Kerangka Berpikir Hipotesis Tindakan

guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu.

b. Belajar Matematika

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dan lingkungannya Arsyad, 2002:1. Menurut Herman Hudoyo, belajar adalah suatu proses untuk mendapatkan pengetahuanpengalaman sehingga mampu mengubah tingkah laku manusia dan tingkah laku tersebut sukar berubah dengan modifikasi yang sama. Sumber lain mengatakan, belajar adalah usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh sesuatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu tersebut dalam interaksi dengan lingkungannya Suhito, 1986:5. Belajar matematika pada hakikatnya adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh konsep-konsep dan struktur-struktur yang terbuat dalam pokok bahasan yang diajarkan dari individu lain atau dari lingkungan.

c. Hasil Belajar Matematika

Bintoro. T. 2010 : 15 menyimpulkan hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang. Serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik. Hasil belajar matematika merupakan suatu perubahan yang dicapai oleh proses usaha yang dilakukan seseorang dalam interaksinya antara pengalaman dengan lingkungannya berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar Ilmu matematika yang telah ditetapkan.

2. Kerangka Berpikir

Pembelajaran kooperatif merupakan pendekatan pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan 8 belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Ada empat unsur penting dalam strategi pembelajaran kooperatif, yaitu adanya peserta dalam kelompok, adanya aturan kelompok, adanya upaya belajar setiap anggota kelompok, dan adanya tujuan yang harus dicapai. Siswa dalam kelompok secara kooperatif menyelesaikan materi belajar sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda, baik tingkat kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Jika mungkin, anggota kelompok berasal dari suku atau agama yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender. Penghargaan lebih menekankan pada kelompok daripada masing-masing individu. Tujuan model pembelajaran kooperatif adalah hasil belajar akademik siswa meningkat dan siswa dapat menerima berbagai keragaman dari temannya serta mengembangkan keterampilan sosial. Secara garis besar pembelajaran kooperatif sangat mempengaruhi terhadap peningkatan hasil belajar siswa terutama pada pelajaran matematika siswa kelas II SD Negeri 1 Bangsri , dari pemikiran diatas dapat digambarkan kerangka berpikir sebagai berikut: Gambar. Bagan Kerangka Berpikir 9 Kondisi Awal Guru : belum menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD TINDAKAN Guru : menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD HASIL : hasil belajar siswa pada pelajaran matematika meningkat Kondisi Akhir Setelah diterapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD SIKLUS 1 SIKLUS 2 Siswa : hasil belajar matematika siswa rendah TINDAKAN

3. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian dari kerangka berpikir, maka dapat diturunkan hipotesis tindakan antara lain: “Ada peningkatan hasil belajar matematika melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas II SD Negeri 1 Bangsri semester 1 tahun pelajaran 20132014”. 10

BAB III METODE PENELITIAN

1. Setting Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di kelas II SD Negeri 1 Bangsri yang beralamat di Desa Bangsri Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan. Penelitian ini akan dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 20132014. Jangka waktu penelitian ini 4 bulan yaitu bulan September sampai dengan bulan Desember 2013. Rincian penelitian antara lain : persiapan, koordinasi, pelaksanaan, penyusunan laporan, seminar, penyempurnaan laporan.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II SD Negeri 1 Bangsri yang berjumlah 26 siswa dengan 15 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan.

3. Data dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran matematika meliputi kegiatan guru dalam pelaksanaan pembejaran dan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran kooperatif Tipe STAD. b. Hasil pengamatan kinerja guru dalam pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. c. Hasil tes tertulis siswa kelas II pada akhir setiap siklus.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: a. Lembar observasi 11