BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Ilmu Pengetahuan Alam IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana
bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam
sekitar. Pembelajaran IPA diarahkan untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting
kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SDMI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan
pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Setelah diadakan evaluasi kemampuan siswa kelas IV SD Negeri 1 Bangsri
terhadap mata pelajaran IPA masih kurang tuntas hasil belajarnya, ketuntasan klasikal siswa kelas IV pada pelajaran IPA hanya 50 dengan nilai rata-rata kelas
hanya 58. Hal ini belum sesuai dengan tujuan yang akan dicapai pada setiap Kriteria Ketuntasan Minimal KKM atau jauh dari ketuntasan belajar pada mata
pelajaran IPA yaitu 60. Permasalahan tersebut antara lain: minat siswa dalam belajar IPA sangat kurang, siswa tidak memperhatikan pelajaran. Atas dasar
pengalaman mengajar sehari–hari menunjukkan kondisi yang belum mengalami perubahan yang signifikan dan siswa cenderung lupa pada pelajaran yang sudah
diberikan. Indikasi yang paling mudah ditemukan adalah hasil belajar siswa yang
cenderung kurang memuaskan. Berdasarkan guru kelas IV SD Negeri 1 Bangsri,
proses kegiatan belajar mengajar terutama mata pelajaran IPA belum menggunakan pembelajaran menarik. Minat siswa untuk belajar IPA sangat
kurang yang dapat ditunjukkan dari prosentase siswa yang mempu
nyai nilai diatas KKM hanya 50
atau 20 siswa yang tuntas hasil belajarnya dan nilai rata-rata hasil ulangan harian hanya 56. Hal ini belum sesuai dengan tujuan yang akan dicapai
1
pada setiap Kriteria Ketuntasan Minimal KKM atau jauh dari ketuntasan belajar pada mata pelajaran IPA yaitu 65.
Sebagai seorang guru bertugas merangsang dan membina perkembangan intelektual dan membina pertumbuhan sikap-sikap dan
nilai-nilai dalam diri anak mempunyai wewenang untuk menentukan cara yang dianggap tepat dan efektif untuk dapat menjadi solusi bagi permasalahan di atas.
Salah satu cara yang dapat dipakai dalam pembelajaran IPA adalah dengan penerapan metode discovery pada pembelajaran IPA yang diduga dapat
meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Bangsri.
2. Perumusan Masalah