54
P anduan Ramadhan | Bekal M
er aih Ramadhan Y
ang P enuh Berkah
Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin menganggap bahwa memberi makan kepada orang miskin karena menunda qadha’ puasa
sampai Ramadhan berikutnya dapat diangggap sunnah dan tidak wajib. Dengan alasan bahwa pendapat tersebut hanyalah perkataan sahabat
dan menyelisihi nash dalil yang menyatakan puasa hanya cukup diganti diqadha’ dan tidak ada tambahan selain itu.
153
Tidak Wajib untuk Berurutan Ketika Mengqadha’ Puasa
Dasar dibolehkannya hal ini adalah irman Allah Ta’ala,
َرَخُأ ٍماَّيَأ ْنِم ٌةَّدِعَف
“Maka wajiblah baginya berpuasa, sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.” QS. Al Baqarah: 185.
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma mengatakan, “Tidak mengapa jika dalam mengqadha’ puasa idak berurutan”.
154
Barangsiapa Meninggal Dunia, Namun Masih Memiliki Utang Puasa
Dalilnya adalah hadits ‘Aisyah,
ُهُّيِلَو ُه ْن
َع َما َص ٌما
َي ِص ِه ْيَلَعَو َتاَم ْنَم
“Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki kewajiban puasa, maka ahli warisnya yang nanti akan mempuasakannya. ”
155
Yang dimaksud “waliyyuhu” adalah kerabat, menurut Imam Nawawi
156. Ulama lain berpendapat bahwa yang dimaksud adalah ahli
waris
157. Namun hukum membayar puasa di sini bagi ahli waris tidak
sampai wajib, hanya disunnahkan.
158
Boleh beberapa hari qadha’ puasa dibagi kepada beberapa ahli waris. Kemudian mereka boleh laki-laki ataupun perempuan mendapatkan
satu atau beberapa hari puasa. Boleh juga dengan serempak beberapa ahli waris membayar utang puasa tersebut dalam satu hari.
159
153. Lihat Syarhul Mumthi’, 6: 446-447. 154. Dikeluarkan oleh Bukhari secara mu’allaq –tanpa sanad- dan juga dikeluarkan oleh
Abdur Rozaq dalam Mushonnafnya 4: 241, 243 dengan sanad yang shahih. 155. HR. Bukhari no. 1952 dan Muslim no. 1147
156. Lihat Syarh Shahih Muslim, 8: 25. 157. Lihat
Tawdhihul Ahkam, 2: 712 dan Syarhul Mumthi’, 6: 451-452. 158. Lihat Syarh Shahih Muslim, 8: 25.
159. Lihat Syarhul Mumthi’, 6: 450.
55
P anduan Ramadhan | Bekal M
er aih Ramadhan Y
ang P enuh Berkah
Yang dibayarkan puasa di sini adalah orang yang ketika hidupnya mampu dan punya kesempatan untuk mengqadha’ namun belum dilakukan
hingga meninggal dunia.
160
Pembayaran Fidyah
Bagi orang yang sudah tua renta yang tidak mampu lagi berpuasa, serta orang sakityangsakitnyatidakkunjungsembuh,makawajibbagimerekafidyah
sebagaimanadisebutkandalamfirmanAllahTa’ala,
ٍنِك ْسِم ُماَعَط ٌ
ةَي ْدِف
ُهَنوُقيِطُي َنيِ َّلا َلَعَو
“Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya jika mereka tidak berpuasa membayar fidyah, yaitu: memberi makan seorang
miskin” QS. Al Baqarah: 184.
Ibnu ‘Abbas mengatakan, “Yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah untuk orang yang sudah sangat tua dan nenek tua, yang tidak
mampu menjalankannya, maka hendaklah mereka memberi makan setiap hari kepada orang miskin”.
161
Cara Penunaian Fidyah
1. Ukuran fidyah adalah dilihat dari ‘urf kebiasaan yang layak di masyarakat setempat. Selama dianggap memberi makan kepada
orang miskin, maka itu dikatakan sah.
162
2. Fidyah harus dengan makanan, tidak bisa diganti uang karena inilah perintah yang dimaksud dalam ayat.
163
3. Satu hari tidak puasa berarti memberi makan satu orang miskin. 4. Bisa diberikan berupa makanan mentah ditambah lauk atau
makanan yang sudah matang.
164
160. Lihat Syarhul Mumthi’, 6: 451. Imam Nawawi berkata, “Barangsiapa masih memiliki utang puasa Ramadhan,
ia belum sempat melunasinya lantas meninggal dunia, maka perlu dirinci. Jika ia menunda utang puasanya karena ada uzur lantas ia meninggal dunia sebelum
memiliki kesempatan untuk melunasinya, maka ia tidak punya kewajiban apa-apa. Karena ini adalah kewajiban yang tidak ada kesempatan untuk melakukannya hingga
meninggal dunia, maka kewajiban itu gugur sebagaimana dalam haji. Sedangkan jika uzurnya hilang dan masih memiliki kesempatan untuk melunasi namun tidak juga
dilunasi hingga meninggal dunia, maka puasanya dilunasi dengan memberi makan kepada orang miskin, di mana satu hari tidak puasa memberi makan dengan satu
mud.” Al Majmu’, 6: 268.
161. HR. Bukhari no. 4505. 162. Lihat Syarhul Mumthi’, 6: 338 dan At Tadzhib hal. 115.
163. Al Muntaqo min Fatawa Syaikh Shalih Al Fauzan, 3: 140. Dinukil dari Fatwa Al Islam Sual wa Jawab no. 66886.
164. Lihat Syarhul Mumthi’, 6: 325-326.
56
P anduan Ramadhan | Bekal M
er aih Ramadhan Y
ang P enuh Berkah
5. TidakbolehmendahulukanfidyahsebelumRamadhan.165