14 11. Solid Drawing
Menggambar sebagai dasar utama animasi memegang peranan yang signifikan dalam menentukan baik proses maupun hasil sebuah animasi, terutama
animasi klasik. Seorang animator harus memiliki kepekaan terhadap anatomi, komposisi, berat, keseimbangan, pencahayaan, dan sebagainya yang dapat
dilatih melalui serangkaian observasi dan pengamatan, dimana dalam observasi itu salah satu yang harus dilakukan adalah menggambar. Meskipun
kini peran gambar hasil sketsa manual sudah bisa digantikan oleh komputer, tetapi dengan pemahaman dasar dari prinsip ‘menggambar’ akan
menghasilkan animasi yang lebih ‘peka’. 12. Appeal
Appeal berkaitan dengan keseluruhan look atau gaya visual dalam animasi. Sebagaimana gambar yang telah menelurkan banyak gaya, animasi dan ber-
animasi juga memiliki gaya yang sangat beragam. Sebagai contoh, anda tentu bisa mengidentifikasi gaya animasi buatan Jepang dengan hanya melihatnya
sekilas. Anda juga bisa melihat ke-khas-an animasi buatan Disney atau Dreamworks. Hal ini karena mereka memiliki appeal atau gaya tertentu.
Ada juga yang berpendapat bahwa appeal adalah tentang penokohan, berkorelasi dengan ‘kharisma’ seorang tokoh atau karakter dalam animasi.
Jadi, meskipun tokoh utama dari sebuah animasi adalah monster, demit, siluman atau karakter ‘jelek’ lainnya tetapi tetap bisa appealing.
2.1.5. Tentang Animasi 3D
Animasi 3D adalah animasi yang berwujud 3 dimensi. Meskipun bukan dalam wujud 3D yang sebenarnya, yaitu bukan sebuah objek 3D yang dapat di
sentuh dan di rasakan wujud fisiknya, namun dalam wujud 3D dalam layar kaca 2D media layar TV, bioskop, komputer, proyektor, dan media sejenisnya. 2D
yang hanya memiliki dimensi panjang X dan lebar Y, animasi 3D selain memiliki kedua dimensi tersebut juga memiliki kedalaman Z. Animasi 2D
bersifat datar flat, sedangkan animasi 3D memilki kedalaman volume bentuk. Animasi 3D dapat didefinisikan sebagai animasi yang dapat dilihat dari berbagai
sudut pandang point of view. Tahapan animasi 3d secara keseluruhan dikerjakan
15 dengan media komputer, mulai dari tahap modeling, texturing, lighting sampai
rendering Aditya, 2009:14.
2.1.6. Proses Pembuatan Animasi 3D
Secara umum menurut Aditya 2009:29, proses pembuatan animasi 3D memiliki tiga tahapan, yaitu sebelum produksi pre-production, produksi
production, dan sesudah produksi post-production. Umumnya, pembuatan animasi 3D untuk berbagai kebutuhan, seperti untuk film, cartoon, game, iklan
TV TVC, broadcasting, visualization, dan lain-lain, memiliki kemiripan satu dengan yang lainnya. Berikut ini adalah proses pembutan animasi 3D:
1. Pre-Production
Tahap ini adalah prosestahap awal dalam pembutan suatu animasi 3D. Beberapa tahap dari pre-production:
• Ide dan Konsep
Proses ini adalah proses pencarian ide dan konsep serta gagasan untuk animasi yang akan dibuat. Ide bisa datang dari berbagai hal, seperti kisah
nyata, dongeng, legenda, kisah klasik, fantasifiksi, dan lain-lain. Ide harus memiliki keistimewaan, keunggulan, dan keunikan yang khas sehingga
menarik untuk diangkat. Yang terpenting adalah selalu kreatif dalam mencari dan mengolah serta mengembangkan ide tersebut.
• SkenarioScript
Proses ini adalah proses pembuatan naskah atau alur cerita animasi. Skenario yang menarik akan menentukan keberhasilan dari film animasi
yang dibuat.skenario biasanya berbentuk teks tulisanketikan. •
Sketsa model objek atau karakter Proses ini adalah proses pembuatan sketsa dasar dari model yang dibuat.
Sketsa tersebut akan menjadi dasar panduan bagi modeler untuk membuat model. Akan lebih baik bila sketsa desain terdiri dari komponen gambar
yang lengkap, seperti gambar tampak depan, samping kanan-kiri, belakang, dan perspektif sehingga akan memudahkan modeler untuk membuat animasi
3D-nya. Khusus untuk karakter, sketsa juga dibuat dengan menampilkan
16 berbagai ekspresi wajah, seperti ekspresi gembira, riang, tertawa, sedih,
murung, bingung, dan sebagainya. •
Stroryboard Storyboard adalah bentuk visualgambar dari skenario yangtelah dibuat,
berupa kotak-kotak gambar seperti komik yang menggambarkan jalan cerita dan adegan-adegan yang hendak dibuat dalam film. Storyboard
berfungsi sebagai panduan utama dari proses produksi animasi storyboard merupakan cetak birublue print film animasi. Segala macam informasi
yang dibutuhkan harus dibuat dan tercantum dalam storyboard, seperti angle kamera, tata letaklayoutstaging, durasi, timing, dialog, ekspresi, dan
informasi lainnya. •
Take Voice Music Background Proses ini adalah proses pengambilan dan perekaman suara untuk mengisi
suara karakter animasi. Dalam proses ini juga dibuat ilustrasi musik sebagai background untuk film animasi.
2. Production
Tahap produksi animasi 3D meliputi: •
Modeling Proses ini adalah proses pembuatan model objek dalam bentuk 3D di
komputer. Model bisa berupa karakter makhluk hidup, seperti manusia, hewan, atau tumbuhan; atau berupa benda mati, seperti rumah, mobil,
peralatan, dan lain-lain. Model harus dibuat dengan mendetail dan sesuai dengan ukuran dan skala pada sketsa desainmodel yang telah ditentukan
sebelumnya sehingga objek model akan tampak ideal dan proporsional untuk dilihat.
• Texturing
Proses ini adalah proses pembuatan dan pemberian warna dan material texture pada objek yang telah dimodelkan sebelumnya sehingga akan
tampak suatu kesan yang nyata. Pemberian material atau texture pada objek 3D akan mendefinisikan rupa dan jenis bahan dari objek 3D. Material atau
texture dapat berupa foto atau gambar yang dibuat dengan aplikasi software
17 3D, seperti 3ds Max, Maya, dan lain-lain, atau dengan bantuan software
digital imaging, seperti Photoshop, PhotoPaint, atau Gimp. •
Lighting Lighting adalah proses pembuatan dan pemberian cahaya pada model
sehingga diperoleh kesan visual yang realistis karena terdapat kesan kedalaman ruang dan pembayangan shadow objek. Tanpa adanya lighting,
maka objek 3D menjadi tidak menarik dan juga tidak realistis. •
Environment Effect Proses ini adalah proses pembuatan panorama lingkungan enviroment pada
objek yang akan semakin menambah kesan realistis. Enviroment mencakup background pemandangan atau langit, lingkungan di sekitar objek, seperti
jalan, taman, kolam, dan lain-lain. Juga mencakup pembuatan efek-efek 3D yang diperlukan, seperti efek api, air, asap, kabut, dan efek-efek lain. Proses
untuk penambahan efek-efek pendukung lain dapat dilakukan dalam tahap compositing pada post-production.
• Animation
Animation adalah proses pembuatan animasi untuk model. Animasi dapat berupa gerakan, baik itu gerakan objekmodel atau gerakan kamera untuk
menciptakan animasi walkthrough, animasi flythrough, dan lain-lain. Animation disesuaikan dengan storyboard yang telah dibuat sebelumnya.
• Rendering
Proses ini adalah proses pengkalkulasian pada model 3D yang telah diberi texture, lighting, evironment effect, dan animation. Dengan demikian, hasil
animasi yang diharapkan menjadi tampak sangat nyata. 3.
Post-Production Prosestahapan akhir dari suatu produksi animasi 3D meliputi:
• Editing Animation and Voice
Proses pengeditan pada hasil animasi yang telah dibuat dan juga pengeditan pada suara. Dalam proses ini, klip animasi atau suara yang tidak diperlukan
akan dibuang.
18 •
Compositing and Visual Effect Proses compositing pada elemen-elemen animasi serta pembuatan visual
effect yang dibutuhkan, misalnya pembuatan judul atau bumperflying logo, atau penambahan efek-efek visual yang memperindah tampilan animasi,
seperti pemberian efek cahaya, sinar, ledakan, dan lain-lain. •
Adding Sound and AudioFolley Proses pemberian audio sebagai pendukung visual animasi. Proses ini
biasanya dilakukan di dalam sebuah ruangan dengan berbagai peralatan yang menghasilkan bunyi-bunyian sesuai dengan adegan yang dibutuhkan
adalam animasi. •
Preview and Final Tahap penyatuan keseluruhan animasi, audio, dan compositing yang telah
dibuat. •
Burn to Tape Proses pemindahan hasil animasi ke media pita untuk diputar di bioskop
atau stasiun TV. Media penyimpanan lain yang juga banyak digunakan saat ini adalah media penyimpanan digital, yaitu CD atau DVD.
2.1.7. Teknik Cell Shading Toon Shading Rendering