Pemerintah Kabupaten Purworejo
`
23 Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2015
Bulan Bahan
Makanan Makanan Jadi,
Minuman, Rokok Tembakau
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan
Bahan Bakar Sandang
Kesehatan Pendidikan,
Rekreasi, dan Olahraga
Transpor, Komunikasi, dan
Jasa Keuangan J u l i
0.82 0.00
0.05 0.29
0.00 0.00
0.00 Agustus
4.66 0.88
0.05 -0.19
0.00 0.00
0.00 September
-4.91 2.37
0.92 -0.11
0.00 0.00
0.00 Oktober
-2.39 2.16
0.13 -0.05
0.00 0.00
0.00 November
5.03 0.90
3.00 -0.45
2.02 0.00
8.96 Desember
3.25 0.25
2.39 5.24
0.89 0.00
6.63
Sumber: Indek Harga Konsumen dan Inflasi Kota Purworejo Tahun 2014
Perkembangan laju inflasi Kabupaten Purworejo, Kabupaten Sekitar, Empat Kota Survey Biaya Hidup SBH, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2011-2014 dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.12 : Perkembangan Laju Inflasi Kabupaten Purworejo, Kabupaten Sekitar, Empat Kota
Survey Biaya Hidup SBH, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2011-2014
No. Daerah
2011 2012
2013 2014
1. Kab. Purworejo
2,52 3,66
7,14 8.48
2. Empat Kota SBH
Purwokerto 3,40
4,73 8,50
7.09 Surakarta
1,93 2,87
8,32 8.01
Semarang 2,87
4,85 8,19
8.53 Tegal
2,58 3,09
5,80 7.40
3. Provinsi Jawa Tengah
2,68 4,24
7,99 8.22
4. Nasional
3,79 4,30
8,38 8.36
Sumber: Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Kota Purworejo dari beberapa tahun terbitan.
2.2. Kebijakan Keuangan
2.2.1. Kebijakan Umum Anggaran
Kebijakan anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun anggaran 2015 mengacu pada Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah KUA Tahun Anggaran
2015 sebagaimana Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Purworejo dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Purworejo Nomor : 9033264 Tahun 2014 dan
29DPRD Tahun 2014 Tanggal 13 Agustus 2014. Untuk perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun anggaran 2015 mengacu pada Kebijakan Umum Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah KUPA Tahun Anggaran 2015 sebagaimana Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Purworejo dengan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten Purworejo Nomor : 90359042015 dan 912262015 Tanggal 21 Agustus 2015.
2.2.2. Kebijakan Pendapatan Daerah
Pendapatan daerah yang dianggarkan dalam APBD Tahun Anggaran 2015 merupakan perkiraan yang terukur secara rasional dan memiliki kepastian serta dasar hukum
penerimaannya.
Pemerintah Kabupaten Purworejo
`
24 Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2015
Pendapatan daerah terdiri dari 3 kelompok, yaitu: Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah. Pendapatan Asli Daerah
merupakan kelompok pendapatan yang sepenuhnya menjadi kewenangan daerah untuk mengelolanya sejak merencanakan hingga pengawasan, sedangkan untuk Dana Perimbangan
dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah merupakan kewenangan Pemerintah dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengalokasikan untuk Kabupaten Purworejo dengan
penetapan pejabat yang berwenang.
Kebijakan yang ditempuh oleh Pemerintah Kabupaten Purworejo dalam pengelolaan pendapatan daerah terdiri dari dua bagian besar, yaitu:
- Meningkatkan intensifikasi dan ekstensifikasi atas sumber-sumber pendapatan yang masuk dalam kelompok Pendapatan Asli Daerah PAD sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku; - Meningkatkan koordinasi dan konsultasi ke Pemerintah maupun Pemerintah Provinsi
Jawa Tengah untuk optimalisasi atas sumber-sumber pendapatan yang masuk dalam kelompok Dana Perimbangan maupun Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah.
- Mengoptimalkan pengelolaan aset-aset daerah. Adapun kebijakan dalam penyusunan anggaran untuk masing-masing jenis pendapatan
pendapatan daerah, sebagai berikut: 1
Pendapatan Asli Daerah PAD a
Penganggaran pajak daerah dan retribusi daerah didasarkan pada Peraturan Daerah yang berpedoman pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah, dengan memperhitungkan data potensi dan perkiraan pertumbuhan ekonomi pada Tahun 2015 serta realisasi penerimaan pajak daerah dan
retribusi daerah tahun sebelumnya.
b Retribusi pelayanan kesehatan yang bersumber dari hasil klaim kepada Badan
Penyelenggaran Jaminan Sosial BPJS yang diterima oleh Unit Pelaksana Teknis PUSKESMAS dalam lingkup Dinas Kesehatan dianggarkan pada akun pendapatan,
kelompok pendapatan PAD, jenis pendapatan Retribusi Daerah, obyek pendapatan Retribusi Jasa Umum, rincian obyek pendapatan Retribusi Pelayanan Kesehatan.
c Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil
tidak diperkenankan untuk dianggarkan dalam APBD Tahun Anggaran 2015 sesuai Pasal 79A Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan diatur bahwa pengurusan dan penerbitan dokumen kependudukan tidak dipungut biaya.
d Penganggaran hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan memperhatikan
rasionalitas, yaitu bagi perusahaan daerah yang menjalankan fungsi pemupukan laba
profit oriented
adalah mampu menghasilkan keuntungan atau dividen dalam rangka meningkatkan PAD, sedangkan bagi perusahaan daerah yang menjalankan fungsi
kemanfaatan umum
public service oriented
adalah mampu meningkatkan kualitas dan cakupan layanan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan umum.
Penganggaran tersebut dengan memperhitungkan nilai kekayaan daerah yang dipisahkan dan memperhatikan perolehan manfaat ekonomi, sosial danatau manfaat
lainnya dalam jangka waktu tertentu, dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengelolaan Investasi
Daerah.
e Penganggaran Lain-lain PAD yang Sah mempedomani ketentuan peraturan
perundang-undangan yang menjadi dasar penerimaannya, termasuk pendapatan yang
Pemerintah Kabupaten Purworejo
`
25 Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2015
berasal dari pengelolaan kas yang terdapat dalam Rekening Kas Umum Daerah dan pengelolaan aset daerah yang tidak dipisahkan.
f Pendapatan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada Unit Pelaksana Teknis
PUSKESMAS dalam lingkup Dinas Kesehatan mempedomani Surat Edaran Bupati Purworejo Nomor 9002383 tanggal 20 Mei 2014 Hal Petunjuk Pelaksanaan
Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan, Pertanggungjawaban serta Pengawasan Dana Kapitasi pada Unit Pelaksana Teknis PUSKESMAS di lingkungan
Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo, sebagai tindak lanjut atas Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Dan Kapitasi Jaminan
Kesehatan Nasional pada FKTP Milik Pemerintah Daerah dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 9002280SJ tanggal 5 Mei 2014 Hal Petunjuk Teknis
Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan serta Pertanggungjawaban Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada FKTP Milik Pemerintah Daerah.
g Penerimaan SKPD atau Unit Kerja yang telah menerapkan Penerapan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah PPK-BLUD, Penerimaan BLUD dianggarkan pada akun Pendapatan dalam kelompok pendapatan PAD, jenis
pendapatan Lain-Lain PAD Yang Sah, obyek pendapatan BLUD, rincian obyek pendapatan BLUD berkenaan.
2 Dana Perimbangan
a Pendapatan Dana Bagi Hasil DBH Pajak yang terdiri atas DBH-Pajak Bumi dan
Bangunan DBH-PBB selain PBB Perkotaan dan Perdesaan, DBH-Pajak Penghasilan DBH-PPh dan DBH-Cukai Hasil Tembakau DBH-CHT dianggarkan
sesuai Peraturan Menteri Keuangan mengenai Alokasi Sementara DBH-Pajak Tahun Anggaran 2015.Apabila Peraturan Menteri Keuangan dimaksud belum ditetapkan,
penganggaran pendapatan dari DBH-Pajak didasarkan : 1 Realisasi pendapatan DBH-Pajak 3 tiga tahun terakhir yaitu Tahun Anggaran 2011
– 2013; 2 Informasi resmi dari Kementerian Keuangan mengenai daftar alokasi transfer ke daerah Tahun
Anggaran 2015. Dalam hal Peraturan Menteri Keuangan tentang perkiraan alokasi DBH-Pajak di luar DBH-CHT ditetapkan setelah peraturan daerah tentang APBD
Tahun Anggaran 2015 ditetapkan, maka Pemerintah Kabupaten Purworejo harus menyesuaikan alokasi DBH-Pajak dimaksud pada peraturan daerah tentang
Perubahan APBD Tahun Anggaran 2015 atau dicantumkan dalam LRA bila tidak melakukan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2015.
b Pendapatan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam DBH-SDA, yang terdiri dari
DBH-Kehutanan, DBH-Pertambangan Umum, DBH-Perikanan, DBH-Minyak dan Gas Bumi, DBH-Panas Bumi dianggarkan sesuai Peraturan Menteri Keuangan
mengenai Perkiraan Alokasi DBH-SDA Tahun Anggaran 2015 . Apabila Peraturan Menteri Keuangan dimaksud belum ditetapkan, penganggaran pendapatan dari DBH-
SDA didasarkan pada : 1 Realisasi pendapatan DBH-SDA 3 tiga tahun terakhir, yaitu Tahun Anggaran 2013, Tahun Anggaran 2012 dan Tahun Anggaran 2011,
dengan mengantisipasi kemungkinan tidak stabilnya harga dan hasil produksi
lifting
minyak bumi dan gas bumi Tahun Anggaran 2015; atau 2 Informasi resmi dari Kementerian Keuangan mengenai daftar alokasi transfer ke daerah Tahun Anggaran
2015. Dalam hal Peraturan Menteri Keuangan tentang Perkiraan Alokasi DBH-SDA di luar Dana Reboisasi yang merupakan bagian dari DBH-Kehutanan ditetapkan
setelah peraturan daerah tentang APBD Tahun Anggaran 2015 ditetapkan, maka Pemerintah Kabupaten Purworejo harus menyesuaikan alokasi DBH-SDA dimaksud
pada peraturan daerah tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2015 atau dicantumkan dalam LRA bila tidak melakukan Perubahan APBD Tahun Anggaran
Pemerintah Kabupaten Purworejo
`
26 Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2015
2015. Apabila terdapat pendapatan lebih DBH-SDA di luar perkiraan alokasi DBH- SDA Tahun Anggaran 2015 seperti pendapatan kurang salur tahun-tahun sebelumnya
atau selisih pendapatan Tahun Anggaran 2014, maka pendapatan lebih tersebut juga dianggarkan dalam peraturan daerah tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran
2015 atau dicantumkan dalam LRA bila tidak melakukan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2015.
c Dana Alokasi Umum DAU didasarkan pada alokasi DAU Tahun Anggaran 2014
ditambah asumsi kenaikan sebesar 2,5 dari alokasi DAU Tahun Anggaran 2014. Apabila Peraturan Presiden atau informasi resmi oleh Kementerian Keuangan atau
Surat Edaran Menteri Keuangan tentang Alokasi DAU daerah provinsi, kabupaten dan kota Tahun Anggaran 2015 diterbitkan setelah peraturan daerah tentang APBD
Tahun Anggaran 2015 ditetapkan, maka Pemerintah Kabupaten Purworejo harus menyesuaikan alokasi DAU dimaksud pada peraturan daerah tentang Perubahan
APBD Tahun Anggaran 2015 atau dicantumkan dalam LRA bila tidak melakukan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2015.
d Penganggaran Dana Alokasi Khusus DAK didasarkan pada Peraturan Menteri
Keuangan tentang Alokasi DAK Tahun Anggaran 2015, atau informasi resmi dari Kementerian Keuangan. Apabila Peraturan Menteri Keuangan atau informasi resmi
oleh Kementerian Keuangan atau Surat Edaran Menteri Keuangan tentang Alokasi DAK daerah provinsi, kabupaten dan kota Tahun Anggaran 2015 diterbitkan setelah
peraturan daerah tentang APBD Tahun Anggaran 2015 ditetapkan, maka Pemerintah Kabupaten Purworejo harus menyesuaikan alokasi DAU dimaksud pada peraturan
daerah tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2015 atau dicantumkan dalam LRA bila tidak melakukan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2015.
3 Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
a Penganggaran Dana Insentif Daerah DID dialokasikan sesuai dengan Peraturan
Menteri Keuangan mengenai Pedoman Umum dan Alokasi Dana Insentif Daerah Tahun Anggaran 2015. Apabila Peraturan Menteri Keuangan tersebut diterbitkan
setelah peraturan daerah tentang APBD Tahun Anggaran 2015 ditetapkan, maka pemerintah daerah harus menyesuaikan alokasi DID dimaksud pada peraturan daerah
tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2015 atau dicantumkan dalam LRA bagi pemerintah daerah yang tidak melakukan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2015.
b Penganggaran Tunjangan Profesi Guru TPG didasarkan pada alokasi TPG Tahun
Anggaran 2014 dengan memperhatikan realisasi Tahun Anggaran 2013. Dalam hal Peraturan Menteri Keuangan mengenai Pedoman Umum dan Alokasi Tunjangan
Profesi Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah Tahun Anggaran 2015 diterbitkan setelah peraturan daerah tentang APBD Tahun Anggaran 2015 ditetapkan, maka Pemerintah
Kabupaten Purworejo harus menyesuaikan alokasi TPG dimaksud pada peraturan daerah tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2015 atau dicantumkan dalam LRA
bila tidak melakukan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2015.
c Pendapatan yang diperuntukan bagi desa dan desa adat yang bersumber dari APBN
dalam rangka membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan serta pemberdayaan masyarakat, dan kemasyarakatan sebagaimana diatur dalam Pasal 72
ayat 1 huruf b dan ayat 2 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, dianggarkan dalam APBD Kabupaten Purworejo Tahun Anggaran 2015 dengan
mempedomani peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai alokasi APBN yang diperuntukan bagi desa dan desa adat.
Pemerintah Kabupaten Purworejo
`
27 Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2015
d Penganggaran Dana Penyesuaian lainnya dan Dana Transfer lainnya dialokasikan
sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan mengenai Pedoman Umum dan Alokasi Dana Penyesuaian lainnya dan Dana Transfer lainnya Tahun Anggaran 2015. Apabila
Peraturan Menteri Keuangan tersebut diterbitkan setelah peraturan daerah tentang APBD Tahun Anggaran 2015 ditetapkan, maka Pemerintah Kabupaten Purworejo
menyesuaikan alokasi Dana Penyesuaian lainnya dan Dana Transfer lainnya dimaksud pada peraturan daerah tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2015 atau
dicantumkan dalam LRA bila tidak melakukan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2015 .
e Penganggaran Bagi Hasil Pajak Daerah yang diterima dari Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah didasarkan pada Alokasi belanja Bagi Hasil Pajak Daerah dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2015. Dalam hal penetapan APBD Kabupaten
Purworejo Tahun Anggaran 2015 mendahului penetapan APBD Provinsi Jawa Tengah, penganggarannya didasarkan pada alokasi Bagi Hasil Pajak Daerah Tahun
Anggaran 2014 dengan memperhatikan realisasi Bagi Hasil Pajak Daerah Tahun Anggaran 2013. Bagian Pemerintah Kabupaten Purworejo yang belum direalisasikan
oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akibat pelampauan target Tahun Anggaran 2014, ditampung dalam peraturan daerah tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran
2015 atau dicantumkan dalam LRA bila tidak melakukan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2015 .
f Pendapat an daerah yang bersumber dari bantuan keuangan, baik yang bersifat umum
maupun bersifat khusus yang diterima dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dianggarkan sepanjang sudah dianggarkan dalam APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun
Anggaran 2015. Apabila penetapan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk alokasi Tahun Anggaran 2015 diterima setelah peraturan daerah tentang APBD Tahun
Anggaran 2015 ditetapkan, maka Pemerintah Kabupaten Purworejo menyesuaikan alokasi bantuan keuangan dimaksud pada peraturan daerah tentang Perubahan APBD
Tahun Anggaran 2015 atau dicantumkan dalam LRA bila tidak melakukan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2015 . Dalam hal bantuan keuangan tersebut diterima setelah
penetapan peraturan daerah tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2015, maka bantuan keuangan tersebut ditampung dalam LRA.
g Penganggaran pendapatan hibah yang bersumber dari APBN, pemerintah daerah
lainnya atau pihak ketiga, baik dari badan, lembaga, organisasi swasta dalam negeriluar negeri, kelompok masyarakat maupun perorangan yang tidak mengikat dan
tidak mempunyai konsekuensi pengeluaran atau pengurangan kewajiban pihak ketiga atau pemberi hibah, dianggarkan dalam APBD setelah adanya kepastian pendapatan
dimaksud. Untuk kepastian penerimaan hibah yang bersumber dari pemerintah daerah lainnya tersebut didasarkan pada perjanjian hibah antara Kepala Daerahpejabat yang
diberi kuasa selaku pemberi dengan Kepala Daerahpejabat yang diberi kuasa selaku penerima, sedangkan untuk penerimaan hibah yang bersumber dari pihak ketiga juga
didasarkan pada perjanjian hibah antara pihak ketiga selaku pemberi dengan Bupati Purworejopejabat yang diberi kuasa selaku penerima. Penerimaan tersebut di atas
dianggarkan pada akun pendapatan, kelompok pendapatan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah, dan diuraikan ke dalam jenis, obyek dan rincian obyek pendapatan
sesuai kode rekening berkenaan.
Untuk mencapai target pendapatan daerah Tahun Anggaran 2015 Pemerintah Kabupaten Purworejo merencanakan untuk menempuh langkah-langkah sebagai berikut :
1 Merevisi Peraturan Bupati terkait pelaksanaan peraturan daerah tentang pajak daerah dan
retribusi daerah sesuai perkembangan yang terjadi dan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku;
Pemerintah Kabupaten Purworejo
`
28 Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2015
2 Melakukan up-dating data potensi PAD dan hasilnya ditetapkan dengan Keputusan
Bupati; 3
Membuat target peningkatan PAD dengan mengedepankan data potensi dan mempertimbangkan data realisasi tahun sebelumnya, potensi dan asumsi pertumbuhan
ekonomi yang dapat mempengaruhi pencapaian masing-masing; 4
Mengoptimalkan kinerja penerimaan dari masing SKPD penghasil PAD; 5
Menyesuaikan sistem dan prosedur administrasi pemungutan pajak dan retribusi daerah sebagai tindak lanjut atas pemberlakuan akuntansi berbasis akrual;
6 Meningkatkan ketaatan wajib pajak dan retribusi daerah melalui sosialisasi dan
pemberian hadiah; 7
Meningkatkan pengendalian dan pengawasan atas pemungutan pajak dan retribusi daerah yang diikuti dengan peningkatan kualitas, kemudahan, ketepatan dan kecepatan
pelayanan; 8
Meningkatkan pembinaan dan pengawasan terhadap manajemen Badan Usaha Milik Daerah agar lebih efisien dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, mempunyai
daya saing yang tinggi sehingga memberikan kontribusi pada PAD; 9
Meningkatkan pendayagunaan aset daerah termasuk kekayaan daerah yang tidak dipisahkan dan belum dimanfaatkan untuk dikelola dan dikerjasamakan dengan pihak
ketiga sehingga mampu mendukung peningkatan PAD. 10
Meningkatkan koordinasi dan konsultasi ke Pemerintah maupun Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk optimalisasi atas sumber-sumber pendapatan yang masuk dalam
kelompok Dana Perimbangan maupun Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah.
Perubahan anggaran pendapatan daerah Tahun Anggaran 2015 diarahkan untuk mengakomodasikan penyesuaian target yang ditentukan pada masing-masing pos pendapatan
baik Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan maupun Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah sesuai potensi dan ketentuan yang berlaku, antara lain :
1. Menyesuaikan target Pendapatan Asli Daerah sesuai dengan potensi dan
mempertimbangkan realisasi Semester I Tahun Anggaran 2015. 2.
Menyesuaikan target pendapatan dari Dana Perimbangan sesuai penetapan dari Kementerian Keuangan.
3. Menyesuaikan target Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah sesuai penetapan dari
Pemberi Dana.
2.2.3. Kebijakan Belanja Daerah
Belanja daerah diarahkan untuk mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan daerah yang menjadi kewenangan pemerintah daerah, yang terdiri dari urusan wajib dan urusan
pilihan. Urusan wajib adalah urusan yang sangat mendasar yang berkaitan dengan hak dan pelayanan dasar kepada masyarakat yang wajib diselenggarakan oleh pemerintah daerah,
sedangkan urusan pilihan merupakan urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan,
dan potensi keunggulan daerah. Sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, terdapat 26 bidang dalam urusan wajib dan 8 bidang dalam urusan pilihan.
Pemenuhan belanja untuk pelaksanaan urusan wajib menjadi kebijakan yang hendak dijalankan dengan optimal, sedangkan urusan pilihan diarahkan untuk memprioritaskan
Pemerintah Kabupaten Purworejo
`
29 Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2015
bidang pertanian dalam arti luas sesuai potensi keunggulan daerah. Dalam pelaksanaan kedua urusan tersebut dianggarkan pada dua kelompok belanja, yaitu belanja tidak langsung dan
belanja langsung. Penyusunan belanja untuk pelaksanaan urusan wajib dimaksud berdasarkan standar Pelayanan Minimal SPM yang telah ditetapkan. Selain itu, Pemerintah Daerah
berupaya menetapkan target capaian kinerja setiap belanja, baik dalam konteks daerah, Satuan Kerja Perangkat Daerah, maupun program dan kegiatan, yang bertujuan untuk
meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran dan memperjelas efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran.
Anggaran belanja dalam rangka pelaksanaan urusan wajib dan pilihan tersebut disusun dengan memperhatikan secara cermat sumber dana yang digunakan. Kebijakan yang
diambil yaitu meningkatkan sinergi pemanfaatan Pendapatan Asli Daerah PAD yang terbatas dengan sumber dana yang berasal dari Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan
Daerah yang Sah serta penerimaan Pembiayaan sehingga menciptakan capaian kinerja yang optimal. Hal itu sejalan dengan upaya untuk terus mensinergikan prioritas program didaerah
dengan prioritas Nasional maupun Provinsi.
1. Kebijakan Anggaran Belanja Tidak Langsung
Sesuai dengan berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku terkait ketentuan mengenai pengelompokan belanja dalam pengelolaan keuangan daerah, belanja
tidak langsung adalah belanja yang dianggarkan tidak terkait langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Belanja tidak langsung terdiri dari jenis belanja, yaitu: a belanja
pegawai, b belanja bunga, c belanja subsidi, d belanja hibah, e belanja bantuan sosial, f belanja bagi hasil, g belanja bantuan keuangan, dan h belanja tidak teduga. Belanja
pegawai dianggarkan pada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD, sedangkan selain belanja pegawai berada di Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah SKPKD.
1
Belanja Pegawai a
Penganggaran untuk gaji pokok dan tunjangan Pegawai Negeri Sipil Daerah PNSD disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan serta memperhitungkan rencana
kenaikan gaji pokok dan tunjangan PNSD dan pemberian gaji ketiga belas. b
Penganggaran belanja pegawai untuk kebutuhan pengangkatan Calon PNSD sesuai format pegawai Tahun 2015.
c Penganggaran belanja pegawai untuk kebutuhan kenaikan gaji berkala, tunjangan
keluarga,mutasi dan penambahan PNSD diperhitungkan acress yang besarnya 1,5 dari jumlah belanja pegawai untuk gaji pokok dan tunjangan.
d Penganggaran penyelenggaraan jaminan kesehatan bagi BupatiWakil Bupati,
Pegawai dan Anggota DPRD serta PNSD dibebankan pada APBD Tahun Anggaran 2015 dengan mempedomani Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS dan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013
tentang Jaminan Kesehatan sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013
tentang Jaminan Kesehatan. Penyediaan anggaran untuk pengembangan cakupan penyelenggaraan jaminan kesehatan bagi BupatiWakil Bupati, Pegawai dan Anggota
DPRD serta PNSD di luar cakupan penyelenggaraan jaminan kesehatan yang disediakan oleh BPJS, tidak diperkenankan dianggarkan dalam APBD.
e Penganggaran penyelenggaraan jaminan kecelakaan kerja dan kematian bagi Kepala
DaerahWakil Kepala Daerah, Pimpinan dan Anggota DPRD serta PNSD dibebankan pada APBD dengan mempedomani Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004,
Pemerintah Kabupaten Purworejo
`
30 Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2015
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011, Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2013 tentang Perubahan Kesembilan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun
1993 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2013 tentang Penahapan Kepesertaan Program Jaminan
Sosial.
f Penganggaran Tambahan Penghasilan PNSD memperhatikan kemampuan keuangan
daerah dengan persetujuan DPRD sesuai amanat Pasal 63 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005. Kebijakan dan penentuan kriterianya ditetapkan
dengan Peraturan Bupati Purworejo Nomor 20 Tahun 2014 tentang Pemberian Tambahan Penghasilan kepada Pegawai Negeri Sipil Daerah dan Calon Pegawai
Negeri Sipil Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Purworejo, yang selaras dengan Pasal 39 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006,
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011.
g Penganggaran lnsentif Pemungutan Pajak dan Retribusi Daerah mempedomani
Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata cara Pemberian dan Pemanfaatan lnsentif Pemungutan Pajak dan Retribusi Daerah;
h Belanja penghasilan lainnya bagi PNSD dianggarkan untuk tunjangan profesi guru
dan tambahan penghasilan PNSD yang diterima daerah dalam obyek pendapatan dana penyesuaian dengan alokasi dan ketentuan pembayarannya berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan pada Tahun Anggaran 2015.
2
Belanja Bunga Belanja bunga tidak dianggarkan dalam APBD Tahun Anggaran 2015 karena
Pemerintah Kabupaten Purworejo tidak memiliki kewajiban pembayaran bunga pinjaman.
3
Belanja Subsidi Pada Tahun Anggaran 2015, Pemerintah Kabupaten Purworejo tidak berencana
mengalokasikan belanja subsidi.
4
Belanja Hibah a
Pada tahun 2015 alokasi belanja hibah akan dibatasi jumlahnya mengingat belanja hibah bersifat bantuan yang tidak wajib dan tidak mengikat serta tidak
secara terus menerus, kecuali ditentukan lain oleh Peraturan Perundang- undangan yang berlaku.
b Bantuan Operasional Sekolah yang bersumber dari APBD Kabupaten Purworejo
Tahun Anggaran 2015 untuk sekolah swasta dianggarkan dalam jenis belanja hibah sesuai kemampuan keuangan daerah.
c Penyediaan dana pendamping atas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
PNPM yang bersumber dari APBD Kabupaten Purworejo Tahun Anggaran 2015 dianggarkan dalam jenis belanja hibah sesuai kemampuan keuangan
daerah dan memperhitungkan besaran dana yang diterima dari Pemerintah.
d Kebutuhan untuk penyelenggaraan dan pengamanan Pemilihan Umum Kepala
Daerah Secara Langsung Tahun 2015 dianggarkan dalam jenis belanja hibah kepada KPU, Panwaslu, POLRES dan KODIM sesuai kebutuhan yang wajar dan
kemampuan keuangan daerah mempedomani Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Belanja Pemilihan Umum
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2009.
Pemerintah Kabupaten Purworejo
`
31 Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2015
e Alokasi belanja yang bersumber dari pendapatan yang berasal dari Pemerintah
maupun Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan karena sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan harus dianggarkan dalam jenis belanja hibah,
akan disesuaikan jumlah dan peruntukkannya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan pemberi dana.
f Mekanisme penganggaran pelaksanaan dan pertanggungjawaban belanja hibah
pada tahun 2015 berpedoman pada Peraturan Bupati yang terkait tentang Tata Cara Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan Pertanggungjawaban dan
Pelaporan, Monitoring dan Evaluasi Hibah dan Bantuan sosial dari Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Purworejo.
5
Belanja Bantuan Sosial a
Pada tahun 2015 alokasi belanja bantuan sosial akan dibatasi jumlahnya dan diberikan secara selektif sesuai kriteria yang ditetapkan dan mempertimbangkan
kemampuan keuangan daerah, mengingat belanja bantuan sosial bersifat bantuan yang tidak wajib dan tidak mengikat serta tidak secara terus-menerus, kecuali
ditentukan lain oleh Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
b Alokasi belanja yang bersumber dari pendapatan yang berasal dari Pemerintah
maupun Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan karena sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan harus dianggarkan dalam jenis belanja bantuan
sosial akan disesuaikan jumlah dan peruntukkannya berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh pemberi dana.
c Mekanisme penganggaran, pelaksanaan dan pertanggungjawaban belanja
bantuan sosial pada tahun 2015 berpedoman pada Peraturan Bupati yang terkait tentang
Tata Cara
Penganggaran, Pelaksanaan
dan Penatausahaan
Pertanggungjawaban dan Pelaporan, Monitoring dan Evaluasi Hibah dan Bantuan sosial dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Purworejo.
6
Belanja Bagi Hasil a
Penganggaran Belanja Bagi Hasil kepada Pemerintah Desa paling sedikit 10 dari pajak daerah dan retribusi daerah dalam rangka pelaksanaan Pasal 72 ayat
1 huruf c dan ayat 3 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. b
Penganggaran Belanja Bagi Hasil kepada Pemerintah Desa dalam APBD Tahun Anggaran 2015 harus diuraikan ke dalam daftar nama pemerintah desa selaku
penerima sebagai rincian obyek belanja sesuai kode rekening berkenaan.
7
Belanja Bantuan Keuangan a
Penganggaran alokasi dana untuk desa dan desa adat yang diterima dari APBN pada jenis belanja bantuan keuangan kepada pemerintah desa dalam APBD
Tahun Anggaran 2015 untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan serta pemberdayaan masyarakat, dan kemasyarakatan dalam
rangka pelaksanan Pasal 72 ayat 1 huruf b dan ayat 2 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
b Penganggaran Alokasi Dana Desa ADD untuk pemerintah desa dalam jenis
belanja bantuan keuangan kepada pemerintah desa sebesar 10 dari Dana Perimbangan dalam APBD Tahun Anggaran 2015 setelah dikurangi DAK
sebagai tindak lanjut atas ketentuan Pasal 72 ayat 4 dan ayat 6 Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Pemerintah Kabupaten Purworejo
`
32 Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2015
c Penganggaran bantuan keuangan untuk penyelenggaraan Pemilihan kepala desa
tahun 2015 diberikan kepada desa yang menyelenggarakan pemilihan kepala desa sesuai kemampuan keuangan daerah berdasarkan Peraturan Daerah Nomor
4 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan, dan Pemberhentian Kepala Desa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Nomor 14 Tahun 2011, sepanjang tidak bertentangan dengan Pasal 34 ayat 6 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
d Penganggaran bantuan keuangan untuk kompensasi Sekretaris Desa Non PNS
dianggarkan berdasarkan Peraturan Bupati Purworejo Nomor 23 Tahun 2012 tentang Pedoman Pemberian Kompensasi Bagi Sekretaris Desa Yang
Diberhentikan Dengan Hormat dari Jabatan Sebagai Sekretaris Desa Karena Tidak Memenuhi Persyaratan Untuk Diangkat Menjadi Pegawai Negeri Sipil.
e Bantuan keuangan kepada partai politik dianggarkan pada jenis belanja bantuan
keuangan objek belanja bantuan keuangan kepada partai politik dan rincian objek belanja nama partai politik penerima bantuan keuangan. Besaran pengan
ggaran pelaksanaan dan pertanggungjawaban bantuan keuangan kepada partai politik berpedoman pada peraturan perundang-undangan di bidang bantuan
keuangan kepada partai politik.
f Penganggaran belanja bantuan keuangan tersebut harus diuraikan daftar nama
penerima sebagai rincian obyek penerima bantuan keuangan sesuai kode rekening berkenaan.
8
Belanja Tidak Terduga Penganggaran
belanja tidak
terduga dilakukan
secara rasional
dengan mempertimbangkan realisasi Tahun Anggaran 2014 dan kemungkinan adanya
kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak dapat diprediksi sebelumnya, diluar kendali dan pengaruh pemerintah daerah. Belanja tidak terduga merupakan belanja untuk
mendanai kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan terjadi berulang, seperti kebutuhan tanggap darurat bencana, penanggulangan bencana alam dan
bencana sosial, yang tidak tertampung dalam bentuk program dan kegiatan pada Tahun Anggaran 2015, termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah
tahun-tahun sebelumnya.
2. Kebijakan Anggaran Belanja Langsung
Penganggaran belanja langsung dalam rangka melaksanakan program dan kegiatan Pemerintah Kabupaten Purworejo Tahun Anggaran 2015 mengutamakan pelaksanaan urusan
pemerintahan daerah, yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. Belanja langsung dituangkan dalam bentuk program dan kegiatan, yang manfaat capaian kinerjanya dapat
dirasakan langsung oleh masyarakat dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik dan keberpihakan pemerintah daerah kepada kepentingan publik. Penyusunan anggaran belanja
untuk setiap program dan kegiatan mempedomani Standar Pelayanan Minimal SPM, Analisis Standar Belanja Kabupaten Purworejo, dan Keputusan Bupati tentang Standar
Satuan Harga dan digunakan sebagai dasar penyusunan RKA-SKPD.
Selain itu, penganggaran belanja barang dan jasa agar mengutamakan produksi dalam negeri dan melibatkan usaha mikro dan usaha kecil serta koperasi kecil tanpa mengabaikan
prinsip efisiensi, persaingat sehat, kesatuan sistem dan kualitas kemampuan teknis. Penganggaran belanja langsung memperhatikan beberapa kebijakan sebagai berikut:
Pemerintah Kabupaten Purworejo
`
33 Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2015
1. Penggunaan DBH-CHT diarahkan untuk melaksanakan peningkatan kualitas bahan
baku, pembinaan industri, pembinaan lingkungan sosial, sosialisasi ketentuan di bidang cukai danatau pemberantasan barang kena cukai palsu
cukai illegal
sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan yang dijabarkan dengan Keputusan Gubernur Jawa
Tengah. 2.
Pendapatan yang berasal dari DBH Migas wajib dialokasikan untuk menambah anggaran pendidikan dasar yang besarnya sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 25 Peraturan
Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan. 3.
Belanja yang bersumber dari DAK dianggarkan pada SKPD yang berkenaan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dalam rangka optimalisasi pencapaian sasaran DAK,
terhadap sisa tender pelaksanaan kegiatan DAK, agar digunakan untuk menambah target dan capaian sasaran kinerja kegiatan DAK yang telah ditetapkan dalam petunjuk teknis
DAK masing-masing bidang. Apabila sisa tender tidak dapat dimanfaatkan pada tahun berkenaan dan harus dilaksanakan pada tahun anggaran berikutnya tetap menggunakan
petunjuk teknis tahun anggaran berkenaan.
4. Apabila terdapat sisa DAK sedangkan target kinerja kegiatan DAK sudah tercapai, maka
sisa DAK dimaksud dianggarkan dalam APBD Tahun Anggaran 2015 untuk menambah volumetarget capaian program dan kegiatan DAK yang sama danatau untuk mendanai
kegiatan pada bidang DAK tertentu sesuai prioritas nasional dengan menggunakan petunjuk teknis tahun anggaran sebelumnya atau petunjuk teknis Tahun Anggaran 2015.
Apabila target kinerja kegiatan DAK belum tercapai, sisa DAK dimaksud dianggarkan untuk mendanai kegiatan yang sesuai pada bidang yang sama sesuai prioritas nasional
dengan menggunakan petunjuk teknis tahun sebelumnya. Kegiatan tersebut harus selesai dan dapat dimanfaatkan pada akhir Tahun Anggaran 2015.
5. Penyelesaian permasalahan mengenai pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan
dan Perkotaan mempedomani Peraturan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 15PMK.072014 dan Nomor 10 Tahun 2014 tentang Tahapan Persiapan
dan Pelaksanaan Pengalihan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan Sebagai Pajak.
6. Dalam rangka peningkatan bidang pendidikan, Pemerintah Kabupaten Purworejo secara
konsisten dan berkesinambungan harus mengalokasikan anggaran fungsi pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen dari belanja daerah, sesuai amanat peraturan perundang-
undangan, termasuk dana Bantuan Operasional Sekolah BOS yang bersumber dari APBD. Untuk dana BOS yang bersumber dari APBD, penganggarannya dalam bentuk
program dan kegiatan serta penggunaannya dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
7. Dalam rangka peningkatan bidang kesehatan, Pemerintah Kabupaten Purworejo secara
konsisten dan berkesinambungan harus mengalokasikan anggaran urusan kesehatan minimal 10 persen dari total belanja APBD di luar gaji, sesuai amanat Pasal 171 ayat 2
Undang-Undang 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
8. Penganggaran belanja yang bersumber dari dana kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional
pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama FKTP Milik Pemerintah Daerah yang belum menerapkan PPK-BLUD mempedomani Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2014,
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2014 tentang Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional Untuk Jasa Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Biaya
Operasional Pada FKTP Milik Pemerintah Daerah dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 9002280SJ tanggal 5 Mei 2014.
9. Penyediaan dana pendamping atau sebutan lainnya hanya diperkenankan untuk kegiatan
yang telah diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan, seperti DAK sebagaimana
Pemerintah Kabupaten Purworejo
`
34 Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2015
diamanatkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004, penerimaan hibah dan bantuan luar negeri sepanjang dipersyaratkan dana pendamping dari APBD sebagaimana diatur
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah.
10. Pendanaan untuk organisasi cabang olahraga profesional tidak dianggarkan dalam
APBD karena menjadi tanggung jawab induk organisasi cabang olahraga danatau organisasi olahraga profesional yang bersangkutan. Hal ini sejalan dengan amanat Pasal
29 ayat 2 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, bahwa pembinaan dan pengembangan olahraga profesional dilakukan oleh
induk organisasi cabang olahraga danatau organisasi olahraga profesional. Cabang olahraga profesional sesuai Pasal 1 angka 15 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005,
adalah olahraga yang dilakukan untuk memperoleh pendapatan dalam bentuk uang atau bentuk lain yang didasarkan atas kemahiran berolahraga.
11. Penganggaran program “Peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerahwakil kepala
daerah” mengacu pada Lampiran A.VII Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011.
12. Penganggaran penyelenggaraan jaminan kesehatan bagi fakir miskin dan orang tidak
mampu sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011, Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2012 tentang Penerima
Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan dan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2013, yang tidak
menjadi cakupan penyelenggaraan jaminan kesehatan melalui BPJS yang bersumber dari APBN, dianggarkan dalam bentuk program dan kegiatan pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Purworejo selaku SKPD yang menangani urusan kesehatan pemberi pelayanan kesehatan.
13. Pemerintah Kabupaten Purworejo tidak menganggarkan belanja tali asih kepada PNSD
dan penawaran kepada PNSD yang pensiun dini dengan uang pesangon, mengingat tidak memiliki dasar hukum yang melandasinya.
14. Pemerintah Kabupaten Purworejo agar mensinergikan penganggaran program dan
kegiatan dalam penyusunan APBD Tahun Anggaran 2015 dengan kebijakan nasional, antara lain:
a Pencapaian MDG’s, seperti: kesetaraan gender, penanggulangan HIVAIDS dan
malaria sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan; Terkait dengan upaya percepatan
pengarusutamaan gender melalui perencanaan dan penganggaran responsif gender, pemerintah daerah agar mempedomani Surat Edaran Menteri Negara Perencanaan
Pembangunan NasionalKepala BAPPENAS, Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Nomor: 270M.PPN112012, Nomor: SE-33MK.022012, Nomor: 0504379ASJ, Nomor:
SE-46MPP-PA112011 tentang
Strategi Nasional
Percepatan Pengarusutamaan Gender PUG melalui Perencanaan dan Penganggaran yang
Responsif Gender PPRG; b
Rehabilitasi dan perlindungan sosial bagi para lanjut usia sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia,
serta program rehabilitasi dan perlindungan sosial penyandang cacat; c
Dukungan pelaksanaan tugas dan fungsi Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga TP-PKK dengan mempedomani Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pemberdayaan Masyarakat Melalui Gerakan Pemberdayan dan Kesejahteraan Keluarga;
Pemerintah Kabupaten Purworejo
`
35 Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2015
d Pengelolaan batas wilayah negara dan pembangunan kawasan perbatasan bagi
provinsi dan kabupaten yang berbatasan dengan negara tetangga sesuai amanat Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara;
e Penguatan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah sebagaimana diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Serta Kedudukan Keuangan Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah di
Wilayah Provinsi, sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010
tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Serta Kedudukan Keuangan Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi;
f Pengembangan kearsipan di daerah dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan
publik mempedomani amanat Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 78 Tahun 2012 tentang Tata
Kearsipan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah;
g Revitalisasi dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila dan pendidikan wawasan kebangsaan
dengan mempedomani Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2011 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 71 Tahun 2012;
h Penanganan gangguan keamanan dalam negeri sebagaimana diamanatkan Instruksi
Presiden Nomor 1 Tahun 2014 tentang Penanganan Gangguan Dalam Negeri di Daerah;
i Tunjangan PNSD yang bertugas pada unit kerja yang mempunyai tugas dan fungsi
terkait dengan pengamanan persandian sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2008 tentang Tunjangan Pengamanan Persandian;
j Penerapan Kartu Tanda Penduduk Elektronik e-KTP berbasis NIK secara Nasional
dengan mempedomani Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013, yang ditindaklanjuti dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006, Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2008 tentang
Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil dan peraturan perundang-undangan lainnya; dan
k Fasilitasi pengaduan masyarakat dan pengembangan akses informasi secara
transparan, cepat, tepat dan sederhana dengan mempedomani Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik;
Selanjutnya Penganggaran belanja langsung ke dalam jenis belanja dilakukan dengan kebijakan sebagai berikut:
1
Belanja Pegawai
a Dalam rangka meningkatkan efisiensi anggaran daerah, penganggaran honorarium
bagi PNSD dan Non PNSD memperhatikan asas kepatutan, kewajaran dan rasionalitas dalam pencapaian sasaran program dan kegiatan sesuai dengan
kebutuhan dan waktu pelaksanaan kegiatan dalam rangka mencapai target kinerja kegiatan dimaksud.
b Pemberian honorarium bagi PNSD dan Non PNSD dibatasi dan hanya didasarkan
pada pertimbangan bahwa keberadaan PNSD dan Non PNSD dalam kegiatan benar- benar memiliki peranan dan kontribusi nyata terhadap efektifitas pelaksanaan
kegiatan dimaksud dengan memperhatikan pemberian Tambahan Penghasilan bagi PNSD dan pemberian Instentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Pemerintah Kabupaten Purworejo
`
36 Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2015
c Dalam satu kegiatan tidak diperkenankan hanya diuraikan ke dalam jenis belanja
pegawai, obyek belanja honorarium dan rincian obyek belanja honorarium Non PNSD.
d Besaran honorarium bagi PNSD dan Non PNSD dalam kegiatan ditetapkan dengan
Keputusan Bupati.
2
Belanja Barang dan Jasa
a Pemberian jasa narasumbertenaga ahli dalam kegiatan dianggarkan pada jenis
Belanja Barang dan Jasa dengan menambahkan obyek dan rincian obyek belanja baru serta besarannya ditetapkan dengan keputusan kepala daerah.
b Penganggaran uang untuk diberikan kepada pihak ketigamasyarakat hanya
diperkenankan dalam rangka pemberian hadiah pada kegiatan yang bersifat perlombaan atau penghargaan atas suatu prestasi. Alokasi belanja tersebut
dianggarkan pada jenis Belanja Barang dan Jasa sesuai kode rekening berkenaan.
c Penganggaran belanja barang pakai habis disesuaikan dengan kebutuhan nyata yang
didasarkan atas pelaksanaan tugas dan fungsi SKPD, jumlah pegawai dan volume pekerjaan serta memperhitungkan estimasi sisa persediaan barang Tahun Anggaran
2014.
d Penganggaran penyelenggaraan jaminan kesehatan bagi fakir miskin dan orang tidak
mampu, yang tidak menjadi cakupan penyelenggaraan jaminan kesehatan melalui BPJS yang bersumber dari APBN, dianggarkan dalam jenis belanja barang dan jasa.
e Penganggaran Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
milik pemerintah daerah dialokasikan pada masing-masing SKPD sesuai amanat Pasal 6 ayat 3 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 dan besarannya sesuai
dengan masing-masing peraturan daerah.
f Pengadaan barangjasa yang akan diserahkan kepada pihak ketigamasyarakat pada
tahun anggaran berkenaan, dianggarkan pada jenis belanja barang dan jasa. Pengadaan belanja barangjasa yang akan diserahkan kepada pihak ketigamasyarakat
pada tahun anggaran berkenaan dimaksud dianggarkan sebesar harga belibangun barangjasa yang akan diserahkan kepada pihak ketigamasyarakat ditambah seluruh
belanja yang terkait dengan pengadaanpembangunan barangjasa sampai siap diserahkan.
g Penganggaran belanja perjalanan dinas dalam rangka kunjungan kerja dan studi
banding, baik perjalanan dinas dalam negeri maupun perjalanan dinas luar negeri, dilakukan secara selektif, frekuensi dan jumlah harinya dibatasi serta memperhatikan
target kinerja dari perjalanan dinas dimaksud sehingga relevan dengan substansi kebijakan pemerintah daerah. Hasil kunjungan kerja dan studi banding dilaporkan
sesuai peraturan perundang-undangan. Khusus penganggaran perjalanan dinas luar negeri berpedoman pada Instruksi Presiden Nomor 11 Tahun 2005 tentang Perjalanan
Dinas Luar Negeri dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pedoman Perjalanan Dinas Ke Luar Negeri Bagi PejabatPegawai di
lingkungan Kementerian Dalam Negeri, Pemerintah Daerah, dan Pimpinan serta Anggota DPRD.
h Dalam rangka memenuhi kaidah-kaidah pengelolaan keuangan daerah, penganggaran
belanja perjalanan dinas harus memperhatikan aspek pertanggungjawaban sesuai biaya riil atau lumpsum, khususnya untuk hal-hal sebagai berikut:
Pemerintah Kabupaten Purworejo
`
37 Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2015
- Sewa kendaraan dalam kota dibayarkan sesuai dengan biaya riil. Komponen sewa kendaraan hanya diberikan untuk GubernurWakil Gubernur, BupatiWakil
Bupati, WalikotaWakil Walikota dan Pimpinan DPRD Provinsi; - Biaya transportasi dibayarkan sesuai dengan biaya riil;
- Biaya penginapan dibayarkan sesuai dengan biaya riil; Dalam hal pelaksana perjalanan dinas tidak menggunakan fasilitas hotel atau
tempat penginapan lainnya, kepada yang bersangkutan diberikan biaya penginapan sebesar 30 tiga puluh persen dari tarif hotel di kota tempat tujuan
sesuai dengan tingkatan pelaksana perjalanan dinas dan dibayarkan secara lumpsum.
- Uang harian dan uang representasi dibayarkan secara lumpsum. - Standar satuan harga perjalanan dinas ditetapkan dengan Keputusan Bupati,
dengan mempedomani besaran satuan biaya yang berlaku dalam APBN sebagaimana diatur dengan peraturan perundang-undangan.
i Penyediaan anggaran untuk perjalanan dinas yang mengikutsertakan non PNSD
diperhitungkan dalam belanja perjalanan dinas. Tata cara penganggaran perjalanan dinas dimaksud mengacu pada ketentuan perjalanan dinas yang ditetapkan dengan
peraturan kepala daerah.
j Penganggaran untuk menghadiri pendidikan dan pelatihan, bimbingan teknis atau
sejenisnya yang terkait dengan pengembangan sumber daya manusia Pimpinan dan Anggota
DPRD serta
pejabatstaf pemerintah
daerah, yang
tempat penyelenggaraannya di luar daerah harus dilakukan sangat selektif dengan
mempertimbangkan aspek-aspek urgensi dan kompetensi serta manfaat yang akan diperoleh dari kehadiran dalam pendidikan dan pelatihan, bimbingan teknis atau
sejenisnya guna pencapaian efektifitas penggunaan anggaran daerah. Dalam rangka orientasi dan pendalaman tugas Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi dan DPRD
KabupatenKota agar berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2011 tentang Pedoman Orientasi dan Pendalaman Tugas Anggota DPRD
Provinsi dan DPRD KabupatenKota sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 34 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2011 tentang Pedoman Orientasi dan Pendalaman Tugas Anggota DPRD Provinsi dan DPRD KabupatenKota.
k Penganggaran untuk penyelenggaraan kegiatan rapat, pendidikan dan pelatihan,
bimbingan teknis atau sejenisnya diprioritaskan untuk menggunakan fasilitas aset daerah, seperti ruang rapat atau aula yang sudah tersedia milik pemerintah daerah.
l Penganggaran pemeliharaan barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya
mempedomani Pasal 46 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik NegaraDaerah dan Pasal 48 Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah.
m Pemerintah Kabupaten Purworejo menganggarkan belanja untuk pembayaran Pajak
Kendaraan Bermotordan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor milik Pemerintah Kabupaten Purworejo pada masing-masing SKPD sesuai amanat Pasal 6 ayat 3
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 dan besarannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
n Porsi operasional bagi kegiatan yang terdapat target pendapatan di luar untuk
pelayanan publik dan investasi, yaitu terkait operasional perparkiran, operasional
Pemerintah Kabupaten Purworejo
`
38 Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2015
pariwisata, operasional sektor kelautan, perikanan dan peternakan, operasional sektor pertanian, operasional sektor industri dan perdagangan, serta operasional perijinan
tingkat kecamatan, diarahkan dilakukan efisiensi dengan asumsi pendekatan maksimal sebesar 70 dari target pendapatan. Sedangkan beberapa operasional
yang lain diarahkan melalui rasionalisasi pembiayaan melalui
unit cost
maupun perhitungan biaya proporsional.
o Dalam rangka penguatan kelembagaan birokrasi pemerintah pada SKPD kewilayahan
khususnya SKPD kelurahan, pemerintah daerah memprioritaskan pelaksanaan kebijakan pembangunan lingkungan tingkat kelurahan dengan alokasi anggaran yang
bersumber dari pendapatan eks-bengkok.
3
Belanja Modal
a. Pemerintah Kabupaten Purworejo harus memprioritaskan alokasi belanja modal pada
APBD Tahun Anggaran 2015 untuk pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana yang terkait dengan peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
b. Penganggaran untuk pengadaan kebutuhan barang milik daerah dan pemeliharaan
barang milik daerah menggunakan dasar perencanaan kebutuhan dan pemeliharaan barang milik daerah sebagaimana diatur dalam Pasal 9 Peraturan Pemerintah Nomor
27 Tahun 2014 dan Pasal 7 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007. Selanjutnya, untuk pengadaan barang milik daerah juga memperhatikan standar
sarana dan prasarana kerja berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintahan Daerah,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006
tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintahan Daerah.
c. Khusus penganggaran untuk pembangunan gedung dan bangunan milik daerah
mempedomani Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
d. Penganggaran pengadaan tanah untuk kepentingan umum mempedomani Peraturan
Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2012 tentang Biaya Operasional dan Biaya Pendukung
Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Yang Bersumber Dari APBD.
e. Penganggaran belanja modal digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam
rangka pengadaan aset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 dua belas bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan. Nilai aset tetap
berwujud yang dianggarkan dalam belanja modal sebesar harga belibangun aset ditambah seluruh belanja yang terkait dengan pengadaanpembangunan aset sampai
aset tersebut siap digunakan, sesuai maksud Pasal 53 ayat 1 dan ayat 2 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, sebagaimana diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011.
Perubahan anggaran belanja daerah untuk kelompok belanja langsung diarahkan untuk mengoptimalkan pemenuhan belanja bersifat mengikat, belanja bersifat wajib, belanja
untuk mempercepat pencapaian target RPJMD dan belanja untuk keadaan darurat dalam
Pemerintah Kabupaten Purworejo
`
39 Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2015
rangka penanganan pasca bencana. Belanja bersifat mengikat adalah belanja yang dibutuhkan secara terus menerus dan harus dialokasikan oleh Pemerintah Daerah dengan jumlah yang
cukup untuk keperluan setiap bulan dalam tahun anggaran yang bersangkutan, seperti belanja pegawai, belanja barang dan jasa. Upaya memenuhi belanja bersifat mengikat, belanja
bersifat wajib, belanja untuk mempercepat pencapaian target RPJMD dan belanja untuk keadaan darurat dalam rangka penanganan pasca bencana tersebut dilakukan dengan
memanfaatkan SILPA maupun peningkatan target pendapatan daerah. Optimalisasi dan percepatan target kinerja pembangunan daerah yang dapat dilakukan dengan menambah
output
pada kegiatan yang telah ada maupun menambah kegiatan baru sesuai program yang terdapat di RPJMD melalui Perubahan RKPD Tahun 2015 untuk dilaksanakan pada Tahun
Anggaran 2015. Selain itu, perubahan anggaran belanja juga digunakan untuk memasukkan anggaran
mendahului perubahan yang ditetapkan melalui Perubahan Peraturan Bupati tentang Penjabaran APBD Tahun Anggaran 2015, yang berisi pergeseran anggaran yang telah
mendapatkan persetujuan Pejabat Pengelola Keuangan Daerah maupun Sekretaris Daerah serta perubahan anggaran yang memenuhi ketentuan Pasal 6 danatau Pasal 7 danatau Pasal
8 Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2014 tentang APBD Tahun Anggaran 2015.
Perubahan belanja langsung yang merupakan belanja program dan kegiatan, tetap diarahkan untuk menitikberatkan pada prioritas pembangunan tahun 2015 yang tertuang dalam Rencana
Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Purworejo Tahun 2015 yang meliputi:
1.
Percepatan iklim investasi dan iklim usaha yang mendukung daya saing daerah.
2.
Percepatan pengurangan angka kemiskinan.
3.
Peningkatan akses dan kualitas ketersediaan pendidikan dan kesehatan.
4.
Peningkatan ketahanan pangan dan pengembangan agribisnis yang berdaya saing.
5.
Peningkatan pembangunan infrastruktur yang pro investasi dan berkelanjutan.
6.
Pemantapan tata kelola pemerintahan daerah yang baik
good governance
dan reformasi birokrasi dan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan.
Program dan kegiatan prioritas dalam perubahan RKPD 2015 meliputi kegiatan lanjutan tahun 2014, pergeseran kegiatan antar SKPD, penghapusan kegiatan, penambahan
kegiatan baru, penambahan atau pengurangan target kinerja, pagu indikatif, lokasi, kelompok sasaran yang mengalami perubahan dan yang tidak mengalami perubahan.
Selain itu, perubahan anggaran belanja langsung yang ada tetap memperhatikan keselarasan antara program Pusat dan Daerah, ditunjukkan dengan memprioritaskan kegiatan
yang dibiayai dari APBN maupun APBD Provinsi Jawa Tengah untuk dilaksanakan, berikut dengan penyediaan dana pendampingnya.
Kebijakan yang ditentukan dalam perubahan anggaran untuk kelompok Belanja Tidak Langsung pada masing-masing jenis belanja, sebagai berikut:
1. Perubahan Anggaran Belanja Pegawai diarahkan untuk :
a. Menampung pergeseran antar obyek belanja dalam jenis Belanja Pegawai pada
masing-masing SKPD dan pergeseran antar SKPD dengan mempertimbangkan realisasi sampai dengan Semester I Tahun Anggaran 2015 dan menyesuaikan
kebutuhan untuk 6 bulan berikutnya;
b. Menyesuaikan alokasi anggaran Tambahan Penghasilan PNSD dengan kebijakan dan
penentuan kriteria yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati Purworejo Nomor 19 Tahun 2015 tentang Pedoman Pemberian Tambahan Penghasilan kepada Pegawai
Negeri Sipil Daerah dan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Purworejo
`
40 Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2015
Pemerintah Kabupaten Purworejo, yang selaras dengan Pasal 39 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011.
c. Menganggarkan kembali belanja yang bersumber dari SILPA untuk Tunjangan Profesi
Guru dan Tambahan Penghasilan Guru. d.
Menyesuikan belanja Tambahan Penghasilan Guru berdasarkan Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2015 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun
2015. e.
Menyesuaikan kebutuhan anggaran untuk tunjangan perumahan bagi Anggota DPRD Kabupaten Purworejo.
2. Perubahan Anggaran Belanja Hibah diarahkan untuk menampung penganggaran Belanja
Hibah Tahun Anggaran 2015 melalui mekanisme mendahului perubahan anggaran untuk yang bersumber dari Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Tengah.
3. Perubahan Anggaran Belanja Bantuan Sosial diarahkan untuk menampung :
a. Penganggaran Belanja Bantuan Sosial Tahun Anggaran 2015 melalui mekanisme
mendahului perubahan anggaran untuk Bantuan Siswa Miskin yang bersumber dari Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Tengah
b. Penganggaran Jaminan hidup untuk penyandang cacat sesuai usulan Dinas Sosial,
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Purworejo. 4.
Perubahan Anggaran Belanja Bagi Hasil diarahkan untuk menambah alokasi anggaran bagi hasil kepada pemerintah desa berdasarkan Peraturan Bupati Purworejo No. 66 Tahun
2014 tentang Perubahan Kedua Peraturan Bupati Purworejo No. 46 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengelolaan Bagi Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah untuk Desa.
5. Perubahan Anggaran Belanja Bantuan Keuangan diarahkan untuk menyesuaikan alokasi
anggaran Dana Desa berpedoman pada Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2015 dan anggaran untuk Kursus Kewirausahaan Desa KWD yang bersumber dari Bantuan
Keuangan Provinsi Jawa Tengah yang telah melalui mekanisme mendahului perubahan.
6. Perubahan Belanja Tidak Terduga diarahkan untuk :
a. menyesuaikan alokasi Belanja Tidak Terduga guna memenuhi kebutuhan tanggap
darurat bencana yang tidak dapat diprediksikan sebelumnya; b.
menampung tambahan pendapatan, sisa SiLPA yang peruntukannya terikat dan SiLPA bebas yang belum dapat dianggarkan dalam Perubahan APBD Tahun Anggaran 2015.
2.2.4. Kebijakan, Kendala dan Prioritas Pembangunan Daerah A.
Kebijakan Pembangunan Daerah
Dengan memperhatikan isu strategis, serta arah kebijakan nacional dan provinsi Jawa
Tengah, maka pembangunan Kabupaten Purworejo tahun 2015 merupakan Tahap perwujudan Masyarakat Purworejo yang lebih sejahtera, dengan tema: “Menuju
Masyarakat Purworejo yang lebih sejahtera Berbasis Agribisnis”. Pada tahap ini lebih mengupayakan ketercapaian dua hal yaitu peningkatkan keberdayaan masyarakat dalam
berbagai bidang pembangunan, dan meningkatkan kerja sama masyarakat dan pemerintah untuk menjaga keamanan dan ketertiban dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan
bermasyarakat.
Arah Kebijakan Pembangunan Daerah Kabupaten Purworejo Tahun 2015 meliputi:
Pemerintah Kabupaten Purworejo
`
41 Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2015
1 Percepatan iklim investasi dan iklim usaha yang mendukung daya saing daerah
2 Percepatan pengurangan angka kemiskinan
3 Peningkatan akses dan kualitas ketersediaan pendidikan dan kesehatan
4 Peningkatan Ketahanan Pangan dan Pengembangan Agribisnis yang berdaya saing
5 Peningkatan Pembangunan Infrastruktur yang Pro Investasi dan Berkelanjutan
6 Pemantapan Tata Kelola Pemerintahan Daerah yang Baik
Good Governance
dan Reformasi Birokrasi dan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan.
B. Kendala Yang Dihadapi
Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembangunan daerah tahun 2015 dicerminkan dengan Permasalahan pembangunan Kabupaten Purworejo yang teridentifikasi
dalam setiap penyelenggaraan urusan yang menjadi kewenangan daerah, sebagai berikut:
Urusan Wajib Pendidikan
1 Masih rendahnya kesesuaian kualifikasi tenaga pendidik PAUD.
2 Belum terwujudnya penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau oleh
masyarakat .
3 Belum optimalnya efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan Manajemen
Pengelolaan Sekolah. 4
Belum terpenuhinya ekspektasi kebutuhan pasar tenaga kerja dengan substansi pendidikan baik pendidikan formal maupun nonformal.
5 Masih terdapat tenaga pendidik yang tidak memenuhi kesesuaian bidang keahliannya.
6 Masih kurangnya Pendidikan berbasis teknologi informasi dan pendidikan berbasis
kearifan lokal yang berwawasan global. 7
Belum terciptanya atmosfir yang kondusif dan infrastruktur pendidikan yang berkualitas bagi proses pendidikan, penelitian, dan pengembangan wawasan keilmuan.
8 Belum mantapnya penuntasan wajib belajar 9 tahun dan mengembangkan wajib belajar
12 tahun .
9 Masih perlu ditingkatkan daya saing pendidikan di semua jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan. 10
Belum memadai dan meratanya fasilitassarana penunjang pendidikan di setiap jenjang pendidikan termasuk pengembangan perpustakaan dan laboratorium sebagai sarana
minat dan budaya baca. 11
Belum meratanya distribusi tenaga pendidik dan kependidikan 12
Masih terdapat angka putus sekolah yang belum tertampung dalam pendidikan formal dan non formal.
13 Masih tingginya disparitas mutu disemua jenjang pendidikan
14 Belum meratanya cakupan layanan pendidikan non formal.
Kesehatan
1 Masih perlu ditingkatkan pemberdayaan masyarakat dalam upaya kesehatan.
2 Pada tahun 2011 terjadi peningkatan penyakit menular sehingga tidak dapat terlayani
semua.
Pemerintah Kabupaten Purworejo
`
42 Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2015
3 Realisasi anggaran Jamkesda tidak mencapai target karena metoda yang digunakan
adalah sistem klaim. 4
Pasien JKNBPJS untuk dapat dilayani di poli rawat jalan harus melalui dua tahapan pendaftaran Loket BPJS dan Loket pendaftaran RSUD;
5 Waktu tunggu pasien rawat jalan lama baik di pelayanan poliklinik maupun pelayanan
penunjang Farmasi, 6
Ruang tunggu yang tersedia tidak sesuai lagi dengan jumlah pasien yang berkunjung di rawat jalan sehingga pasien tidak nyaman;
7 Adanya beberapa jenis peralatan kesehatan yang harus dilengkapi untuk pelayanan
Rawat Jalan. 8
BOR tidak sehat karena standar ideal BOR yang sehat 60-80 sehingga tidak dapat dilakukan sterilisasi ruang dan adanya antrian pelayanan di IGD.
9 Beberapa pasien yang akan dirawat inap tidak dapat langsung masuk ke ruang rawat
inap harus menunggu di ruang IGD sampai beberapa hari, sehingga menyulitkan rumah sakit dalam membersihkan dan mensterilisasi ruangan rawat inap yang akan
digunakan;
10 Adanya beberapa sarana yang belum tersedia sesuai yang di amanahkan oleh Permenkes
Nomor 56 tahun 2014; 11
Adanya beberapa jenis peralatan kesehatan yang harus dilengkapi untuk pelayanan Rawat Inap, IBS, ICU,PICUNICU sesuai Permenkes nomor 56 tahun 2014 tentang
Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit; 12
Pembangunan Gedung Rawat Inap 2 lantai belum dapat dilaksanakan pada tahun 2013 dan hanya baru dilaksanakan Pengadaan Dokumen Perencanaan karena Pagu Anggaran
yang tersedia tidak mencukupi. 13
Rencana fungsi pembangunan rawat inap 2 lantai yaitu Lantai 1 untuk pelayanan rawat inap dan Lantai 2 untuk pelayanan penunjang yaitu Ruang arsip Rekam Medik dan
Kegiatan Rumah Sakit Pendidikan 14
Adanya beberapa jenis ruangan yang diperlukan ruang IGD perlu setting ulang ruangan di IGD untuk bedah minor, laboratorium, Depo farmasi sesuai Permenkes
nomor 56 tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit. 15
Adanya beberapa jenis peralatan kesehatan yang harus dilengkapi untuk pelayanan IGD. 16
Kompetensi SDMPetugas IGD ada yang masa sertifikasi telah habis masa berlakunya. 17
Belum tersedianya dokter spesialis yang on set di IGD 24 jam. 18
Kelengkapan peralatan penunjang medik yang belum memenuhi kebutuhan dalam pelayanan kesehatan.
19 Adanya beberapa jenis peralatan kesehatan yang harus dilengkapi untuk pelayanan
Radiologi, Laboratorium, CSSD, Rehabilitasi Medik sesuai Permenkes nomor 56 tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit
20 Belum memadainya sarana prasarana kesehatan.
21 Kurangnya SDM kesehatan baik kualitas maupun kuantitas.
22 Rendahnya manajemen kesehatan,
23 Masih rendahnya akses pelayanan kesehatan yang menjangkau masyarakat pedesaan.
24 Lemahnya pemberdayaan masyarakat dalam kesehatan
Pemerintah Kabupaten Purworejo
`
43 Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2015
Pekerjaan Umum
1 Tantangan universal access 100 akses air minum – 0 permukiman kumuh–100
akses sanitasi. 2
Status pelayanan air minum masih 77,76 rumah tangga telah memiliki akses
berkelanjutan terhadap sumber air minum layak, dengan cakupan di perkotaan dan perdesaan.
3
Status pelayanan sanitasi kabupaten purworejo masih 77,35 rumah tangga telah
memiliki akses berkelanjutan terhadap sanitasi layak, perkotaan dan perdesaan 4
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik masih 72,83 5
Prosentase jembatan dalam kondisi baik 96,54 6
Perlunya antisipasi jalan alternative untuk mengantisipasi kemacetan jalan utama Kutoarjo
– Purworejo. 7
Perlunya pembangunan jalan lingkar timur Purworejo. 8
Perlunya peningkatan status jalan dan jembatan poros desa. 9
Prosentase saluran irigasi dalam kondisi berfungsi masih 29,98 10
Prosentase bendung dalam kondisi berfungsi masih 34,57 11
Jumlah panjang saluran serta infrastruktur drainase lain yang telah direncanakan untuk dibangun dalam rencana induk sistem drainase yang tercantum dalam perencanaan
kotakabupaten masih 247.955 m. Jumlah panjang saluran yang telah dibangun dan mampu dikelola “OP” nya masih 54.132 m
12 Prosentase saluran drainase dalam kondisi baik baru mencapai 21,83
13 Isu penanganan air bersih Non PDAM berkutatnya pada permasalahan ketersediaan air
baku, masalah sarana dan prasarana, lemahnya manajeman pengelolaan. 14
Masih tingginya resiko longsor pada jalur jalan di wilayah Bruno dan Kaligesing 15
Perlunya penangangan khusus irigasi di kawasan perbatasan 16
Perlunya penanganan drainase irigasi di kawasan bonorowo. 17
Masih tingginya jumlah desa rawan air bersih dan kekeringan. 18
Masih rendahnya penanganan sampah dan air limbah.
Perumahan Rakyat
1 Prosentase Ketersediaan rumah KK masih 76,79
2 Masih terdapatnya kawasan kumuh seluas 197,41 Ha pada 11 lokasi.
3 Masih tingginya Backlog rumah untuk penanganan Rumah Tidak Layak Huni RTLH.
Penataan Ruang
1 Perlunya revisi Perda RTRW yang berkualitas sesuai dengan dinamika pembangunan.
Perencanaan Pembangunan
1 Pagu indikatif agar bisa ditetapkan pada masing – masing SKPD selaras dengan
program yang direncanakan. 2
Kegiatan musrenbang agar tidak seremonial tapi mengkoordinir partisipasi keinginan masyarakat.
3 Masih perlunya peningkatan pemerataan pembangunan antar wilayah.
4 Belum adanya sinergitas pembangunan jalan desa-jalan kabupaten-jalan nasional
Pemerintah Kabupaten Purworejo
`
44 Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2015
5 Masih minimnya kesiapan daerah dalam rangka menyambut bandara Kulonprogo.
6 Perlu dibuat feasibility study, masterplan, roadmapbluprint dalam setiap pembangunan
yang berdampak luas. 7
Masih perlunya upaya peningkatan penataan kota. 8
Masih perlunya peningkatan kualitas produk perencanaan daerah. 9
Belum tersedianya SDM fungsional perencana 10
Belum berkembangnya budaya inovasi di masyarakat 11
Belum adanya kerangka regulasi, kelembagaan dan infrastruktur untuk mendukung SIDa
12 Belum berkembangnya penelitian dan pengembangan bidang urusan kewenangan
daerah. 13
Belum optimalnya pemanfaatan hasil kajian litbang
Perhubungan
1 Cakupan ketersediaan APILL masih 63
2 Cakupan ketersediaan rambu masih 84
3 Masih kurangnya zona selamat sekolah pada SD, SMP.
4 Masih adanya wilayah-wilayah yang belum terjangkau akses angkutan umum. yang
secara ekonomis kurang layak diselenggarakan oleh masyarakat. 5
Perlunya evaluasi uji jaringan trayek 6
Masih banyak kendaraan yang terlambat diujikan kembali 7
Belum optimalnya pengaturan arus lalu lintas dalam kota Purworejo
Lingkungan Hidup
1 Masih rendahnya Rumah Tangga yg menerapkan 3R 13,78
2 Volume sampah yg tertangani 3R masih 87.840 m3
3 Belum optimalnya Bank Sampah
4 Masih banyaknya perusahaan dan instalansi pemerintahan yang belum memiliki
dokumen lingkungan 5
Masih rendahnya Pelestarian LH di kawasan pesisir
Pertanahan
1
Masih adanya konflik-konflik pertanahan
2
Masih lemahnya database tanah
3
Masih perlu ditertibkannya penangangan perijinan dibidang pertanahan.
Kependudukan dan Catatan Sipil
1 Kurangnya kesadaran penduduk tentang arti penting dokumen kependudukan.
2 Belum semua pendududk memiliki dokumen kependudukan.
Pemerintah Kabupaten Purworejo
`
45 Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2015
3 Belum validnya data kependudukan adanya data ganda dan akte sebelum tahun 2007
belum masuk database. 4
Masih perlu ditingkatkannya pengelolaan dan penataan arsipdokumen adminduk. 5
Masih perlu ditingkatkannya kualitas pelayanan adminduk.
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
1 Masih adanya ketidaksetaraan dan ketidakadilan gender,
2 Masih adanya kekerasan pada perempuan dan anak
3 Budaya patriaki yang masih melekat di masyarakat
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
1
Meningkatnya laju pertumbuhan penduduk,
2
Masih Rendahnya kesadaran laki-laki untuk ber-KB.
3
Masih banyaknya keluarga yang belum sejahtera.
Sosial
1 Belum optimalnya penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial khususnya.
2 Masih banyaknya penduduk miskin,
Ketenagakerjaan
1 Masih terdapatnya penduduk yang menganggur.
2 Belum optimalnya pemanfaatan bursa kerja on line
3 Masih kurangnya perhatian yang memadahi dari semua pihak tentang K3 Keselamatan
Kesehatan Kerja 4
Masih adanya perusahaan yang tidak mengikutsertakan tenaga kerjanya di BPJS Ketenagakerjaan.
5 Masih adanya tenaga kerja yang diberikan di bawah upah UMK,
6 Rendahnya tingkat ketrampilan dan produktivitas tenaga kerja.
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
1
Masih kurangnya sarana dan prasarana untuk Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil.
2
Masih kurangnya Pendampingan Usaha Mikro dan Kecil dari awal sampai pemasaran
3
Lemahnya produk Usaha Mikro dan Kecil yang memenuhi syarat SNI, PIRT
4
Menurunnya jumlah koperasi aktif dan sehat
5
Masih kurangnya pemeriksaan dan pengawasan koperasi
Penanaman Modal
Pemerintah Kabupaten Purworejo
`
46 Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2015
1 Masih sedikitnya investor yang masuk purworejo
2 Kurangnya sarana dan prasarana pendukung investasi
3 Kurangnya SDM yang berkompeten
4 Kurangnya promosi penanaman modal
5 Belum optimalnya Pelayanan perizinan dan nonperizinan secara terpadu 1 satu pintu
OSS. 6
Belum terlaksananya Sistem Pelayanan Informasi dan Perijinan Investasi Secara Elektronik SPIPISE
Kebudayaan
1 Belum optimalnya pengelolaan kebudayaan daerah.
Kepemudaan dan Olahraga
1 Kurang optimalnya pembinaan pengembangan prestasi olahraga dan kepemudaan.
2 Kurangnya Sarana Prasarana penunjang pembinaan dalam keolahragaan dan
kepemudaan. 3
Belum optimalnya Pembinaan dan pengembangan organisasi kepramukaan. 4
Kurangnya even-event sebagai wahana pengembangan diri bidang kepemudaan dan olahraga.
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
1
Sikap Apatis masyarakat yang timbul karena tidak terakomodirnya kepentingan pemilih, kinerja partai politik, lembaga legislative, pejabat publik dan jalannya pemerintahan.
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
1 Kurang optimalnya sumber-sumber pendapatan daerah
2 Belum proporsionalnya komposisi belanja daerah.
3 Belum sesuainya
standar harga sesuai perkembangan 4
Belum tepatnya redistribusi dan distribusi PNS daerah. 5
Masih lemahnya pengembangan kompetensi SDM aparatur sipil Negara.
6 Belum adanya kebijakan anggaran terfokus untuk peningkatan
kapasitas SDM ASN. 7
Belum memadainya sarana dan prasarana kerja Aparatur. 8
Minimnya media pengaduan masyarakat atas pelaksanaan pembangunan. 9
Belum optimalnya Peran APIP sebagai
consultant, catalyst
dan
quality assurance
10 Belum maksimalnya penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan
11 Masih lemahnya fungsi koordinasi di tingkat pemerintah daerah.
12 Peningkatan profesionalisme dan kapasitas pegawai dari tingkat desa sampai
dengankabupaten dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya. 13
Belum optimalnya pelaksanaan Tata Kelola Pemerintahan menuju Good Governance.
Pemerintah Kabupaten Purworejo
`
47 Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2015
14 Belum disesuaikannya kelembagaan perangkat daerah dengan Undang-undang nomor 23
tahun 2014 tentang pemerintahan Daerah. 15
Belum terintegrasinya gerakan revolusi mental di kalangan birokrasi 16
Masih perlu optimalisasi fungsi DPRD. 17
Masih perlunya peningkatan kapasitas alat kelengkapan DPRD dan sekretariat DPRD 18
Beban tugas aparatur kecamatan besar sementara jumlah aparatur kurang 19
Belum terlaksananya implementasi Sistim Informasi Desa 20
Belum memadainya kapasitas pelayanan public kecamatan. 21
Besarnya jangkauan rentang kendali ke desa oleh Camat. 22
Belum optimalnya penyelenggaraan persandian daerah 23
Belum terpenuhinya kebutuhan sarana prasarana penanggulangan bencana yang dimiliki 24
Dokumen dan kajian terkait bencana masih banyak yang perlu disusun. 25
Banyaknya pelanggaran Pedagang Kaki Lima PKL diluar zona yang diijinkan. 26
Masih sering munculnya permasalahan Pengemis gelandangan Orang Terlantar PGOT, PSK, remaja jalanan.
27 Masih adanya pertambangan illegal yang perlu dikoordinasikan dalam penertibannya.
28 Masih terbatasnya kualitas dan kuantitas personil Satpol PP dan PPNS serta sarana
prasarananya.
Ketahanan Pangan
1 Masih banyak desa rawan pangan 45 desa
2 Belum optimalnya fungsi lumbung pangan sebagai cadangan pangan di desa
3 Masih banyaknya lahan bero.
4 Tingginya laju alih fungsi lahan.
5 Kurangnya penganekaragaman konsumsi pangan
6 Adanya isu nasional tentang kedaulatan pangan,
7 Masih lemahnya ketersediaan data tentang pangan.
8 Masih terbatasnya tenaga penguji mutu pangan.
9 Belum terpenuhinya indeks pembangunan lumbung pangan minimal 1 desakelurahan 1
lumbung untuk memperkuat cadangan pangan di masyarakat. 10
Masih minimnya diversifikasi pangan di masyarakat yang beragam, bergizi , seimbang dan aman.
11 Minimnya luasan lahan ditingkat petani.
12 Kurangnya ketercukupan air irigasi.
13 Terjadinya degradasi lahan sebagai akibat penggunaan pupuk kimia dan pestisida
berlebihan 14
Tidak meratanya distribusi pupuk bersubsidi. 15
Adanya Anomali iklim banjirkekeringan
Pemerintah Kabupaten Purworejo
`
48 Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2015
Pemberdayaan Masyarakat Desa
1 Belum optimalnya tingkat pastisipasi dan swadaya masyarakat.
2 Masih lemahnya tata kelola pemerintahan desa.
3 Belum ditetapkannya kawasan perdesaan untuk menunjang pembangunan desa dan
kawasan .
Statistik
1
Sub urusan Statistik Dasar menjadi kewenangan pemerintah pusat BPS. Data statistic dasar, time realesenya kurang dapat tepat waktu.
2
Masih lemahnya data sektoral pada Perangkat Daerah.
Kearsipan
1 Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Kearsipan ada masalah pada jaringan dan
sarana prasarana di semua PD 2
Pengelolaan arsip di PD belum optimal sesuai dengan regulasi 3
Depo arsip belum representative 4
Masih minimnya Khasanah kearsipan
Komunikasi dan Informatika
1 Pemanfaatan media informasi masih kurang
2 Masih kurangnya pengetahuan kemampuan SDM dalam pemanfaatan TIK dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan public 3
Belum ada aturan baku yang mengatur urusan bidang komunikasi dan informatika seperti website, hosting dan colocation, dll
4 Masih belum terpenuhi sinkronisasi rencana induk tata kelola TIK perpres no. 81 tahun
2010 tentang grand design Reformasi Birokrasi Tahun 2010-2025
Keperpustakaan
1 Belum optimalnya peran perpustakaan dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat
2 Terbatasnya koleksi bahan pustaka untuk desa
3 Teknologi belum dikuasai tenaga otomasi perpustakaan hanya 2 orang
4 Belum tersedianya perpustakaan yang representatif
Urusan Pilihan Pertanian
1 Masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya rencana pola dan tata tanam.
2 Belum adanya data dan pemetaan untuk jaringan irigasi tersier
3 Belum mengarahnya pertanian berkelanjutan,
Pemerintah Kabupaten Purworejo
`
49 Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2015
4 Kurang tepatnya pengembangan komoditas pertanian yang memiliki keunggulan
kompetitif. 5
Masih belum berkembangnya kegiatan Agribisnis. 6
Masih rendahnya pendapatan petani
Kehutanan
1 Belum optimalnya penanganan Lahan kritis
2 Kurangnya upaya Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
Energi dan sumberdaya mineral
1 Isu Kedaulatan energi belum optimal ditindaklanjuti dengan penerapan energy baru
terbarukan. 2
Masih lemahnya penegakan aturan dalam penertiban pertambangan liar. 3
Terbatasnya personil dibidang energi sumber daya. 4
Masih kurangnya koordinasi antara instasi terkait penertiban pertambangan liar yang ada 5
Masyarakat masih belum mengetahuimemahami akan pentingnya penghematan energi 6
Masih adanya kegiatan penambangan tanpa izin, 7
Masih adanya kegiatan pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah yang belum berizin atau sudah habis masa izinnya,
8 Masih kurangnya sumur resapan di daerah tangkapan air,
9 Masih adanya rumah tangga yang belum berlistrik.
10 Belum adanya data detail dan lengkap mengenai potensi energi baru terbarukan
Pariwisata
1 Potensi wisata religius perlu didukung jalaninfrastruktur
2 Kurangnya aksesibilitas infrastruktur penunjang pariwisata
3 Sumberdaya manusia dan kelembagaan pengelolaan pariwisata yang berbasis
masyarakat belum terlatih 4
Kurangnya promosi pariwisata yang melibatkan semua pihak.
Perikanan dan Kelautan
1 Belum optimalnya produksi ikan.
Perdagangan
1 Distribusi arus barang dan jasa yang tidak stabil
2 Kurangnya promosi perdagangan sehingga kurang dapat bersaing di pasar global
3 Tertib niaga dan perlindungan konsumen sangat lemah
4 Kurangnya sarpras perdagangan
Pemerintah Kabupaten Purworejo
`
50 Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2015
5 Masih banyak kondisi pasar yang rusak
6 Minimnya pemasaran berbasis IT
7 Lemahnya pengawasan distribusi produk
8 Belum dibangunnya Pasar Baledono
9 Belum adanya system Resi Gudang
10 Pasar kurang memadai untuk perdagangan produk local
11 Belum optimalnya jaringan kerjasama perdagangan
12 Lembaga perlindungan konsumen masih lemah dalam menjamin keamanan produk.
13 Lemahnya distribusi penyediaan kebutuhan pokok masyarakat dan pemantauan harga di
tingkat desa
Industri
1 Belum adanya Rencana Pembangunan Industri
2 Belum tersedianya sistim IT manajemen perindustrian
3 Kualitas produk yang belum mampu bersaing dengan produk luar daerah.
4 Terbatasnya SDM perindustrian terutama tenaga fungsional industri
5 Terbatasnya Sarpras Pembinaan Industri
6 Belum optimalnya Agroindustri
7 Sulitnya mengurus perijinan dikarenakan persyaratan terlalu rumit terutama untuk industri
kecil, menengah 8
Sulitnya pengurusan legalitas pengolahan produk industry
Ketransmigrasian
1 Jumlah alokasi penempatan transmigrasi ditentukan oleh pemerintah pusat sehingga
sering tidak sesuai dengan besarnya animominat dari pendaftar calon transmigran. 2
Sedikitnya jumlah alokasi yang diterima daerah tidak sebanding dengan jumlah calon transmigran yang terdaftar.
C. Strategi dan Prioritas Pembangunan Daerah
Visi pembangunan Kabupaten Purworejo tahun 2011-2015 dalam dokumen RPJMD
Kabupaten Purworejo Tahun 2011-2015 adalah:
“Menuju masyarakat Purworejo yang lebih sejahtera dengan meningkatkan kemandirian serta daya saing, melalui penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan daerah, dan
kemasyarakatan yang aspiratif bertumpu pada agribisnis, yang didukung birokrasi professional dan bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme serta peran serta aktif sektor
swasta dan masyarakat pada umumnya”.
Dalam rangka mewujudkan visi yang telah ditetapkan, dilaksanakan dengan 5 lima misi yaitu :
a. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengambilan keputusan politik melalui
pemberdayaan masyarakat serta penjaringan aspirasi masyarakat dengan memanfaatkan mekanisme politik yang sehat dan dinamis.
Pemerintah Kabupaten Purworejo
`
51 Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2015
b. Meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian dalam arti luas.
c. Mewujudkan iklim yang kondusif serta ketersediaan infrastruktur untuk menarik
investasi dalam mewujudkan industri jasa dan perdagangan guna mendorong kemajuan daerah berbasis agribisnis.
d. Meningkatkan pendapatan daerah untuk mendukung pembangunan daerah yang semakin
luas dan berkualitas. e.
Mewujudkan profesionalisme aparatur dan pemerintahan yang amanah, bersih, bebas dari KKN dan demokratis, dengan mengutamakan penegakan hukum, jaminan
keselamatan dan ketertiban umum didukung oleh partisipasi masyarakat yang tinggi. Berdasarkan penterjemahan visi tersebut maka dapat dibagi menjadi tiga 3 tema-tema
tahapan pembangunan yaitu :
a. Tahap perkuatan fondasi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan daerah, dan