Pengaruh Perputaran Piutang dan Rasio Utang Modal Terhadap Pengembalian Atas Aset (Studi Kasus pada Perusahaan Pembiayaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

  

LAMPIRAN 11

  RIWAYAT HIDUP

  DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Data Pribadi

  Nama : Dessy Jayanti Tempat, Tanggal Lahir : Kuningan, 17 Desember 1993 Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Kewarganegaraan : Indonesia Alamat : Jl. Haurmekar D2 Rt 04 Rw 01 Kelurahan

  Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung 40133

  No. Handphone : +6282219337545 E-mail

   : II.

   Data Pendidikan Formal dan Non Formal Formal

  2012 – 2016 : Universitas Komputer Indonesia Jurusan Akuntansi 2009 – 2012 : SMK Bhakti Husada Kuningan Jurusan Keperawatan 2006 – 2009 : SMP Negeri 1 Kuningan

  2000 – 2006 : SD Negeri 2 Windujanten 1999 – 2000 : TK 1 Windujanten

  Non Formal

  2014 : Pelatihan Pajak Terapan (Brevet A & B Terpadu) 2013 : Workshop Zahir Accounting

III. Pengalaman Organisasi/Magang

  2015 : Kerja Praktek di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Divisi Payment and Collection Witel Jabar Tengah 2012 : Ekstrakulikuler Silat Merpati Putih

  2011 : Ekstrakulikuler Palang Merah Remaja 2011 : Praktek Kerja Lapangan di Rumah Sakit Ciremai Cirebon 2010 : Praktek Kerja Lapangan di Rumah Sakit Juanda Kuningan 2010-2011 : Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) 2008 : Ekstrakulikuler Silat Bima Suci

IV. Prestasi yang Telah Diperoleh

  2006 : Juara I Lomba Volly se-Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan Jawa Barat

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

  Dengan ini menyatakan bahwa: 1.

  Karya tulis saya ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik (Sarjana), baik di UNIKOM maupun di perguruan tinggi lain.

2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan tim pembimbing.

  3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

  4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai dengan aturan yang berlaku.

  Bandung, Agustus 2016 Dessy Jayanti

  NIM. 21112232

  

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN RASIO

UTANG MODAL (DER) TERHADAP

PENGEMBALIAN ATAS ASET (ROA)

  (Studi Kasus pada Perusahaan Pembiayaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

  

THE INFLUENCE OF RECEIVABLE TURNOVER AND DEBT

TO EQUITY RATIO (DER) ON RETURN ON ASSET (ROA)

(Case Study on Financing Companies Listed in Indonesia Stock Exchange Period

2010-2014)

  

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Program Strata 1 Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Pada Program Studi Akuntansi

  

Oleh:

Nama : Dessy Jayanti

Nim : 21112232

  

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

2016

KATA PENGANTAR

  Bismillahirrahmanirrahim

  Segala puji dan syukur alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia serta ridho-Nya sehingga penulis telah dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN RASIO UTANG MODAL (DER) TERHADAP PENGEMBALIAN ATAS ASET (ROA) (Studi Kasus pada Perusahaan Pembiayaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)”. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung.

  Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak sekali bantuan dari berbagai pihak, baik secara moril, materil, doa, serta bimbingan yang penulis terima dari berbagai pihak sejak dari tahap permulaan sampai tahap penyelesaian penyusunan skripsi ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada Yth. Sri Dewi Anggadini, SE., M.Si., Ak., CA selaku Dosen Pembimbing Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia yang dengan arif dan bijaksananya memberikan bimbingan, pengarahan, ilmu pengetahuan serta semangat kepada penulis selama penulisan skripsi ini.

  Dengan segala kerendahan hati, perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

  2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

  3. Dr. Siti Kurnia Rahayu, SE., M.Ak., Ak, CA selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia.

  4. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si selaku Penguji I Sidang Skripsi Universitas Komputer Indonesia yang telah bersedia menguji penulis dan memberikan arahan serta motivasi kepada penulis.

  5. Wati Aris Astuti, SE., M.Si., Ak., CA selaku Penguji II Sidang Skripsi Universitas Komputer Indonesia yang telah bersedia menguji penulis dan memberikan arahan serta motivasi kepada penulis.

  6. Lilis Puspitawati, SE., M.Si., Ak., CA selaku Dosen Wali yang senantiasa memberikan arahan positif dan dukungan kepada penulis.

  7. Dr. Adeh Ratna Komala, SE., M.Si selaku Ketua Pelaksana Sidang Skripsi Universitas Komputer Indonesia.

  8. Staf Dosen Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

  9. Staf Sekretariat Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

  10. Iyan Andriana, S.T., M.T selaku Dosen Statistik Teknik Industri Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan bimbingan dan arahan serta semangat dalam pengolahan data SPSS kepada penulis.

  11. Staf Perpustakaan Kantor Perwakilan PT Bursa Efek Indonesia Bandung yang telah bersedia memberikan data dan informasi terkait penyusunan skripsi kepada penulis.

  12. Kedua orang tua penulis yaitu papah Bambang Eka Suwargi dan mamah Diana Sridianasari serta adik-adik tersayang yaitu Deline Dwi Jayasantika, Dinar Banyu Triwijaya dan Deiba Mega Wijaya yang selalu memberikan kasih sayang serta doa kepada penulis.

  13. Untuk sahabat-sahabat ak6 terutama Cintia Wulan Sari, Kania Maris, dan Reni Noviyanti yang selama ini sama-sama berjuang dan memberikan masukan-masukan yang sangat berarti dan juga semangat kepada penulis.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Semoga amal baik yang telah diberikan kepada penulis menjadi tabungan pahala di mata Allah SWT. Penulis berharap skripsi ini dapat berguna bagi para pembaca dan yang memerlukannya.

  Bandung, Agustus 2016 Penulis,

  DESSY JAYANTI NIM. 21112232

  

DAFTAR ISI

  Halaman

  LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN SURAT PUBLIKASI MOTTO

ABSTRAK ........................................................................................................... i

ABSTRACT ....................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii

  ..................................................................................................... vi

  DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL .............................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii

  

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

  1.1 Latar Belakang Penelitian .......................................................... 1

  1.2 Identifikasi Masalah ................................................................. 10

  1.3 Rumusan Masalah .................................................................... 11

  1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian ................................................. 11

  1.4.1 Maksud Penelitian ........................................................ 11

  1.4.2 Tujuan Penelitian ......................................................... 12

  1.5 Kegunaan Penelitian ................................................................ 12

  1.5.1 Kegunaan Praktis ......................................................... 12

  1.5.2 Kegunaan Akademis..................................................... 12

  2.1.3 Debt to Equity Ratio (DER) ......................................... 20

  

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 31

  2.3 Hipotesis ................................................................................. 30

  On Asset (ROA) ......................................................... 26

  2.2.2 Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Return

  2.2.1 Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Return On Asset (ROA) ........................................................................ 24

  2.2 Kerangka Pemikiran ................................................................ 24

  2.1.4 Return On Asset (ROA) ............................................... 22

  2.1.2 Perputaran Piutang ...................................................... 18

  BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ........................................................................... 14

  2.1.1.6 Penilaian Resiko Kredit.................................. 17

  2.1.1.5 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Investasi Piutang ............................................ 16

  2.1.1.4 Metode Akuntansi Piutang Tak Tertagih ....... 16

  2.1.1.3 Indikasi Piutang Tak Tertagih ....................... 15

  2.1.1.2 Penggolongan Piutang .................................... 15

  2.1.1.1 Pengertian Piutang ......................................... 14

  2.1.1 Piutang ........................................................................ 14

  2.1 Kajian Pustaka ......................................................................... 14

  3.1 Metode Penelitian yang Digunakan .......................................... 31

  3.1.1 Obyek Penelitian .......................................................... 33

  3.6.1 Rancangan Analisis ...................................................... 42

  4.1.2 Hasil Analisis Verifikatif .............................................. 72

  4.1.1.3 Hasil Analisis Deskriptif Pengembalian atas Aset (ROA) .................................................... 67

  4.1.1.2 Hasil Analisis Deskriptif Rasio Utang Modal (DER) ............................................................ 62

  4.1.1.1 Hasil Analisis Deskriptif Perputaran Piutang .. 57

  4.1.1 Hasil Analisis Deskriptif .............................................. 57

  4.1 Hasil Penelitian ........................................................................ 57

  

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 57

  3.6.2 Pengujian Hipotesis ...................................................... 53

  3.6 Metode Pengujian Data ............................................................ 42

  3.1.2 Unit Analisis ................................................................ 33

  3.5 Metode Pengumpulan Data ...................................................... 40

  3.4.3 Tempat dan Waktu Penelitian ....................................... 39

  3.4.2 Sampel ......................................................................... 37

  3.4.1 Populasi ....................................................................... 36

  3.4 Populasi, Sampel dan Tempat Serta Waktu Penelitian .............. 36

  3.3 Sumber Data ............................................................................ 35

  3.2 Operasionalisasi Variabel ......................................................... 33

  3.1.3 Unit Observasi.............................................................. 33

  4.1.2.1 Uji Asumsi Klasik .......................................... 73

  4.1.2.2 Persamaan Regresi Linier Berganda ............... 79

  4.1.2.3 Analisis Korelasi ............................................ 81

  4.1.2.4 Analisis Koefisien Determinasi ...................... 83

  4.1.2.5 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t) ...... 85

  4.2 Pembahasan ............................................................................. 90

  4.2.1 Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Pengembalian atas Aset (ROA) ........................................................... 90

  4.2.2 Pengaruh Rasio Utang Modal (DER) Terhadap Pengembalian atas Aset (ROA) .................................... 92

  

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 95

  5.1 Kesimpulan .............................................................................. 95

  5.2 Saran ....................................................................................... 95

  5.2.1 Saran Operasional ........................................................ 95

  5.2.2 Saran Akademik ........................................................... 96

  

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 97

  

DAFTAR TABEL

  No Judul Halaman

Tabel 1.1 Perkembangan Perputaran Piutang, Debt to Equity Ratio (DER) dan Return On Asset (ROA) pada Perusahaan Pembiayaan

  Tahun 2010-2014 .......................................................................... 7

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel............................................................ 35Tabel 3.2 Daftar Perusahaan Pembiayaan yang Dijadikan Populasi ............ 37Tabel 3.3 Daftar Perushaan Pembiayaan yang Dijadikan Sampel ................ 39Tabel 3.4 Waktu Penelitian......................................................................... 40Tabel 3.5 Uji Autokorelasi ......................................................................... 48Tabel 3.6 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ..... 52Tabel 4.1 Gambaran Perputaran Piutang pada Perusahaan

  Pembiayaan Periode 2010-2014 .................................................. 58

Tabel 4.2 Gambaran Rasio Utang Modal (DER) pada

  Perusahaan Pembiayaan Periode 2010-2014................................ 63

Tabel 4.3 Gambaran Pengembalian atas Aset (ROA) pada

  Perusahaan Pembiayaan Periode 2010-2014................................ 68

Tabel 4.4 Uji Normalitas Data dengan Kolmogorov-Smirnov ...................... 73Tabel 4.5 Uji Multikolinieritas ................................................................... 75Tabel 4.6 Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Park Gleyser ........................ 76Tabel 4.7 Uji Autokorelasi ......................................................................... 78Tabel 4.8 Persamaan Regresi Linier Berganda ............................................ 80Tabel 4.9 Analisis Korelasi Perputaran Piutang Terhadap ROA .................. 82Tabel 4.10 Analisis Korelasi DER Terhadap ROA ....................................... 82Tabel 4.11 Koefisien Determinasi Simultan .................................................. 84Tabel 4.12 Uji Parsial (Uji t) ........................................................................ 85

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.5 Rata – Rata Pengembalian atas Aset (ROA) ................................ 70Gambar 4.10 Kurva Hipotesis Parsial Perputaran Piutang ................................ 87Gambar 4.9 Uji Autokorelasi ......................................................................... 79Gambar 4.8 Grafik Scatterplot Pengembalian atas Aset (ROA) ...................... 76Gambar 4.7 Uji Normalitas Data dengan Kurva Lonceng ............................... 74

  Perusahaan Pembiayaan .............................................................. 71

Gambar 4.6 Pola Data Pengembalian atas Aset (ROA)Gambar 4.4 Pola Data Rasio Utang Modal (DER) Perusahaan Pembiayaan .... 66

  No Judul Halaman

Gambar 4.3 Rata – Rata Rasio Utang Modal (DER) ....................................... 65Gambar 4.2 Pola Data Perputaran Piutang Perusahaan Pembiayaan................ 61Gambar 4.1 Rata – Rata Perputaran Piutang ................................................... 60Gambar 3.1 Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis .............................. 55Gambar 2.2 Paradigma Penelitian .................................................................. 30Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ................................................................... 29Gambar 4.11 Kurva Hipotesis Parsial Rasio Utang Modal (DER) .................... 89

  DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1 : Lampiran Instrumen Penelitian ............................................... 101 Lampiran 2 : Lampiran SPSS ....................................................................... 264 Lampiran 3 : Lampiran Tabel Durbin Watson dan t Tabel ............................ 268 Lampiran 4 : Lampiran Berita Acara Bimbingan Skripsi .............................. 269 Lampiran 5 : Lampiran Permohonan Usulan Penelitian Skripsi .................... 270 Lampiran 6 : Lampiran Jawaban Usulan Penelitian ...................................... 271 Lampiran 7 : Lampiran Revisi Sidang Usulan Penelitian.............................. 272 Lampiran 8 : Lampiran Revisi Skripsi.......................................................... 274 Lampiran 9 : Lembar Bebas Perpustakaan ................................................... 275 Lampiran 10 : Lembar Pembayaran Wisuda .................................................. 276 Lampiran 11 : Riwayat Hidup ........................................................................ 277

DAFTAR PUSTAKA

  Andi Supangat. 2010. Statistika dalam Kajian Deskriptif, Inferensi dan

  Nonparametik. Jakarta: Kencana Arfan Ikhsan. 2009. Akuntansi Manajemen Perusahaan Jasa. Edisi Pertama.

  Yogyakarta: Graha Ilmu Arief Sugiono dan Edy Untung. 2008. Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan

  Keuangan. Jakarta: Grasindo Bambang Riyanto. 2008. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi 4.

  Yogyakarta : BPFE- Yogyakarta Carl S. Warren et al.,. 2015. Pengantar Akuntansi: Adaptasi Indonesia. Cetakan

  Ketiga. Jakarta: Salemba Empat Danang Sunyoto. 2012. Prosedur Uji Hipotesis untuk Riset Ekonomi. Bandung:

  Alfabeta Danang Sunyoto. 2013. Metodologi Penelitian Akuntansi. Edisi Kesatu. Yogyakarta: Reflika Aditama Darsono dan Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Edisi Kesatu. Yogyakarta: ANDI Dwi Martani. 2012. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat

  Fabozzi, Frank J. 2013. Manajemen Investasi. Jakarta: Salemba Empat Gill, James O. 2008. Memahami Laporan Keuangan. Cetakan Kelima. Jakarta:

  Penerbit PPM Hair, Joseph F et al.,. 2006. Multivariate Data Analysis. Edisi Kelima. Jakarta:

  Gramedia Pustaka Utama Hery. 2012. Akuntansi Keuangan Menengah 1. Cetakan Kedua. Edisi Pertama. Bumi Aksara: Jakarta

  Hery. 2014. Analisis Kinerja Manajemen. Jakarta: Grasindo Husein, Umar. 2011. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi 11.

  Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Husni Gumilang. 2013. Sistem Trading Kuantitatif: Membangun dan Menguji

  Sistem Trading Saham yang Tangguh, Efektif, dan bisa Diandalkan dalam Menghasilkan Cuan di Bursa Saham. Bogor: HGU Publishing Imam Ghozali. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

  Cetakan Kelima. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Imam Ghozali. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS

21 Update PLS Regresi. Cetakan Ketujuh. Semarang: Badan Penerbit

  Universitas Diponegoro Irham Fahmi. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Kedua. Bandung:

  Alfabeta, CV Irham Fahmi. 2013. Pengantar Manajemen Keuangan: Teori dan Soal Jawab. Bandung: Alfabeta, CV James M. Reeve et al.,. 2010. Pengantar Akuntansi: Adaptasi Indonesia. Buku 2. Jakarta: Salemba Empat

  Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi 2008. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

  Kasmir. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan keenam. Edisi 1. Jakarta: Rajawali Pers

  Ktut Silvanita. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Erlangga Listyorini Wahyu Widati. 2012. Analisis Pengaruh CAMEL Terhadap Kinerja

  Perusahaan Perbankan yang Go Publik. Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan (ISSN 1979-4878), 1(2): 105-119.

  Luh Komang, dkk. 2014. Pengaruh Perputaran Piutang dan Periode Pengumpulan Piutang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Pembiayaan.

  Jurnal Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha. Volume 2. Margaretha, Farah. 2011. Manajemen Keuangan Untuk Manajer Nonkeuangan.

  Jakarta: Erlangga Moh Benny Alexandri. 2008. Manajemen Keuangan Bisnis Teori dan Soal. Bandung: Penerbit Alfabeta

  Mohamad Tejo Suminar. 2014. Pengaruh Perputaran Persediaan, Perputaran

  

Piutang dan Perputaran Kas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan

Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI Periode 2008- 2013. E-Journal on-line. Melalui

  <http://jurnal.unpand.ac.id/index.php/AKS/article/download/203/199> Munawir. 2002. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty Ni Kadek Venimas Citra Dewi, Wayan Cipta, I Ketut Kirya. 2015. Pengaruh LDR,

  LAR DER dan CR Terhadap ROA. Jurnal Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha. Volume 3. Ni Made Vironika Sari dan I G.A.N. Budiasih. 2014. Pengaruh Debt to Equity Ratio, Firm Size, Inventory Turnover, dan Assets Turnover Pada Profitabilitas.

  Jurnal Akuntansi Universitas Udayana (ISSN 2302-8556), 6(2): 261-273. Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta: Penerbit Kencana Raja Adri Satriawan Surya. 2012. Akuntansi Keuangan Versi IFRS. Edisi Pertama.

  Yogyakarta: Graha Ilmu Rina Yuliani. 2013. Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Pada

  Perusahaan Pt. Unilever Indonesia Tbk. Tahun 2005 – 2012. E-Journal on-

  line. Melalui <http://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/527> Sofyan Syafri Harahap. 2011. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Edisi Satu. Jakarta: Rajawali Pers

  Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Alfabeta Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

  Alfabeta Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed

  Methods). Bandung: Alfabeta

  Suliyanto. 2005. Analisis Data dalam Aplikasi Pemasaran. Bogor:Ghalia Indonesia

  Sunaryo. 2013. Hukum Lembaga Pembiayaan. Jakarta: Sinar Grafika Supriyadi, Yoyon dan Fani Fazriani. 2011. Pengaruh Modal Kerja Terhadap

  Tingkat Likuiditas dan Profitabilitas (Studi kasus pada PT. Timah Tbk. dan PT. Antam Tbk.). Jurnal Ilmiah Ranggagading. Vol. 11. No. 1.

  Toto Prihadi. 2010. Analisis Laporan Keuangan: Teori dan Aplikasi. Cetakan Pertama. Jakarta: Penerbit PPM Toto Prihadi. 2012. Memahami Laporan Keuangan Sesuai IFRS dan PSAK.

  Cetakan Pertama. Jakarta: Penerbit PPM Toto Prihadi. 2013. Analisis Laporan Keuangan Lanjutan: Proyeksi & Valuasi. Cetakan Pertama. Jakarta: Penerbit PPM

  Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini, Lina Ismawati. 2010. Penulisan Karya

  Ilmiah: Panduan Penulisan Skripsi Dan Tugas Akhir. Jakarta: Penerbit

  Genesis Werner R Murhadi. 2013. Analisis Laporan Keuangan: Proyeksi & Valuasi

  Saham. Cetakan Pertama. Jakarta: Salemba Empat Roni Haslim. (29 Oktober 2014). Tren Penurunan Laba Perusahaan Pembiayaan.

  Melalui <http://keuangan.kontan.co.id/news/tren-penurunan-laba-perusahaan- pembiayaan> Wiwie Kurnia. (12 November 2013). Laba Perusahaan Pembiayaan Melambat.

  Melalui <https://m.tempo.co/read/news/2013/11/12/087529010/laba- perusahaan-pembiayaan-melambat> Markus Dinar Pranoto. (24/10/2011). Pajak Membengkak Laba Batavia Finance

  Anjlok. Melalui <http://kabar24.bisnis.com/read/20111024/186/50870/pajak- membengkak-laba-batavia-finance-anjlok> Suhiwan Budianto. (11/05/2013). Kinerja Emiten Laba Trust Finance Turun.

  Melalui <http://market.bisnis.com/read/20130511/192/13382/kinerja-emiten- laba-trust-finance-turun-5878> http://www.sahamok.com/emiten/sektor-keuangan/sub-sektor-lembaga- pembiayaan/ http://www.idx.co.id/id- id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Piutang

  Piutang merupakan elemen modal kerja dan bagian dari kelompok aktiva lancar dimana selalu dalam keadaan berputar secara terus menerus. Atau dapat diartikan bahwa piutang merupakan bentuk penjualan yang dilakukan oleh suatu perusahaan dimana pembayarannya dilakukan secara kredit atau bertahap. Dengan penjualan yang dilakukan secara kredit maka piutang pun meningkat dan diharapkan laba juga meningkat.

2.1.1.1 Pengertian Piutang

  Menurut Hery (2012:265) piutang adalah sejumlah tagihan yang akan diterima oleh perusahaan (umumnya dalam bentuk kas) dari pihak lain.

  Sedangkan menurut Dwi Martani (2012:193) piutang adalah klaim suatu perusahaan pada pihak lain.

  Adapun menurut Raja Adri Satriawan Surya (2012:87) menyatakan bahwa piutang (receivables) adalah klaim uang, barang, atau jasa terhadap pelanggan atau pihak lainnya.

  Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa piutang adalah klaim suatu perusahaan atas uang, barang atau jasa kepada pelanggan atau pihak lain.

2.1.1.2 Penggolongan Piutang

  Menurut Warren (2014:448), piutang biasanya diklasifikasikan sebagai: 1. “Piutang Usaha

  Transaksi paling umum yang menghasilkan piutang adalah penjualan barang atau jasa secara kredit. Piutang dicatat sebagai debit pada akun Piutang Usaha. Piutang usaha semacam ini biasanya diharapkan dapat ditagih dalam waktu dekat, misalnya 30 atau 60 hari. Piutang ini digolongkan sebagai aset lancar di laporan posisi keuangan.

  2. Wesel Tagih Wesel tagih merupakan pernyataan jumlah utang pelanggan dalam bentuk tertulis yang formal. Selama diharapkan dapat ditagih dalam waktu setahun, wesel tagih biasanya digolongkan sebagai aset lancar di laporan posisi keuangan.

  Wesel tagih sering kali digunakan untuk periode kredit lebih dari 60 hari. Wesel tagih dapat digunakan untuk melunasi piutang pelanggan. Wesel tagih dan piutang usaha yang dihasilkan dari transaksi penjualan kadang disebut piutang dagang (trade receivables).

  3. Piutang Lainnya Piutang lainnya termasuk piutang bunga, piutang pajak, dan piutang karyawan atau pekerja. Piutang lainnya biasanya dikelompokkan secara terpisah di laporan posisi keuangan. Jika piutang tersebut diharapkan akan ditagih dalam waktu satu tahun, maka digolongkan sebagai aset lancar. Jika diperkirakan tertagih lebih dari setahun, maka digolongkan sebagai aset tidak lancar dan dilaporkan di bawah pos investasi”.

2.1.1.3 Indikasi Piutang Tak Tertagih

  Menurut Warren (2014:449), terdapat beberapa indikasi bahwa suatu piutang tidak dapat tertagih, di antaranya adalah:

  1.

  “Saat piutang sudah jatuh tempo.

  2. Pelanggan tidak menanggapi usaha perusahaan untuk menagih.

  3. Pelanggan pailit.

  4. Usaha pelanggan tutup.

  5. Keagagalan dalam mencari lokasi atau menghubungi pelanggan”.

  2.1.1.4 Metode Akuntansi Piutang Tak Tertagih

  Terdapat dua metode akuntansi untuk piutang tak tertagih (Warren (2014:449): 1.

  “Metode penghapusan langsung (direct write-off method) mencatat beban piutang tak tertagih hanya pada saat suatu piutang dianggap benar- benar tak tertagih.

  2. Metode penyisihan (allowance method) mencatat beban piutang tak tertagih dengan mengestimasi jumlah piutang tak tertagih pada akhir periode akuntansi”.

  2.1.1.5 Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Investasi Piutang

  Menurut Bambang Riyanto (2008:85), faktor - faktor yang mempengaruhi besar kecilnya investasi dalam piutang adalah sebagai berikut:

  1.

  “Volume Penjualan Kredit Makin besar proporsi penjualan kredit dari keseluruhan penjualan memperbesar jumlah investasi dalam piutang. Dengan makin besarnya volume penjualan kredit setiap tahunnya berarti bahwa perusahaan itu harus menyediakan investasi yang lebih besar lagi dalam piutang.

  2. Syarat Pembayaran Penjualan Kredit Syarat pembayaran penjualan kredit dapat bersifat ketat atau lunak.

  Apabila perusahaan menetapkan syarat pembayaran yang ketat berarti bahwa perusahaan lebih mengutamakan keselamatan kredit daripada pertimbangan profitabilitas. Syarat yang ketat misalnya dalam bentuk batas waktu pembayarannya yang terlambat. Di negara Anglosax syarat pembayaran penjualan kredit biasanya dinyatakan dengan term tertentu, misalnya: 2/10 net 30. Ini berarti bahwa apabila pembayaran dilakukan dalam waktu 10 hari sesudah waktu penyerahan barang, si pembeli akan mendapatkan potongan tunai (cash discount) sebesar 2% dari harga penjualan, dan pembayaran selambat-lambatnya dilakukan dalam waktu 30 hari sesudah waktu penyerahan barang. Ini berarti bahwa batas waktu pembayarannya adalah 30 hari. Makin panjang batas waktu pembayarannya berarti makin besar jumlah investasinya dalam piutang.

  3. Ketentuan tentang Pembatasan Kredit Dalam penjualan kredit perusahaan dapat menetapkan batas maksimal atau plafond bagi kredit yang diberikan kepada para langganannya.

  Makin tinggi plafond yang ditetapkan bagi masing-masing langganan berarti makin besar pula dana yang diinvestasikan dalam piutang. Demikian pula ketentuan mengenai siapa yang dapat diberi kredit.

  Makin selektif para langganan yang dapat diberi kredit akan memperkecil jumlah investasi dalam piutang.

  4. Kebijaksanaan dalam Mengumpulkan Piutang Perusahaan dapat menjalankan kebijaksanaan dalam pengumpulan piutang secara aktif atau pasif. Perusahaan yang menjalankan kebijaksanaan secara aktif dalam pengumpulan piutang akan mempunyai pengeluaran uang yang lebih besar untuk membiayai aktivitas pengumpulan tersebut dibandingkan dengan perusahaan lain yang menjalankan kebijaksanaannya secara pasif. Perusahaan yang disebutkan terdahulu kemungkinan akan mempunyai investasi dalam piutang yang lebih kecil daripada perusahaan yang disebutkan kemudian.

  5. Kebiasaan Membayar dari Para Langganan Ada sebagian langganan yang mempunyai kebiasaan untuk membayar dengan menggunakan kesempatan mendapatkan cash discount, dan ada sebagian lain yang tidak menggunakan kesempatan tersebut. Perbedaan cara pembayaran ini tergantung kepada cara penilaian mereka terhadap mana yang lebih menguntungkan antara kedua alternatif tersebut. Kebiasaan para langganan untuk membayar “cash discount period” atau sesudahnya akan mempunyai efek terhadap besarnya investasi dalam piutang. Apabila sebagian besar para langganan membayar dalam waktu selama “discount period”, maka dana yang tertanam dalam piutang akan lebih cepat bebas, yang ini berarti makin kecilnya investasi dalam piutang”.

2.1.1.6 Penilaian Resiko Kredit

  Menurut Moh Benny (2008:118) menyatakan bahwa resiko kredit adalah resiko tidak terbayarnya kredit yang telah diberikan kepada para langganan kita.

  Pada umumnya, bank dan perusahaan dalam mengadakan penilaian resiko dengan memperhatikan 5C:

  

Character : Kemungkinan dari langganan untuk secara jujur berusaha untuk

memenuhi kewajibannya.

  

Capacity : Pendapat subjektif mengenai kemampuan dari langganan, diukur

  dari catatan waktu lalu, dilengkapi dengan observasi fisik pada pabrik dan perusahaan.

  

Collateral : Dicerminkan oleh aktiva dari langganan yang diikatkan, jaminan

bagi keamanan kredit.

  

Condition : Menunjukkan pengaruh langsung dari trend ekonomi terhadap

  perusahaan yang bersangkutan, perkembangan khusus dalam suatu bidang ekonomi tertentu yang mungkin memiliki efek terhadap kemampuan langganan untuk memenuhi kewajiban.

  Capital

  : Diukur oleh posisi finansial perusahaan secara umum, dimana hal ini diukur oleh analisis rasio finansial.

2.1.2 Perputaran Piutang

  Menurut Kasmir (2013:176) perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode.

  Sedangkan menurut Toto Prihadi (2010:122) receivable turnover (perputaran piutang) adalah kemampuan perusahaan dalam menangani penjualan kredit dan kebijakannya.

  Adapun menurut Werner R. Murhadi (2013:58), menyatakan bahwa rasio perputaran piutang menunjukkan perputaran piutang dalam satu periode.

  Dari ketiga pengertian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa perputaran piutang adalah rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode.

  Menurut (Arfan Ikhsan, 2009:99), rasio ini dinyatakan dalam satuan kali dan cara mencari rasio ini adalah dengan membandingkan antara total pendapatan krdit dengan rata-rata piutang dagang. Rasio ini dihitung dengan persamaan berikut:

   Perputaran Piutang =

  Rata-rata piutang (average receivable) dihitung dengan menambahkan piutang usaha awal tahun dengan piutang usaha akhir tahun dan membaginya dengan dua (Hery, 2014:180).

  Rasio ideal untuk perputaran piutang adalah maksimal 6 kali dalam setahun. Di bawah angka tersebut berarti manajemen kurang efisien dalam mengelola aktiva karena lamanya umur piutang (Darsono dan Ashari, 2005:81).

  Menurut Arief Sugiono (2008:67) menyatakan bawa rasio ini seharusnya membandingkan antara penjualan kredit (tidak termasuk penjualan tunai) dengan piutang usaha, namun dalam kondisi yang ada kita sering sulit mendapatkan informasi hanya mengenai penjualan kredit sehingga yang digunakan adalah total penjualan.

  Menurut Toto Prihadi (2010:122), secara umum semakin tinggi rasio ini semakin baik bagi perusahaan. Walaupun demikian, tingginya rasio ini perlu dianalisis lebih lanjut. Kemungkinan – kemungkingan penyebabnya antara lain: 1. “Kontrol atas piutang ragu-ragu cukup baik.

  2. Adanya tawaran diskon apabila membayar lebih awal.

  3. Penjualan tunai lebih banyak dibanding penjualan kredit.

  4. Sifat musiman di akhir tahun.

  5. Penjualan menurun di akhir tahun.

  6. Penagihan dilakukan secara lebih efisien”.

  7. Situasi perdagangan membaik.

  Total pendapatan kredit Rata - rata piutang dagang Sebaliknya, indikasi atas rendahnya rasio ini juga perlu dianalisis lebih lanjut. Beberapa kemungkinan penyebab rendahnya rasio antara lain: 1. “Penjualan kredit meningkat lebih tinggi dibanding penjualan tunai.

  2. Metode koleksi tidak memadai.

  3. Penjualan tinggi di akhir periode (tahun).

  4. Kemungkinan sifat natural dari produk dijual.

  5. Perjanjian kredit memang diperpanjang.

  6. Pembeli kesulitan membayar utangnya”.

  Sedangkan menurut Werner R. Murhadi (2013:58), penurunan rasio perputaran piutang bisa disebabkan oleh beberapa hal yaitu: 1. “Turunnya penjualan dan naiknya piutang.

  2. Turunnya piutang dan diikuti dengan turunnya penjualan dalam jumlah yang lebih besar.

  3. Naiknya penjualan diikuti dengan naiknya piutang dalam jumlah yang lebih besar.

  4. Turunnya penjualan dengan piutang yang tetap.

  5. Naiknya piutang sedangkan penjualan tidak berubah”.

2.1.3 Debt to Equity Ratio (DER)

  Joel G. Siegel dan Jae K. Shim dalam Irham Fahmi (2012:128) debt

  

equity ratio yaitu ukuran yang dipakai dalam menganalisis laporan keuangan

untuk memperlihatkan besarnya jaminan yang tersedia untuk kreditor.

  Adapun menurut Kasmir (2013:157), menyatakan bahwa debt to equity

ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas.

  Sedangkan menurut Werner R. Murhadi (2013:61) debt to equity ratio menunjukkan perbandingan antara utang dan ekuitas perusahaan. Sofyan Syafri Harahap (2010:303) menyatakan bahwa rasio ini menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi utang-utang kepada pihak luar.

  Berdasarkan dari keempat pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas dan menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi utang-utang kepada pihak luar.

  Menurut Irham Fahmi (2013:73) rasio debt to equity ratio dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

  Total Liabilities Debt to equity ratio = Total Shareholders’ Equity

  Keterangan:

  Total Liabilities = Total Utang Total Shareholders’ Equity

  = Total Modal Sendiri Bila DER > 1 artinya lebih banyak hutangnya disbanding modal.

  Walaupun DER > 1, selama hutang tersebut produktif dalam artian digunakan secara efektif untuk meningkatkan revenue dan profit maka tidak masalah. Tapi dengan DER terlalu tinggi (DER > 3), revenue perusahaan akan banyak terpakai untuk membayar hutang sehingga mengakibatkan turunnya deviden (Husni, 2013:4).

  Semakin tinggi debt to equity ratio maka berarti semakin kecil jumlah modal pemilik yang dapat dijadikan sebagai jaminan utang. Ketentuan umumnya adalah bahwa perusahaan (debitor) seharusnya memiliki debt to equity ratio kurang dari 0,5 (Hery, 2014:169).

  Menurut Irham Fahmi (2012:128) menyatakan bahwa dalam persoalan

  

debt to equity ratio ini yang perlu dipahami bahwa, tidak ada batasan berapa debt

  

to equity ratio yang aman bagi suatu perusahaan, namun untuk konservatif

  biasanya debt to equity ratio yang lewat 66% atau 2/3 sudah dianggap berisiko 2004).

  Jumlah utang yang semain banyak membawa perusahaan pada kondisi risiko kebangkrutan yang semakin tinggi dan beban bunga semakin besar (Toto Prihadi, 2010:282).

2.1.4 Return On Asset (ROA)

  Return on asset penting bagi manajemen perusahaan untuk mengukur

  kinerja keuangan perusahaan dan menilai kinerja operasional dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Return on asset juga penting untuk mengevaluasi efektifitas dan efisiensi manajemen perusahaan dalam mengelola seluruh aktiva perusahaan. Menurut James O. Gill yang diterjemahkan oleh Eka Herawaty (2008:50) apabila rasio rendah menunjukkan kinerja yang buruk atau penggunaan aset yang tidak efisien oleh manajemen dan jika rasio tinggi menunjukkan kinerja yang baik atau penggunaan aset yang efisien oleh manajemen.

  Menurut Hery (2014:193) menyatakan bahwa hasil pengembalian atas aset (ROA) merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar kontribusi aset dalam menciptakan laba bersih.

  Sedangkan menurut Toto Prihadi (2013:152) menyatakan bahwa Return

  

on Asset (ROA, laba atas aset) mengukur tingkat laba terhadap aset yang

digunakan dalam menghasilkan laba tersebut.

  Adapun menurut Sofyan Syafri Harahap (2010:305) Return on Aset yaitu rasio yang menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila diukur dari nilai aktiva.

  Dari keempat pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Return on

  

Asset (ROA) adalah rasio yang menunjukkan seberapa besar return yang

dihasilkan atas setiap rupiah uang yang ditanamkan dalam bentuk aset.

  Rasio ini dihitung dengan membagi laba bersih terhadap total aset. Berikut adalah rumus yang digunakan untuk menghitung Return on Asset (Hery, 2014:193):

  Laba Bersih

   Return on Asset (ROA) =

  Total Aset Keterangan:

  Laba Bersih = Laba Bersih Total Aset = Total Aset Menurut James O. Gill yang diterjemahkan oleh Eka Herawaty

  (2008:14), tingkat laba atas aktiva yang rendah menunjukkan kinerja yang buruk atau pemanfaatan aktiva yang buruk oleh manajemen. Tingkat laba yang tinggi menunjukkan kinerja dan penggunaan aktiva yang baik.

  Sebagai pembanding lainnya, jika rata-rata industri untuk hasil pengembalian atas aset adalah 20% dan hasilnya kurang dari rata-rata industri maka dapat disimpulkan bahwa kontribusi total aset terhadap laba bersih cenderung sangat tidak baik jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya dapat disebabkan karena: (1) aktivitas penjualan yang belum optimal; (2) banyaknya aset yang tidak produktif; (3) belum dimanfaatkannya total aset secara maksimal untuk menciptakan penjualan; dan/atau (4) terlalu besarnya beban operasional serta beban lain-lain (Hery, 2014:194).

  Menurut Kasmir (2008:89), faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas (ROA) adalah sebagai berikut:

  1.

  “Margin laba bersih 2. Perputaran total aktiva 3. Laba bersih 4. Penjualan 5. Total aktiva 6. Aktiva tetap 7. Aktiva lancar 8. Total biaya”.

2.2 Kerangka Pemikiran

2.2.1 Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Return On Asset (ROA)

  Menurut Bambang Riyanto (2008:86) hubungan perputaran piutang dengan profitabilitas adalah makin besarnya jumlah piutang berarti makin besarnya risiko, tetapi bersamaan dengan itu juga memperbesar profitability-nya (ROA).

  Adapun menurut Fabozzi (2013:877) hubungan perputaran piutang dengan profitabilitas menyatakan bahwa perputaran piutang yang tinggi dapat menyebabkan pengembalian atas aktiva (ROA) yang lebih tinggi.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

27 255 82

PENGARUH RASIO LANCAR DAN PERPUTARAN ASET TERHADAP PROFITABILITAS PADA SEKTOR PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014

0 6 23

Pengaruh Perputaran Total Aktiva dan Perputaran Piutang Terhadap Return On Aset (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur Sektor Tekstil dan Garmen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2014)

12 107 36

Pengaruh Perputaran Piutang dan Sruktur Modal Terhadap Profitabilitas (Pada Perusahaan pembiayaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2013)

3 35 92

Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Total Aktiva Terhadap Laba (Studi Kasus pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2014)

0 3 1

Pengaruh Perputaran Total Aset dan rasio Lancar Terhadap Tingkat Pengembalian Investasi pada Perusahaan Kabel yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2007-2012

0 12 1

Pengaruh Tingkat Pengembalian Aset (ROA) Dan Rasio Hutang Atas Modal (DER) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Otomotif Dan Komponen Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Periode 2010-2014)

3 58 139

Pengaruh Rasio Kecukupan Modal dan Rasio Kredit Bermasalah Terhadap Tingkat Pengembalian Atas Aset pada Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2014

2 12 65

Pengaruh Perputaran Total aktiva dan Rasio Hutang atas Modal Terhadap Pengembalian Modal Sendiri Pada Sektor Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011

0 6 78

ANALISIS RASIO UTANG ATAS MODAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGEMBALIAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 12