BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Persiapan Penelitian Sebelum penelitian ini dilaksanakan ada beberapa persiapan yang harus
dilakukan diantaranya pembuatan kuesioner yang berhubungan dengan kepercayaan diri dan perilaku merokok pria dan wanita. Untuk mendapatkan
pernyataan-pernyataan kuesioner yang reliabel dan valid maka dilakukan uji coba alat ukur.
1. Uji coba alat ukur. Uji coba alat ukur dilakukan untuk melihat kesahihan butir yang
diukur dan reliabilitas alat ukur yang akan digunakan untuk penelitian. Uji coba alat ukur dilaksanakan pada subjek yang berusia 15-25 tahun yang
merokok lebih dari 3 batang setiap hari dan berdomisili di DIY. Uji coba alat ukur dilakukan sebanyak satu kali. Cara yang dilakukan untuk
mencari subjek uji coba alat ukur ini, yaitu dengan menanyakan kepada subjek apakah subjek setiap hari merokok lebih dari 3 batang. Kemudian
menanyakan berapa usia subjek. Jika subjek masuk dalam kriteria, kepada subjek dibagikan kuesioner.
Uji coba penelitian dilaksanakan mulai tanggal 3 Februari 2007 sampai dengan tanggal 5 Februari 2007 dengan membagikan kuesioner
yang dilakukan di 4 wilayah kabupaten, yaitu Kabupaten Sleman,
29 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Gunungkidul dan 1 wilayah Kotamadya Yogyakarta.
Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh responden sebanyak 102 orang, pria sebanyak 52 orang yang rata-rata berusia 17 tahun dan wanita
sebanyak 50 orang yang rata-rata berusia 20 tahun. Semua skala dan kuesioner yang dibagikan kepada subjek memenuhi syarat kelengkapan
untuk dianalisis. Adapun deskripsi sampelnya sebagai berikut.
Tabel 2. Jenis kelamin responden Jenis Kelamin
Frequency Percent
Usia rata-rata
Wanita 50 49,02
20 tahun Pria 52
50,98 17 tahun
Total 102 100.0
Sumber: data primer
Usia responden 15-20 tahun sebanyak 66 orang 64,7 persen. Sementara itu yang berusia 21-25 tahun sebanyak 36 orang 35,29 persen.
Tabel 3. Umur Responden Umur Tahun
Frequency Percent
15-20 tahun 66
64,71 21-25 tahun
36 35,29
Total 102 100.0
Sumber: data primer
30 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Uji Reliabilitas Kuesioner diberikan kepada subjek untuk diujicobakan terdiri
dari 70 item. Reliabilitas kuesioner perbedaan kepercayaan diri antara perokok pria dan wanita dihitung dengan menggunakan pendekatan
koefisien reliabilitas Alpha. Perhitungan reliabilitas Alpha ini mengunakan program SPSS versi 12.0 for windows. Seleksi item ini
mengunakan taraf signifikansi 5 dengan N = 102 subjek. Setelah data diperoleh, dilakukan seleksi item dengan
menggunakan program SPSS versi 12.0 for windows. Dari tabel hasil pengujian reliabilitas dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian
ini mampu memberikan hasil yang konsisten yang dapat dilihat dari nilai alpha keenam aspek yang di atas 0,5. Nilai ini telah memenuhi
nilai alpha minimal agar suatu instrumen dapat dikatakan reliabel yaitu 0,5 Nunnally, 1969 dalam Santoso, 2003.
Tabel 4. Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel
Variabel Alpha Keterangan
Item 1-70 0,859
Reliable
b. Uji Validitas Hasil pengujian validitas butir pernyataan yang ada dilakukan
dengan menggunakan program SPSS versi 12.0 for windows dengan
31 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
analisis Pearson’s Product Moment menunjukkan bahwa ada beberapa item yang dinyatakan gugur.
Berdasarkan hasil pengujian validitas item, maka ada 14 item yang dinyatakan gugur, yaitu item nomor 20, 21, 22, 27, 34, 36, 37, 61, 63, 65,
67, 68, 69 dan 70. Dengan demikian, jumlah item yang sahih ada 56 item, yaitu item nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18,
19, 23, 24, 25, 26, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 35, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 53, 54, 55, 56, 57, 58, 59, 60, 62, 64 dan 66
dengan nilai reliabilitas sebesar 0,872. Item-Item tersebut akan digunakan untuk penelitian sesungguhnya.
B. Pelaksanaan Penelitian Untuk mendapatkan subjek pada penelitian ini, dilakukan dengan
cara yang sama seperti pada saat mencari subjek untuk uji coba alat ukur. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 7 Februari 2007 sampai
dengan tanggal 10 Februari 2007 yang dilakukan di 4 wilayah kabupaten, yaitu Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulonprogo,
Kabupaten Gunungkidul dan 1 wilayah Kotamadya Yogyakarta. Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh responden sebanyak 102
orang, pria sebanyak 52 orang yang rata-rata berusia 17 tahun dan wanita sebanyak 50 orang yang rata-rata berusia 18 tahun. Semua skala dan
kuesioner yang dibagikan kepada subjek memenuhi syarat kelengkapan
32 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk dianalisis. Adapun deskripsi sampelnya sebagai berikut.
Tabel 5. Jenis Kelamin Responden Penelitian
Jenis Kelamin Frequency
Percent Usia Rata-Rata
Wanita 50 49,02
18 tahun
Pria 52 50,98
17 tahun
Total
102 100.0
Sumber: data primer Usia responden yang kurang dari 20 tahun sebanyak 56 orang
54,90 persen. Sementara itu yang berusia 20 tahun keatas sebanyak 46 orang 45,10 persen.
Tabel 6. Umur Responden Peneltian
Umur tahun Frequency
Percent
15-20 tahun 56
54,90 21-25 tahun
46 45,10
Total 102 100.0
Sumber: data primer Responden berasal dari 4 kabupaten dan 1 Kotamadya di DIY yang
diambil secara acak. Dari Kabupaten Sleman, pria sebanyak 12 orang 6,24 persen dan wanita sebanyak 10 orang 5 persen. Dari Kabupaten
Bantul, pria sebanyak 10 orang 5,2 persen dan wanita sebanyak 10 orang 5 persen. Dari Kabupaten Kulonprogo, pria sebanyak 8 orang 4,16
33 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
persen dan wanita sebanyak 8 orang 4 persen. Dari Kabupaten Gunungkidul, pria sebanyak 7 orang 3,64 persen dan wanita sebanyak 8
orang 4 persen. Sedangkan yang terakhir dari Kotamadya, pria sebanyak 15 orang 7,8 persen dan wanita sebanyak 14 orang 7 persen.
Tabel 7. Daerah Asal Responden
Asal KabupatenKota Frekuensi
Persen Kab. Sleman
- Pria
- Wanita
12 10
6,24 5
Kab. Bantul -
Pria -
Wanita 10
10 5,2
5 Kab. Kulonprogo
- Pria
- Wanita
8 8
4,16 4
Kab. Gunungkidul -
Pria -
Wanita 7
8 3,64
4 Kotamadya
- Pria
- Wanita
15 14
7,8 7
Total -
Pria -
Wanita 52
50 100
100
Sumber : data primer
34 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Analisis Data 1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk melihat normal tidaknya data
penelitian atau untuk membandingkan fungsi distribusi kumulatif observasi untuk variabel dengan distribusi teoretis yang telah
ditentukan Arikunto, 1989. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov. Pengambilan keputusan didasarkan jika p0,05 maka variabel dinyatakan tidak terdistribusi
secara normal. Sedangkan jika p0,05 maka variabel dinyatakan terdistribusi normal.
Dari hasil perhitungan uji normalitas menghasilkan p=0,001 yang berarti variabel tingkat kepercayaan diri dalam penelitian ini
terdistribusi secara normal. b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah sampel-sampel dalam penelitian berasal dari populasi yang memiliki varians sama
Singgih, 2001. Pengambilan keputusan didasarkan jika p0,05 maka dinyatakan data berasal dari populasi yang sama dan jika p0,05 maka
dinyatakan data berasal dari populasi yang mempunyai varians yang tidak sama. Uji homogenitas dilakukan pada variabel tingkat
35 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kepercayaan diri melalui komputer program SPSS versi 12,0 for windows.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah varians tersebut adalah sama.
Berdasarkan data yang diperoleh, signifikansi dari variabel kepercayaan diri, p=0,490 maka varians tersebut adalah homogen.
2. Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif
dengan SPSS versi 12,0 for windows. Dalam hal ini untuk menghitung nilai rata-rata skor skor kuesioner. Sedangkan untuk menguji hipotesis
mengenai perbedaan kepercayaan diri digunakan uji beda rata-rata mean different
dengan SPSS versi 12,0 for windows. Di bawah ini disajikan tabel dan analisis dari hasil pengujian hipotesis.
Tabel 8. Hasil Analisis Kepercayaan Diri
Kepercayaan Diri
N Mean Sd
T T
tabel Ket p
Wanita 52 3,5268
0,32405 Pria 50
3,5601 0,33767
-0,508 2,00 Tak
Signifikan 0,613
Keterangan : Taraf signifikansi 5 two-tailed
N : Jumlah subjek
Sd : Besarnya standar deviasi
36 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
T : Hasil perhitungan Uji-t
P : Probabilitas
Dari data di atas, terlihat bahwa hasil perhitungan uji-t 0,05 yaitu -0,508, yang berarti tidak signifikan. Maka hipotesis pada penelitian ini
tidak terbukti.
3. Kategorisasi Berdasarkan Kepercayaan Diri Secara umum kepercayaan diri antara pria dan wanita dapat dilihat
melalui tabel rata-rata skor atas jawaban yang diberikan dalam kuesioner. Penentuan kategori perbedaan kepercayaan diri antara perokok pria
dengan perokok wanita dilakukan dengan kategorisasi skala Likert sebagai berikut :
Nilai 5 = sangat ada perberbedaan
Nilai 4 = berbeda
Nilai 3 = sama
Nilai 2 = tidak ada perbedaan
Nilai 1 = sangat tidak ada perbedaan
Tabel 9 . Beda Mean Kepercayaan Diri
Kepercayaan Diri N
Mean Wanita 52
3,5268 Pria 50
3,5601
37 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat perbandingan kepercayaan diri antara perokok pria dengan perokok wanita yang ditunjukkan melalui
beda mean antara perokok pria dengan perokok wanita. Nilai mean kepercayaan diri perokok wanita adalah 3,5268 dan nilai mean
kepercayaan diri perokok pria adalah 3,5601, yang ternyata berada pada skala yang sama, yaitu cenderung mendekati 3. Ini berarti tidak ada
perbedaan kepercayaan diri antara perokok pria dengan perokok wanita.
D. Hasil Penelitian Dari hasil analisis data pada tabel diketahui t hit -0,508 t tabel 2,00
maka hipotesis pada penelitian ini tidak terbukti, yang berarti tidak ada perbedaan kepercayaan diri antara perokok pria dengan perokok wanita. Hal
tersebut juga dibuktikan dengan tidak ditemukannya perbedaan mean pada kedua subjek. Perokok pria mempunyai mean sebesar 3,5601 dan mean pada
perokok wanita sebesar 3,5268.
E. Pembahasan Hasil penelitian di atas menunjukkan tidak ada perbedaan kepercayaan
diri antara perokok pria dengan perokok wanita dalam pergaulan sehari-hari mean perokok wanita=3,5268 dan mean perokok pria=3,5601 dengan hasil
uji t=-0,508.
38 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi orang untuk merokok. Pertama, faktor sosiokultural yang meliputi penerimaan sosial, pengaruh orang
tua dan teman sebaya Traquet, 1992 dalam Wibowo, 1996. Keadaan keluarga dan sikap orang tua mempengaruhi anak untuk berperilaku merokok.
Keadaan keluarga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras,
menyebabkan anak lebih mudah untuk menjadi perokok Bear Corado dalam Aktinson, Pengantar Psikologi, 1999:294. Single parent juga
berpengaruh dalam hal ini. Selain itu, perilaku merokok lebih cepat dicontoh oleh anak jika ibu merokok daripada ayah yang merokok Al Bachri, Buletin
RSKO, tahun IX, 1991. Teman juga mempengaruhi orang untuk merokok, terutama teman
sebaya. Ini dikarenakan adanya tekanan teman sebaya dalam interaksi pergaulan yang berpengaruh sangat besar dalam kehidupan sehari-hari, mulai
cara berbicara, berpakaian, sampai tingkah laku. Oleh karena itu, seseorang yang tidak merokok bisa terpengaruh oleh orang lain untuk merokok, tetapi
bisa juga orang tersebut sudah merokok dan dicontoh oleh temannya dalam berperilaku merokok. Dengan demikian, ada penerimaan sosial untuk orang
yang merokok tersebut. Faktor sosiokultural juga turut mendongkrak jumlah wanita perokok,
misalnya wanita yang merokok dianggap lebih gaya daripada wanita yang tidak merokok Mangoenprasodjo dan Hidayati, 2005.
39 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kedua, faktor personal yang meliputi self image, self esteem dan disposable income
juga mempengaruhi seseorang untuk merokok Traquet, 1992 dalam Wibowo, 1996. Faktor personal yang paling kuat adalah mencari
bentuk jati diri Aditama, 1997. Orang mencoba merokok karena alasan ingin tahu atau melepaskan diri dari rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri
dari kebosanan. Selain itu, ketiga, faktor lingkungan yang meliputi promosi iklan dan
penjualan rokok, pengembangan dan pemasaran produk, mudah didapat, harga terjangkau serta lingkungan bebas rokok juga merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi seseorang merokok Traquet, 1992 dalam Wibowo, 1996. Dalam iklan-iklan kebiasaan merokok digambarkan sebagai lambang
kematangan, kedewasaan, popularitas dan bahkan lambang kecantikan, kehidupan yang sexy serta feminisme. Melihat iklan di media massa dan
elektronik yang menampilkan gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamour, membuat orang seringkali terpicu untuk mengikuti
perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut Mari Juniarti, Buletin RSKO, tahun IX, 1991.
Dalam majalah WHO bertajuk : Women and Tobacco Epidemic- Challenges for the 21
st
Century , rokok juga dipromosikan sebagai symbol
kematangan, yang bisa menambah rasa percaya diri dan meningkatkan daya tarik seksual.
40 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dengan perilaku merokok yang dipengaruhi oleh beberapa faktor tersebut berpengaruh terhadap kepercayaan diri seseorang. Masters dan
Johnson juga mengatakan bahwa rasa percaya diri self esteem ini juga berpengaruh terhadap sikap seseorang terhadap status sebagai remaja dalam
http:hqweb01.bkkbn.go.idhqwebceria kw2pd.html , 160106. Seorang
remaja yang memiliki percaya diri yang positif akan mudah terbawa godaan yang banyak ditawarkan oleh lingkungan, salah satu contohnya adalah
merokok. Ketertarikan awal orang untuk merokok umumnya muncul saat usia
remaja, 15-19 tahun atau sewaktu duduk di bangku SMA. Sebagian perokok tahu bahwa merokok tidak baik untuk kesehatan dan lingkungannya, namun
mereka memerlukan rokok dengan berbagai alasan, dari soal diterima oleh lingkungan pergaulannya sampai merasa tidak “gagah dan modern” tanpa
rokok http:bz.blogfam.combzfitpria_dan_rokok, 151006. Rokok juga dianggap bisa meningkatkan ‘gaya’ dan penampilan diri,
sehingga meningkatkan kepercayaan diri. Dianggap sebagai pelarian bagi orang yang sering gugup dan kurang percaya diri. Sebagai teman saat belajar
atau bekerja, atau untuk menimbulkan inspirasi, dan lain-lain http:www.sammaditthi.orgSd4silavsaids.asp, 151006.
Namun ternyata dalam penelitian ini tidak terbukti bahwa rokok mempengaruhi kepercayaan diri perokok pria maupun perokok wanita yang
berusia antara 15-25 tahun dan bertempat tinggal di DIY. Hal ini dapat
41 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
disebabkan oleh berbagai faktor penelitian, seperti subjek atau responden yang berbeda termasuk perbedaan batasan usia, perbedaan aspek dan item yang
digunakan untuk penelitian.
42 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN