BAB-3 RTPLP CIKUNDUL KOTA SUKABUMI

3.1 Konsep Umum
Masing-masing strategi diatas tersebut dicapai dengan konsep-konsep perancangan
sebagai berikut
A.

A.1

Misi 1 : Mendorong Wisata Potensial

Konsep One Stop Tourism

Dalam rangka mendorong kawasan wisata yang potensial dan memiliki kesiapan

Konsep one stop sangat populer dan dipandang berhasil menarik minat investasi.

tinggi untuk pelaksanaan pembangunan, objek wisata sentra agro bisnis, wisata agro,

Konsep ini bertumpu pada karakteristik konsumen sekarang yang tidak ingin

dan pendidikan berternak-berkebun di RW03 Kelurahan Cikundul, merupakan objek


bersusah-susah

paling siap untuk pelaksanaan pembangunan. Hal ini ditunjang oleh adanya

keterpaduan fasilitas sangat ditonjolkan. Paduan konsep wisata alam, budaya dan

ketersediaan lahan milik masyarakat dan potensi kawasan ini sebagai percontohan

modern perlu dipadukan untuk mendapatkan kawasan yang menarik konsumen

permukiman bernuansa Kampung Agro Di Kota Sukabumi.

berbagai segmentasi meliputi :

Pembangunan sentra agro industri untuk meningkatkan ekonomi masyarakat RW03,

1.

Area Outbond keluarga


maka dibangun sentra agro industri yang merupakan kawasan khusus bagi kegiatan

2.

Akomodasi : hotel, losmen dan cottage

ekonomi masyarakat, antara lain berisi gedung showroom dan workshop. Gedung

3.

Wahana seni budaya meliputi pelataran pertunjukan, panggung alam, sanggar

mendapatkan

fasilitas.

Oleh karena

itu kelengkapan


dan

dan pasar seni.

showroom merupakan gedung yang berisi kegiatan jual beli produk agro industri,
dengan kata lain sebagai tempat pemasaran hasil produksi agro industri. Sedangkan

4.

Wisata kuliner : restourant, cafe dan penataan warung-warung.

gedung workshop berisi simulasi kegiatan ekonomi masyarakat Kelurahan Cikundul,

5.

Sarana mitigasi bencana : sistem peringatan dini, jalur evakuasi, dan tempat

seperti

memerah


susu sapi,upaya

pemijahan

dengan

ensiminasi

penampungan.

buatan,

6.

memberimakan sapi, upaya pembuatan pupuk kandang, pembuatan biogas sehingga
pengunjung yang datang ke RW03 Kelurahan Cikundul bisa mengetahui proses

7.


Parkir kendaraan dan buffer hijau kegiatan

Instalasi pengolahan limbah pada area pemotongan heman ternak

penternakan sapi dan ayam dan produk agro industri lainnya. Kawasan agro industri
ini dirancang sekaligus menjadi tempat rekreasi bagi keluarga. Pembuatan kawasan
khusus sentra agro industri ini diharapkan dapat menjadi tempat yang optimal bagi

A.2

Konsep Aksesibilitas Diffable

pengembangan masyarakat RW03 Kelurahan Cikundul secara luas. Dengan sentra

Pusat-pusat kegiatan dipandang baik dan berhasil menarik pengunjung dari berbagai

agro industri ini, masyarakat tidak hanya memproduksi barang namun dapat

segmen apabila menerapkan konsep aksesibilitas kaum diffabel yaitu perancangan


memasarkan barang dagangannya sehingga dapat mengontrol harga produk mereka

yang ramah pada kaum manula dan penyandang cacat.

sendiri.

seperti pedestrian, ramp, halte, pangkalan ojeg dan parkir perlu dirancang lebih

Ada 2 (dua) konsep utama yang perlu dikembangkan pada objek wisata sentra agro
bisnis, wisata agro, wisata air panas dan potensi wisata outbond/ area camping
ground (bumi perkemahan) Di RW03 Kelurahan Cikundul, antara lain:

03 | 1

memudahkan aktivitas penyandang cacat dan para manula.

Beberapa fasilitas umum

03 KONSEP PERENCANAAN


Dokumen RTPLP Kawasan Cikundul Kota Sukabumi

B.

Misi 2 : Menyiapkan Aturan Penggunaan Lahan Kawasan & Panduan
Perancangan

Perkembangan RW03 Kelurahan Cikundul perlu diantisipasi terutama perubahan
penggunaan lahan kawasan secara makro, terutama pada lahan-lahan milik
pengembang dan masyarakat yang ingin mengembangkan asetnya, perlu adanya
langkah penyiapan arahan penggunaan lahan. Konsep arahan penggunaan lahan ini
lebih ditujukan untuk meminimalisasi terjadi mix used antara fungsi kegiatan
permukiman masyarakat, pelayanan umum, kegiatan agro(pertanian - peternakan)
dan beberapa fungsi wisata. Berapa konsep penting meliputi :
a.

Membuat penataan Jalan utama kawasan ini menjadi mempertegas struktur
penggunaan lahan yang berorintasi ke objek wisata sekaligus mengantisipasi
perkembangan di kawasan dimasa yang akan datang, perubahan guna lahan
perlu diantisipasi dengan pembuatan struktur jalan baru.


b.

Memberikan ketentuan tentang penggunaan lahan
massa

bangunannya

pada

masing-masing

direncanakan meliputi jasa pariwisata,

berikut ketentuan tata

kegatan

fungsional


yang

perdagangan, fasilitas sosial, dan

perumahan formal dan swaadaya.
c.

Menyususun panduan perancangan kawasan terkait elemen tata bangunan dan
linkungan

C.

Misi 3 : Konsep Infrastruktur Berwawasan Lingkungan

Kawasan ini memiliki potensi yang besar dalam aplikasi konsep-konsep
pembangunan infrastruktur yang berwawasan lingkugan antara lain :


Penggunaan material yang ramah linkungan (seperti menggunaan material
pada jalan dengan grass blok)




Pengembangan embung/ kolam-kolam eksisting sebagai area absorbsi (resapan
air)



Pengembangan sistem pengolahan limbah

03 | 2

03 KONSEP PERENCANAAN

Dokumen RTPLP Kawasan Cikundul Kota Sukabumi

03 KONSEP PERENCANAAN

Dokumen RTPLP Kawasan Cikundul Kota Sukabumi


03 | 3

3.2 Konsepsi Desa Wisata

kelestarian sumber daya wisata yang dimiliki desa wisata tersebut. Oleh karena itu,
apabila hal tersebut tidak terjaga maka modal dasar yang menjadi daya tarik

Secara teoritis, desa wisata didefinisikan sebagai suatu wilayah atau desa yang
memiliki potensi keunikan dan daya tarik wisata yang khas, baik berupa karakter fisik

wisatawan untuk berkunjung ke kawasan tersebut akan hilang, dan kegiatan
pariwisata tidak akan berkembang.

lingkungan alam maupun kehidupan sosial budaya kemasyarakatan, yang dikelola

d.

dan dikemas secara menarik dan alami dengan pengembangan fasilitas pendukung

Beberapa sarana dan prasarana pendukung yang diperlukan untuk menunjang

wisatanya, dalam suatu tata lingkungan yang harmonis dan pengelolaan yang baik

kegiatan seni budaya yang dikembangkan di kawasan tersebut antara lain jalan,

dan terencana sehingga siap untuk menerima kunjungan wisatawan domestik

transportasi, air bersih, telepon, listrik, pembuangan limbah, terminal pembantu, dll

maupun mancanegara.

yang kesemuanya disesuaikan dengan kebutuhan dan pola pengembangan fisik

Suatu kawasan atau desa yang dapat dikembangkan menjadi sebuah desa wisata

kawasan.

apabila memiliki cerita dan faktor-faktor pendukung sebagai berikut:

e.

a.

Keberadaan fasilitas umum pada dasarnya bukan semata-mata untuk kegiatan wisata

Memiliki potensi produk sebagai daya tarik.

Memiliki dukungan sarana dan prasarana

Memiliki fasilitas pendukung kegiatan wisata

Suatu kawasan akan dapat dikembangkan sebagai kampung wisata apabila memiliki

saja, namun sangat membantu masyarakat local dan wisatawan dalam

potensi produk sebagai daya tarik yang unik dan khas yang mampu dikembangkan

memperlancar keseluruhan kegiatan di kawasan. Fasilitas yang diperlukan antara lain

sebagai daya tarik kunjungan wisatawan (sumber daya wisata alam, seni dan

adalah kantor pos dan telekomunikasi, warung makan, kios cendramata, home stay,

budaya). Potensi obyek dan daya tarik wisata merupakan modal dasar dari

dll

pengembangan suatu kawasan menjadi Desa Wisata. Potensi produk yang menjadi

f.

daya tarik tersebut dapat berupa:

Keberadaan lembaga yang mengembangkan seni budaya di suatu kawasan kampung



Potensi fisik lingkungan alam (persawahan, perbukitan, benteng alam, tata

wisata sangat diperlukan sebagai media untuk dapat menampung, mengatur, serta

lingkungan desa yang unik dan khas, arsitektur bangunan yang unik dan khas,

mengelola ataupun mengontrol keseluruhan kegiatan maupun berbagai kepentingan

dll.

yang ada. Lembaga ini dapat dibentuk oleh masyarakat dengan didukung oleh

Potensi kehidupan sosial budaya masyarakat (pola kehidupan kesehariaan

instansi pemerintah maupun lembaga swadaya masyarakat yang terkait. Dengan

masyarakat yang unik dan khas, adat istiadat dan tradisi budaya, seni kerajinan

demikian, segala kegiatan kepariwisataan yang ada dapat dikontrol dan diatur

dan kesenian tradisional, dll)

sehingga semua kebutuhan serta berbagai masukan pengembangan dapat

Memiliki dukungan sumber daya manusia

ditampung dan ditindaklanjuti secara terarah/sistimatis dan dilakukan secara



b.

Memiliki kelembagaan bidang seni budaya

Suatu kawasan akan berpotensi dikembangkan sebagai kawasan wisata apabila

bersama-sama.

memiliki dukungan sumber daya manusia lokal yang cukup dan memadahi. Hal ini

g.

sangat penting dan mendasar karena pengembangan kawasan wisata dimaksudkan

Suatu kawasan berpotensi dikembangkan sebagai kampung wisata apabila memiliki

untuk memberdayakan potensi SDM yang ada sehingga mampu meningkatkan

alokasi lahan atau area yang dimungkinkan untuk dikembangkan fasilitas pendukung

kapasitas dan produktivitas secara ekonomis untuk meningkatkan kesejahteraan

wisata kampong tersebut, seperti akomodasi/home stay, area pelayanan umum,

masyarakat kawasan tersebut melalui bidang-bidang yang dimilikinya. Dengan

area kesenian dan pertunjukan. Hal tersebut, sangat penting karena aktivitas wisata

demikian, dampak positif pengembangan pariwisata di kawasan tersebut akan dapat

kampung akan dapat berjalan baik dan menarik apabia didukung dengan

dirasakan secara langsung oleh masyarakat setempat.

ketersediaan fasilitas penunjang yang memungkinkan para wisatawan tinggal,

c.

berinteraksi langsung dengan masyarakat lokal, dan belajar mengenai seni budaya

Motivasi kuat dari masyarakat.

Ketersediaan lahan/area pengembangan

Faktor motivasi yang kuat dari masyarakat lokal dalam menjaga karakteristik yang

setempat, serta kearifan lokal yang berkembang di masyarakat dari suatu kawasan

khas dari lingkungan fisik alam kawasan dan kehidupan social budaya yang hidup dan

tersebut.

tumbuh dalam masyarakat setempat. Faktor motivasi ini sangat mendasar karena
komitmen yang sesungguhnya akan menjamin kelangsungan daya tarik dan

03 | 4

03 KONSEP PERENCANAAN

Dokumen RTPLP Kawasan Cikundul Kota Sukabumi

3.3 Konsep Penanganan Kawasan
3.3.1

.

Dasar Penanganan dan Rencana Pembangunan

Konsep penanganan kawasan permukiman RW03 Kelurahan Cikundul terdiri dari 2

B.

(dua) tipologi konsep penanganan yang

Kata sustainable dapat diartikan sebagai keberlanjutan yang diterjemahkan pada

didasarkan pada tipologi potensi dan

masalah, serta tipologi kekumuhan kawasan permukiman prioritas. Maka dalam sub

Penanganan Hunian Dengan Konsep Infrastruktur Hijau

pengembangan lingkungan permukiman yang seimbang antara kondisi fisik

bab ini akan dibahas (1) tipologi konsep penanganan kawasan yang terdiri dari

lingkungan, sosial ekonomi dan sosial masyarakat, yaitu dengan upaya menciptakan

konsep penanganan upgrading (peningkatan dan pemeliharaan), (2) konsep

lingkungan hunian.

penanganan property development.

Infrastruktur yang berwawasan lingkungan (green infrastruktur), Di RW 03 Kelurahan
Cikundul memiliki potensi yang besar dalam aplikasi konsep-konsep pembangunan
infrastruktur yang berwawasan lingkugan antara lain :

3.3.2
A.

Strategi dan Pendekatan Penanganan Kawasan
Penanganan Hunian Dengan Konsep stimulant pertumbuhan
pembangunan infrastruktur Dan Agro Wisata



Penggunaan material yang ramah linkungan (seperti menggunaan material
pada jalan dengan grass blok)



Pengembangan embung/ kolam-kolam eksisting sebagai area absorbsi (resapan
air)

Berdasarkan pengalaman dan berbagai literatur yang ada, tindakan penanganan
kawasan permukiman kumuh sedang sangat beragam dan tidak jarang memerlukan
spesifikasi penanganan. Antara metode atau model penanganan yang satu dengan

3.3.3

Konsep Penanganan

yang lainnya terkadang tidak bisa digeneralisasi, karena perlu dirumuskan metode

Berdasarkan prinsip – prinsip diatas diterjemahkan dalam program penanganan

atau model penanganan yang spesifik.

antara lain program pemugaran, pemeliharaan, perbaikan dan pembuatan baru

Akan tetapi strategi penanganan dan pendekatan penanganan RW03 Kelurahan

antara lain :

Cikundul diarahkan pada Konsep Pendekatan Community Based Development,

Upgrading Kualitas Infrastruktur RW 03 Kelurahan Cikundul

dimana, Kawasan RW03 Kelurahan Cikundul hampir tidak mempunyai nilai ekonomis



Peningkatan jalan lingkungan (perbaikan, pelebaran dan pembuatan baru)

komersial.



Pembuatan dan peningkatan saluran drainase lingkungan

Dalam hal ini kemampuan masyarakat penghuni sebagai dasar perhatian utama.



Pembuatan MCK dan septiktank komunal serta sistem pembuangan air limbah

Dengan demikian masyarakat didudukan sebagi pemeran utama penanganan. Maka
dilakukan proses stimulan pertumbuhan dengan pembangunan infrastruktur dan

kawasan


Pengembangan sistem pengelolaan persampahan kawasan dengan konsep zero

pusat aktiviras wisata agro di RW 03 Kelurahan Cikundul. Konsep stimulant

waste (pengelolaan setempat melaui 3R) serta pengadaan sarana pengaangkut

pertumbuhan pembangunan infrastruktur, diharapkan dapat lebih menghidupkan

sampah

kawasan RW 03 Kelurahan Cikundul.

Upgrading kualitas RTH RW 03 Kelurahan Cikundul

Diharapkan dengan peningkatan kualitas infrastruktur ini akan tumbuh fungsi hunian



Memperkuat fungsi RTH eksisting pada lingkungan permukiman dengan

yang layak huni, Sehingga hal ini mampu menjadi penunjang pengingkatan nilai

meningkatkan kualitas pelayanan RTH tersebut sesuai standar dan kriteria RTH

ekonomi bagi kawasan tersebut.

layak anak, penyandang cacat, manula.

Fasilitas publik berupa pembangunan infrastruktur dan pusat aktiviras wisata agro



ditentukan sebagai urban catalyst pada wilayah perencanaan, dengan menghidupkan
RTH dan direncanakan sebagai core kegiatan kawasan dengan fungsi rekreasi dan
pariwisata yang bertema kebudayaan dan lingkungan.

03 | 5

Penataan lahan potensial eksisting untuk RTH lingkungan permukiman untuk
pengembangan community space dan neigbourhood open space



Penataan lahan potensial untuk RTH publik kota sebagai point interest kampung
wisata (daya tarik kawasan)

03 KONSEP PERENCANAAN

Dokumen RTPLP Kawasan Cikundul Kota Sukabumi

A.

Upgrading Kualitas Infrastruktur RW 03 Kelurahan Cikundul

A.1 Konsep Penanganan Drainase

A.2 Konsep Penanganan Jalan Lingkungan

Pengembangan terhadap pelayanan utilitas drainase (saluran air hujan) yaitu

Pengembangan terhadap pelayanan jalan lingkungan yaitu diarahkan pada

diarahkan pada pengembangan yang mengacu pada pembangunan berwawasan

pengembangan yang mengacu pada pembangunan berwawasan lingkungan, artinya

lingkungan, artinya sistem drainase tidak saja direncanakan untuk menanggulangi

jaraaingan jalan tidak saja direncanakan untuk memperlancar sirkulasi kawasan ,

bahaya terhadap kehidupan dan kesehatan, kerusakan ekonomi serta gangguan lain

tetapi diarahkan pula pada upaya mengisi kembali sumber-sumber air tanah sebagai

yang disebabkan genangan atau banjir, tetapi diarahkan pula pada upaya mengisi

upaya konservasi sumberdaya air, dengan pembuatan sumur resapan pada jalan

kembali sumber-sumber air tanah sebagai upaya konservasi sumberdaya air. Untuk

lingkungan.

itu, kebijakan diarahkan pada upaya penanggulangan dan penanganan banjir dan

Adapun konsep penanganan pembangunan jalan lingkungan pada RW 03 Kelurahan

genangan air. Air hujan semaksimal mungkin diresapkan kembali ke dalam tanah.

Cikundul secara umum adalah konsep penataan pola loop (melingkar) dimana jalan

Adapun konsep penanganan drainase pada RW 03 Kelurahan Cikundul secara umum

akan saling terhubung tanpa ada yang terputus. Beberapa tahapan yang dilakukan

adalah konsep penataan pola sub-catchmen area dimana manfaat dari pembagian

dalam mencapai penanganan jalan lingkungan yang optimal antara lain adalah :

atas sub-catchment yang lebih kecil ini adalah pengurangan beban pada saluran



induk yang melayani sub-catchment tersebut terlebih apabila pada saluran tersebut

Perbaikan-perbaikan jalan lingkungan kawasan dan membuat jaringan-jaringan
baru pada area yang tidak terakses

telah banyak permukaan padat.



Penghijauan di sepanjang jalan lingkungan dan pembuatan sumur resapan

Beberapa tahapan yang dilakukan dalam mencapai penanganan drainase yang



Pembuatan sumur-sumur resapan pada setiap pembangunan rumah, dan jalan

optimal antara lain adalah :


lingkungan.

Perbaikan-perbaikan drainase kawasan dan membuat jaringan-jaringan baru
pada area genangan.

B.

Upgrading kualitas RTH RW 03 Kelurahan Cikundul



Penghijauan di sepanjang jalan lingkungan dan pekarangan warga



Pembuatan sumur-sumur resapan pada setiap pembangunan rumah, dan jalan

Mengembangkan RTH eksisting, kemudian membuat sistem koneksi dengan

lingkungan.

penghijauan jalan lingkungan yang menghubungkan RTH dan membuat RTH
komunitas (memanfaatkan ruang kecil di gang-gang), maka konsep penanganan

A.2 Konsep Penanganan Air Buangan

ruang terbuka hijau kawasan terdiri dari :


Memperkuat potensi RTH eksisting dan fungsinya

Untuk air limbah, diasumsikan produksinya 0.8 % dari kebutuhan air bersih. Limbah



Menciptakan lingkage sistem RTH unit lingkungan permukiman

domestik terdiri dari air buangan yang berasal dari pemukiman di Kawasan



Menciptakan RTH Publik Kota Sebagai point interest kota

Permukiman RW 03 Kelurahan Cikundul saat ini dikelola oleh masyarakat sendiri



Menciptakan RTH sempadan sungai sebagai RTH fungsi ekologis

dengan sistem on-site yaitu dengan septic tank dan cubluk, sedangkan air bekas
cucian dibuang ke saluran drainase. Sebagai gambaran produksi air buangan dimasa
yang akan datang, berikut ini ditampilkan jumlah air buangan yang dihasilkan seperti
yang terlihat pada tabel proyeksi air buangan.
Penanganan air limbah dan air buangan Kawasan diarahkan pada sistem terpadu
penanganan air sehingga kualitas air yang dibuang di tangani terlebih dahulu dan
kemudian masuk ke tanah dan mencemari cadangan air tanah. Hal ini dilakukan
untuk mengurangi pencemaran air oleh bakteri ecoli. Serta untuk penanganan air
hujan diarahkan pada penyediaan cadangan air tanah lewat pengadaan sumur
resapan. (lokasi penempatan pada jalan utama lingkungan).

03 | 6

03 KONSEP PERENCANAAN

Dokumen RTPLP Kawasan Cikundul Kota Sukabumi

03 KONSEP PERENCANAAN

Dokumen RTPLP Kawasan Cikundul Kota Sukabumi

03 | 7