Gambar 2.6 Perpindahan panas konveksi dari permukaan media padat ke fluida yang mengalir Sumber: Incropera dan DeWitt, 3rd ed.
Laju perpindahan panas konveksi adalah merupakan Hukum Newton tentang pendinginan
Newton’s Law of Cooling yaitu:
q
konv
= h.A
s
.T
s
- T
.......................................................................... 2.3
dimana : q
konv
= Laju perpindahan panas konveksi W h
= Koefisien perpindahan panas konveksi Wm
2
.K A
s
= Luas permukaan perpindahan panas m
2
T
s
= Temperatur permukaan K T
= Temperatur fluida K Menurut aliran fluidanya, perpindahan panas konveksi dapat diklasifikasikan
menjadi: 1.
Konveksi paksa forced convection, terjadi bila aliran fluidanya
disebabkan oleh gaya luar, seperti : blower, pompa, atau kipas angin.
2.
Konveksi alamiah natural convection, terjadi bila aliran fluidanya
disebabkan oleh efek gaya apungnya buoyancy forced effect. Pada fluida, temperatur berbanding terbalikberlawanan dengan massa jenis density.
Dimana, makin tinggi temperatur fluida maka makin rendah massa jenis fluida tersebut, sebaliknya makin rendah temperatur maka makin tinggi
massa jenisnya. Fluida dengan temperatur lebih tinggi akan menjadi lebih ringan karena massa jenisnya mengecil maka akan naik mengapung di atas
fluida yang lebih berat.
2.4.3 Perpindahan Panas Radiasi
Proses perpindahan panas secara radiasi pancaran adalah suatu proses perpindahan energy panas yang terjadi dari benda yang bertemperatur tinggi menuju
benda dengan temperatur lebih rendah dengan tanpa melalui suatu medium perantara. Kreith 1986.
Pada proses perpindahan energy panas secara radiasi ini semua permukaan pada temperature tertentu mengemisikan energi dalam bentuk gelombang
elektromagnetik, proses perpindahan panas secara radiasi dapat pula terjadi pada dua media yang dibatasi oleh media yang bersuhu lebih dingin daripada keduanya
Cengel 1997. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perpindahan panas secara radiasi adalah mekanisme perpindahan panas yang terjadi melalui gelombang elektro
magnetic yang terjadi pada suatu permukaan dengan emisivitas antara nol dan satu. Laju perpindahan panas radiasi atau panas yang diemisika oleh permukaan
suatu benda riil nyata adalah : q
RADIASI =
ε σ T
s 4
A..........................................................................2.4 Dimana:
q
RADIASI
= laju perpindahan panas secara radiasi Watt ε = emisivitas permukaan benda.
σ = konstanta Stevan – Boltzmann 5,67 . 10
-8
W T
s
=Temperatur permukaan benda, selalu dalamabsolut K A = Luas permukaan perpindahan panas radiasi m
2
T
sur
= Temperatur surrounding K Laju perpindahan panas radiasi netto antara permukaan benda yang
bertemperatur lebih tinggi menuju permukaan media yang bertemperatur lebih rendah atau sebaliknya dinyatakan dengan :
q
RAD. NETTO
= ε A σ T
s 4
- T
sur 4
jika T
sur
T
s
......................................2.5 q
RAD. NETTO
= ε A σ T
sur 4
- T
s 4
jika T
sur
T
s
......................................2.6
2.5 Udara Pengering
Fluida adalah suatu zat atau substansi yang akan mengalami deformasi secara berkesinambungan apabila menerima gaya geser walaupun gaya geser yang
diterimanya tersebut sangat kecil. Fluida terdiri dari komposisi molekul – molekul
dalam gerakan konstan.
2.5.1 Aliran Udara Pengeringan
Pada proses pengering ini menggunakan proses aliran alami Natural Flow yaitu menggunakan cerobong sebagai pengalir udara, sehingga laju aliran massa
mass flow rate udara dipengaruhi oleh efek gaya apung. Bouyancy Force Effect. Dengan laju aliran massa udara yang alami memungkinkan udara pengering
mencapai temperatur yang lebih tinggi, sehingga udara pengering dapat
mengeringkan dengan lebih efisien.
Fungsi aliran udara pengering adalah : -
Sebagai perantara gelombang panas melintasi permukaan luarmaterial, sehingga yang terkandung pada material terevaporasi.
- Membawa uap air yang terevaporasi dari permukaan materialmenuju
cerobong pembuangan udara bercampur uap.
2.6 Kelembaban Udara
Air Humidity
Material memiliki kemampuan untuk menyerap dan melepaskan kandungan air. Oleh karena itu penting untuk dapat mengetahui tingkat kelembaban udara
sekitarnya.