1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada hakikatnya, manusia merupakan makhluk ekonomi. Makhluk Ekonomi Homo Economicus adalah makhluk yang dalam melakukan tindakan ekonomi didorong oleh
kepentingan sendiri dan bertindak berdasarkan asas atau prinsip ekonomi. Dalam melakukan tindakan ekonomi inipun manusia harus mampu bertindak rasional, yaitu
menggunakan akal sehat dan memperhitungkan antara pengorbanan dan hasil yang diperoleh.
Dengan dasar manusia merupakan mahluk ekonomi, manusia harus mampu untuk melihat dan menganalisis pasar dan barang-barang apa saja yang laku terjual. Selain
manusia sebagai mahluk ekonomi, manusia juga merupakan mahluk sosial yang berarti manusia dikodratkan untuk hidup bermasyarakat dan beriteraksi dengan manusia lain,
karena memang kodrat manusia tidak dapat hidup sendiri. Dan manusia juga membutuhkan
komunikasi dengan yang lain, guna menjalin hubungan dengan berbagai kepentingannya masing-masing.
Komunikasi, merupakan hal yang sangat penting dan elemen inti manusia sebagai mahluk sosial. Menurut Karfried Knapp, Komunikasi merupakan interaksi antar pribadi
yang menggunakan sistem simbol linguistik, seperti sistem simbol verbal kata-kata dan non verbal. Sistem ini dapat disosialisasikan secara langsung tatap muka atau melalui
media lain tulisan, oral, dan visual. Dalam perkembangannya, manusia dapat melakukan
2
komunikasi dengan berbagai macam cara. Pada zaman dahulu, manusia dapat mengirim surat melalui pos, namun ini dirasa kurang efektif mengingat semakin jauh tempat tujuan
surat tersebut maka akan semakin lama pula surat itu akan sampai. Setelah itu, muncul telepon, dengan munculnya teknologi ini manusia merasakan kemudahan dalam
berkomunikasi karena komunikasi menggunakan telepon ini bersifat real time karena komunikasi dapat terjadi di waktu yang sama tanpa batasan jarak. Dalam
perkembangannya, telepon ini dirasa kurang fleksibel karena tidak dapat dibawa kemana- mana mobile. Oleh karena itu, muncullah teknologi yang bernama handphone telepon
genggam. Handphone, pertama kali hadir berbentuk prototype dan yang mengembangkan
handphone tersebut adalah Motorola. Sang penemu handphone pertama itu adalah Martin Copper, dialah penemu dan sekaligus sebagai orang pertama yang menguji coba
kemampuan handphone tersebut. Semenjak beredarnya handphone ini pada tahun 1983, terjadi perkembangan yang luar biasa pada industri telepon seluler, yakni dengan
bermunculannya handphone dengan ukuran yang lebih kecil dan tentunya lebih ringan. Dengan bermunculannya berbagai jenis dan tipe handphone yang diproduksi, dan
juga meningkatnya minat masyarakat untuk mengikuti perkembangan handphone, dapat dijadikan lahan usaha bagi sebagian orang. Namun dalam perwujudannya, peningkatan
kebutuhan masyarakat akan perkembangan handphone ini merepotkan pedagang handphone yang ada. Banyak hal yang menyebabkan munculnya fenomena tersebut, salah
satunya yaitu kurang mengertinya para pemula pedagang handphone akan harga pasaran, berikut jenis dan tipe handphone yang sedang ramai digunakan. Hal tersebut dirasa sangat
3
memegang peran dalam usaha penjualan handphone, karena hal ini langsung berpengaruh pada kurang optimalnya laba yang mereka peroleh. Terlebih sistem informasi yang
menyediakan data-data nyata tentang pasaran handphone ini dapat dikatakan kurang. Sistem informasi yang baik sangat diperlukan guna mencegah dan menanggulangi
kesalahan dalam pengambilan keputusan para penjual handphone. Dalam penyajian sistem pendukung pengambilan keputusan akan dilakukan dengan bantuan teknologi komputer.
Pengembangan sistem informasi berbasis komputer merupakan salah satu bagian dalam pengembangan sistem system development. Pengembangan sistem ini dapat berarti
membangun suatu sistem yang baru secara keseluruhan ataupun memperbaiki sistem yang telah ada.
Berdasarkan uraian di atas, penulis bermaksud membangun sebuah sistem
pendukung pengambilan keputusan dengan judul “Perancangan SPPK Penjualan Handphone Menggunakan Model Optimasi
”.
1.2 Rumusan Masalah