Jenis Penelitian Pengolahan dan Analisa Data

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik komparatif dengan metode cross sectional untuk melihat perbandingan kadar timbal pada sayuran yang dijual di pasar modern dan di pasar tradisional dengan menggunakan pemeriksaan laboratorium secara kuantitatif. 4.2. Waktu dan Tempat Penelitian 4.2.1. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilakukan mulai bulan Februari sampai bulan Desember 2011. Waktu pengambilan sampel dan eksperimen dilakukan pada bulan September sampai bulan Oktober 2011. Manakala waktu pengolahan dan analisis data dilakukan pada bulan Oktober sampai bulan Desember 2011.

4.2.2. Tempat Penelitian

Lokasi pengambilan sampel bagi penelitian ini adalah pasar tradisional dan pasar modern yang menjual sayur bayam di sekitar Kota Medan yang terjangkau oleh peneliti pasar tradisional : Pajak Sore Padang Bulan, Pasar Tiga Padang Bulan, Pajak Setiabudi; pasar modern : Carrefour Padang Bulan, Carrefour Plaza Medan Fair, Hypermart Sun Plaza, Hypermart Grand Palladium, Brastagi Supermarket Cambridge, Brastagi Supermarket Jl. Gatot Subroto. Lokasi eksperimen bagi penelitian ini adalah Laboratorium Penelitian Balai Riset dan Standarisasi Industri Medan. 4.3. Populasi dan Sampel 4.3.1. Populasi Populasi dari penelitian ini adalah sayuran bayam yang dijual di pasar modern dan di pasar tradisional pada bulan September sampai bulan Oktober 2011.

4.3.2. Sampel

Teknik pemilihan sampel sayuran digunakan cluster sampling, dilakukan pemilihan sayuran berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Kriteria inklusi : • Sayuran bayam yang dijual di lokasi penelitian yang disebutkan di atas. Universitas Sumatera Utara • Sayuran bayam yang masih dalam keadaan bagus dan segar. Kriteria eksklusi : • Sayuran bayam yang organik. Ethical Clearance: Proposal ini sudah mendapat persetujuan dari Komisi Etik USU 4.4. Teknik Pengumpulan Data 4.4.1. Data Primer Data primer diperoleh dari hasil pemeriksaan laboratorium terhadap kadar timbal pada sayuran yang dijual di pasar modern dan pasar tradisional.

4.4.2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari literatur-literatur yang menjadi bahan masukan bagi penulisan dan studi kepustakaan.

4.4.3. Teknik Analisa Data a Alat

Spektofotometri Serapan Atom, lampu katoda timbal, neraca listrik, tanur, lemari asam, hot plate, dan alat-alat gelas. b Bahan Sayuran bayam, larutan standar timbal 1000 mcgml, ammonium hidroksida, dithizon, Kristal kalium sianida, asam nitrat, kloroform, dan air suling.

4.4.4 Pembuatan Pereaksi a Larutan HNO3 5N vv

Larutan HNO3 65 vv sebanyak 350 ml diencerkan dengan air suling hingga 1000 ml Ditjen POM, 1979. b Larutan Dithizon 0,005 bv Universitas Sumatera Utara Dithizon sebanyak 5 mg dilarutkan dalam 100 ml kloroform Vogel,1990. c Larutan NH4OH 1 N vv Ammonium hidroksida 25 vv sebanyak 15,6 ml diencerkan dalam 100ml Ditjen POM, 1979. 4.4.5 Proses Destruksi Sampel ditimbang saksama lebih kurang 10 gram didalam krus porselen lalu diarangkan di atas hot plate hingga tidak mengeluarkan asap lagi. Kemudian dipindahkan ke dalam tanur dan diabukan pada suhu 450°C selama 16 jam. Abu yang dihasilkan dibiarkan dingin pada suhu kamar. Bila masih terdapat sisa karbon tambahkan 2 ml HNO3 65 vv kemudian panaskan kembali di atas hot plate hingga kering. Selanjutnya diabukan lagi pada suhu 450°C selama 1 jam hingga diperoleh abu yang berwarna putih Bratu dan Georgescu, 2005; SNI 01-2896-1998. Perlakuan yang sama diulang sebanyak 6 kali untuk masing- masing sampel.

4.4.6. Pemeriksaan Kuantitatif a Pembuatan Larutan Sampel

Ke dalam hasil destruksi ditambahkan 10 ml HNO3 5N, kemudian dipanaskan hingga setengah dari volume sebelumnya lalu di pindahkan kedalam labu tentukur 25 ml kemudian ditambahkan masing-masing 2,5 ml larutan standar timbal konsentrasi 50 mcgml lalu dicukupkan volumenya hingga garis tanda dengan air suling. Kemudian disaring dengan kertas saring whatman nomor 42 dengan membuang beberapa mililiter filtrat pertama untuk membasahi kertas saring. Larutan hasil penyaringan digunakan untuk uji kuantitatif logam timbal Bratu dan Georgescu, 2005; SNI 01-2896-1998. b Pembuatan Kurva Kalibrasi Timbal Larutan baku timbal 1000 mcgml dipipet sebanyak 10 ml, dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml, kemudian ditambahkan 10 ml larutan HNO3 5N dan ditepatkan dengan air suling hingga garis tanda konsentrasi 100 mcgml. Dari larutan tersebut dipipet 2,5; 5; 7,5; 10 dan 12,5 ml, dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml, kemudian ditambahkan 10 ml larutan HNO3 5N dan ditepatkan dengan air suling hingga garis tanda, diperoleh larutan dengan konsentrasi 2,5; 5; 7,5; 10 dan 12,5 mcgml lalu diukur pada panjang gelombang 283,3 nm. Universitas Sumatera Utara c Penetapan Kadar Timbal Dalam Sampel Larutan sampel hasil destruksi diukur absorbansinya dengan menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom pada panjang gelombang 283,3 nm untuk timbal. Konsentrasi setelah ditambah timbal standar ditentukan berdasarkan persamaan garis regresi dari kurva kalibrasi masing-masing logam, sehingga konsentrasi timbal dalam sampel Csampel dapat diketahui yakni: Csampel = C2 – C1 Keterangan: C2 = Konsentrasi setelah ditambah standar mcgml C1 = Konsentrasi yang ditambahkan mcgml Selanjutnya kadar timbal sebenarnya dapat dihitung dengan rumus berikut: Kadarmgkg = Konsentrasi mcgml × Volume ml Berat sampel g Harmita 2004

4.5. Pengolahan dan Analisa Data

Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara-cara tertentu, yakni: i Editing Editing dilakukan untutk memeriksa ketepatan dan kelengkapan data. Apabila data belum lengkap ataupun ada kesalahan data dilengkapi dengan mewancarai ulang responden. ii Coding Data yang telah terkumpul dan dikoreksi ketepatan dan kelengkapannya kemudian diberi kode oleh peneliti secara manual sebelum diolah dengan komputer. iii Entri Data yang telah dibersihkan kemudian dimasukkan ke dalam program komputer. iv Cleaning data Pemeriksaan semua data yang telah dimasukan ke dalam komputer guna menghindari terjadinya kesalahan dalam pemasukan data. v Saving Penyimpanan data untuk siap dianalisis. Universitas Sumatera Utara vi Analisis data Arlinda, 2007 Data diinterpretasikan dengan menguji hipotesis menggunakan program komputer SPSS dilakukan pada masing-masing variabel untuk mengetahui karakteristik masing-masing variabel. Variabel ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi. Analisis data menggunakan uji-T independen untuk mengetahui pengaruh atau mengetahui hubungan antara variabel independent dan dependent. Uji-t independen adalah jenis uji parametrik yang digunakan untuk menganalisis data dengan variabel bebas nominal 2 nilai dengan variabel tergantung yang berskala numerik. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian 5.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi pengambilan sampel bagi penelitian ini adalah pasar tradisional dan pasar modern yang menjual sayur bayam di sekitar Kota Medan yang terjangkau oleh peneliti pasar tradisional : Pajak Sore Padang Bulan, Pasar Tiga Padang Bulan, Pajak Setiabudi; pasar modern : Carrefour Padang Bulan, Carrefour Plaza Medan Fair, Hypermart Sun Plaza, Hypermart Grand Palladium, Brastagi Supermarket Cambridge, Brastagi Supermarket Jl. Gatot Subroto. Sampel bagi penelitian ini dipilih berdasarkan metode cluster sampling. Sebanyak 3 pasar tradisional 6 pedagang dan 6 pasar modern 6 pedagang telah mengikuti penelitian ini. Lokasi eksperimen bagi penelitian ini adalah Laboratorium Penelitian Balai Riset dan Standarisasi Industri Medan.

5.1.2. Karakteristik Sampel

Sampel bagi penelitian ini adalah sayur bayam yang dibeli dari pasar tradisional dan pasar modern. Sebanyak 12 sampel sayur bayam telah mengikuti penelitian ini yaitu 6 sampel dari pasar tradisional dan 6 sampel dari pasar modern. Sayur bayam yang diperiksa mempuyai karakteristik segar dan tidak kotor secara fisik.

5.1.3. Hasil Analisa Data

Jenis pasar yang mengikuti penelitian ini serta jumlahnya dapat dilihat pada tabel dibawah yaitu pasar tradisional dan pasar modern. Sampel sayur bayam diambil dari 6 pasar tradisional 50 dan 6 pasar modern 50.

5.1.3.1. Analisis Kuantitatif a.

Penetapan Kadar Timbal pada Sampel Penetapan kadar timbal dilakukan secara spektrofotometri serapan atom, dimana sampel bayam terlebih dulu didestruksi hingga menjadi abu kemudian dilarutkan dan diukur pada spektrofotometri serapan atom. Pengukuran tersebut menghasilkan absorbansi dan diperoleh konsentrasi larutan pengukuran Universitas Sumatera Utara