1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari manusia dihadapkan dengan berbagai kegiatan yang menuntut keterampilan berbicara. Diantaranya dialog dalam
lingkungan keluarga antara anak dan orang tua, antara ayah dan ibu, antara anak-anak menuntut keterampilan berbicara. Dalam Al-Qur’an, Allah juga
memerintahkan manusia untuk berbicara yakni “Qul” yang berarti “katakanlah” yang terdapat pada awal ayat dari QS Al-Ikhlas, QS Al-Falaq,
QS An-Naas, QS Al-Kafirun. Setiap hari, mulai bangun tidur hingga akan tidur kembali, anak normal
selalu melakukan aktivitas berbicara. Peran keluarga sangat penting dalam mewujudkan keterampilan berbicara. Keluarga harus aktif mengajak
berbicara dan menciptakan kegiatan yang memancing aktivitas berbicara. Jangan sampai anak dibiarkan diam membisu terus menerus karena akan
menghambat keterampilan berbicaranya. Pendidikan di Sekolah Dasar bertujuan untuk memberikan bekal
kemampuan dasar, pengetahuan dan keterampilan dasar untuk memberikan bekal kemampuan dasar pada peserta didik sesuai dengan tingkat
perkembangannya dan untuk mempersiapkan mereka mengikuti pendidikan di sekolah yang lebih tinggi tingkatannya.
1
2
Berbicara merupakan hal yang paling kodrati dilakukan oleh semua orang. Di luar lingkungan keluarga juga terjadi percakapawn, diskusi diantara
teman dengan teman, tetangga dengan tetangga, kawan sepermainan, rekan sekerja, teman satu sekolah, satu fakultas, dan sebagainya. Mungkin pula
terjadi percakapan di pasar, di pertemuan-pertemuan, dan sebagainya. Salah satu dampak dari kurangnya pemanfaatan media secara optimal,
khususnya dalam pembelajaran berbicara adalah masih rendahnya minat peserta didik. Keadaan ini mengakibatkan keterampilan peserta didik dalam
berbicarapun masih rendah. Kemampuan untuk memanfaatkan teknologi modern dalam upaya
pengembangan pendidikan tentu saja sangat tergantung pada jumlah dan kemampuan para ahli dalam bidang Teknologi Pendidikan. Kadang-kadang di
suatu lembaga mampu membuat atau bahkan membeli sejumlah peralatan media. Namun pada kenyataannya pembelajaran berbicara di sekolah-sekolah
belum bisa dikatakan maksimal, sehingga keterampilan peserta didik dalam berbicara pun masih rendah. Permasalahan dalam berbicara juga terjadi pada
peserta didik kelas V SDN Gunungsari Kecamatan Madiun Kabupaten Madiun Jawa Timur.
Hal ini dapat diketahui berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas yang menyatakan bahwa rendahnya kemampuan berbicara peserta didik kelas
V SDN Gunungsari Kecamatan Madiun Kabupaten Madiun Jawa Timur, tampak dari beberapa tugas berbicara peserta didik pada semester 1. Mereka
2
3
cenderung diam ketika diajak berbicara ataupun berpendapat. Mereka kurang bisa nyambung saat berkomunikasi. Dari data yang ada juga menunjukkan
bahwa pada hasil penilaian tersebut hanya sebagian kecil peserta didik 6 siswa yang mendapat nilai 70 ke atas batas ketuntasan dari guru, sedangkan sisanya
mendapat nilai di bawah 70. Di antara tugas pertama, kedua, dan selanjutnya tidak ada peningkatan
Untuk mengoptimalkan hasil belajar, terutama kemampuan berbicara, diperlukan media pembelajaran yang lebih menekankan pada aktivitas belajar
dan kreativitas para peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Peneliti akan menerapkan media CD Interaktif yang terangkum dalam
komputer dan ditayangkan dengan LCD Liquid Crustal Display pada pembelajaran berbicara. Sejumlah materi dan tugas-tugas pembelajaran
terangkum dalam CD yang berupa tulisan dan video. Dengan multimedia ini, peserta didik yang bertipe auditori, visual, maupun kinestetis dapat teratasi.
Mereka dapat melaksanakan pembelajaran melalui sesuatu yang didengar, dilihat, maupun digerak-gerakkan.
Dalam pengembangan kemampuan berbicara anak, seharunya guru lebih dominan pada penugasan-penugasan anak agar mampu berbicara, sesuai
dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Hal ini bisa dilakukan dalam bentuk individual maupun kelompok.
Bukan hanya masalah penguasaan bahasa yang menentukan kompetensi berbahasa peserta didik, melainkan juga penguasaan terhadap materi yang
3
4
dibahasakan. Kemampuan peserta didik mempergunakan bahasa untuk membahasakan materi penuturan secara tepat adalah tujuan akhir
pembelajaran.
B. Fokus Masalah