Teknik Cell Shading Toon Shading Rendering Teknik Dalam Membidik KameraPengambilan Objek

18 • Compositing and Visual Effect Proses compositing pada elemen-elemen animasi serta pembuatan visual effect yang dibutuhkan, misalnya pembuatan judul atau bumperflying logo, atau penambahan efek-efek visual yang memperindah tampilan animasi, seperti pemberian efek cahaya, sinar, ledakan, dan lain-lain. • Adding Sound and AudioFolley Proses pemberian audio sebagai pendukung visual animasi. Proses ini biasanya dilakukan di dalam sebuah ruangan dengan berbagai peralatan yang menghasilkan bunyi-bunyian sesuai dengan adegan yang dibutuhkan adalam animasi. • Preview and Final Tahap penyatuan keseluruhan animasi, audio, dan compositing yang telah dibuat. • Burn to Tape Proses pemindahan hasil animasi ke media pita untuk diputar di bioskop atau stasiun TV. Media penyimpanan lain yang juga banyak digunakan saat ini adalah media penyimpanan digital, yaitu CD atau DVD.

2.1.7. Teknik Cell Shading Toon Shading Rendering

Gb. 2.1. Teknik Cell Shading Toon Shading Sumber: http:en.wikipedia.orgwikiCell_shading 19 Secara teknis, Cell Shading adalah jenis non-fotorealistik render dipekerjakan dalam seni 3D. Ketika pemodelan 3D muncul sebagai bentuk seni keluar dari CAD utilitarian bekerja, tujuannya adalah untuk mendapatkan sebanyak mungkin dari realisme foto. Sementara masih ada yang mendorong ke arah upaya tersebut, bentuk lain dimana gaya rendering dari Model 3D dibuat untuk tampil menjadi gambaran tangan. Istilah Cell adalah karena penggunaan sesuatu yang disebut seluloid “lembar transparan” dalam tradisional animasi. Subyek dicat pada transparan lembar sehingga latar belakang tidak perlu ditarik lagi dan lagi untuk masing- masing frame. Hal ini memungkinkan untuk memiliki latar belakang yang lebih rumit yang akan sebaliknya tidak mungkin terjadi karena tugas berat mereproduksi latar belakang untuk setiap frame. Video game pertama yang memiliki fitur 3D benar real time cell shading adalah Jet Grind Radio 2000 untuk Sega Dreamcast. Permainan lain, Fear Effect untuk Sony Playstation, dirilis pada tahun 2000 dan tercatat untuk penggunaan dari tekstur dramatis memberikan tampilan anime ke karakter, tetapi tidak memiliki garis besar dan lightsourcing dinamis. Adapun proyek ini, lingkungan dan karakter akan diberikan menggunakan teknik untuk menarik penonton dan menunjukkan kepada mereka ketika diterapkan ke dalam animasi di mana teknik ini biasanya digunakan dalam permainan saat ini Zuhair, 2008: 24 .

2.1.8. Teknik Dalam Membidik KameraPengambilan Objek

Menurut Suyanto 2005:155 ada beberapa teknik dalam membidik kamera atau pengambilan objek dalam sebuah film beserta efek transisi gambar, yaitu: • Extreme Close Up ECU Extreme Close Up atau Big Close Up atau Tight Close Up merupakan bidikan kamera lebih extreme dari Close Up. Tujuannya, penonton benar-benar tertuju pada wajah. Extreme Close Up ini digunakan apabila ekspresi wajah atau objek penting secara dramatis, penonton memusatkan perhatian secara extreme pada bagian ini, dan mengesampingkan bagian lainnya. Kadang lebih extreme lagi, yaitu kamera dibidikan pada bagian dari wajah, misalnya mata, mulut, hidung, atau telinga saja. 20 • Close Up CU Close Up adalah bidikan kamerashot sangat dekat pada orang atau objek. Tujuannya, penonton tertuju pada wajah. Close Up ini digunakan bila ekspresi wajah atau objek penting secara dramatis dan penonton memusatkan pada bagian ini serta mengesampingkan bagian lainnya. • Medium Close Up MCU Medium Close Up merupakan bidikan kamera cukup dekat pada subjek, tetapi mencakup juga onjek lain yang dekat. • Medium Shot MS Medium Shot adalah bidikan kamera dengan sudut lebar pada subjek, tetapi bukan latar belakang keseluruhan. • Long Shot LS Long Shot adalah bidikan kamera jauh, pandangan penuh dari adegan untuk memberikan efek jarak. • Very Long Shot VLS Very Long Shot adalah bidikan kamera sangat jauh. • Two Shot dan Grup Shot Two Shot adalah bidikan kamera pada dua karakter yang biasanya dekat dengan kamera. Apabila menggunakan tiga karakter disebut Three Shot, sedangkan untuk empat karakter disebut Four Shot, dan seterusnya. Bidikan kamera kepada banyak orang biasanya lebih dari enam orang disebut Group Shot. • Point Of View POV Point Of View adalah bidikan kamera dari titik pandang yang dilihat seseorang yang berada dalam gambar video atau bidikan kamera dari titik pandang subjek dan melihat sesuatu dengan cara subjek yang melihatnya. Teknik ini mengambil bidikan dari orang atau dari subjek lainnya.Tiga variasi POV adalah follow shot, over the shoulder shot, dan moving shot. 21 • Cut dan Cut Away CA Cut adalah perubahan secara langsung dari adegan satu ke adegan lain, tanpa adanya transisi atau perintah untuk mengakiri adegan. Cut Away adalah cara untuk memotong waktu sebuah kejadian, agar kejadian tersebut tidak membosankan dan diringkas. Gb. 2.2. Teknik Pengambilan gambarObjek Sumber: http:phantasyarc.blogspot.com201301jenis-jenis-sudut-pandang-kamera.html • Fade Out FO, efek optis yang merupakan perubahan gambar menuju latar belakang gelap. • Superimpose super, efek optis yang melapiskan gambar satu pada gambar lain sebagai bentuk yang ditampilkan di atas adegan. • Wipe, merupakan efek optis yang menyebabkan perubahan secara perlahan gradual dengan cara gambar kedua menghapus gambar pertam sampai seluruh gambar pertama berganti dengan gambar kedua. • Dissolve diss, efek optis yang merupakan perubahan gambar pertama yang menghilang secara bertahap, kemudian muncul gambar kedua. • Slide, efek optis yang merupakan perubahan dengan cara gambar kedua menutup gambar secara bertahap. 22 • Iris, efek optis yang merupakan perubahan dari gambar pertama yang membuka, kemudian muncul gambar kedua, seperti iris selaput pelangi mata kita yang membuka dan mengecil tergantung banyaknya cahaya yang masuk ke mata. • Morp, efek optis yang merupakan perubahan bentuk dari gambar pertama ke gambar yang lain. • Zoom, efek optis yang merupakan dari gambar pertama yang mengecil, kemudian tampak gambar kedua yang muncul dari ukuran kecil yang semakin membesar, kemudian menutup gambar pertama.

2.1.9. PenokohanPerwatakan