Sistem Informasi Penerimnaan Pegawai PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

(1)

xviii

NO SIMBOL KETERANGAN

1

Kesatuan luar (Eksternal Entity)

Merupakan kesatuan diluar lingkungan sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lain.

2

Arus Data

Merupakan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasildari proses sistem

3

Proses

Kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang , mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses.

4

Simpanan Data

Simpanan data dapat berupa suatu file, arsip catatan, buku, simbol catatan


(2)

xix

1

Simbol tabel

Simbol digunakan untuk mewakili suatu tabel

2

Simbol kondisi

Simbol digunakan untuk suatu kondisi di dalam table

3

Simbol garis relasi

Simbol digunakan untuk menunjukan arus relasi dari tabel

C. SIMBOL - SIMBOL YANG DIGUNAKAN DALAM FLOW MAP

NO SIMBOL KETERANGAN

1

Simbol Arsip

Simbol digunakan untuk menunjukan data yang diarsipkan

2

Simbol Dokumen

Simbol digunakan untuk mewakili data / Dokumen

3

Simbol proses

Simbol digunakan untuk mewakili suatu proses komputerisasi

4

Simbol keputusan


(3)

xx

5 Simbol digunakan untuk menunjukan arus dari proses

6

Simbol Database

Simbol digunakan untuk mewakili database

7

Simbol proses

Simbol digunakan untuk mewakili suatu proses manual

8

Simbol Rangkap Dokumen

Simbol digunakan untuk mewakili data / dokumen yang di rangkap tiga


(4)

vi LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK ... ABSTRACT ... KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI ... DAFTAR GAMBAR ……….. DAFTAR TABEL ………... DAFTAR SIMBOL ………

i ii iii vi xi xv xvii

BAB I PENDAHULUAN ……….

1.1. Latar Belakang Penelitian ……… 1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ……….. 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ……… 1.4. Kegunaan Penelitian ……… 1.4.1. Kegunaan Praktis ……….. 1.4.2. Kegunaan Akademis ………. 1.5. Batasan Masalah ……….. 1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian ………...

1 1 2 3 4 4 4 5 6


(5)

vii

2.1.1. Definisi Sistem ……….. 2.1.2. Karakteristrik Sistem ………. 2.2. Konsep Dasar Informasi ……….. 2.2.1. Siklus Informasi ……… 2.2.2. Kualitas Informasi ………. 2.2.3. Nilai Informasi ……….. 2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi ……….. 2.4. Pengertian Penerimaan Pegawai ...……… 2.5. Arsitektur Aplikasi ………..

2.5.1. Pengertian Jaringan Komputer ……….. 2.5.2. Jenis-Jenis Jaringan Komputer ……….. 2.5.3. Topologi Jaringan Komputer ……… 2.5.4. Manfaat Jaringan Komputer ……….. 2.6. Perangkat Lunak Pendukung ………... 2.6.1. Apache Web Server ……….……….. 2.6.2. PHP………..……….……… 2.6.3. MySQL ……….

7 8 10 10 11 13 14 15 16 16 16 17 19 21 21 22 23

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ……… 3.1. Objek Penelitian ……….. 3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ………. 3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan .………...

24 24 24 26


(6)

viii

3.2. Metode Penelitian ……… 3.2.1. Desain Penelitian ………... 3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data …………... 3.2.2.1. Sumber Data Primer ……….. 3.2.2.2. Sumber Data Sekunder ………. 3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

……… 3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem ………... 3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem …………. 3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan …... 3.2.4. Pengujian Software ………...

29 30 30 30 31 32 32 33 33 37

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM …………... 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan ……… 4.1.1. Analisis Dokumen ………. 4.1.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ………. 4.1.2.1. Flow Map ……….. 4.1.2.2. Diagram Konteks ……….. 4.1.2.3. Data Flow Diagram ………... 4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ………… 4.2. Perancangan Sistem ………. 4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ………..

38 38 38 39 40 41 42 44 45 45


(7)

ix

4.2.3.1. Diagram Konteks ……….. 4.2.3.2. Data Flow Diagram ………... 4.2.3.3. Kamus Data ………... 4.2.4. Perancangan Basis Data ………

4.2.4.1. Normalisasi ………... 4.2.4.2. Relasi Tabel ……….. 4.2.4.3. Entity Relationship Diagram ………. 4.2.4.4. Struktur File ……….. 4.2.4.5. Kodifikasi ……….. 4.2.5. Perancangan Antar Muka ……….. 4.2.5.1. Struktur Menu ………... 4.2.5.2. Perancangan Input ………. 4.2.5.3. Perancangan Output ……….. 4.2.6. Perancangan Arsitektur Jaringan ………...

49 49 51 56 56 61 62 63 64 67 69 69 70 76 77

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ……….. 5.1. Implentasi ……… 5.1.1. Batasan Implementasi ………... 5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak ………. 5.1.3. Implementasi Perangkat Keras ……….. 5.1.4. Implementasi Basis Data ………...

78 78 78 79 79 80


(8)

x

5.2. Pengujian ………. 5.2.1. Rencana Pengujian ……… 5.2.2. Kasus dan Hasil pengujian ……… 5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian ……….

102 102 106 109

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ………. 6.1. Kesimpulan ……….. 6.2. Saran ………

110 110 111

DAFTAR PUSTAKA ………. 112 LAMPIRAN


(9)

i +ABSTRAK

Saat ini, masih banyak perusahaan yang belum memiliki sistem yang dapat digunakan untuk membantu proses kualifikasi dalam pemilihan perekrutan karyawan untuk penugasan, sehingga proses kualifikasi harus dilakukan secara manual dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Keadaan tersebut sangat tidak efektif, sehingga dibutuhkan sebuah sistem yang mampu mengatasi permasalahan tersebut.

Untuk mencapai tujuan tersebut metode penelitian yang digunakan meliputi desain penelitian menggunakan metode deskriptif, metode pengumpulan data yang digunakan wawancara dan observasi, metode pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan terstruktur, metode pengembangan sistemnya adalah model waterfall, alat bantu analisis dan perancangan meliputi flowmap, diagram kontek, kamus data dan perancangan basis data. Adapun perangkat lunak pendukung dalam pembuatan sistem informasi penerimaan pegawai ini adalah PHP sebagai interface dan MySQL sebagai databasenya.

Sistem ini akan melakukan kualifikasi terhadap pelamar berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan, kemudian kriteria-kriteria tersebut akan diproses dengan data-data lowongan yang tersimpan di dalam database. Output dari proses tersebut adalah beberapa solusi alternatif pelamar yang akan diterima ataupun direkomendasikan pada bagian lain. Hasil output memberikan nilai rekomendasi yang digunakan sebagai urutan prioritas pilihan.


(10)

ii ABSTRACT

At this time, there are a lot of company that have not a system which can help the qualification process for recruting the employees. So that, the qualification process must do by the manual way and it need long enough time. This condition is not very efective, so that, a system which can handle that problem.

To achieve these objectives the research methods used include research design using descriptive methods, data collection methods used interviews and observations, the method used approach is a structured approach method, system development method is the waterfall model, and analysis tools include flowmap design, context diagram , the data dictionary and database design. The supporting software in making recruitment information system is PHP as an interface and MySQL as its database.

This system will qualify the applicant based on the criterias that the company wan/prerequirement, and then that criterias will be processed with the vacancy datas which have been saved in the database. The output of that process is some of accepted applicant and the alternative applicant solution who will be sent for the assignment to be recommended to other department. The output give recomendation value which will be used for sorting priority.


(11)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Eris Imron Rosyadi

NIM : 10507801

Judul Skripsi :

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN PEGAWAI

PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa penulisan Laporan Skripsi berdasarkan penelitian, pemikiran dan pemaparan asli dari Penulis sendiri, baik untuk naskah laporan maupun kegiatan programming yang tercantum sebagai bagian dari Laporan Skripsi ini. Jika terdapat karya orang lain, Penulis akan mencantumkan sumber secara jelas.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya tulis ini dana sanksi lain sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi ini.

Bandung, ...2010 Yang membuat pernyataan,

(Eris Imron Rosyadi) NIM. 10507801


(12)

(13)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan

Pada Program Studi Strata Satu Jurusan Manajemen Informatika

Disusun oleh : ERIS IMRON ROSYADI

10507801

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(14)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di era globalisasi seperti sekarang ini, semua proses dituntut berjalan serba cepat. Dunia teknologi inforamasi, berkembang sangat cepat, terpacu oleh dunia persaingan yang begitu ketat. komputer yang tadinya digunakan sebagai pengganti mesin ketik, sekarang dituntut untuk menjadi saran pendukung berjalannya kegiatan bisnis proses perusahaan. Sistem informasi dan teknologi informasi dirancang untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

PT. Kereta Api (Persero) sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara dalam meningkatkan kinerja perusahaannya, tentunya membutuhkan sejumlah tenaga kerja yang profesional, produktif serta memliki loyalitas tinggi terhadap perusahaan. Keinginan untuk memperoleh tenaga kerja yang dibutuhkan dapat diwujudkan dengan adanya manajemen sumber daya manusia yang lebih baik yang didukung dengan adanya sistem informasi terhadap sumber daya manusia.

Sistem informasi dapat digunakan sebagai alat bantu untuk meningkatkan kualitas dari kegiatan SDM. Pemanfaatan teknologi informasi yang ada di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dapat mendorong kinerja sistem di dalamnya menjadi lebih baik. Peningkatan kinerja tersebut pada akhirnya menjadi salah satu dari critical success factor (CSF) atau faktor keberhasilan yang penting bagi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) itu sendiri.


(15)

Dengan adanya sistem informasi, diharapkan terjadinya efisiensi dan efektifitas proses pengambilan keputusan dapat dilakukan secara tepat terutama bagi proses yang berkaitan dengan kualifikasi dan validasi data sumber daya manusia yang dibutuhkan perusahaan. Salah satu bentuk dalam pengambilan keputusan adalah keputusan yang menentukan penempatan atau positioning

pegawai dalam posisi yang sedang kosong dengan orang yang tepat dan memiliki kualifikasi yang terkait dengan posisi tersebut.

Belum adanya sistem yang berbasis web serta sistem validasi data yang masih dilakukan secara manual merupakan salah satu faktor penghambat dalam pengambilan keputusan terutama dalam konteks penerimaan calon pegawai, tentunya permasalahan tersebut sangat mempengaruhi dalam menentukan penempatan pegawai yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk mengambil topik Skripsi dengan judul

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN PEGAWAI

PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)

.

1.2. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

Berikut identifikasi masalah mengenai Sistem Informasi Penerimaan Pegawai PT. Kereta Api (Persero):

a. Pendaftaran peserta seleksi pegawai baru belum dilakukan secara on-line melalui internet sehingga tidak efektif dan efisien dalam proses pengambilan keputusan.


(16)

c. Belum adanya sistem yang dapat menjembatani dalam pengambilan keputusan khususnya yang berkaitan dengan kualifikasi sumber daya manusia.

Dari identifikasi masalah diatas maka selanjutnya penulis akan menuangkannya dalam bentuk rumusan masalah yang terdiri dari :

a. Apa dan bagaimana dalam menentukan penerimaan pegawai baru? b. Media apa yang digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan

dalam manajemen sumber daya manusia khususnya dalam kualifikasi pegawai baru?

c. Apa upaya yang harus dilakukan untuk mencapai keberhasilan dalam memperoleh sumber daya manusia yang memiliki kualifikasi yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan Sistem Informasi Penerimaan Pegawai Baru PT. Kereta Api Indonesia (Persero).

Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Merancang sebuah sistem yang dapat digunakan sebagai media kualifikasi untuk proses Penerimaan pegawai dan seleksi calon pagawai secara sederhana dan sistematis dengan mengedepankan media komputasi dengan tujuan effectively selections.

b. Pemenuhan kebutuhan akan Sistem Informasi yang handal dan terintegrasi serta menyeluruh dengan pendekatan pada kebutuhan langsung di lapangan


(17)

agar tercapai seleksi calon pagawai secara efektif dan efisien guna mendukung kelancaran bisnis dari organisasi tersebut.

1.4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian adalah suatu hal yang penting dalam sebuah penelitian supaya penelitian itu memiliki arti yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Berikut penulis sampaikan kegunaan penelitian secara praktis dan akademis.

1.4.1. Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis dari penelitian ini diharapkan memberikan masukan - masukan ke perusahaan atau objek penelitian tentang kekurangan atau kelemahan yang masih ada pada objek penelitian. Dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa memperbaiki kelemahan - kelemahan yang ada dan memperlancar kegiatan yang berjalan pada perusahaan yang bersangkutan.

1.4.2. Kegunaan Akademis

Bagi pengembangan ilmu Sistem Informasi yaitu dengan cara membuat aplikasi-aplikasi baru yang berbasis sistem informasi untuk mengatasi masalah-masalah yang sering terjadi pada objek penelitian.

Bagi penulis, penelitian ini merupakan suatu studi kasus tentang bagaimana membuat sebuah sistem informasi pada sebuah perusahaan atau instansi. Dari sini penulis akan mendapatkan pengetahuan yang mungkin belum didapat di kampus


(18)

dan disini penulis juga akan lebih mengerti tentang sistem informasi yang dibuatnya karena sekaligus praktek mengimplementasikannya.

Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini bisa menjadi referensi jika mereka melakukan penelitian pada perusahaan atau instansi yang sama dengan kasus yang sama pula.

1.5. Batasan Masalah

Untuk mengurangi kompleksitas masalah, perlu adanya batasan masalah sehingga pembahasan akan lebih terarah dan mempermudah dalam proses perancangan sistem itu sendiri, maka penulis membatasi permasalahan sebagai berikut :

Dalam permasalahan ini terdapat beberapa hal yang jelas menuangkan ruang penyelesaian masalah dalam analisa penelitian. Hal-hal tersbut dapat dilihat pada batasan masalah berikut:

a. Para peserta calon pegawai baru dikhususkan bagi peserta yang memiliki latar belakang pendidikan Strata Satu (S1) dan Diploma III (D3).

b. Role seleksi mengacu pada sistem kebijakan yang ada di PT. Kereta Api Indonesia (Persero).

c. Test bakat, minat dan test psikologi dilakukan oleh pihak agensi atau rekanan yang telah ditunjuk yang kemudian hasilnya diinformasikan kepada pihak HRD lalu diolah oleh sistem.


(19)

1.6. Lokasi dan Waktu / Jadwal Penelitian

Penulis melakukan penelitian Skripsi pada bagian Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yang beralamat di Jl. Perintis Kemerdekaan No. 1 Bandung, adapun adapun jadwal penelitian yang dilakukan sebagai berikut :

Tabel 1.1. Jadwal Penelitian Penerapan

Februari 2010

Maret 2010

April 2010

Mei 2010

Juni 2010 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Observasi Survei Objek

Penelitian Pengumpulan Data Analisa dan

Perencanaan Desain Pengkodean Uji Coba Program Penerapan Pembuatan Laporan


(20)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Menurut Jogiyanto (2005 : 1). Sistem merupakan bagian yang saling berkaitan erat dan membentuk suatu kesatuan yang saling berinteraksi antara bagian satu dengan bagian lainnya untuk mencapai suatu tujuan, artinya apabila salah satu bagian dari sistem tidak ada maka sistem tersebut tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya.

Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsistem) yang saling berinteraksi, sebagai akibat adanya input yang diproses menjadi output/informasi, misalnya sebuah komputer terdiri dari beberapa komponen.

2.1.1. Definisi Sistem

Pengertian sistem dapat dikelompokkan dalam dua kelompok dalam mendenifisikan sistem yaitu penekanan pada prosedurnya dan menekankan pada komponen atau elemennya. Denifisi sistem itu sendiri yang menekankan pada komponen atau elemen memiliki pengertian yang lebih luas dari pada penekanan pada prosedur karena pengertian tersebut lebih diterima dikarenakan suatu sistem terdiri dari beberapa subsistem-subsistem.

Ada beberapa definisi sistem yang penulis dapat dari beberapa sumber antara lain:


(21)

1) Menurut Gery Fitgerald. Sistem adalah jaringan kerja prosedur-prosedur atau jaringan prosedur yang berhubungan untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

2) Menurut Norman L. Enger. Sistem terdiri dari beberapa kegiatan yang saling berhubungan guna mencapai tujuan.

3) Menurut Jogiyanto. Sistem adalah kumpulan dari komponen atau elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.

Dari beberapa definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen elemen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.

2.1.2. Karakteristrik Sistem

Menurut Jogiyanto (2005 : 3). Pada hakekatnya suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen

(component), batasan sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment),

penghubung sistem (interface), masukan sistem (input), pengolahan sistem

(process), keluaran sistem (output), dan sasaran sistem (object ives) atau tujuan

sistem (goal).

1) Komponen sistem (component)

Komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.


(22)

2) Batasan sistem (boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3) Lingkungan luar sistem (environment)

Lingkungan luar dari sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

4) Penghubung sistem (interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung atau subsistem dengan subsistem lainnya. Dengan subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem lainnya membentuk satu kesatuan.

5) Masukan sistem (input)

Masukan sistem dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input berupa sebuah program komputer, pada komputer data merupakan signal input untuk diolah menjadi informasi.

6) Pengolahan sistem (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan merubah input menjadi output.


(23)

Keluaran sistem merupakan hasil dari pengolahan sistem dan mengklasifikasikan masukan menjadi keluaran.

8) Sasaran sistem (object ives)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Sasaran sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan dan keluaran yang akan dikatakan berhasil bila mengenai sasaran dan tujuannya.

2.2. Konsep Dasar Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 7). Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir. Robert N. Anthony dan John Dearden menyebutkan keadaan dari sistem dalam hubungannya dengan keberakhirannya dengan istilah entropy. Informasi yang berguna bagi sistem akan menghindari proses entropy yang disebut dengan negative entropy atau negentropy.

Dari pengertian diatas informasi dapat didefinisikan yaitu, informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

2.2.1. Siklus Informasi

Menurut Andri Kristanto (2008 : 10). Data yang masih merupakan bahan mentah apabila tidak diolah maka data tersebut tidak berguna. Data tersebut akan berguna dan menghasilkan suatu informasi apabila diolah melalui suatu model.


(24)

Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut dengan model pengolahan data atau lebih dikenal dengan nama siklus pengolahan data.

Gambar 2.1. Siklus Pengolahan Data

(Sumber : Perancangan Sistem informasi dan Aplikasinya. Oleh : Andi Kristanto)

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa data yang merupakan suatu kejadian yang menggambarkan kenyataan yang terjadi dimasukan melalui elemen input kemudian data tersebut akan diolah dan diproses menjadi suatu output, dan output tersebut adalah informasi yang dibutuhkan. Informasi tersebut akan diterima oleh pemakai atau penerima, kemudian penerima akan memberikan umpan balik yang berupa evaluasi terhadap informasi tersebut dan hasil umpan balik tersebut akan menjadi data yang akan dimasukan menjadi input kembali. Begitu seterusnya.

2.2.2. Kualitas Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 10). Kualitas dari suatu informasi (quality of

information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate),


(25)

Gambar 2.2 Kualitas Informasi

(Sumber : Analisis dan Desain. Oleh : Jogiyanto) Dari gambar 2.2 diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : 1) Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan

(noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2) Tepat pada waktunya

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan


(26)

teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.

3) Relevan

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan.

2.2.3. Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 11). Nilai dari informasi (value of information)

ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.


(27)

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 11). Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Pertanyaannya adalah darimana informasi tersebut bisa didapatkan?. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information system) atau disebut juga dengan processing systems atau information processing systems atau

information-generating systems. Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A.

Leith dan K. Roscoe Davis sebagai berikut :

“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan

menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang

diperlukan”.

2.4. Pengertian Penerimaan Pegawai

Penerimaan Pegawai sebagai suatu proses yang dilakukan organisasi untuk mencari dan menemukan pegawai yang dibutuhkan, merupakan aktivitas manajemen sumber daya manusia. Kegiatan Penerimaan Pegawai sebagai suatu proses selalu diikuti dengan seleksi untuk menemukan kesesuaian kebutuhan dengan kemampuan pribadi sumber daya manusia. Dalam merencanakan aktivitas-aktivitas perekrutan, organi-sasi penting menyusun strategi guna mengidentifikasi bagai-mana karyawan yang akan direkrut.


(28)

Sumber daya manusia pada sebuah perusahaan (organisasi) menurut Simamora (1999 : 212) merupakan sum-ber daya yang paling penting dan hanya akan dapat diperoleh melalui upaya rekrutmen yang efektif. Supaya dapat merekrut secara efektif, bagaimanapun juga haruslah tersedia informasi akurat dan berkelanjutan mengenai jumlah dan kualifikasi individu yang diperlukan untuk melaksana-kan berbagai pekerjaan dalam organisasi. Perencanaan kepegawaian menentukan jumlah karyawan yang dibutuhkan dan segala aktivitas sumber daya manusia selanjutnya (seperti seleksi, orientasi, pengembangan, dan kompensasi) tidak bakal efektif kecuali karyawan yang baik telah direkrut. Sebelum perusahaan (organisasi) dapat menyeleksi dan mengangkat pelamar yang mempunyai kualifikasi-kualifikasi terbaik, terlebih dulu harus direkrut orang-orang untuk pekerjaan yang tersedia.

Rekrutmen menurut Schuler dan Jackson (1997 : 227) antara lain meliputi upaya pencarian sejumlah calon karyawan yang memenuhi syarat dalam jumlah tertentu, se-hingga dari mereka perusahaan (organisasi) dapat menye-leksi orang-orang yang paling tepat untuk mengisi lowongan pekerjaan yang ada. Selain itu rekrutmen harus dapat memenuhi kebutuhan para calon. Sebagai akibatnya, rekrutmen tidak hanya menarik minat seseorang untuk bekerja pada perusahaan (organisasi), melainkan juga memperbesar ke-mungkinan untuk mempertahankan mereka setelah bekerja. Jadi rekrutmen adalah serangkaian kegiatan yang digunakan untuk mendapatkan pool pelamar kerja yang memenuhi syarat.

(Sumber : http://www.bkn.go.id/Sistem Rekrutmen Berbasis Kompetensi


(29)

2.5. Arsitektur Aplikasi

Menjelaskan mengenai definisi jaringan komputer, jenis-jenis jaringan komputer, topologi jaringan komputer dan manfaat jaringan komputer.

2.5.1. Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Dede Sopandi (2006 : 5). Jaringan komputer merupakan gabungan antara teknologi komputer dan teknologi komunikasi. Gabungan teknologi ini melahirkan pengolahan data yang didistribusikan, mencakup pemakaian database,

software aplikasi dan peralatan hardware secara bersamaan, untuk membantu

proses otomatisasi dan peningkatan kearah efisiensi kerja.

2.5.2. Jenis-jenis Jaringan Komputer

Secara umum jaringan komputer dibagi atas tiga jenis, yaitu :

1) Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan saling bertukar informasi.


(30)

Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

3) Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis

yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.

2.5.3. Topologi Jaringan Komputer

Menurut Dede Sopandi (2006 : 38). Memilih jenis kabel yang digunakan untuk membangun jaringan tidak lepas dari jenis topologi yang kita gunakan, namun pada intinya, jaringan komputer adalah jaringan kabel, dimana bentuk dan fungsi dari jaringan tersebut menentukan pemilihan jenis kabel, demikian juga sebaliknya, ketersedian kabel dan harga menjadi pertimbangan utama untuk membangun sebuah jaringan komputer (baik home network, ataupun network kelas raksasa seperti MAN- metropolitan area network).

Ada empat macam topologi jaringan yaitu: 1) Topologi Bus


(31)

2) Topologi Star 3) Topologi Ring 4) Topologi Mesh

Gambar 2.3. Jenis-Jenis Topologi Jaringan

(Sumber : http://vendika11.wordpress.com/2009/01/14/topologi-gambar/) Dalam sistem informasi pengelolaan cuti dan penggajian ini menggunakan topologi star, karena topologi ini mempunyai karakteristik sebagai berikut :

a. Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.

b. Mudah dikembangkan, karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node.


(32)

c. Keunggulannya adalah jika satu kabel node terputus yang lainnya tidak terganggu.

d. Dapat digunakan kabel yang “lower grade” karena hanya menghandel satu traffic node, biasanya digunakan kabel UTP.

Sehingga cukup mudah untuk mengubah dan menambah computer ke dalam jaringan yang menggunakan topologi star tanpa mengganggu aktivitas jaringan yang sedang berlangsung, dan apabila satu computer yang mengalami kerusakan dalam jaringan maka computer tersebut tidak akan membuat mati seluruh jaringan star. Dibawah ini merupakan gambar dari topologi star.

Gambar 2.4 Topologi Star

(Sumber : http://vendika11.wordpress.com/2009/01/14/topologi-star/) 2.5.4. Manfaat Jaringan Komputer

Menurut Dede Sopandi (2006 : 37). Manfaat yang didapat dari membangun jaringan komputer adalah sebagai berikut :


(33)

Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan/peripheral lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai.

2. Media Komunikasi

Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antara pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan/informasi yang penting lainnya.

3. Integrasi Data

Pembangunan jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat. Setiap proses data tidak harus dilakukan 1 komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ketempat lainnya oleh sebab inilah maka dapat terbentuk data yang terintegrasi sehingga dengan demikian memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap saat.

4. Pengembangan dan Pemeliharaan

Dengan adanya jaringan komputer ini, maka perkembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya, jaringan komputer bisa memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan peralatan lainnya.


(34)

Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap data jaminan keamanan. Data tersebut diberikan melalui pengaturan hak akses para pemakai dan password, serta teknik perlindungan terhadap harddisk sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.

6. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini

Dengan adanya pemakaian sumber daya secara bersama-sama maka pemakai bisa mendapatkan hasil dengan maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data atau informasi yang diakses selalu terbaru, karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat secara langsung diketahui oleh pemakai.

2.6. Perangkat Lunak Pendukung

Yaitu perangkat lunak yang akan digunakan untuk membangun maupun melakukan pengembangan suatu aplikasi sistem informasi.

2.6.1. Apache Web Server

Menurut Richardus Eko Indrajit, Bambang N. Prastowo, Muhammad Syukri (2009 : 3) apache merupakan turunan dari web server yang dikeluarkan oleh NSCA yaitu NSCA HTTPd sekitar tahun 1995-an. Pada dasarnya, Apache adalah “APatCHy” (patch) dan pengganti dari NCSA HTTPd. Apache web server merupakan tulang punggung permintaan dari client yang menggunakan browser, seperti Netscape Navigator, Internet Explorer, Modzilla, lynx dan lain-lain. Web Server dalam berkomunikasi dengan kliennya menggunakan protokol


(35)

HTTP (Hyper Text Transfer Protocol). Apache berada di bawah GNU, General

Public Licensi yang bersifat free sehingga Apache dapat didownload gratis pada

alamat http://www.apache.org. Adapun pertimbangan dalam memilih Apache adalah :

- Apache termasuk dalam kategori free software (software gratis). - Instalasi apache sangat mudah.

- Mampu beroperasi pada banyak platform sistem operasi, seperti Linux, Windows dan lain-lain.

2.6.2. PHP

Menurut Richardus Eko Indrajit, Bambang N. Prastowo, Muhammad Syukri (2009 : 3) PHP (PHP Hypertext Preprocessor) merupakan server-side

scripting language, artinya server memproses script dan hasilnya diolah dalam

bentuk HTML yang dapat ditampilkan dengan browser. PHP juga dapat berjalan di berbagai jenis platform, walaupun awalnya memang PHP berjalan di sistem UNIX, namun kini dapat berjalan dengan mulus di lingkungan sistem operasi Windows. Selain itu, yang membuat PHP menjadi sangat populer sebagai bahasa skrip dalam pembuatan aplikasi berbasis web dan situs web dinamis adalah dikarenakan bahasa ini mendukung demikian banyak sistem basis data dan PHP dapat dijalankan di berbagai web server.


(36)

2.6.3. MySQL

Menurut Richardus Eko Indrajit, Bambang N. Prastowo, Muhammad Syukri, (2009 : 5) MySQL adalah sebuah database server buatan T.c.X Data Konsultan AB, Swedia. Database MySQL banyak digunakan di Internet karena kehandalannya. MySQL tidak membutuhkan ruang harddisk yang besar untuk aplikasinya, dan mudah digunakan pada database server, sangat ideal untuk aplikasi yang kecil dan menengah. MySQL juga merupakan software open source


(37)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Tempat yang dijadikan penulis sebagai objek penelitian yakni sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Untuk melihat lebih jelas gambaran mengenai objek penelitian tepatnya di bagian Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia PT. Kereta Api Indonesia (Persero), maka penulis membahas mengenai sejarah, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi dan deskripsi pekerjaan dari Pusat Sistem Informasi PT. Kerta Api Indonesia (Persero).

3.1.1. Sejarah Singkat PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA didesa Kemijen Jum'at tanggal 17 Juni 1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh "Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij" (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada Hari Sabtu, 10 Agustus 1867.

Keberhasilan swasta, NV. NISM membangun jalan KA antara Kemijen - Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870 dapat menghubungkan kota Semarang - Surakarta (110 Km), akhirnya mendorong minat investor untuk


(38)

membangun jalan KA didaerah lainnya. Tidak mengherankan, kalau pertumbuhan panjang jalan rel antara 1864 - 1900 tumbuh dengan pesat. Kalau tahun 1867 baru 25 km, tahun 1870 menjadi 110 km, tahun 1880 mencapai 405 km, tahun 1890 menjadi 1.427 km dan pada tahun 1900 menjadi 3.338 km.

Selain di Jawa, pembangunan jalan KA juga dilakukan di Aceh (1874), Sumatera Utara (1886), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), bahkan tahun 1922 di Sulawasi juga telah dibangun jalan KA sepanjang 47 Km antara Makasar - Takalar, yang pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli 1923, sisanya Ujungpandang - Maros belum sempat diselesaikan. Sedangkan di Kalimantan, meskipun belum sempat dibangun, studi jalan KA Pontianak - Sambas (220 Km) sudah diselesaikan. Demikian juga di pulau Bali dan Lombok, juga pernah dilakukan studi pembangunan jalan KA.

Sampai dengan tahun 1939, panjang jalan KA di Indonesia mencapai 6.811 km. Tetapi, pada tahun 1950 panjangnya berkurang menjadi 5.910 km, kurang lebih 901 km raib, yang diperkirakan karena dibongkar semasa pendudukan Jepang dan diangkut ke Burma untuk pembangunan jalan KA disana.

Jenis jalan rel KA di Indonesia semula dibedakan dengan lebar sepur 1.067 mm; 750 mm (di Aceh) dan 600 mm dibeberapa lintas cabang dan tram kota. Jalan rel yang dibongkar semasa pendudukan Jepang (1942 - 1943) sepanjang 473 km, sedangkan jalan KA yang dibangun semasa pendudukan Jepang adalah 83 km antara Bayah - Cikara dan 220 km antara Muaro - Pekanbaru. Ironisnya, dengan teknologi yang seadanya, jalan KA Muaro - Pekanbaru diprogramkan selesai pembangunannya selama 15 bulan yang memperkerjakan 27.500 orang, 25.000


(39)

diantaranya adalah Romusha. Jalan yang melintasi rawa-rawa, perbukitan, serta sungai yang deras arusnya ini, banyak menelan korban yang makamnya bertebaran sepanjang Muaro - Pekanbaru.

Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945, karyawan KA yang tergabung dalam "Angkatan Moeda Kereta Api" (AMKA) mengambil alih kekuasaan perkeretaapian dari pihak Jepang. Peristiwa bersejarah yang terjadi pada tanggal 28 September 1945, pembacaan pernyataan sikap oleh Ismangil dan sejumlah anggota AMKA lainnya, menegaskan bahwa mulai tanggal 28 September 1945 kekuasaan perkeretaapian berada ditangan bangsa Indonesia. Orang Jepang tidak diperkenankan lagi campur tangan dengan urusan perkeretaapian di Indonesia. Inilah yang melandasi ditetapkannya 28 September 1945 sebagai Hari Kereta Api di Indonesia, serta dibentuknya "Djawatan Kereta Api Republik Indonesia" (DKARI).

3.1.2. Visi dan Misi PT. Kertea Api Indonesia (Persero)

Berikut ini adalah visi dan misi PT. Kerta Api Indonesia (Persero). 1) Visi

"Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders."

2) Misi

"Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya, melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian


(40)

VP Human Capital Planning & development

MANAGER Human Capital

Development

MANAGER Human Capital

Regulation MANAGER

Human Capital Planning

MANAGER Business Process Development

lingkungan berdasarkan 4 pilar utama : keselamatan, ketepatan waktu, pelayanan dan kenyamanan."

3.1.3. Struktur Organisasi PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Struktur organisasi sangat diperlukan supaya terjadi koordinasi kerja yang baik antar kedudukan dan tugas serta kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap karyawan yang bersangkutan di dalam satu organisasi. Dengan adanya struktur organisasi yang rapih maka setiap karyawan akan tahu apa yang harus dikerjakan dan kepada siapa dia harus melaporkan hasil kerjanya.

Berikut ini penulis sajikan struktur organisasi Bagian Pengembangan dan Perencanaan Sumber Daya Manusia PT. Kereta Api Indonesia (Persero) beserta tugas pokok dan fungsi dari Bagian Pengembangan dan Perencanaan Sumber Daya Manusia (Human Capital Planing and Development) :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Bagian Perencanaan dan Pengembangan Sumber daya Manusia (Human Capital Planning and Development)


(41)

3.1.4. Tugas Pokok dan Tanggung Jawab

Bagian Perencanaan dan Pengembangan Sumber daya Manusia (Human

Capital Planning and Development) PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dipimpin

oleh seorang VP Human Capital Planning and Development yang mempunyai tugas dan tanggung jawab merumuskan Strategi kebijakan manajemen SDM meliputi : Perencanaan SDM, pengembangan kompetensi SDM, pengembangan karir, program kesejahteraan SDM, pengeloalaan Program Hiperkes, penyusunan peraturan perusahaan dibidang SDM, penyusunan proses bisnis dan analisa beban kerjaserta pengembangan organisasi, tata laksana dan Budaya Perusahaan serta dalam pelaksanaan tugasnya VP (Vice President) Bagian Perencanaan dan Pengembangan Sumber daya Manusia (Human Capital Planning and

Development) PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dibantu oleh 4 (empat) manager

yaitu :

1). Manager Human Capital Planning

Manager Human Capital Planning, yang bertanggung jawab atas

pelaksanaan analisa beban kerja, penyusunan rencana formasi (kekuatan dan kebutuhan pegawai), penilaian dan produktivitasi SDM.

2). Manager Human Capital Developmet

Manager Human Capital Developmet, yang bertanggung jawab atas

penyusunan program pengembangan karir dan kometensi SDM serta program kebutuhan pendidikan dan pelatihan.


(42)

Manager Human Capital Regulation, yang bertanggung jawab atas penyususnan kebijakan pengelolaan kesejahteraan SDM dan penyeusunan Peraturan Perusahaan di bidang SDM.

4). Manager Business Process Development

Manager Business Process Development, yang bertanggung jawab atas

pengukuran/evaluasi tingkat jabatan dan pengembangan dan penyusunan proses bisnis.

3.2. Metode Penelitian

Metode adalah suatu kerja untuk melakukan suatu tindakan, atau suatu kerangka berfikir menyusun gagasan, yang beraturan, berarah dan berkonteks, yang paut (relevant) dengan maksud dan tujuan. Secara ringkas, metode ialah suatu sistem berbuat. Karena berupa sistem maka metode merupakan seperangkat unsur-unsur yang membentuk suatu kesatuan.

Unsur-unsur metode ialah wawasan intelektual, konsep, cara penghampiran (approach) persoalan, dan rancangbangun alas data (database). Wawasan intelektual berkenaan dengan nalar, tanggap rasa (sensation), serapan(perception), pengalaman, dan ilmu pengetahuan. Konsep adalah hasil proses intelektual berupa kejadian imajinatif untuk memperluas atau memperkaya serapan, sehingga dapat di bentuk gagasan baru yang dapat menganalisis persoalan secara lebih cermat. Cara berkenaan dengan pola berfikir. Alas data ialah cerminan citra tentang "kenyataan" yang dimiliki seorang penelitian, atau serapan penelitian tentang "kenyataan". Alas data dirancangbangun sedemikian rupa agar semua data yang


(43)

terkumpul dapat dialoksikan kepada kedudukan atau fungsinya yang sepadan menurut maksud dan tujuan penelitian.

Penulis menggunakan metode penelitian terstruktur, sebagai metode untuk mencari pemecahan permasalahan di PT. Kereta Api Indonesia. Sehingga dapat mendapatkan solusi dan pemecahan masalahnya dengan didasari dari data-data yang telah ada.

3.2.1. Desain Penelitian

Desain penelitian ini termasuk kedalam penelitian yang bersifat deskriptif. Penelitian deskriftif adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh ciri-ciri variable, dimana dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang kinerja program yang dirancang dan di implementasikan kepada pengguna (user) dengan pendekatan studi kasus pada PT. Kereta Api Indonesia(Persero).

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara :

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah data yang diperoleh melalui pengamatan atau wawancara dan observasi.


(44)

Yaitu penulis melakukan wawancara langsung dengan pegawai di Bagian Perencanaan dan Pengembangan Sumber daya Manusia, sehingga didapatkan informasi mengenai data yang akan dikelola pada sistem informasi penerimaan pegawai.

b. Observasi.

Yaitu mengadakan pengamatan langsung untuk mendapatkan informasi mengenai penerimaan pegawai yang lebih akurat terkait dengan masalah-masalah yang diteliti. Berdasarkan pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa belum adanya sistem informasi yang khusus menangani penerimaan pegawai yang ada di PT. Kereta Api Indonesia (Persero).

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Penulis mengambil data-data yang berhubungan dengan skripsi di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) untuk dijadikan bahan dalam penyusunan skripsi. Dokumentasi yang didapat pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) adalah sebagai berikut:

1. Tugas pokok dan fungsi dari Bagian Perencanaan dan Pengembangan Sumber daya Manusia (Human Capital Planning and Development).

2. Profil serta struktur organisasi PT. Kereta Api Indonesia (Persero). 3. Dokumentasi permasalahan mengenai penerimaan pegawai yang ada di


(45)

3.2.3. Metode Pendekatan Sistem dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan/pengembangan sistem merupakan suatu metode yang akan digunakan dalam melakukan perancangan sistem informasi.

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan perancangan terstruktur. Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik.

Menurut Jogiyanto (2005:56). Pendekatan ini dimulai dari awal tahun 1970 disebut dengan pendekatan terstruktur (structured approach). Pendekatan terstrukture dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang struktur didefinisikan dengan baik dan jelas.

Konsep pengembangan sistem terstruktur bukan merupakan konsep yang baru, teknik perakitan di pabrik-pabrik dan perancangan sirkuit untuk alat-alat elektronik adalah dua contoh dari konsep ini yang banyak digunakan di industri-industri. Konsep ini memang relatif masih baru digunakan dalam pengembangan sistem informasi untuk dihasilkan sistem yang memuaskan pemakainya. Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan-permasalahan yang komplek di organisasi


(46)

dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat pada waktunya, sesuai dengan anggaran biaya pengembangannya, dapat meningkatkan produktifitas dan kualitasnya akan lebih baik (bebas kesalahan).

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah dengan menggunakan metoda Model Waterfall yang merupakan metode yang berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk mengidentifikasi kebutusan perangkat lunak.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang untuk ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahannya, kesempatan-kesempatan dan hambatan yang terjadi dalam kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Perancangan sistem adalah proses perancangan, pengembangan sistem, pendefinisian kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk sistem yang akan dibentuk.

Dalam perancangan suatu sistem diperlukan beberapa alat Bantu. Alat Bantu ini merupakan refresentasi grafik yang dapat mempermudah dalam menggambarkan komponen-komponen yang ada, proses yang terjadi dan


(47)

membuat usulan pemecahan masalah secara logika. Alat Bantu yang digunakan diantaranya Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD) dan Kamus Data.

1) Flow Map

Flow Map merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagian ini menjelas urutan-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjalan di sistem. Bagan alir sistem digambar dengan menggunakan simbol-simbol yang tampak sebagai berikut ini. 2) Diagram Konteks

Menurut Al-Bahra bin Ladjamudin (2005:64). Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem.

3) Data Flow Diagram

Menurut Al-Bahra bin Ladjamudin(2005:68). Arus data merupakan tempat mengalirnya informasi dan digambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen dari sistem. Arus data ditunjukkan dengan arah panah dan garis diberi nama atas arus data yang mengalir. Arus data ini mengalir di antara proses, data store dan menunjukkan arus data dari data yang berupa masukan untuk sistem atau hasil proses sistem.


(48)

4) Kamus Data

Menurut Al-Bahra bin Ladjamudin (2005:70). Kamus Data sering disebut juga dengan sistem data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu system informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap.

Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada pada DFD, bersifat global dan hanya menunjukan nama arus datanya saja. Untuk keperluan ini maka kamus data harus memuat hal-hal sebagai berikut : a. Nama arus data

Nama arus data memberikan penjelasan lebih lanjut tentang suatu arus data sehingga dapat langsung mencarinya dengan mudah di kamus data.

b. Alias

Alias atau nama lain dari data, untuk menyatakan nama lain dari dari suatu data elemen atau data store yang sebenarnya sama dengan data elemen atau data store yang telah ada.

c. Bentuk data

Bentuk data dapat dipergunakan untuk mengelompokkan kamus data ke dalam kegunaannya sewaktu perancangan sistem.

d. Arus data

Arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan kemana data menuju.


(49)

e. Penjelasan

Untuk memperjelas tentang makna dari arus data yang dicatat di kamus data, penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan tentang arus data tersebut.

5) Perancangan Basis Data

Perancangan basis data merupakan tahapan untuk memetakan model konseptual kemodel basis data yang akan dipakai.

(Sumber : http://krida85.wordpress.com/ Perancangan Basis Data

/ 11 April 2008)

a. Normalisasi

Menurut Al-bahra binlajamudin (2005:168). Proses Normalisasi merupakan proses pengelompokan data elemen menjadi table-tabel yang menunjukan entity dan relasinya. Pada proses normalisasi selalu diuji pada beberapa kondisi. Bila ada kesulitan pengujian tersebut maka relasi tersebut dipecahkan pada beberapa table lagi, dengan kata lain perancangan belumlah mendapat database yang optimal.

Dalam Perspektif normalisasi sebuah database dikatakan baik jika setiap tabel yang membentuk basis data sudah berada dalam keadaan normal. Tahap normalisasi dimulai dari tahap paling ringan (1NF) hingga paling ketat (5NF). Biasanya hanya sampai pada tingkat 3NF atau BCNF, karena sudah cukup memadai untuk menghasilkan tabel-tabel yang berkualitas baik.


(50)

b. Tabel Relasi

Menurut Al-bahra binlajamudin(2005:142). Tabel relasi merupakan hubungan yang terjadi pada suatu tabel dengan yang lainnya, berfungsi untuk mengatur operasi suatu database. Hubungan yang dapat dibentuk dapat mencakupi 3 macam hubungan yaitu:

1) One-To-One

Mempunyai pengertian setiap baris data pada tabel pertama dihubungkan hanya ke satu baris data pada tabel ke dua.

2) One-To-Many

Mempunyai pengertian setiap basis data dari tabel pertama dapat dihubungkan ke satu baris atau lebih data pada tabel ke dua.

3) Many-To-Many

Mempunyai pengertian satu baris atau lebih data pada tabel pertama dapat dihubungkan ke satu baris atau lebih data pada tabel kedua.

3.2.4. Pengujian Software

Menurut Al-bahra bin Lajamudin (2005:351). Pengujian Perangkat Lunak adalah proses menjalankan dan mengevaluasi sebuah perangkat lunak secara manual maupun otomatis untuk menguji apakah perangkat lunak sudah memenuhi persyaratan atau belum dan untuk menentukan perbedaan antara hasil yang diharapkan dengan hasil sebenarnya.

Faktor-faktor pengujian yang dilakukan meliputi:


(51)

2) Pendefinisian spesifikasi fungsional 3) Penentuan spesifikasi kegunaan 4) Penentuan kebutuhan portabilitas 5) Pendefinian antar muka sistem.

3.2.4.1. Pengujian Black Box

Menurut Al-Bahra bin Ladjamudin (2005:360). Pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian black-box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian black-box bukan merupakan alternatif dari teknik white-box, tetapi mengungkap kelas kesalahan dari pada metode white-box. Pengujian black-box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut :

a. Fungsi yang tidak benar atau hilang, b. Kesalahan interface,

c. Kesalahan dalam stuktur data atau akses database eksternal, d. Kesalahan kinerja,

e. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.

Pada program aplikasi penerimaan pegawai ini dilakukan pengujian dengan kategori-kategori diatas.


(52)

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Dalam analisis sistem akan dibahas mengenai prosedur, flowmap, dokumen, diagram konteks, data flow diagram Sistem Informasi Penerimaan Pegawai Baru yang sedang berjalan di PT. Kereta Api (Persero).

4.1.1. Analisis Dokumen

Analisis dokumen yang sedang berjalan menguraikan sacara rinci dokumen-dokumen yang digunakan pada sistem informasi peminjaman dan pengembalian barang inventaris, diantaranya:

1. Dokumen Pelamar

Deskripsi : Merupakan berkas persyaratan pelamar

Rangkap : 1 (satu)

Sumber : Pelamar

Distribusi : Panitia penerimaan pegawai baru Bentuk dokumen : Formulir

Elemen data : Surat lamaran, daftar riwayat hidup, fotocopy ijazah, fotocopy transkrip nilai, fotocopy KTP, pas foto, surat pernyataan bersedia ditempatkan diseluruh daerah oprasi PT. Kereta Api.


(53)

Periode : Pada saat registrasi pelamar 2. Kartu Peserta

Deskripsi : Merupakan identitas peserta seleksi

Rangkap : 2(Dua)

Sumber : Panitia penerimaan pegawai baru Distribusi : Peserta seleksi

Bentuk dokumen : Bukti peserta seleksi

Elemen data : no tes, nama lengkap, tempat/tanggal lahir, no identitas.

Periode : Pada saat pelaksanaan tes 3. Formulir Verifikasi Berkas Lamaran

Deskripsi : Merupakan dokumen untuk memeriksa kelengkapan berkas pelamar

Rangkap : 1 (satu)

Sumber : Panitia penerimaan pegawai baru Distribusi : Petugasi validasi

Bentuk dokumen : Formulir

Elemen data : Nama pelamar, kode pelamar, jurusan pendidikan pelamar, keterangan, nama petugas validasi.

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang berjalan

Prosedur yang sedang berjalan menunjukan aliran data yang ada pada sistem penerimaan pegawai yang sedang berjalan di PT. Kereta Api (Persero).


(54)

4.1.2.1. Flow Map

Berikut ini adalah gambaran flow map penerimaan pegawai yang sedang berjalan di PT.Kereta Api (Persero):

1. Bagian HRD menentukan jumlah quota penerimaan pegawai dilihat dari jumlah kebutuhan pegawai.

2. Pelamar mengirimkan berkas lamaran selanjutnya panitia penerimaan pegawai memeriksa berkas lamaran para calon peserta, dari berkas yang sudah lengkap ditentukan quota calon peserta seleksi tahap I disesuaikan dengan jumlah kebutuhan pegawai. Panitia penerimaan pegawai mencetak kartu peserta bagi peserta yang berhak mengikuti seleksi tahap I.

3. Pada pelaksanaan seleksi tahap I para peserta seleksi mengisi absensi dengan memperlihatkan kartu peserta seleksi. Pelaksanaan seleksi tahap I diselenggarakan oleh tim penguju seleksi tahap I. hasil seleksi tahap I diberikan kepada pihak panitia peneriamaan pegawai yang selanjutnya akan ditentukan quota jumlah peserta seleksi tahap II yang disesuaikan dengan jumlah kebutuhan pegwai dan hasilnya akan diumumkan kepada calon peserta yang berhak mengikuti seleksi tahap II.

4. Pada pelaksanaan seleksi tahap II para peserta seleksi mengisi absensi dengan memperlihatkan kartu peserta seleksi. Pelaksanaan seleksi tahap II diselenggarakan oleh tim penguju seleksi tahap II. hasil seleksi tahap II diberikan kepada pihak panitia peneriamaan pegawai yang


(55)

selanjutnya akan ditentukan quota jumlah peserta seleksi tahap III yang disesuaikan dengan jumlah kebutuhan pegwai dan hasilnya akan diumumkan kepada calon peserta yang berhal mengikuti seleksi tahap III.

5. Pada pelaksanaan seleksi tahap III para peserta seleksi mengisi absensi dengan memperlihatkan kartu peserta seleksi. Pelaksanaan seleksi tahap III diselenggarakan oleh tim penguju seleksi tahap III. hasil seleksi tahap III diberikan kepada pihak panitia peneriamaan pegawai yang selanjutnya akan ditentukan quota jumlah pegawai yang diterima sebagai calon pegawai PT. Kereta Api dan hasilnya akan diumumkan kepada peserta yang lulus seleksi tahap III dan kepada pihak HRD sebagai laporan.


(56)

Gambar 4.1 Flowmap Penerimaan pegawai 4.1.2.2. Diagram Kontek

Diagram konteks menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya. Berikut ini merupakan diagram konteks analisis sistem :


(57)

0 SI Penerimaan Pegaw ai HRD Pelamar Data Kebutuhan Pegaw ai

Kartu pes erta

Daftar c alon pegaw ai Berkas lamaran daftar peserta seleksi tahap I Daftar Calon Pegaw ai Daftar peserta seleksi tahap II Daftar Peserta Seleksi tahap III

Kartu pes erta

Gambar 4.2. Diagram Konteks Penerimaan Pegawai Yang Sedang Berjalan Dari diagram konteks diatas terdapat entitas dalam yaitu entitas panitia penerimaan pegawai, entitas tim penguji tes tahap I, entitas tim penguji tes tahap II, entitas tim penguji tes tahap III, sedangkan untuk entitas luarnya yaitu entitas Pelamar dan entitas HUMMAN RESOURCE DEPARTEMENT (HRD). Data yang mengalir dari tiap entitas yaitu sebagai berikut :

a. Entitas HRD memberikan data kebutuhan pegawai ke sistem.

b. Entitas Pelamar meberikan berkas lamaran dan kartu peserta ke sistem. c. Sistem memberikan daftar calon pegawai ke entitas HRD.

d. Sistem memberikan daftar calon pegawai, kartu peserta, daftar peserta seleksi tahap I, daftar peserta seleksi tahap II, daftar peserta seleksi tahap III.


(58)

4.1.2.3. Data Flow Diagram

Berikut ini adalah gambar dari data flow diagram yang sedang berjalan :

Pe lam a r

0. 1 ve ri f ikasi da ta pe la m ar be rkas c al on pe sert a se le ksi

0. 2 pn ent ua n qo ut a pserta t es

HRD be rkas p ese rt a t es t ah p I

0. 3 t es t ahp I

ha si l t es t ah ap I 0. 4 sel eksi ha si l t es t ahp I be rkas p ese rt a t es t ah ap II 0. 5

t es t aha p I I

ha sl t es ta hp I I 0. 6 sel eksi ha sl t es t ahp I I be rkas p sert a te s t ahp I II 0. 7

t es t ahp I II

ha sl t es ta hp I II 0. 8 pe nen tu an ca lo n pe gawa i be rkas l am a ra n

da ta c al on pe sert a se le ksi

de ta il cal on pe sert a se le ksi

qo ut a cal on pe gawa i da ta p ese rt a

t es t ahp I de ta il peserta t es t ahp I

da ta h asi l t es t ahp I

de ta il hasl t es t aha p I da ta p ese rt a t es t aha p II da ta pe sert a

t es t aha p II da ta p ese rt a

t es t aha p I

de ta il pse rt a t es t ahp I I

da ta p sert a t es t ahp I I I

de ta il hasl t es t ahp I I da ta p sert a t es t ahp I I I da ta h asi l

t es t aha p II

de ta il pse rt a t es t ahp I I I

da ta h asl te s t ahp I I I

de ta il hasl sle ksi t ahp I II da ta c al on

pe gawa i

da ta c al on pe gawa i

Gambar 4.3. DFD Level 0 Yang Sedang Berjalan

a. DFD Level 1 proses 3

Dibawah ini merupakan data flow diagram level 1 Proses 3 yang sedang berjalan :


(59)

berkas peserta tes tahp I pelamar

0.3.1

absensi

df tar hadir ps erta tes tahp I

0.3.2 pelaksanaan tes tahp I

hasil tes tahap I kartu peserta

detail pes erta tahap I

data kehdiran ps erta tes thap I

detail khadran ps erta tes thap I

data hsl tes thap I

Gambar 4.4. DFD Level 1 Proses 3 Yang Sedang Berjalan b. DFD Level 1 proses 5

Dibawah ini merupakan data flow diagram level 1 Proses 5 yang sedang berjalan :

0.5.1

absensi

pelamar berkas ps erta tes thap II

daftar hdir ps erta tes thap II

0.5.2 pelaksanaan tes thap II

hasil tes thap II katu peserta

detail pserta tes tahap II

data khadran ps erta tes thap II

detail khdiran ps erta tes thap I

data hasil tes thap II

Gambar 4.5. DFD Level 1 Proses 5 Yang Sedang Berjalan

c. DFD Level 1 Proses 7

Dibawah ini merupakan data flow diagram level 1 Proses 7 yang sedang berjalan :


(60)

pelamar

0.7.1

absensi

berkas ps erta tes thap III

daftar hdir ps erta tes thap III

0.7.2 pelaksanaan tes thap III

hasil tes thap III kartu ps erta

detail pserta tes thap III

data kehdran ps erta tes thap III

dtail khdiran ps rta tes thap III

data hasil tes thap III

Gambar 4.6. DFD Level 1 Proses 7 Yang Sedang Berjalan

4.1.3. Evaluasi Sitem yang sedang berjalan

Setelah melewati beberapa tahapan analisa terhadap sistem penerimaan pegawai yang sedang berjalan di PT. Kereta Api Indonesia (Persero), maka dapat diketahui kelemahan-kelemahan yang terjadi pada sistem, kelemahan-kelemahan tersebut di gambarkan dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.1 Evaluasi Sistem yang berjalan

No Masalah Rencana Pemecahan

1. Belum ada pendaftaran pelamar secara on

line melaluiinternet

Dibuat sistem pendaftaran secara on line melalui internet 2. Verifikasi berkas pelamar masih manual Dibuat sistem verifikasi berkas

pelamar yang dapat memberikan output berupa bobot nilai bagi berkas yang lengkap maupun tidak lengkap


(61)

3. Pengolahan data hasil tes masih dilakukan secara manual

Dibuat sistem pengolahan data yang dapat memberikan output berupa laporan yang

dibutuhkan secara otomatis

4.2. Perancangan sistem

Perancangan merupakan tahapan untuk menggambarkan model baru yang akan dibuat. Tahapan ini sangat penting untuk menentukan baik tidak atau cocok tidaknya sistem baru yang akan dibuat. Tahapan ini berisi tentang penggambaran diagram konteks dan data flow yang akan diusulkan.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Adapun tujuan perancangan sistem ini adalah untuk menghasilkan produk (perangkat lunak) yang mampu :

1. Meningkatkan efektifitas (kecepatan dan keakuratan informasi yang dihasilkan) dan efesiensi (mengurangi biaya operasional) dalam pengolahan data.

2. Memperoleh keakuratan data yang dapat dipertanggungjawabkan. 3. Memperkecil presentase kerusakan (hilang atau hancur) data.

4. Penyesuaian terhadap perkembangan jaman dengan penerapan sistem teknologi informsi.


(62)

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Sistem informasi penerimaan pegawai PT. Kereta Api (Persero) merupakan sistem penerimaan pegawai berbasis web yang diharapkan mampu memperbaiki sistem yang sedang berjalan dan memudahkan bagi pelamar dalam hal melakukan lamaran kerja ke PT. Kereta Api (Persero), serta mempermudah bagi pihak unit Humman Resource Departement (HRD) dalam melakukan seleksi calon pegawai. Dengan adanya sistem informasi ini para pelamar bisa melakukan registrasi lamaran kapan saja dan dimana saja. Data-data yang telah diinputkan oleh para pelamar akan masuk ke database pelamar dan pihak Humman Resource

Departement (HRD) akan memeriksa kelengkapan data para pelamar setelah

dinyatakan lengkap dan memenuhi syarat maka selanjutnya dilakukan tahapan tes, data hasil tes dimasukan ke database untuk diseleksi kemudian hasil seleksi tersebut yang nantinya akan diumumkan untuk mengetahui para pelamar yang di terima sebagai calon pegawai PT. Kereta Api (Persero).

4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Proses perancangn ini merupakan tahap awal dari perancangn sistem informasi yang dilakukan sebagai pemecahan masalah yang ada pada proses sistem informasi penerimaan pegawai yang sedang berjalan. Hal ini berdasarkan pada analisis proses sistem informasi penerimaan pegawai yang telah dilakukan, lalu perbedaan dari sistem yang sedang berjalan dan perancangan sistem informasi yang diusulkan yakni pada sistem yang diusulkan dibuat secara online serta dalam pengolahan datanya yang disimpan ke dalam database.


(63)

4.2.3.1. Diagram Kontek

Diagram konteks adalah model atau pola yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luar. Diagram konteks sistem informasi ini diusulkan adalah sebagai berikut :

1.1.1 SI Penerimaan Pegaw ai pelamar admin operator HRD data pelamar

us ername,passw ord data peserta lolos seleks i

nilai psikotes

us ername,passw ord

us ername, passw ord

data s eleks i data pendidikan data berita data Menu data usergroupe data kategori penilaian

data low ongan data nilai data rangking data user data rule data hasil seleksi

Gambar 4.8 Diagram Konteks Usulan 4.2.3.2. Data Flow Diagram

Data flow diagram adalah refresentasi grafik dari sebuah sistem. DFD menggambarkan sebuah sistem yang telah ada atau baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. Data Flow Diagram digambarkan sebaggai berikut :


(64)

pelamar admin 1.1.1.1 pengolahan data lowongan lowongan 1.1.1.2 registrasi pelamar 1.1.1.3 pengolahan data pendidikan pendidikan 1.1.1.4 login 1.1.1.5 pengolahan data usergrope 1.1.1.6 pengolahan data user groupe 1.1.1.7 pengolahan data menu menu 1.1.1.8 pengolahan data rule rule user 1.1.1.9 pengolahan data seleksi seleksi 1.1.1.10 pengolahan kategori penilaian kategori penilaian 1.1.1.11 proses penilaian Operator nilai 1.1.1.12 perangkingan HRD peserta lolos seleksi

1.1.1.13 pengolahan data berita data lowongan data pelamar data lowongan detail pelamar detail pendidikan data rule data pendidikan username, password detail lowongan session register admin data groupe detail groupe data user session register admin session register admin data menu detail menu session register admin data rule detail rule data menu data nilai session register admin detail user detail nilai data seleksi session register admin session register admin data seleksi detail kategori penilaian detail seleksi data kategori penilaian data pelamar session register operator data nilai username, password data user session register admin data pelamar quota pegawai detail hasil

rangking data hasil rangking data berita data peserta lolos seleksi data peserta lolos seleksi data pendidikan


(65)

4.2.3.3. Kamus Data

Kamus data adalah penjabaran dari aliran-aliran data yang ada di dalam sebuah data flow diagram dan merupakan entitas-entitas yang akan dibuat dalam sebuah Entity Relationship Diagram.

1. Kamus Data Pelamar

Nama Arus Data : Formulir registrasi

Alias : -

Bentuk Data : Formulir

Arus Data : Entity pelamar – Proses 1.1 Deskripsi : Data pelamar

Periode : Selama pembukaan pendaftaran

Struktur data : No_registrasi, no_identitas, nama_lengkap,

tempat_lahir, tgl_lahir, agama, kelamin, status_nikah, alamat_ktp, kota_ktp, kode_pos_ktp, alamat_surat, kota_surat, kode_pos_surat, no_hp, email, berat_badan, tinggi_badan, riwayat_kerja, riwayat_pendidikan. 2. Data Pelamar

Nama Arus Data : Data pelamar

Alias : -

Bentuk Data : Dokumen

Arus Data : Proses 1.1 – f_data_pelamar f_data_pelamar – proses 1.2 Deskripsi : Data pelamar


(66)

Struktur data : No_registrasi, no_identitas, nama_lengkap,

tempat_lahir, tgl_lahir, agama, kelamin, status_nikah, alamat_ktp, kota_ktp, kode_pos_ktp, alamat_surat, kota_surat, kode_pos_surat, no_hp, email, berat_badan, tinggi_badan, riwayat_kerja, riwayat_pendidikan. 3. Kamus Data Calon Peserta Tes

Nama Arus Data : Data calon peserta tes

Alias : -

Bentuk Data : Dokumen

Arus Data : Proses 1.2 - f_data calon peserta tes f_data calon peserta tes – proses 1.3 Deskripsi : Data pelamar lengkap

Periode : -

Struktur data : No_registrasi, no_identitas, nama_lengkap,

tempat_lahir, tgl_lahir, agama, kelamin, status_nikah, alamat_ktp, kota_ktp, kode_pos_ktp, alamat_surat, kota_surat, kode_pos_surat, no_hp, email, berat_badan, tinggi_badan, riwayat_kerja, riwayat_pendidikan, keterangan.

4. Data kebutuhan Pegawai

Nama Arus Data : Data kebutuhan pegawai

Alias : -

Bentuk Data : Dokumen


(67)

Deskripsi : Data kebutuhan pegawai

Periode : -

Struktur data : jurusan, jumlah_kebutuhan 5. Kamus Data Peserta Tes

Nama Arus Data : Data calon peserta tes

Alias : -

Bentuk Data : Dokumen

Arus Data : Proses 1.2 - f_data calon peserta tes f_data calon peserta tes – proses 1.3 Deskripsi : Data calon peserta tes

Periode : -

Struktur data : No_registrasi, no_peserta, no_identitas, nama_lengkap, tempat_lahir, tgl_lahir, agama, kelamin, status_nikah, alamat_ktp, kota_ktp, kode_pos_ktp, alamat_surat, kota_surat, kode_pos_surat, no_hp, email, berat_badan, tinggi_badan, riwayat_kerja, riwayat_pendidikan, keterangan.

6. Kamus Data Hasil Tes Tahap I

Nama Arus Data : Data hasil tes tahap I

Alias : -

Bentuk Data : Laporan

Arus Data : Proses 3.1 - f_data hasil tes tahap I f_data hasil tes tahap I – proses 3.2 Deskripsi : Data hasil tes tahap I


(68)

Struktur data : No_registrasi, no_peserta, no_identitas, nama_lengkap, tempat_lahir, tgl_lahir, riwayat_pendidikan, nilai_tes1. 7. Kamus Data Peserta Tes Tahap II

Nama Arus Data : Data peserta tes tahap II

Alias : -

Bentuk Data : Dokumen

Arus Data : Proses 3.2 - f_data peserta tes tahap II f_data peserta tes tahap II – proses 4.1 Deskripsi : Data peserta tes tahap II

Periode : -

Struktur data : No_registrasi, no_peserta, no_identitas, nama_lengkap, tempat_lahir, tgl_lahir, agama, kelamin, status_nikah, alamat_ktp, kota_ktp, kode_pos_ktp, alamat_surat, kota_surat, kode_pos_surat, no_hp, email, berat_badan, tinggi_badan, riwayat_kerja, riwayat_pendidikan.

8. Kamus Data Hasil Tes Tahap II

Nama Arus Data : Data hasil tes tahap II

Alias : -

Bentuk Data : Laporan

Arus Data : Proses 4.1 - f_data hasil tes tahap II f_data hasil tes tahap II – proses 4.2 Deskripsi : Data hasil tes tahap II


(69)

Struktur data : No_registrasi, no_peserta, no_identitas, nama_lengkap, tempat_lahir, tgl_lahir, riwayat_pendidikan, nilai_tes2. 9. Kamus Data Peserta Tes Tahap III

Nama Arus Data : Data peserta tes tahap III

Alias : -

Bentuk Data : Dokumen

Arus Data : Proses 4.2 - f_data peserta tes tahap III f_data peserta tes tahap III – proses 5.1 Deskripsi : Data peserta tes tahap III

Periode : -

Struktur data : No_registrasi, no_peserta, no_identitas, nama_lengkap, tempat_lahir, tgl_lahir, agama, kelamin, status_nikah, alamat_ktp, kota_ktp, kode_pos_ktp, alamat_surat, kota_surat, kode_pos_surat, no_hp, email, berat_badan, tinggi_badan, riwayat_kerja, riwayat_pendidikan.

10. Kamus Data Hasil Tes Tahap III

Nama Arus Data : Data hasil tes tahap III

Alias : -

Bentuk Data : Laporan

Arus Data : Proses 5.1 - f_data hasil tes tahap III f_data hasil tes tahap III – proses 5.2 Deskripsi : Data hasil tes tahap III


(70)

Struktur data : No_registrasi, no_peserta, no_identitas, nama_lengkap, tempat_lahir, tgl_lahir, riwayat_pendidikan, nilai_tes3. 11. Kamus Data Calon Pegawai

Nama Arus Data : Data peserta tes tahap III

Alias : -

Bentuk Data : Laporan

Arus Data : Proses 5.2 - f_calon pegwai f_calon pegwai – entity HRD Deskripsi : Data peserta tes tahap III

Periode : -

Struktur data : No_registrasi, no_peserta, no_identitas, nama_lengkap, tempat_lahir, tgl_lahir, agama, kelamin, status_nikah, alamat_ktp, kota_ktp, kode_pos_ktp, alamat_surat, kota_surat, kode_pos_surat, no_hp, email, berat_badan, tinggi_badan, riwayat_kerja, riwayat_pendidikan.

4.2.4. Perancangan Basis Data

Perancangan Basis Data ini dibuat dengan tujuan untuk mengidentifikasi isi atau struktur dari tiap-tiap file yang telah digunakan pada database.

4.2.4.1. Normalisasi

Normalisasi merupakan suatu proses pengelompokan data elemen menjadi table-tabel yang menunjukan entity dan relasinya yang berfungi untuk menghilangkan redudansi data, menentukan key yang unik untuk mengakses data


(71)

atau merupakan pembentukan relation sedemikian rupa sehingga database

tersebut mudah dimodifikasi. a. Tahapan Normalisasi

Tahap Normalisasi dimulai dari tahap paling ringan (1NF) hingga paling ketat (5NF). Biasanya hanya sampai pada tingkat 3NF atau BCNF karena sudah cukup memadai untuk menghasilkan tabel-tabel yang berkualitas baik.

1. Bentuk Unormalisasi Tabel itrekrut_pelamar =

{id_pelamar, no_identitas, nama_pelamar, tgl_lahir, tempat_lahir, agama, kelamin, status_nikah, alamat_ktp, alamat_surat, alamat_email, no_telp, berat_badan, tinggi_badan, tgl_registrasi, session, tag, keterangan, pendidikan, nama_institusi, kota, jurusan, akreditasi, no_ijazah, tgl_ijazah, thn_lulus, nilai_ijazah, nama_perusahaan, lokasi, posisi, bagian, tgl_awal, tgl_akhir, nilai_seleksi, keterangan, operator, last_update, nama_penilaian, min_nilai, max_nilai, nama_seleksi, tahap, usergroupe, username, paskey, judul, isi_berita, attachment, tanggal, counter, intro, id_rule, menu, link, type_link, deskripsi, target, sorting, parent, set_default, nama_lowongan, pendidikan, tgl_awal, tgl_akhir, urutan}

2. Bentuk Normal Pertama (1st NF)


(1)

perguruan tingggi,

lokasi

perguruan

tinggi,

jurusan,

akreditasi,

tahun

lulus,

ipk,

no

ijazah, tgl ijazah,

nama perusahaan,

lokasi,

jabatan,

bagian,

periode,

keterangan,

username,

password,ulangi

password

Halaman Input Nilai

Checklist nilai dan

input nilai

Klik tombol

simapan

Jika benar maka

data akan tersimpan

ke database

Halaman input

Seleksi

Nama

seleksi,

tahapan,

keterangan, tag

Klik tombol

simpan

Jika benar maka

data akan tersimpan

ke database

Halaman input

kategori penilaian

Nama

seleksi,

kategori penilaian,

Klik tombol

simpan

Data akan

tersimpan ke


(2)

jenis

input,

keterangan

database

Halaman input

pendidikan

Nama pendidikan,

urutan

Klik tombol

simpan

Data akan

tersimpan ke

database,

menambah,

menyusun kriteria

pendidikan yang

diburuhkan

Halaman input

lowongan

Kode

lowongan,

nama

lowongan,

pendidikan

minimal, tgl awal,

tgl akhir keterangan

Klik tombol

simpan

Data akan

tersimpan ke

database, tersedia

lowongan yang

dibutuhkan

Halaman input

usergroupe

Usergroupe,

keterangan, tag

Klik tombol

simpan

Data akan

tersimpan ke

database

Halaman input menu Id menu, menu,

link,

type,

deskripsi,

target,

sorting, parent, set

Klik tombol

simpan

Data tersimpan ke

database, merubah

susunan menu


(3)

default, tag

Halaman input rule

Menu, grupe, tag

Klik tombol

simpan

Data tersimpan ke

databse, merubah

hak akses usergrupe

Halaman input user

Username,

password,

ketik

ulang

password,

group, tag

Klik tombol

simpan

Data tersimpan ke

database, user

bertambah sesuai

hak akses usergrope

yang dipilih

Halaman input berita Judul,

isi,

attachment,

tampilkan

intro,

aktif

Klik tombol

simpan

Tampilan berita

bertambah, data

tersimpan ke

database

5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dengan menggunakan metode

pengujian

Black Box terhadap Aplikasi Sistem Informasi Penerimaan Pegawai PT.

Kereta Api Indoneisa (Persero) ini berfungsi sebagaimana mestinya.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

1. Bin Ladjamudin, Al Bahra “Rekayasa Perangkat Lunak“ oleh Penerbit Graha Ilmu, Tangerang 2006.

2. Bin Ladjamudin, Al Bahra “Analisis dan Desain Sistem Informasi” oleh Penerbit Graha Ilmu, Tangerang 2005.

3. Jogiyanto, “Analisis & Desain” oleh Penerbit Andi, Yogyakarta, 2005. 4. M. Syafii, “Aplikasi Database dengan PHP 5 MySQL” oleh Andi,

Yogyakarta 2005.

5. Kristanto, Andri “Perancangan Sistem Informasi Dan Aplikasinya” oleh Penerbit Gava Media, Klaten 2007.

6. Sopandi, Dede,” Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer “ oleh Informatika, Bandung 2006.


(5)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Setelah penulis menelusuri kegiatan yang dilakukan dalam proses penerimaan pegawai yang ada di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dan melakukan analisa atas sistem yang sedang berjalan, maka dapat ditarik kesimpulan :

1. Sistem Informasi Penerimaan Pegawai PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yang dibuat sudah berbasis web sehingga dapat diakses kapanpun dan dimanapun. Serta sudah tersedia fasilitas untuk memvalidasi data pelamar, input nilai hasil seleksi serta perengkingan peserta hasil seleksi.

2. Dengan adanya sistem Inforamsi Peneriamaan Pegawai ini diharapkan dapat mempermudah para calon tenaga kerja dalam memperoleh infomasi mengenai peneriamaan pegawai PT Kereta Api Indonesia (Persero). 3. Dengan adanya Sistem Informasi Penerimaan Pegawai ini diharapkan

dapat mempercepat penjaringan data calon tenega kerja dan melakukan proses penerimaan pegawai dengan lebih efisien.

4. Dengan Sistem Informasi Penerimaan Pegawai yang baru maka diharapkan kebutuhan akan informasi yang dibutuhkan seperti segala bentuk laporan-laporan akan lebih mudah diberikan.


(6)

6.2. Saran

Agar proses dari sistem penerimaan pegawai dapat berjalan dengan baik, penulis mengajukan beberapa saran yang mudah-mudahan dapat membantu pihak PT. Kereta Api Indoneisa (Persero) dan peneliti yang akan datang. Saran-saran tersebut antara lain :

1. Dalam pengembangan lebih lanjut agar Sistem Informasi Penerimaan Pegawai ini dapat diintegrasikan dengan Sistem Informasi Kepegwaian sehingga dapat mempermudah proses pengolahan data kepegawaian. 2. Peneliti yang akan datang apabila meneliti masalah mengenai penerimaan

pegawai yang ada di PT. Kereta Api Indoneisa (Persero), disarankan mengembangkan aplikasi ini dengan cara menambahkan kekurangan-kekurangan dari aplikasi yang dibuat oleh penulis seperti rekapitulasi data pelamar, serta perangkingan peserta hasil seleksi yang masih belum sempurna.

Demikian Saran-saran yang penulis ajukan, mudah-mudahan dengan saran tersebut Sistem Informasi Peneriamaan Pegawai PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dapat diimplementasikan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan.