Analisis pengaruh corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan asing sebagai variabel pemoderasi.

(1)

xv ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEPEMILIKAN ASING

SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

Mellisa Wibawaningtyas NIM : 112114026 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2015

Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk membuktikan pengaruh corporate

social responsibility terhadap nilai perusahaan dan (2) membuktikan

kepemilikan asing memiliki pengaruh sebagai variabel pemoderasi dalam hubungan antara corporate sacial responsibility terhadap nilai perusahaan.

Penelitian ini merupakan penelitian empiris. Metode pengambilan sampel adalah purposive sampling. Sampel data diperoleh dari 45 perusahaan yang terdaftar dalam ISRA (Indonesia Sustainbility Report Award) selama tahun 2011

2013. Teknik analisis pada penelitian ini menggunakan Moderated Regression

Analysis.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa (1) tidak terdapat pengaruh

corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan dan (2) terdapat

pengaruh kepemilikan asing sebagai variabel pemoderasi dalam hubungan antara

corporate sacial responsibility terhadap nilai perusahaan.

Kata kunci : corporate sacial responsibility, kepemilikan asing dan nilai perusahaan.


(2)

xvi ABSTRACT

ANALYSIS THE INFLUENCE OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TO THE CORPORATE VALUE WITH FOREIGN

OWNERSHIP OF AS MODERATING VARIABLE

Mellisa Wibawaningtyas NIM : 112114026 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2015

This research aims to determine (1) the influence of corporate social responsibility to corporate value, and (2) whether foreign ownership is moderating variable in the relationship between corporate social responsibility to corporate value.

The type of this research is an empirical study. The sampling method was purposive sampling. The sample was 45 companies listed in the ISRA (Indonesia Sustainbility Report Award) during 2011 – 2013. The method analysis being used in this research was moderated regression analysis.

The results showed that (1) there was no influence of corporate social responsibility to corporate value, and (2) there was influence of foreign ownership as moderating variable in the relationship between corporate social responsibility to corporate value.

Kata kunci : corporate sacial responsibility, foreign ownership dan corporate value.


(3)

i

ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

DENGAN KEPEMILIKAN ASING SEBAGAI VARIABEL

PEMODERASI

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Mellisa Wibawaningtyas NIM: 112114026

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA


(4)

(5)

(6)

iv

PERSEMBAHAN

“Jangan habiskan waktumu untuk mencemaskan apa yang

orang lain lakukan, Fokuskan dirimu pada apa yang kamu

lakukan. Berikan yang terbaik.”

Kupersembahkan untuk:

Bapak Harliyatto dan Ibu Dwi Suprapti, orang tua yang selalu

mendukung dalam proses studi.

Kiki, Adik yang selalu mendukung dalam proses studi

Keluarga. yang selalu memberi perhatian, mendukung, dan memberi

semangat.

Semua teman seperjuangan di Prodi Akuntansi, yang selalu berjuang

bersama dalam proses pembelajaran.


(7)

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertandatangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:

ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEPEMILIKAN ASING

SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI”

dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 31 Juli 2015 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

Yogyakarta, 31 Agustus 2015 Yang membuat pernyataan,


(8)

vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Mellisa Wibawaningtyas

NIM : 112114026

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEPEMILIKAN ASING

SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI”

Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolah dalam bentuk pangkalan, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal, 31 Agustus 2015 Yang membuat pernyatakan,


(9)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terimakasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pada Program studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

Mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, hingga tahap penyelesaian skripsi

ini penulis elah memperoleh bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada :

1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D, Rektor Unoversitas Sanata Dharma

yang telah memerikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan

kepribadian penulis.

2. Dr. Herry Maridjo, M.Si, selaku dosen Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma.

3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA, selaku kepala Program Studi

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

4. Drs. Reni Retno Anggraini, S.E., M.Si., Ak., CA, selaku dosen

pembimbing yang telah memberikan banyak sekali pengalaman kepada

penulis serta perhatian, pengarahan dan kesabaran kepada penulis dalam


(10)

viii

5. Dr. FA. Joko Siswanto, M.M., Ak., QIA dan Josephine Wuri, S.E., M.Si.,

selaku dosen penguji ujian skripsi yang telah memberikan banyak

masukan baik untuk perkembangan penulis.

6. Teristimewa untuk kedua orang tuaku Bapak Harliyatto dan Ibu Dwi

Suprapti: adikku Rizki Bagus dan keluarga yang selalu peduli pada

pendidikan dan selalu menjadi tempat benaung dan berlindung.

7. Rekan, sahabat dan pendukung yang telah selalu memberikan semangat

kehidupan dan menjadi sumber inspirasi : Ubbi Bagio. Sahabat inspirator,

pelipur lara yang selalu menyemangati : Wina, Tika, Itin, Mimi, Windu,

Eno, Sara.

8. Teman-teman Kos Olive yang selalu menemani ketika mengerjakan

skripsi di malam hari, Mba Lilis, Mba Ayu, Wida, Resa, Elen.

9. Teman seperjuangan yang saling memberikan dukungan dan banyak waku

yang telah kita lalui bersama :

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran . Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pembaca.

Yogyakarta, 31 Agustus 2015


(11)

ix DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiv

ABSTRAK ... xv

ABSTRACT ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1


(12)

x

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Batasan Masalah ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

A. Landasan Teori ... 9

1. Teori Signal ... 9

2. Teori Agensi ... 9

3. Corporate Social Responsibility ... 11

4. Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dalam Laporan Tahunan ... 16

5. Nilai Perusahaan ... 17

6. Struktur Kepemilikan ... 19

B. Model Penelitian... 20

C. Pengembangan Hipotesis ... 21

1. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan ... 21

2. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kepemilikan Asing Sebagai Variabel Pemoderasi ... 23

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

A. Jenis Penelitian ... 26

B. Populasi dan Sampel ... 26


(13)

xi

D.Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 27

1. Variabel Dependen ... 28

2. Variabel Independen ... 29

3. Variabel Pemoderasi ... 29

E. Teknik Analisis Data ... 30

1. Analisis Deskriptif... 30

2. Pengujian Hipotesis ... 30

a. Analisis Regresi Berjenjang ... 30

b. Uji Asumsi Klasik ... 31

c. Uji Signifiknasi Simultan ... 34

d. Uji Signifiknasi Parameter Individual ... 34

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ... 36

A. Sejarah Dan Pengertian Bursa Efek ... 36

B. Data Perusahaan ... 37

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Deskripsi Objek Penelitian ... 41

B. Teknik Analisis Data ... 42

1. Analisis Deskriptif... 42

2. Pengujian Hipotesis ... 43

a. Analisis Moderated Regression Analysis ... 43

b. Uji Asumsi Klasik ... 43


(14)

xii

d. Uji Signifiknasi Parameter Individual ... 48

C.Pembahasan ... 50

BAB VI PENUTUP ... 52

A. Kesimpulan ... 52

B. Keterbatasan Penelitian ... 52

C. Saran ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 54


(15)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1. Proses Seleksi Objek Penelitian ... 41

Tabel 5.2 Deskripsi Variabel Penelitian ... 42

Tabel 5.3 Hasil Uji One Sampel Kolmogorov Smirnov ... 44

Tabel 5.4. Hasil Uji Durbin-Watson ... 45

Tabel 5.5 Hasil Uji Variance Inflation Factor (VIF) ... 47

Tabel 5.6 Hasil Uji ANOVA ... 48


(16)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Model Penelitian ... 20


(17)

xv ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEPEMILIKAN ASING

SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

Mellisa Wibawaningtyas NIM : 112114026 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2015

Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk membuktikan pengaruh corporate

social responsibility terhadap nilai perusahaan dan (2) membuktikan

kepemilikan asing memiliki pengaruh sebagai variabel pemoderasi dalam hubungan antara corporate sacial responsibility terhadap nilai perusahaan.

Penelitian ini merupakan penelitian empiris. Metode pengambilan sampel adalah purposive sampling. Sampel data diperoleh dari 45 perusahaan yang terdaftar dalam ISRA (Indonesia Sustainbility Report Award) selama tahun 2011

2013. Teknik analisis pada penelitian ini menggunakan Moderated Regression

Analysis.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa (1) tidak terdapat pengaruh

corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan dan (2) terdapat

pengaruh kepemilikan asing sebagai variabel pemoderasi dalam hubungan antara

corporate sacial responsibility terhadap nilai perusahaan.

Kata kunci : corporate sacial responsibility, kepemilikan asing dan nilai perusahaan.


(18)

xvi ABSTRACT

ANALYSIS THE INFLUENCE OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TO THE CORPORATE VALUE WITH FOREIGN

OWNERSHIP OF AS MODERATING VARIABLE

Mellisa Wibawaningtyas NIM : 112114026 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2015

This research aims to determine (1) the influence of corporate social responsibility to corporate value, and (2) whether foreign ownership is moderating variable in the relationship between corporate social responsibility to corporate value.

The type of this research is an empirical study. The sampling method was purposive sampling. The sample was 45 companies listed in the ISRA (Indonesia Sustainbility Report Award) during 2011 – 2013. The method analysis being used in this research was moderated regression analysis.

The results showed that (1) there was no influence of corporate social responsibility to corporate value, and (2) there was influence of foreign ownership as moderating variable in the relationship between corporate social responsibility to corporate value.

Kata kunci : corporate sacial responsibility, foreign ownership dan corporate value.


(19)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pada zaman sekarang ini semakin banyak bisnis yang berkembang

dalam masyarakat dari bisnis yang biasa sampai bisnis yang unik. Bisnis

memiliki arti usaha yang terorganisasi dari individu-individu yang

memproduksi dan menjual barang dan jasa yang akan memuaskan

kebutuhan masyarakat. Tentunya dengan didirikannya banyak bisnis maka

akan banyak perusahaan yang berdiri juga. Perusahaan adalah wadah yang

memungkinkan suatu bisnis dilaksanakan. Perusahaan bisa juga diartikan

sebagai kumpulan sumber daya (misal : sumber daya manusia, sumber

daya modal, sumber daya teknologi, dan lain-lain) yang memungkinkan

bisnis dilakukan (Yuniarto : 2001). Perusahaan adalah organisasi yang

bertujuan untuk mencari laba (profit oriented) sehingga selalu diharapkan

untuk berkembang menjadi perusahaan yang besar (Fettry : 2008).

Pada kenyataanya terkadang perusahaan lupa akan tanggung

jawabnya terhadap lingkungan sekitar. Pada tanggal 23 September 2007

pengungkapan corporate social responsibility atau tanggung jawab sosial

perusahaan mulai diwajibkan melalui UU Perseroan Terbatas Nomor 40

tahun 2007, khususnya untuk perusahaan-perusahaan yang hidup dari

ekstrasi sumber daya alam. Dalam Pasal 74 Undang-Undang tersebut


(20)

lingkungan perusahaan. Sehingga tidak ada lagi sebutan pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan yang sukarela, namun wajib hukumnya.

Berdasarkan dari pengertian perusahaan sudah tersirat tujuan

utamanya yaitu memaksimalkan keuntungan atau kekayaan, terutama bagi

pemegang sahamnya dengan berupa upaya peningkatan atau

memaksimalisasikan nilai pasar perusahaan yang bersangkutan.

Meningkatkan nilai pasar perusahaan yang bersangkutan merupakan

tujuan jangka panjang perusahaan. Dalam memaksimumkan nilai

perusahaan dalam waktu jangka panjang, manajer dituntut untuk

mengambil keputusan yang mempertimbangkan seluruh stakeholder,

dimana manajer akan dinilai kinerjanya berdasarkan keberhasilannya

mencapai tujuan (Jensen:2001 dalam Ramadhani:2012). Nilai perusahaan

yang tinggi adalah keinginan para pemilik perusahaan karena diharapkan

dengan nilai perusahaan yang tinggi menunjukkan kemakmuran pemegang

saham yang tinggi pula.

Eipsten & Freedman (1994) dalam Anggraini (2006) menemukan

bahwa investor individual tertarik terhadap informasi sosial yang

dilaporkan dalam laporan keuangan. Informasi yang dimaksud yaitu

berupa keamanan dan kualitas produk serta aktivitas lingkungan. Jadi

salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pemegang saham untuk

berinvestasi adalah penerapan corporate social resnponsibility. Pada

penelitian Zuhroh dan Putu (2003) dalam Permanasari (2010) menyatakan


(21)

public telah terbukti berpengaruh terhadap volume perdagangan saham

bagi perusahaan yang masuk kategori high profile hal itu berarti bahwa

investor sudah merespon secara baik informasi-informasi sosial yang

disajikan perusahaan dalam laporan tahunan. Permanasari (2010)

menyatakan semakin luas pengungkapan sosial yang dilakukan perusahaan

dalam laporan tahunannya maka akan memberikan pengaruh terhadap

volume perdagangan saham perusahaan dimana terjadi lonjakan

perdagangan pada seputar publikasi laporan tahunan. Dan dengan

memberikan laporan mengenai corporate social responsibility diharapkan

asimetri informasi di perusahaan akan berkurang karena sesuai dengan

teori sinyal bahwa untuk mengurangi atau menurunkan asimetri informasi

yang terjadi di perusahaan antara manajemen dan pemegang saham, maka

manajemen harus memberikan informasi yang sebanyak-banyaknya

kepada pemegang saham. Sehingga dengan berkurang atau menurunnya

asimetri informasi maka tingkat kepercayaan pemegang saham terhadap

manajemen akan meningkat dan diikuti dengan nilai perusahaan yang akan

meningkat pula. Usaha-usaha dalam pelestarian lingkungan oleh

perusahaan akan mendatangkan beberapa keuntungan , diantaranya yaitu

ketertarikan para pemegang saham dan stakeholder lainnya terhadap

keuntungan yang diperoleh perusahaan akibat pengelolahaan lingkungan

yang bertanggungjawab (Pfeileger et al 2005 dalam Ramadhani 2012).

Teori agensi mengasumsikan adanya konflik kepentingan antara


(22)

dengan penyelarasan kepentingan yaitu pertama dengan meningkatkan

kepemilikan manajemen dan yang kedua dengan meningkatkan kontrol

terhadap perilaku manajemen (adanya kepemilikan asing atau kepemilikan

institusional). Jika konflik kepentingan tersebut dapat berkurang maka

pemegang saham akan mempercayai bahwa manajer tidak bertindak untuk

kepentingan mereka sendiri sehingga nilai perusahaan akan meningkat.

Maka dari itu naik turunnya nilai perusahaan juga dipengaruhi oleh

struktur kepemilikan karena dengan adanya struktur kepemilikan maka

diharapkan konflik kepentingan berkurang.

Banyak penelitian yang menggunakan struktur kepemilikan

sebagai penghubung antara corporate social responsibility dengan

perusahaan. Cahyono (2012) menggunakan kepemilikan asing sebagai

variabel pemoderasi karena perusahaan dengan kepemilikan asing

merupakan pihak yang dianggap concern terhadap pengungkapan

corporate social responsiblity tetapi hasil yang diperoleh yaitu

kepemilikan asing tidak dapat mempengaruhi hubungan antara

pengungkapan CSR dan kinerja pasar perusahaan.

Banyak penelitian mengenai hubungan antara corporate social

responsiblity, nilai perusahaan dan struktur kepemilikan. Baik itu dengan

hasil saling berhubungan positif ataupun ternyata berhubungan negatif.

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian Ramadhani


(23)

pemoderasi kepemilikan manajemen, maka penelitian ini menggunakan

kepemilikan asing sebagai variabel pemoderasi.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, maka masalah yang hendak

dijawab oleh penulis dalam penelitian ini yaitu :

1. Apakah terdapat pengaruh corporate social responsibility terhadap

nilai perusahaan?

2. Apakah kepemilikan asing memiliki pengaruh sebagai variabel

moderating dalam hubungan corporate social responsibility

terhadap nilai perusahaan?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti dan memberikan bukti empiris

mengenai :

1. Pengaruh corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan.

2. Kepemilikan asing memiliki pengaruh sebagai variabel moderating

dalam hubungan antara corporate social responsibility terhadap

nilai perusahaan.

D. Batasan Masalah

Untuk memfokuskan pada tujuan penelitian maka penulis membatasi

permasalahan yang dibahas pada skripsi ini. Adapun batasan masalah yang

penulis buat yaitu dalam pengujian teori agensi, yang mana penulis hanya

menggunakan faktor kepemilikan asing saja yang dapat menurunkan


(24)

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa :

1. Bagi perusahaan, dapat memberikan pandangan mengenai

pentingnya pertanggungjawaban sosial perusahaan terhadap

lingkungan sosial dan dapat memberikan pertimbangan dalam

membuat kebijaksanaan perusahaan dalam meningkatkan

kepedulian terhadap lingkungan sosial.

2. Bagi investor, dapat memberikan pandangan dalam berinvestasi

agar tidak hanya terpaku pada ukuran-ukuran moneter tetapi juga

mempertimbangkan sejauh mana perusahaan bertanggungjawab

dengan lingkungan sosial.

3. Bagi lembaga pembuat standar, misalnya IAI, hasil penelitian ini

dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan

standar akuntansi lingkungan.

4. Bagi akademisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah

wawasan dan pengetahuan mengenai pengaruh corporate social

responsibility terhadap nilai perusahaan dengan variabel pemoderasi struktur kepemilikan.

5. Bagi masyarakat, dapat digunakan sebagai pengontrol

perilaku-perilaku perusahaan.

6. Bagi peneliti berikutnya, diharapkan penelitian ini sebagai bahan


(25)

F. Sistematika Pembahasan

BAB I : Pendahuluan

Dalam bab ini diuraikan latar belakang masalah, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian dan sistematika pembahasan.

BAB II : Tinjauan Pustaka

Dalam bab ini diuraikan tinjauan pustaka yang memuat

landasan teori yang terkait dengan topik penelitian;

kerangka teoritis; serta penelitian terdahulu dan

pengembangan hipotesis.

BAB III : Metode Penelitian

Berisi tentang desain penelitian; populasi, sampel dan

teknik pengambilan sampel; variabel penelitian dan

pengukurannya; dan metode analisis data yang terdiri dari

statistik deskriptif dan pengujian hipotesis.

BAB IV : Gambaran Umum Objek Penelitian

Bab ini menguraikan mengenai sejarah dan pengertian

bursa efek serta data perusahaan yang digunakan sebagai

sampel penelitian.

BAB V : Analisis dan Pembahasan

Bab ini menguraikan analisi statistik deskriptif; pengujian


(26)

BAB VI : Penutup

Berisi tentang kesimpulan hasil penelitian; saran; dan

rekomendasi bagi peneliti selanjutnya.

Selanjutnya memasuki bab dua yang berisi tinjauan pustaka dan


(27)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori

Pada bagian landasan teori ini menerangkan mengenai teori yang

mendasari komponen maupun variabel peneltian.

1. Teori Signal

Teori sinyal membahas mengenai dorongan perusahaan untuk

mengungkapkan informasi kepada pihak eksternal karena terjadi

asimetri informasi antara manajemen dengan pihak eksternal. Oleh

sebab itu, semua informasi perusahaan, baik itu informasi keuangan

atau informasi non keuangan yang harus diungkapkan oleh perusahaan

(Rosiana dkk:2013)

Salah satu informasi non keuangan yang diungkapkan adalah

tentang aktivitas corporate social responsibility yang dilakukan

perusahaan yang diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan.

Perusahaan mengungkapkan corporate social responsibility berharap

dapat meningkatkan nilai perusahaan Rustiarini:2010 dalam Rosiana

dkk:2013.

2. Teori Agensi

Teori ini berawal dari tahun 1970 dengan banyak ilmuwan yang

terlibat antara lain Armen Alchian, Harold Demsetz, Michael Jensen,

William Meckling dan S.A Ross. Menurut Anthony dan Govindarajan


(28)

kontrak antara principal dengan agent. Sedangkan menurut

Hendriksen dan Michael (2000) dalam Permanasari (2010)

menyatakan agen menutup kontrak untuk melakukan tugas tugas

tertentu bagi prinsipal dan prinsipal menutup konrak untuk memberi

imbalan kepada agen. Pada sebuah perusahaan, pricipal dan agent

yang dimaksud yaitu pemegang saham untuk principal sedangkan

agent adalah manajer.

Dalam Ramadhani (2012), teori agensi mengasumsikan bahwa

semua individu bertindak atas kepentingan mereka sendiri. Pemilik

perusahaan sebagai prinsipal diasumsikan hanya tertarik kepada hasil

keuangan yang bertambah atau investasi mereka dalam perusahaan.

Sedangkan para agen diasumsikan menerima kepuasan berupa

kompensasi keuangan, maka dari itulah masing-masing pihak berusaha

memperbesar keuntungan bagi diri sendiri.

Eisenhardt (dikutip oleh Ujiyantho dan Prasamuka 2008) dalam

Permanasari 2011, menggunakan tiga asumsi sifat dasar manusia guna

menjelaskan tentang teori agensi yaitu :

a. Manusia pada umumnya mementingkan dirinya sendiri.

b. Manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi

masa datang.

c. Manusia selalu menghindari resiko.

Berdasarkan kemungkinan tersebut maka manajer akan bersifat


(29)

dan Meckling dalam Ramadhani 2012, adanya masalah keagenan

menyebabkan biaya agensi yang terdiri dari :

1. The Monitoring Expenditure by the principle yaitu biaya

pengawasan yang dikeluarkan oleh prinsipal (pemegang

saham) untuk mengawasi perilaku dari agen (manajer)

dalam mengelola perusahaan.

2. The bounding expenditure by the agent (bounding cost)

yaitu biaya yang dikeluarkan oleh agen (manajer) untuk

menjamin bahwa tidakan yang dilaukan oleh agen tidak

merugikan prinsipal (pemegang saham).

3. The residual cost yaitu penurunan tingkat utilitas prinsipal

maupun agen karenan adanya hubungan agensi (Siti

Muyassaroh 2008 dalam Ramadhani 2012).

Konflik yang terjadi antara pemegang saham dengan manajer yang

disebut agency problem atau masalah keagenan dapat diminimalisir

tetapi dengan meminimalisir masalah tersebut maka akan

memunculkan biaya keagenan. Ramadhani (2012) ada beberapa

alternatif untuk mengurangi biaya keagenan, salah satunya dengan

adanya kepemilikan saham oleh manajemen.

3. Corporate Social Responsibility

Pada mulanya konsep awal tanggungjawab sosial dari suatu


(30)

Solihin:2011 dengan rumusan tanggungjawab sosial, sebagai berikut :

it refers to the obligations of businessmen to pursue those policies, to make those decisions, or to follow those lines of action which are desireable in terms of the objectives and values of our society”.

Definisi tanggungjawab sosial ini lah yang telah memberikan

landasan awal bagi pengenalan kewajiban pelaku bisnis untuk

menetapkan tujuan bisnis yang selaras dengan tujuan dan nilai-nilai

masyarakat. Banyak ahli yang memberikan penjelas mengenai CSR.

Kotler dan Lee (2005) memberikan rumusan : “corporate social responsibility is a commitment to improve community well being through discretionary business practices and contribution of corporate resources”.

Untuk di Indonesia sendiri, tanggung jawab sosial sebuah

perusahaan telah diatur dalam perundang undangan yaitu sejak tanggal

23 September 2007 pengungkapan corporate social responsibility atau

tanggung jawab sosial perusahaan mulai diwajibkan melalui UU

perseroan Terbatas Nomor 40 tahun 2007, khususnya untuk

perusahaan-perusahaan yang hidup dari ekstrasi sumber daya alam.

Dalam Pasal 74 undang-undang tersebut diatur tentang kewajiban

pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan yaitu


(31)

1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya dibidang

dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib

melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

2) Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) merupakan kewajiban perseroan

yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya

perseroan yang pelaksanannya dilakukan dengan

memperhatikan kepatutan dan kewajaran.

3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggungjawab sosial dan

lingkungan diatur dengan peraturan Pemerintah.

Tidak ada lagi sebutan pengungkapan tanggungjawab sosial

perusahaan yang sukarela, namun wajib hukumnya. Walaupun pada

undang-undang ini masih terdapat kelemahannya, yaitu masih belum

dijabarkan lebih lanjut dalam suatu peraturan pemerintah yang dapat

lebih memperjelas UU Nomor 40 pasal 74.

Peran serta CSR dalam kegiatan perusahaan menimbulkan pro dan

kontra. Ada beberapa kelompok yang mendukung pelaksanaan CSR

tetapi ada pula yang kontra dengan pelaksanaan CSR. Menurut Robbins

dan Coultner (2003:114) dalam Solihin (2008), Argumen kelompok


(32)

a. Ekspektasi publik

Opini publik saat inii mendukung aktivitas bisnis yang

mengejar tujuan-tujuan ekonomi dan juga berbagai sosial.

b. Laba jangka panjang

Perusahaan yang memiliki tanggungjawab sosial cemderung

memiliki laba jangka panjang yang lebih aman.

c. Kewajiban etis

Pelaku bisnis harus memiliki tanggungjawab sosial karena

tindakan-tindakan yang bertanggungjawab merupakan suatu

hal yang benar untuk dilakukan.

d. Kesan publik

Pelaku bisnis dapat menciptakan kesan publik yang baik

bila mereka memiliki tujuan –tujuan sosial. e. Menciptakan lingkungan yang lebih baik

Keterlibatan perusahaan besar dapat membantu pemecahan

masalah-masalh sosial yang rumit.

f. Menyeimbangkan antara tanggungjawab dan kekuasaan

Perusahaan besar memiliki kekuasaan yang sangat besar

sehingga tanggungjawab yang besar dalam jumlah yang

sepadan perlu dimiliki oleh perusahaan sebagai


(33)

g. Kepentingan pemegang saham

Tanggungjawab sosial akan meningkatkan harga saham

perusahaan dalam jangka panjang.

h. Kepemilikan terhadap sumber daya

Perusahaan korporasi memiliki sumber daya untuk

mendukung proyek-proyek publik dan proyek amal yang

membutuhkan bantuan perusahaan.

i. Mencegah lebih baik daripada mengobati

Para pelaku bisnis harus mewaspadai masalah sosial yang

ditimbulkan dari operasi perusahaan sebelum praktik

operasi perusahan dikoreksi secara besar-besaran oleh

publik yang dapat menimbulkan kerugian sangat besar bagi

perusahaan.

j. Mencegah regulasi tambahan dari pemerintah

Dengan bertanggung jawab secara sosial, pelaku bisnis

dapat mengharapkan adanya regulasi dari pemerintah dalam

jumlah yang lebih sedikit.

Sedangkan argumen dari pihak-pihak yang tidak setuju dengan

CSR yaitu :

a. Ketidak jelasan tujuan

Mengejar tujuan sosial akan mengakibatkan ketidakjelasan

pencapaian tujuan utama perusahaan yakni produktivitas


(34)

b. Beban biaya

Berbagai pelaksanaan program CSR merupakan beban

biaya yang harus ditanggung perusahaan.

c. Perusahaan memiliki kekurangan keahlian dalam mengelola

corporate social responsibility

Pemimpin perusahaan pada umumnya memiliki keahlian

yang kurang untuk menangani berbagai permasalahan

sosial.

CSR tidak bisa lepas dari kepentingan shareholder dan stakeholder

perusahaan. Mereka adalah pemilik perusahaan, karyawan, masyarakat,

negara dan lingkungan. Konsep inilah yang diterjemahkan oleh John

Elkingkton sebagai triple bottom line, yaitu: Profit, People dan Planet.

Maksudnya tujuan CSR harus mampu meningkatkan laba perusahaan,

menyejahterakan karyawan dan masyarakat, sekaligus meningkatkan

kualitas lingkungan.

4. Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dalam Laporan Tahunan

Menurut Suwardjono dalam Wibawanti (2009) beragumen bahwa

pengungkapan (diclosure) berkaitan dengan cara penjelasan hal-hal

informatif yang dianggap penting dan bermanfaat bagi pemakai selain

apa yang dapat dinyatakan melalui statement laporan keuangan. Secara


(35)

dianggap guna mencapai tujuan pelaporan keuangan dan melayani

pihak-pihak yang mempunyai kepentingan berbeda.

Sedangkan corporate social responsiblity merupakan proses

pengkomunikasian dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan

ekonomi terhadap masyarakat keseluruhan (Ekadjaja dan Bunadi :

2012). Laporan tahunan adalah media utama untuk

mengkomunikasikan informasi keuangan dan informasi lainnya dari

pihak manajemen kepada pihak-pihak yang berada diluar perusahaan

(Wibawanti : 2009). Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa

pengungkapan corporate social responsiblity pada laporan tahunan

adalah cara menjelaskan informasi mengenai tanggung jawab sosial

perusahaan dengan menggunakan media informasi keuangan yang

berasal dari pihak manajemen sehingga pihak-pihak luar perusahaan

(stakeholder dan shareholder) dapat menerima informasi yang bisa

digunakan untuk pengambilan keputusan.

5. Nilai Perusahaan

Dalam suatu perusahaan tujuan utama perusahaan dalam jangka

panjang adalah memaksimalkan nilai perusahaannya. Menurut Rika

dan Ishlahuddin (2008) dalam Permanasari (2010) nilai perusahaan

didefinisikan sebagai nilai pasar dikarenakan nilai perusahaan akan

memberikan kemakmuran atau keuntungan kepada pemegang saham

jika harga saham meningkat, semakin tinggi harga saham maka


(36)

ini diminati oleh investor karena dengan permintaan saham yang

meningkat menyebabkan nilai perusahaan juga akan meningkat.

Banyak cara yang dapat digunakan untuk mengukur nilai

perusahaan, antara lain yaitu dengan menggunakan :

1. Price Book Value

Rasio ini mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan

kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah

perusahaan yang terus tumbuh (Brigham,1999:92 dalam

Irnash:2010).

2. Earning Per Share

Rasio yang menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh

pada setiap lembar saham biasa (Syamsudin:2008 dalam

Setiawan:2015).

3. Price Earning Ratio

Rasio yang mengukur seberapa besar perbandingan antara

harga saham perusahaan dengan keuntungan yang diperoleh

para pegang saham (Bahagia:2008 dalam Irnash:2010).

4. Tobin’s Q

Rasio dari nilai pasar asset perusahaan yang diukur oleh nilai

pasar dari jumlah saham yang beredar dan hutang (enterprise

value) terhadap replacement cost dari aktiva perusahaan


(37)

Pada penelitian ini niai perusahaan di proksikan dengan

menggunakan TOBIN’S Q. TOBIN’S Q adalah salah satu rasio keuangan yang di gunakan investor untuk mengetahui nilai pasar

perusahaan. Menurut Wannerfield dkk (1998) dalam Ramadhani

(2012) menyimpulkan bahwa TOBIN’S Q dapat digunakan sebagai

alat ukur dalam menentukan kinerja perusahaan. TOBIN’S Q dinilai

dapat memberikan informasi yang paling baik, hal itu dikarenakan

rasio TOBIN’S Q ini memasukkan semua unsur hutang dan modal saham perusahaan, tidak hanya saham biasa saja dan tidak hanya

ekuitas perusahaan yang dimasukkan namun seluruh aset perusahaan.

6. Struktur Kepemilikan

Beberapa peneliti percaya jika struktur kepemilikan mampu

mempengaruhi jalannya perusahaan yang pada akhirnya berpengaruh

dengan kinerja perusahaan yang mana kinerja perusahaan mempunyai

tujuan yaitu memakmurkan pemegang saham. Tentunya dengan

mempengaruhi kinerja perusahaan tentunya diharapkan akan

mempengaruhi nilai perusahaan. Naik turunnya nilai perusahaan

dipengaruhi oleh struktur kepemilikan. Dua aspek yang perlu

dipertimbangkan yaitu (1) konsentrasi kepemilikan perusahaan oleh

pihak luar dan (2) kepemilikan perusahaan oleh manajemen


(38)

Kepemilikan Asing

Kepemilikan asing adalah jumlah saham yang dimiliki oleh pihak

asing, baik itu dimiliki secara individual ataupun lembaga terhadap

saham perusahaan di Indonesia. Kepemilikan asing ini dapat terjadi

karena adanya penanaman modal asing, yaitu kegiatan menanam

modal yang dilakukan oleh pihak asing ke perusahaan Indonesia

dengan modal penuh atau berpatungan dengan pengusaha dalam negeri

(Maulida : 2013). Selama ini perusahaan – perusahaan dengan kepemilikan asing lebih peduli terhadap tanggungjawab sosial

perusahaan. Seperti diketahui negara-negara di Eropa dan Amerika

sangat memperhatikan mengenai isu sosial sebagai bukti Eropa peduli

dengan kegiatan sosial adalah dengan dibentuknya EEA atau Europan

Environmental Agency. B. Model Penelitian

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya dan

telaah pustaka, maka variabel yang terkait dalam penelitian ini dapat

dirumuskan melalui suatu kerangka pemikiran sebagai berikut :

Gambar 2.1 Model Penelitian

Kepemilikan Asing (X2)

Corporate Social Responsiblity (X1)

Nilai Perusahaan


(39)

C. Pengembangan Hipotesis

Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk menguji hubungan

antara Corporate Social Responsiblity terhadap nilai perusahaan. Pada

penelitian ini penulis menggunakan variabel moderasi struktur

kepemilikan. Hasil yang ditunjukkan dari penelitian terdahulu sangat

beranekaragam.

1. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahan

Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan.

Nilai perusahaan akan terjamin tumbuh secara berkelanjutan jika

perusahaan memperhatikan dimensi ekonomi, sosial dan lingkungan

hidup karena usaha yang berkelanjutan merupakan keseimbangan

antara kepentingan ekonomi, lingkungan dan masyarakat

(Ramadhani:2012). Tentunya dengan tujuan utama perusahaan, CSR

turut andil dalam tercapainya tujuan utama perusahaan karena CSR tak

bisa lepas dari kepentingan shareholder dan stakeholder perusahaan.

Dalam pertanggungjawaban sosial perusahaan diungkapkan dalam

laporan keberlanjutan sebuah perusahaan. Corporate social responsiblity merupakan proses pengkomunikasian dampak sosial dan

lingkungan dari kegiatan ekonomi terhadap masyarakat keseluruhan

(Ekadjaja dan Bunadi:2012). Masyarakat keseluruhan yang dimaksud


(40)

Hal ini sesuai dengan teori sinyal yang mana adamya asimetri

informasi antar manajemen dengan pemegang saham untuk

menurunkan asimetri informasi tersebut maka manajemen akan

berusaha untuk memberikan informasi yang sebanyak-banyaknya bagi

pemegang saham. Maka dengan berkurangnya atau menurunnya

asimetri informasi maka pemegang saham akan percaya terhadap

manajemen sehingga nilai perusahaan akan meningkat.

Informasi yang akan diberikan oleh manajemen yaitu semua

informasi perusahaan baik informasi keuangan maupun non keuangan

dan salah satu informasi perusahaan yang diungkapkan adalah tentang

aktivitas corporate social responsibility yang dilakukan perusahaan

(Rosiana:2013). Perusahaan mengungkapkan corporate social responsibility berharap dapat meningkatkan nilai perusahaan

(Rustiarini:2010 dalam Rosiana dkk:2013).

Menurut Rika dan Ishlahuddin:2008 dalam Permanasari:2010 nilai

perusahaan didefinisikan sebagai nilai pasar dikarenakan nilai

perusahaan akan memberikan kemakmuran atau keuntungan kepada

pemegang saham jika harga saham meningkat, semakin tinggi harga

saham maka semakin tinggi pula keuntungan pemegang saham

sehingga keadaan ini diminati oleh investor karena dengan permintaan

saham yang meningkat menyebabkan nilai perusahaan juga akan

meningkat.

H1 : Corporate Social Responsibility berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.


(41)

2. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Kepemilikan Asing Sebagai Variabel Pemoderasi

Kepemilikan asing adalah jumlah saham yang dimiliki oleh pihak

asing, baik itu dimiliki secara individual ataupun lembaga terhadap

saham perusahaan di Indonesia (Maulida : 2013). Perusahaan – perusahaan dengan kepemilikan asing lebih peduli terhadap

tanggungjawab sosial perusahaan. Seperti diketahui negara-negara di

Eropa dan Amerika sangat memperhatikan mengenai isu sosial sebagai

bukti Eropa peduli dengan kegiatan sosial adalah dengan dibentuknya

EEA atau Europan Environmental Agency.

Tanimoto dan Suzuki 2005 dalam Cahyono 2011 meneliti luasnya

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dalam laporan

keuangan pada perusahaan publik di Jepang, hasil yang diperoleh

adalah kepemilikan asing pada perusahaan di Jepang menjadi faktor

pendorong terhadapa pengungkapan Corporate Social responsibility

berdasarkan GRI.

Dengan demikian perusahaan yang memiliki kontrak foreign

stakeholder baik dalam ownership dan trade, maka perusahaan akan

mendukung pelaksanaan dan pengungkapan Corporate Social

Responsibility (Cahyono : 2013). Sehingga pelaksanaan dan

pengungkapan Corporate Social Responsibility perusahaan mulinasional diyakinini lebih tinggi daripada perusahaan nasional.


(42)

Menurut Tamba (2011), perusahaan yang sebagian besar sahamnya

dimiliki oleh asing biasanya lebih sering menghadapi masalah asimetri

informasi dikarenakan hambatan geografis dan bahasa. Oleh karena itu

perusahaan dengan kepemilikan asing yang besar akan terdorong untuk

melaporkan atau mengungkapkan informasinya secara luas dan

sukarela Xiao et al (2004) dalam Tamba (2011). Dengan perusahaan

memberikan informasi secara luas maka konflik antara manajemen

dengan pemegang saham dapat berkurang atau diminimalisir maka

pemegang saham akan percaya bahwa manajer tidak berperilaku

mementingkan dirinya sendiri (oportunis) sehingga nilai perusahaan

akan meningkat.

Pada teori sinyal yang mana adanya asimetri informasi antara

manajemen dengan pemegang saham untuk menurunkan asimetri

informasi tersebut maka manajemen akan berusaha untuk memberikan

informasi yang sebanyak-banyaknya bagi pemegang saham. Walaupun

manajer sudah memberikan keseluruhan informasi tetapi masih ada

konflik kepentingan didalamnya karena tentunya akan ada perbedaan

kepentingan dan untuk mengurangi atau menurunkan konflik

kepentingan tersebut maka harus ada penyelarasan kepentingan yang

mana pertama meningkatkan kepemilikan manajemen dan yang kedua

adalah dengan meningkatkan kontrol terhadap perilaku manajemen

yaitu dengan kepemilikan asing. Tentunya jika berkurangnya asimetri


(43)

opotunis) antara manajemen dengan pemegang saham maka nilai

perusahaan akan meningkat. Maka dengan berkurangnya atau

menurunnya asimetri informasi maka pemegang saham akan percaya

terhadap manajemen sehingga nilai perusahaan akan meningkat. Oleh

karena itu teori sinyal didukung oleh teori agensi.

H3 : Kepemilikan asing memoderasi pengaruh corporate social


(44)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitan empiris yaitu dengan

melakukan pengujian hipotesis untuk menjelaskan macam hubungan

tertentu, pengaruh pengungkapan CSR terhadap nilai perusahaan dan

pengaruh kepemilikan asing sebagai pemoderasi antara CSR dengan nilai

perusahaan yang telah mengikuti Indonesia Substainbility Report Award

tahun 2011 sampai 2013.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dapat dijelaskan sebagai kumpulan atau kelompok orang,

peristiwa atau sesuatu yang menarik minat peneliti untuk melakukan

penelitian (Sekaran,2000). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

perusahaan yang mengikuti ISRA tahun 2011 sampai 2013 yaitu 55

perusahaan. Penggunaan perusahaan yang mengikuti ISRA sebagai

populasi, karena ISRA merupakan penghargaan yang diberikan kepada

perusahaan go public yang membuat substainbility reports yang berisikan

laporan CSR

Metode penelitian yang digunakan pada peenlitian ini yaitu

purposive sampling. Sampel merupakan bagian dari populasi yang terdiri

dari elemen-elemen yang diharapkan memiliki karakteristik yang sama


(45)

penelitian ini yaitu 45 sampel. Dengan memtimbangkan arah dan tujuan,

kriteria yang ditetapkan adalah sebagai berikut :

1. Pusahaan partisipan ISRA pada periode 2011 sampai 2013.

2. Perusahaan go public (selain bank dan credit agencies other than

bank) yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia.

3. Perusahaan tersebut memiliki data lengkap yang dibutuhkan oleh

penulis, misalnya mempublikasikan laporan mengenai CSR dan

memiliki laporan tahunan selama periode 2010 – 2012 baik secara fisik ataupun melalui website.

C. Jenis dan Sumber Data

Berdasarkan jenisnya, data dalam penelitian ini adalah data

kuantitatif yaitu data dalam bentuk angka-angka atau data kualitatif yang

diangkakan (Sugiyono:2007). Data kuantitatif pada penelitian ini adalah

laporan keuangan yang terdapat dalam laporan tahunan dan laporan

corporate social responbility yang dimiliki setiap perusahaan.

Menurut sumber datanya, penelitian ini menggunakan data

sekunder eksternal. Data sekunder eksternal dalam penelitian ini adalah

laporan tahunan dan laporan corporate social responbility perusahaan

yang mengikuti ISRA pada tahun 2011 sampai 2013 yang diperoleh dari

www.ncsr-id.org, www.idx.co.id dan website masing-masing perusahaan.

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasionalnya

Pada penelitian ini variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara


(46)

1. Variabel Dependen

Menurut Umar (2007) variabel dependen adalah variabel yang

nilainya dipengaruhi oleh variabel indepeden. Pada penelitian ini

penulis menggunakan nilai perusahaan sebagai variabel dependen.

Nilai perusahaan didefinisikan sebagai nilai pasar dikarenakan nilai

perusahaan akan memberikan kemakmuran atau keuntungan kepada

pemegang saham jika harga saham meningkat, semakin tinggi harga

saham maka semakin tinggi pula keuntungan pemegang saham

sehingga keadaan ini diminati oleh investor karena dengan permintaan

saham yang meningkat menyebabkan nilai perusahaan juga akan

meningkat (Rika dan Ishlahuddin:2008 dalam Permanasari:2010).

Pada umumnya nilai perusahaan dapat diukur dengan menggunakan

beberapa rasio tetapi pada penelitian kali ini penulis menggunakan

rasio TOBIN’S Q. Rasio TOBIN’S Q dihitung dengan menggunakan

rumus :

Q =

Q = Nilai perusahaan

EMV = Nilai pasar ekuitas (closing price x jumlah saham yang

beredar

D = Nilai buku dari total hutang


(47)

2. Variabel Independen

Menurut Umar (2007) variabel independen adalah variabel yang

menjadi sebab terjadinya atau terpengaruhnya variabel dependen. Pada

penelitian ini variabel independen yang digunakan adalah Corporate

Social Responsibility. Corporate Social Responsibility adalah

tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat dan lingkungan

secara etis, transparan dan berkelanjutan misalnya dengan memberikan

jaminan kesehatan, beasiswa atau memberikan perbaikan infrastruktur

di sekitar lingkungan perusahaan. Cara menentukan Corporate social

Responsibility yaitu dengan memberikan skor untuk setiap item Global Reporting Initiative (GRI), yaitu :

Skor 0 = Jika perusahaan tidak mengungkapkan item GRI.

Skor 1 = Jika perusahaan mengungkapkan item GRI.

ICSR = Jumlah skor pengungkapan item GRI

Total pengungkapan item GRI

3. Variabel pemoderasi

Menurut Umar (2007) variabel moderasi adalah variabel yang

memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel dependen

dan variabel independen. Penulis menggunakan struktur kepemilikan

sebagai varaiabel pemoderasi dalam penulisan ini. Struktur

kepemilikanya pada penelitian kali ini yaitu kepemilikan asing.


(48)

asing, baik itu dimiliki secara individual ataupun lembaga terhadap

saham perusahaan di Indonesia (Maulida : 2013).

Kepemilikan asing dalam penelitian ini menggunakan indikator

jumlah saham yang dimiliki oleh asing dari seluruh modal saham yang

beredar.

KA =

E. Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini analisis data dilakukan dengan menggunakan

Moderat Regression Analysis. Hal ini disebabkan karena penelitian ini

akan menguji pengaruh CSR terhadap nilai perusahaan serta akan menguji

tentang pengaruh kepemilikan asing apakah akan mempengaruhi

hubungan variabel CSR dengan nilai perusahaan.

1. Analisis Statistik Deskriptif

Memberikan gambaran mengenai satu variabel yang dilihat dari

perhitungan mean, median, standar deviasi, maksimum dan minimum

dari masing-masing data sampel.

2. Pengujian Hipotesis

Pada pengujian hipotesis ini menggunakan analisis Moderat

Regression Analysis.

a. Analisis Moderat Regression Analysis

Menurut Jogiyanto (2010), pada metode ini membutuhkan

dua buah persamaan regresi, yaitu regresi yang berisi efek utama


(49)

Q = α + β1CSR + β2KAsing + e (persamaan 3.3)

Q = α + β1CSR + β2KAsing + β3CSR*KAsing + e (persamaan 3.4)

Pengujian dalam efek moderasi ini dapat dilakukan dengan dua

cara, yaitu :

1. Efek moderasi dapat dilihat dari kenaikan persamaan

regresi yang berisi efek utama dan efek moderasi

(persamaan 3.4) dari persamaan regresi yang hanya berisi

dengan efek utama saja (persamaan 3.3).

2. Efek moderasi juga dapat dilihat dari signifikansi koefisien

β3 dari interaksi (CSR*KAsing) di persamaan 3.4.

Intepretasi dari hasil interaksi dapat dijelaskan dengan :

1. Interaksi positif, jika hubungan antara CSR dan nilai

perusahaan (TOBIN’S Q) lebih positif untuk nilai KAsing

lebih tinggi.

2. Interaksi negatif, jika hubungan CSR dan nilai perusahaan

(TOBIN’S Q) lebih negatif untuk nilai KAsing lebih tinggi. b. Uji Asumsi Klasik

Menurut Barbara dan Suharti:2008, uji asumsi klasik

merupakan pengujian yang harus dilakukan sebelum melakukan

pengujian hipotesis dan analisis data. Hal itu dikarenakan uji

asumsi klasik ini dilakukam untuk mengetahui kualitas data yang


(50)

1) Uji Normalitas

Menguji apakah dalam model regresi yang dibentuk

dari varibel dependen dan independen mempunyai

distribusi normal (Gujarati,2003). Untuk menguji apakah

distribusi data normal atau tidak normal dapat dilakukan

dengan melihat nilai signifikan uji Kolmogorov-Smirnov

(K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis :

Ho : Data residual terdistribusi normal

Ha : Data residual tidak terdistribusi normal

Jika nilai signifikan di uji K-S bernilai signifikan maka

Ho ditolak itu berrti data residual tidak terdistribusi secara

normal,tetapi jika nilai signifikan uji K-S bernilai tidak

signifikan maka Ha diterima itu berarti data residual

terdistribusi secara normal.

2) Uji Autokorelasi

Menguji apakah dalam suatu model regresi linier

ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pada periode (t-1). Autokorelasi muncul

karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan

satu sama lain. Masalah yang timbul karena residual

(kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke

observasi yang lain. Salah satu car menguji autokorelasi


(51)

Test banyak digunakan untuk autokorelasi tingkat satu dan

mensyaratkan adanya intersep dalam model regresi dan tiak

ada autokorelasi lagi diantara variabel bebas yang ditujukan

dengan nilai D-W ada diantara nilai du dan 4-du.

3) Uji Heteroskedastisitas

Menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut

dengan homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homoskedastisitas. Ada beberapa cara yang mendeteksi ada

tidaknya heteroskedastisitas, yaitu dengan melihat grafik

plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan

residualnya. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat

dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada

grafik scatterplot.

4) Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

independen, maka uji jenis ini hanya diperuntukan untuk

penelitian yang memiliki variabel independen lebih dari satu


(52)

melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor). Suatu moedel

regresi menunjukkan adanya multikolinearitas jika Nilai

Tolerence < 0.10 dan Nilai VIF > 10. c. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Menguji apakah model regresi yang digunakan fit. Dasar

pengambilan keputusannya adalah :

1. Jika F-hitung < F-tabel, maka model regresi tidak fit

(hipotesis ditolak).

2. Jika F-hitung > F-tabel, maka model regresi fit (hipotesis

diterima).

Uji F dapat juga dilakukan dengan melihat nilai signifikansi F

pada output hasil regresi menggunakan SPSS dengan significance

level 0,05 (α=5%). Jika nilai signifikansi lebih besar dari α maka

hipotesis ditolak, yang berarti model regresi tidak fit. Jika nilai

signifikansi lebih kecil dari α maka hipotesis diterima, yang berarti model regresi fit.

d. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen

(CSR, KAsing dan Moderasi) secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen (TOBIN’S Q). Dasar pengambilan keputusannya adalah :

1. Variabel corporate social responsibility berpengaruh


(53)

2. Variabel moderasi (corporate social responsibility*kepemilikan asing) berpengaruh terhadap

nilai perusahaan, jika t-hitung > t-tabel.

Uji t dapat dilakukan dengan melihat nilai signifikansi t masing

masing variabel pada output hasil regresi menggunakan SPSS

dengan significance level 0,05 (α=5%). Jika nilai signifikansi lebih

kecil dari α maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan)

yang berarti secara individual CSR, KAsing dan Moderasi

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan.

Jika nilai signifikansi lebih besar dari α maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan) yang berarti secara individual

CSR, KAsing dan Moderasi tidak mempunyai pengaruh yang


(54)

BAB IV

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah dan Pengertian Bursa Efek

Pasar modal telah hadir jauh sebelum indonesia merdeka, tepatnya

pada tahun 1912 di Batavia. Pada tahun 1912 pasar modal didirikan oleh

pemerintah Hindia-Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau

VOC. Pada saat masa-masa itu pertumbuhan pasar modal tidak berjalan

seperti yang diharapkan, hal ini dikarenakan perang Dunia I dan perang

Dunia II, perpindahan kekuasaan dari Kolonial Hindia-Belanda ke

Pemerintahan Republik Indonesia serta kondisi lainnya.

Pada tahun 1977 pasar modal dihidupkan kembali oleh Presiden

Soeharto dan dijalankan dibawah BAPEPAM tetapi selama kurang lebih

10 tahun (1977 – 1987) perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Pada tahun 1987 hadir Paket Desember 1987 yang akan memberikan

kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan penawaran umum dan

investor asing menanamkan modal di Indonesia. Tahun 1988 – 1990 pintu BEJ terbuka untuk asing, aktivitas bursa terlihat meningkat. Pada tahun

1989 Bursa Efek Surabaya mulai beroperasi lalu penggabungan antara

BEJ dengan BES menjadi BEI pada tahun 2007.

Bursa efek adalah suatu sistem yang terorganisir dengan mekanisme

resmi untuk mempertemukan penjual efek dan pembeli efek secara langsung


(55)

 Menciptakan pasar secara terus menerus bagi efek yang telah ditawarkan kepada masyarakat.

 Menciptakan harga yang wajar bagi efek yang bersangkutan melalui mekanisme pasar.

 Membantu pemenuhan dana usaha, melalui penghimpunan dana masyarakat.

 Memperluas proses partisipasi masyarakat dalam pemilikan saham perusahaan.

B. Data Perusahaan

PT UNILEVER INDONESIA

Kode ANTM

Jenis Bisnis Mineral maining

Tahun Berdiri 1968

Alamat Gedung Aneka TambangJl. Letjen T.B. Simatupang No. 1Lingkar Selatan-Tanjung Barat

No. telp 021 789-1234

PT ASTRA INTERNATIONAL TBK

Kode ASII

Jenis Bisnis Automotive and allied product

Tahun Berdiri 1957

Alamat Jl. Jendral Sudirman 295, Magelang 56124 No. telp (0293)313755

PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS

Kode UNSP

Jenis Bisnis Agriculture, forestry and finishing

Tahun Berdiri 1986

Alamat Kompleks Rasuna Epicentrum, Bakrie Tower Lantai 18-19

Jl HR Rasuna Said Jakarta No. telp +62 21 2994 1752


(56)

PT BAKRIELAND DEVELOPMENT TBK

Kode ELTY

Jenis Bisnis Real estate and property

Tahun Berdiri 1990

Alamat Wisma Bakrie I, lantai 6-7

Jl. HR Rasuna Said Kav B-1 Jakarta No. telp +62 21 622 5063

PT HOLCIM INDONESIA TBK

Kode SMCB

Jenis Bisnis Cement

Tahun Berdiri 1971

Alamat Tower Jamsostek Utara Lantai 15

Jl. Jendral Gatot Subroto Kav. 38 Jakarta No. telp (021) 5296-2011

PT INDIKA ENERGY TBK

Kode INDY

Jenis Bisnis Mining and mining service

Tahun Berdiri 2000

Alamat Jl. Jendral Gatot Subroto Kav. 21 Jakarta No. telp (021) 2557-9800

PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA

Kode INTP

Jenis Bisnis Cement

Tahun Berdiri 1985

Alamat Wisma Indocement Lantai 13, Jln Jendral Sudirman, Kav 70-71, Jakarta

No. telp 021 2512121

PT INDOSAT TBK

Kode ISAT

Jenis Bisnis Telecomunication

Tahun Berdiri 1967

Alamat Jl. Medan Merdeka Barat No.21 Jakarta No. telp (021) 3000-3001


(57)

PT GAS NEGARA PERSERO

Kode PGAS

Jenis Bisnis Oil dan Gas

Tahun Berdiri 1859

Alamat Jl. K.H. Zainul Arifin No. 20, Jakarta, Indonesia

No. telp 021 6334838

PT TAMBANG BATUBARA BUKIT ASAM

Kode PTBA

Jenis Bisnis Coal Mining

Tahun Berdiri 1988

Alamat Jl. Parigi No. 1 Tanjung Enim 31716 Sumatera Selatan, Indonesia

No. telp + 62-734-451 096, 452 352

PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA

Kode TLKM

Jenis Bisnis Telecommunication

Tahun Berdiri 1995

Alamat Jl. Japati No.1, Bandung 40133 No. telp 021 452 7101

PT TIMAH TBK

Kode TINS

Jenis Bisnis Coal Mining

Tahun Berdiri 1976

Alamat Jl. Jendral Sudirman No.51 Pangkal Pinang 33121 Bangka Belitung

No. telp (0717) 431335

PT UNILEVER INDONESIA

Kode UNVR

Jenis Bisnis Toiletries Tahun Berdiri 1933

Alamat Graha UnileverJl. Jend. Gatot Subroto Kav. 15Jakarta 12930


(58)

PT UNITED TRACTORS

Kode UNTR

Jenis Bisnis Heavy Equipment

Tahun Berdiri 1972

Alamat Jl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung Jakarta - 13910 Indonesia

No. telp 021 2457-9999

PT WIJAYA KARYA

Kode WIKA

Jenis Bisnis Contractor

Tahun Berdiri 2008

Alamat Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9Jakarta 13340 Indonesia No. telp 021 819 2808


(59)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

Dalam penelitian ini objek penelitian dipilih dengan metode

purposive sampling dengan menggunakan kriteria-kriteria yang telah

ditentukan. Perusahaan yang menjadi objek penelitian ini adalah

perusahaan partisipan ISRA pada periode 2011 sampai 2013, perusahaan

go public yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia, perusahaan tersebut

memiliki data lengkap yang dibutuhkan oleh penulis, misalnya

mempublikasikan laporan mengenai CSR dan memiliki laporan tahunan

selama periode 2010 – 2012 baik secara fisik ataupun melalui website. Dan perusahaan yang bukan banking ataupun credit agencies other than

bank. Berdasarkan hal tersebut diperoleh sampel ssebanyak 45 perusahaan

sebagai berikut :

Tabel 5.1

Proses seleksi Objek Penelitian

Tahun data 2010 – 2012 Jumlah Partisipan ISRA 55

Tidak memiliki laporan tahunan atau laporan keberlanjutan secara

continue

7

Perusahaan banking ataupun

credit agencies other than bank

3


(60)

B. Teknik Analisis Data

1. Analisis Statistik Deskriptif

Pada penelitian ini statistik deskriptif digunakan untuk

memberikan gambaran data dari variabel-variabel penelitian seperti

nilai perusahaan sebagai variabel Y, corporate Social responsibility sebagai X1 dan kepemilikan asing sebagai X2.

Penelitian ini menggunakan sebanyak 3 variabel digunakan

sebagai variabel predictor dalam penelitian ini. Hasil dari statistik

deskriptif untuk variabel-variabel penelitian tersebut dari tahun

2010-2012 disajikan dalam tabel dibawah ini :

Tabel 5.2

Deskripsi Variabel Penelitian

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Tobins_Q 45 ,25 15,00 2,5122 2,92394 CSR 45 ,14 1,00 ,6887 ,25950

KAsing 45 ,05 ,95 ,3626 ,28607

MODERASI 45 .04 .66 .2107 .15845 Valid N

(listwise) 45

Berdasarkan tabel 5.2 rata-rata nilai perusahaan diperoleh

dengan memproksikan TOBIN’S Q dengan hasil 2.5122 dengan

standar deviasi 2,92394. Nilai tertinggi dari TOBIN’S Q yaitu 15.00 dan nilai terendahnya yaitu 0.25. Semakin tinggi TOBIN’S


(61)

Q menunjukkan perusahaan memiliki prospek pertumbuhan yang

baik.

Pada variabel corporate social responbility memiiliki

rata-rata 0.6887 dengan standar deviasi 0.25950. Nilai terendahnya

yaitu 0.14 dan nilai tertinggi adalah 1.00. CSR yang bernilai 1.00

mempunyai arti bahwa telah melaporkan semua aspek GRI secara

lengkap. Kepemilikan asing memiliki nilai rata-rata 0.3626 dan

nilai standar deviasinya yaitu 0.28067 tentunya dengan nilai

terendahnya 0.05 dan nilai tertinggi 0.95. Serta variabel

pemoderasinya menunjukkan nilai rata-rata 0.2107 dengan standar

deviasi sebesar 0.15845 dan nilai terendahnya 0.04 dan nilai

teringginya adalah 0.66.

2. Pengujian Hipotesis

a. Analisis Moderated Regression Analysis

Pada penelitian ini menggunakan Moderated Regression

Analysis.

b. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas

Pada pengujian normalitas ini menguji apakah

dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual

memiliki distribusi normal. Pada penelitian ini penulis

menguji normalitas data dengan menggunakan analisis


(62)

Tabel 5.3

Hasil Uji One-Sampel Kolmogorov Smirnonov

Tabel 5.3 diatas menunjukkan Asymp.Sig untuk

variabel CSR sebesar 0.485, TOBIN’S Q sebesar 0.340, kepemilikan Asing 0.200 dan moderasi (CSR*Kasing)

sebesar 0.975. Pada uji normalitas ini nilai signifikansi

harus melebihi 0.05 dan semua variabel tersebut

mempunyai nilai lebih besar dari 0.05 ( 0.485 > 0.050;

0.340 > 0.050; 0.200 > 0.050; 0.975 > 0.050) maka nilai

residual tersebut telah normal. Dengan asumsi bahwa data

telah terdistribusi normal.

2) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah

dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

CSR Tobins_Q KAsing MODERASI

N 45 45 45 45

Nor mal Par ame ters a

Mean ,6887 1.4336 -.5776 -.7367 Std. Deviation

,25950 .68371 .35484 .45501

Mos t Extr eme Diff eren ces

Absolute .125 .140 .160 .072 Positive .115 .140 .160 .057 Negative

-.125 -.086 -.106 -.072

Kolmogorov-Smirnov Z .837 .940 1.072 .481 Asymp. Sig. (2-tailed) .485 .340 .200 .975 a. Test distribution is


(63)

kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan pada

periode (t-1). Salah satu cara menguji autokorelasi yaitu

dengan uji Durbin-Watson (D-W Test).

Tabel 5.4

Hasil Uji Durbin-Watson

Berdasarkan SPSS di atas D-W Test menunjukkan

nilai 1.738, nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel

dengan menggunakan signifikansi 5%. Untuk sampel n – 45, dl = 1.49031 dan du = 1.64062. Oleh karena nilai

Durbin Watson 1.738 lebih besar dari batas atas (du)

1.64062 dan kurang dari 4 – 1.64062, maka tidak ada autokorelasi,positif atau negatif.

3) Uji Heteroskedatisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance

dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Ada banyak cara untuk melakukan pengujian

heteroskedastisitas salah satunya yaitu dengan melihat

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson 1 .683a

.467 .428 .51719 1.738 a. Predictors: (Constant), MODERASI, CSR, Kasing


(64)

grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan

residualnya.

Gambar 5.1

Scatterplot

Dari grafik di atas terlihat bahwa titik-titik

menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun

dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi,

sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi

nilai perusahaan (TOBIN’S Q). 4) Uji Multikolinearitas

Pada uji multikolinearitas ini bertujuan untuk

menguji apakah regresi ditemukan adanya korelasi antara

variabel independen. Multikolinearitas terjadi jika nilai

tolerance ≤ 0.10 atau nilai VIF ≥10 dan jika tolerance ≥ 0.10 atau nilai VIF ≤ 10 maka multikolinearitas tidak


(65)

Tabel 5.5

Tabel Uji Variance Inflation Factor Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standar dized Coeffici ents

T Sig.

Collinearity Statistics

B

Std.

Error Beta

Toler ance VIF 1 (Consta

nt) 1.563 .227 6.886 .000

CSR .143 .360 .054 .397 .694 .698 1.433

KAsing 2.017 .362 1.047 5.571 .000 .368 2.716 MODE

RASI -1.273 .258 -.847 -4.940 .000 .442 2.260 a. Dependent Variable:

Tobins_Q

Pada output SPSS yang ada di atas menunjukkan

variabel independen corporate social responsibility,

kepemilikan asing dan moderasi sebesar masing-masing

1.433, 2.716 dan 2.260 , hal itu menunjukkan bahwa VIF ≤

10. Sedangkan untuk nilai tolerence variabel independen

corporate social responsibility, kepemilikan asing dan

moderasi masing-masing bernilai 0.698, 0.368 dan 0.442,

maka nilai tolerence ≥ 0.10. Hal ini berarti di dalam

TOBIN’S Qsamaan regresi tidak terjadi korelasi antara


(66)

c. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji F digunakan untuk menguji apakah model regresi yang

digunakan fit. Jika nilai signifikansi lebih besar dari significance

level 0,05 (α=5%) maka hipotesis ditolak, yang berarti model

regresi tidak fit. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari significance

level 0,05 (α=5%) maka hipotesis diterima, yang berarti model

regresi fit. Pada tabel 5.14 dapat dilihat hasil uji F yang dilakukan.

Tabel 5.6 Hasil Uji Anova

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 9.601 3 3.200 11.965 .000a

Residual 10.967 41 .267

Total 20.568 44 a. Predictors: (Constant), MODERASI, CSR, KAsing

b. Dependent Variable: Tobins_Q

Pada tabel 5.6 diatas terlihat bahwa nilai F = 11.965 dengan

probabilitas signifikansi 0.000. Nilai F-Hitung > F-Tabel (11.965

> 4.07) dan signifikansi 0.000 < 0.05, maka dapat disimpulkan

bahwa hipotestis diterima, yang berarti model regresi fit atau dapat

digunakan.

d. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji t dapat dilakukan dengan melihat nilai signifikansi t

masing masing variabel pada output hasil regresi menggunakan

SPSS dengan significance level 0,05 (α=5%). Jika nilai signifikansi lebih kecil dari α maka hipotesis diterima (koefisien regresi


(67)

signifikan) yang berarti secara individual, moderasi (KAsing*CSR)

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap TOBIN’S Q. Jika nilai signifikansi lebih besar dari α maka hipotesis ditolak

(koefisien regresi tidak signifikan) yang berarti secara individual,

moderasi (KAsing*CSR) tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap nilai perusahaan (TOBIN’S Q). Pada tabel 5.7 dapat dilihat hasil uji T yang dilakukan.

Tabel 5.7 Hasil Uji T Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standar dized Coefficie

nts

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.563 .227 6.886 .000

CSR .143 .360 .054 .397 .694

KAsing 2.017 .362 1.047 5.571 .000

MODERASI -1.273 .258 -.847 -4.940 .000

a. Dependent Variable: Tobins_Q

Pada tabel 5.7 diatas terlihat bahwa signifikansi

CSR sebesar 0.694 > 0.05, maka dapat di simpullkan bahwa

hipotesis ditolak (koefisisien regresi tidak signifikan) yang

berarti secara individual CSR tidak mempunyai pengaruh


(68)

Sedangkan pada tabel 5.7 diatas terlihat bahwa

signifikansi moderasi (KAsing*CSR) sebesar 0.000 < 0.05

dan memiliki nilai t sebesar -4.940 maka dapat disimpulkan

bahwa hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan) yang

berarti secara individual moderasi (KAsing*CSR)

mempunyai pengaruh signifikan negatif terhadap nilai

perusahaan (TOBIN’S Q). C. Pembahasan

Setelah dilakukan pengujian asumsi klasik dan analisis data secara

statistik yaitu hasil uji secara simultan (uji F) dan uji statistik secara parsial

(uji T) maka diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Pengaruh Corporate Socsial Responsibility terhadap nilai perusahaan

Berdasarkan output SPSS, hasil penelitian pada tabel 5.7

menunjukkan bahwa corporate social responsibility tidak berpengaruh

terhadap nilai perusahaan. Hasil ini sejalan dengan penelitian Dahlia

dan Siregar (2008) dalam Cahyono (2011) yang mana CSR tidak

berpengaruh positif terhadap kinerja pasar perusahaan. Masih dalam

penelitian Dahlia dan Siregar (2008) dalam Cahyono (2011) kinerja

pasar tidak berpengaruh positif dikarenakan (1) isu mengenai CSR

merupakan hal yang relatif baru, (2) kualitas pengungkapan CSR tidak

mudah diukur dan (3) kebanyakan investor berorientasi pada kinerja


(1)

dengan prosedur kerja, termasuk presentase pegawai yang dilatih

Non-Diskriminasi

HR 4 Total jumlah kasus diskriminasi dan langkah penyelesaian masalah yang diambil

Kebebasan Berserikat dan Daya Tawar Kelompok

HR 5 Prosedur kerja yang teridentifikasi dimana hak untuk melatih kebebasan berserikat dan perundingan bersama menjadi berisiko dan langkah yang diambil untuk mendukung hak kebebasan berserikat tersebut

Tenaga Kerja Anak

HR 6 Prosedur kerja yang teridentifikasi memiliki resiko akan adanya pekerja anak dan langkah yang diambil untuk menghapuskan pekerja anak

Pegawai Tetap dan Kontrak

HR 7 Prosedur kerja yang teridentifikasi memiliki resiko akan adanya pegawai tetap dan kontrak dan langkah yang diambil untuk menghapuskan pegawai tetap

Praktik Keselamatan

HR 8 Presentase petugas keamanan yang dilatih sesuai dengan kebijakan atau prosedur perusahaan yang terkait dengan aspek HAM dan prosedur kerja

Hak Masyarakat (Adat)

HR 9 Total jumlah kasus pelanggaran yang berkaitan dengan hak masyarakat adat dan langkah yang diambil

Indikator Kinerja Kemasyarakatan Kemasyarakatan

SO 1 Sifat, cakupan, dan keefektifan atas program dan kegiatan apapun yang menilai dan mengelola dampak operasi terhadap masyarakat termasuk saat memasuki wilayah operasi selama beroperasi dan pasca operasi

Korupsi

SO 2 Presentase dan total jumlah unit usaha yang dianalisa memiliki risiko terkait tindakan penyuapan dan korupsi SO 3 Presentase jumlah pegawai yang dilatih dalam prosedur dan


(2)

SO 4 Langkah yang diambil dalam mengatasi kasus tindakan penyuapan dan korupsi

Kebijakan Publik

SO 5 Deskripsi kebijakan umum dan kontribusi dalam pengembangan kebijakan umum dan prosedur lobi

SO 6 Perolehan keuntungan secara finansial dan bentuk keuntungan lainnya yang diperoleh dari hasil kontribusi kepada partai politik, politisi dan instansi terkait oleh negara

Perilaku anti Persaingan

SO 8 Nilai monetor dari denda dan jumlah biaya sanksi-sanksi akibat pelanggaran hukum dan kebijakan

Indikator Kinerja Tanggung Jawab Dari Dampak Produk

Keselamatan dan Kesehatan Konsumen

PR 1 Proses dan tahapan kerja dalam mempertahankan kesehatan dan keselamatan konsumen dalam penggunaan produk atau jasa yang dievaluasi untuk perbaikan dan presentase dari kategori produk dan jasa yang terkait dalam prosedur tersebut PR 2 Jumlah total kasus pelanggaran kebijakan dan mekanisme

kepatuhan yang terkait dengan kesehatan dan keselamatan konsumen dalam kesekuruhan proses diukur berdasarkan hasil akhirnya

Labeling Produk dan Jasa

PR 3 Jenis informasi produk dan jasa yang dibutuhkan dalam prosedur kerja dan presentase produk dan jasa yang terkait dalam prosedur tersebut

PR 4 Jumlah total kasus pelanggaran kebijakan dan mekanisme kepatuhan yang terkait dengan informasi produk dan jasa dan pelabelan, diukur berdasarkan hasil akhirnya

PR 5 Praktek-praktek yang terkait dengan kepuasan konsumen, termasuk hasil survey evaluasi kepuasan konsumen Komunikasi

Pemasaran

PR 6 Program-program yang mendukung adanya standar hukum

dan mekanisme kepatuhan yang terkait dengan komunikasi penjualan termasuk iklan, promosi, dan bentuk kerjasama diukur berdasarkan hasil akhirnya

PR 7 Jumlah total kasus pelanggaran kebijakan dan mekanisme kepatuhan yang terkait dengan komunikasi penjualan


(3)

termasuk iklan, promosi, dan bentuk kerjasama, diukur berdasarkan hasil akhirnya

Privasi Konsumen

PR 8 Jumlah total pengaduan yang tervalidasi yang berkaitan dengan pelanggaran privasi konsumen dan data konsumen yang hilang

Kesesuaian

PR 9 Nilai moneter dari denda dan jumlah biaya sanksi-sanksi akibat pelanggaran hukum dan kebijakan yang terkait dengan pengadaan dan penggunaan produk dan jasa


(4)

Lampiran 15

Hasil Olahan Data Statistik

1. Statistik Data Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Tobins_Q 45 ,25 15,00 2,5122 2,92394

CSR 45 ,14 1,00 ,6887 ,25950

KAsing 45 ,05 ,95 ,3626 ,28607

MODERASI 45 .04 .66 .2107 .15845

Valid N

(listwise) 45

2. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

CSR Tobins_Q KAsing

MODERAS I

N 45 45 45 45

Normal Parametersa

Mean ,6887 1.4336 -.5776 -.7367

Std.

Deviation ,25950 .68371 .35484 .45501 Most Extreme

Differences

Absolute .125 .140 .160 .072

Positive .115 .140 .160 .057

Negative -.125 -.086 -.106 -.072

Kolmogorov-Smirnov Z .837 .940 1.072 .481

Asymp. Sig. (2-tailed) .485 .340 .200 .975

a. Test distribution is Normal.


(5)

3. Uji Autokorelasi

4. Uji Heteroskedastisitas

5. Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standar dized Coeffici

ents

T Sig.

Collinearity Statistics B

Std.

Error Beta

Toler ance VIF 1 (Consta

nt) 1.563 .227 6.886 .000

CSR .143 .360 .054 .397 .694 .698 1.433 KAsing 2.017 .362 1.047 5.571 .000 .368 2.716 MODE

RASI -1.273 .258 -.847 -4.940 .000 .442 2.260 a. Dependent Variable:

Tobins_Q

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

1 .683a

.467 .428 .51719 1.738

a. Predictors: (Constant), MODERASI, CSR, Kasing b. Dependent Variable: Tobins_Q


(6)

6. Uji Signifikansi Simultan

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 9.601 3 3.200 11.965 .000a

Residual 10.967 41 .267

Total 20.568 44

a. Predictors: (Constant), MODERASI, CSR, KAsing

b. Dependent Variable: Tobins_Q

7. Uji Signifikansi Parameter Individual

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standar dized Coefficie

nts

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.563 .227 6.886 .000

CSR .143 .360 .054 .397 .694

KAsing 2.017 .362 1.047 5.571 .000

MODERASI -1.273 .258 -.847 -4.940 .000


Dokumen yang terkait

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEPEMILIKAN MANAJEMEN SEBAGAI VARIABEL MODERATING

0 3 67

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kepemilikan Manajerial sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bu

0 2 11

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEPEMILIKAN MANAJEMEN Pengeruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kepemilikan Manajemen Sebagai Variabel Moderating.

0 0 14

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEPEMILIKAN MANAJEMEN Pengeruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kepemilikan Manajemen Sebagai Variabel Moderating.

0 0 16

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kepemilikan Asing Sebagai Variabel Pemoderasi.

0 4 30

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROSENTASE KEPEMILIKAN MANAJEMEN SEBAGAI VARIABEL MODERATING.

0 0 14

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROSENTASE KEPEMILIKAN MANAJEMEN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

0 0 12

PENGARUH KEPEMILIKAN SAHAM INSTITUTIONAL DAN ASING TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI - Perbanas Institutional Repository

0 0 22

PENGARUH KEPEMILIKAN SAHAM INSTITUTIONAL DAN ASING TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

PENGARUH KEPEMILIKAN SAHAM INSTITUTIONAL DAN ASING TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI - Perbanas Institutional Repository

0 0 11