KHAMI R TANAMAN RUMPUT GAJAH PENGHASIL BIOETHANOL.

6

2.4. Proses Fermentasi

Proses fermentasi yang dilakukan adalah proses fermentasi yang tidak menggunakan oksigen atau proses anaerob. Cara pengaturan produksi ethanol dari gula cukup komplek, konsentrasi substrat, oksigen, dan produk ethanol, semua mempengaruhi metabolisme khamir, daya hidup sel, pertumbuhan sel, pembelahan sel, dan produksi ethanol. Seleksi galur khamir yang cocok dan mempunyai toleransi yang tinggi terhadap baik konsentrasi, substrat ataupun alkohol merupakan hal yang penting untuk peningkatan hasil Hall dan Higgins, 1985 Faktor- faktor Dalam Fermentasi Fermentasi pertama kalinya dilakukan perlakuan dasar terhadap bibit fermentor persiapan starter. Dimana starter diinokulasikan sampai benar-benar siap menjadi fermentor, baru dimasukkan ke dalam substrat yang akan difermentasi.Dwijoseputro. Bibit fermentor yang biasa digunakan adalah Saccharomyces Cerevisiae. Saccharomyces Cerevisiae mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a. Mempunyai bentuk sel yang bulat, pendek oval, atau oval. b. Mempunyai ukuran sel 4,2-6,6 x 5-11 mikron dalam waktu tiga hari pada 25 o C dan pada media agar. c. Dapat bereproduksi dengan cara penyembulan atau multilateral. d. Mampu mengubah glukosa dengan baik. e. Dapat berkembang dengan baik pada suhu antara 20-30 o C Judoamidjojo,1992 dan Faith Keyes. 7 Khamir mempunyai kurva pertumbuhan tertentu, dengan adanya kurva pertumbuhan ini maka dapat diketahui waktu yang tepat untuk memasukkan khamir ke dalam substrat yang akan difermentasi. Jumlah sel Waktu Gambar 2.1. Kurva Pertumbuhan Pada fase pertama, khamir masih dalam tahap pemindahan dan belum mengadakan pembiakan dan disebut fase adaptasi. Pada fase kedua, jumlah khamir mulai bertambah banyak sedikit demi sedikit yang mana dalam fase ini sel-sek tampak lebih gemuk. Dan langsung disusul oleh fase pembiakan cepat. Dalam fase ini disebut sebagai fase log. Pada fase ini khamir berkembang biak dengan cepat. Fase ini merupakan fase yang sangat baik untuk menjadikannya sebagai inokulum. Pada fase ketiga, khamir mulai dalam fase stagnant yaitu dimana khamir kecepatan berkembang biaknya berkurang, sehingga jumlah bakteri yang mati sama dengan jumlah bakteri yang berkembang biak. Dengan demikian, kurva menunjukkan garis yang horizontal. 4 3 2 1