFCE dan bisa langsung mengecek dari sana. Agar lebih efektif dan lebih mudah, sehingga manager puncak atau top manger tidak perlu memita langsung k bagian EMCI.

3.3.3 Perhitungan Jam Kerja

Perhitungan jam kerja di PT.KAI (persero) sekarang ini masih belum di berikan sangsi tegas apabila karyawan telat masuk kantor.

3.3.4 Masalah Dan Kendala Sistem Absensi

Dalam Sistem Absensi ada kelemahan dalam mesin absensi tersebut yaitu sidik jarit tidak terdeteksi sama sekali atau lambat terdeteksi. Dengan kata lain, sensor pada mesin tidak berfungsi dengan baik.

3.3.5 Mengatasi Sistem Informasi Absensi

Masalah yang terjadi dengan Sistem Informasi Absensi dapat dilakukan dengan melakukan pengecekan pada lampu serta permukaan sensor dan juga pengecekan terhadap data karyawan pada mesin absensi yang digunakan karena terkadang sering terjadi kasus kesalahan yang dilakukan oleh admin dalam menghapus data karyawan.


(25)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Penulis mengambil kesimpulan Sistem Informasi Absensi Karyawan Pada kantor pusat PT. KAI (persero), sebagai berikut:

1. Sistem Informasi Absensi ini di rencanakan dengan tujuan untuk memudahkan kariawan dan agar bisa meminimalisasi kesalahan dalam mengisi data absesi karyawan.

2. Dengan Sistem Absen ini dapat mempermudah dan mempercepat waktu memproses data absensi kariawan.

3. Dengan adanya sistem yang terkomputerisasi di harapkan mendorong karyawan lebih disiplin dalam peningkatan kinerja karyawan dalam kemajuan perusahaan.

4. Masalah yang di hadapai mesin Absensi adalah sidik jari tidak terdeteksi sama sekali atau lambat terdeteksi. Dengan kata lain, sensor pada mesin tidak berfungsi dengan baik.

5. Cara untuk mengatasi Sistem Absensi yang tidak berfungsi baik dengan melakukan pengecekan pada lampu serta permukaan sensor dan juga pengecekan terhadap data karyawan pada mesin absensi yang digunakan karena terkadang sering terjadi kasus kesalahan yang dilakukan oleh admin dalam menghapus data karyawan.


(26)

4.2 Saran

Penulis memberikan saran kepada perusahaan yang bertujuan untuk memaksimalkan kinerja karyawan dan disiplinkerja agar perusahaan bisa meningkatkan kedisiplina kariawan, dalam meningkatkan kinerja karyawan.


(27)

(28)

(1)

3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

3.3.1 Sistem Absensi

Seperti yang telah di bahas dari bab 1 apa system aplikasi yang di gunakan PT.KAI (persero) saat ini adalah sudah menggunakan mesin absensi. Cara menggunakan mesin absen tersebut adalah dengan menggunakan sidik jari kariawan.

Gambar 3.1 sistem flowchart absensi di PT.KAI (persero)

E-OFFCE (HRIS) KARYAWAN

MESIN ABSEN

APLIKASI ATTENDACE

D B D B

PEGAWAI LOKAL WEB


(2)

18

3.3.2 Penyimpanan Data Absensi

Seperti gambar d atas penyimpana data absensi kariawan di PT.KAI (persero) lansung di E-OFFCE, yaitu web yang bisa di masuki oleh kariawan-kariawan PT.KAI (persero) Yang sudah memiliki id untuk masuk web E-OFFCE dan bisa langsung mengecek dari sana. Agar lebih efektif dan lebih mudah, sehingga manager puncak atau top manger tidak perlu memita langsung k bagian EMCI.

3.3.3 Perhitungan Jam Kerja

Perhitungan jam kerja di PT.KAI (persero) sekarang ini masih belum di berikan sangsi tegas apabila karyawan telat masuk kantor.

3.3.4 Masalah Dan Kendala Sistem Absensi

Dalam Sistem Absensi ada kelemahan dalam mesin absensi tersebut yaitu sidik jarit tidak terdeteksi sama sekali atau lambat terdeteksi. Dengan kata lain, sensor pada mesin tidak berfungsi dengan baik.

3.3.5 Mengatasi Sistem Informasi Absensi

Masalah yang terjadi dengan Sistem Informasi Absensi dapat dilakukan dengan melakukan pengecekan pada lampu serta permukaan sensor dan juga pengecekan terhadap data karyawan pada mesin absensi yang digunakan karena terkadang sering terjadi kasus kesalahan yang dilakukan oleh admin dalam menghapus data karyawan.


(3)

19 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Penulis mengambil kesimpulan Sistem Informasi Absensi Karyawan Pada kantor pusat PT. KAI (persero), sebagai berikut:

1. Sistem Informasi Absensi ini di rencanakan dengan tujuan untuk memudahkan kariawan dan agar bisa meminimalisasi kesalahan dalam mengisi data absesi karyawan.

2. Dengan Sistem Absen ini dapat mempermudah dan mempercepat waktu memproses data absensi kariawan.

3.

Dengan adanya sistem yang terkomputerisasi di harapkan mendorong

karyawan lebih disiplin dalam peningkatan kinerja karyawan dalam

kemajuan perusahaan.

4.

Masalah yang di hadapai mesin Absensi adalah sidik jari tidak

terdeteksi sama sekali atau lambat terdeteksi. Dengan kata lain, sensor

pada mesin tidak berfungsi dengan baik.

5.

Cara untuk mengatasi Sistem Absensi yang tidak berfungsi baik dengan

melakukan pengecekan pada lampu serta permukaan sensor dan juga

pengecekan terhadap data karyawan pada mesin absensi yang digunakan

karena terkadang sering terjadi kasus kesalahan yang dilakukan oleh

admin dalam menghapus data karyawan.


(4)

20

4.2 Saran

Penulis memberikan saran kepada perusahaan yang bertujuan untuk memaksimalkan kinerja karyawan dan disiplinkerja agar perusahaan bisa meningkatkan kedisiplina kariawan, dalam meningkatkan kinerja karyawan.


(5)

(6)