BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Pada bagian landasan teori ini menerangkan mengenai teori yang mendasari komponen maupun variabel peneltian.
1. Teori Signal
Teori sinyal membahas mengenai dorongan perusahaan untuk mengungkapkan informasi kepada pihak eksternal karena terjadi
asimetri informasi antara manajemen dengan pihak eksternal. Oleh sebab itu, semua informasi perusahaan, baik itu informasi keuangan
atau informasi non keuangan yang harus diungkapkan oleh perusahaan Rosiana dkk:2013
Salah satu informasi non keuangan yang diungkapkan adalah tentang aktivitas corporate social responsibility yang dilakukan
perusahaan yang diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan. Perusahaan mengungkapkan corporate social responsibility berharap
dapat meningkatkan nilai perusahaan Rustiarini:2010 dalam Rosiana dkk:2013.
2. Teori Agensi
Teori ini berawal dari tahun 1970 dengan banyak ilmuwan yang terlibat antara lain Armen Alchian, Harold Demsetz, Michael Jensen,
William Meckling dan S.A Ross. Menurut Anthony dan Govindarajan 2005 dalam Mariani2013, teori agensi adalah hubungan atau
kontrak antara principal dengan agent. Sedangkan menurut Hendriksen dan Michael 2000 dalam Permanasari 2010
menyatakan agen menutup kontrak untuk melakukan tugas tugas tertentu bagi prinsipal dan prinsipal menutup konrak untuk memberi
imbalan kepada agen. Pada sebuah perusahaan, pricipal dan agent yang dimaksud yaitu pemegang saham untuk principal sedangkan
agent adalah manajer. Dalam Ramadhani 2012, teori agensi mengasumsikan bahwa
semua individu bertindak atas kepentingan mereka sendiri. Pemilik perusahaan sebagai prinsipal diasumsikan hanya tertarik kepada hasil
keuangan yang bertambah atau investasi mereka dalam perusahaan. Sedangkan para agen diasumsikan menerima kepuasan berupa
kompensasi keuangan, maka dari itulah masing-masing pihak berusaha memperbesar keuntungan bagi diri sendiri.
Eisenhardt dikutip oleh Ujiyantho dan Prasamuka 2008 dalam Permanasari 2011, menggunakan tiga asumsi sifat dasar manusia guna
menjelaskan tentang teori agensi yaitu :
a. Manusia pada umumnya mementingkan dirinya sendiri.
b. Manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi
masa datang. c.
Manusia selalu menghindari resiko. Berdasarkan kemungkinan tersebut maka manajer akan bersifat
opportunistic yaitu mengutamakan dirinya sendiri. Menurut Jonson
dan Meckling dalam Ramadhani 2012, adanya masalah keagenan menyebabkan biaya agensi yang terdiri dari :
1. The Monitoring Expenditure by the principle yaitu biaya
pengawasan yang dikeluarkan oleh prinsipal pemegang saham untuk mengawasi perilaku dari agen manajer
dalam mengelola perusahaan. 2.
The bounding expenditure by the agent bounding cost yaitu biaya yang dikeluarkan oleh agen manajer untuk
menjamin bahwa tidakan yang dilaukan oleh agen tidak merugikan prinsipal pemegang saham.
3. The residual cost yaitu penurunan tingkat utilitas prinsipal
maupun agen karenan adanya hubungan agensi Siti Muyassaroh 2008 dalam Ramadhani 2012.
Konflik yang terjadi antara pemegang saham dengan manajer yang disebut agency problem atau masalah keagenan dapat diminimalisir
tetapi dengan meminimalisir masalah tersebut
maka akan memunculkan biaya keagenan. Ramadhani 2012 ada beberapa
alternatif untuk mengurangi biaya keagenan, salah satunya dengan adanya kepemilikan saham oleh manajemen.
3. Corporate Social Responsibility