BAB-2 RTPLP CIKUNDUL KOTA SUKABUMI
01 PENDAHULUAN
Dokumen RTPLP Kawasan Cikundul Kota Sukabumi
2.1 Analisa Kawasan Prioritas
2.2.1 Fisiografis
A.
Identifikasi Ketinggian & Kemiringan Lahan
RW 3 Kawasan Cikundul berada pada ketinggian tempat 100-500 mdpl
dengan karakteristik tersebut kawasan merupakan dataran rendah dengan
luas area
planning
26,87 Ha. Maka berdasarkan standar The urban, rural regional
field
(1980)
bahwa
kegiatan
budidaya
perkotaan
dapat
dikembangkan pada ketinggian regional 0-1000 m dpl. Berdasarkan kriteria
ketinggian
tersebut
maka
Kawasan
Cikundul
sangat
sesuai
untuk
pengembangan kawasan budidaya dengan kegiatan utamanya adalah agro
pertanian, peternakan, permukiman dan rekreasi –pariwisata.
Mutlak konservasi
> 40 %
2000 mdpl
1000 mdpl
15-40%
< 15 %
Perkotaan
Konservasi
pertanian dan perdesaan
Orientasi pengembangan wilayah
Gb. 2.1 Kriteria Ketinggian, Kemiringan dan Fungsi Kawasan
Sumber : The urban, rural regional planning field,1980.
Kawasan Cikundul berada pada kemiringan bervariasi dari 0 hingga 15-25%.
Berdasarkan kriteria The urban, rural regional planning field (1980), klasifikasi
lahan Kawasan Cikundul dapat disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan
sebagai berikut :
Tabel 2.1
Tabel kriteria tingkat kesesuaian kawasan cikundul
Menurut klasifikasi kemiringan lahan
KEMIRINGAN LAHAN
KLASIFIKASI
0 - 8%
9 – 15%
15 - 25%
26 – 40%
> 40%
Datar
Landai
Agak curam
Curam
Sangat curam
Sumber : Pedoman Perencanaan Teknis, 1990.
01 | 1
TINGKAT KESESUAIAN
PENGEMBANGAN RW 3
Sangat baik
Baik
Terbatas
Sangat terbatas
Mutlak konservasi
Gb. 2.2 Kondisi Topografi RW 3
Sumber : Peta RTRW Kota Sukabumi
Berdasarkan
analisis
slope
secara
kontekstual,
dapat
diidentifikasikan
TABEL 2.3
Tabel Standar Elemen Perancangan Berdasarkan Kemiringan
beberapa zona kemiringan tapak sebagai berikut :
PERSEN KEMIRINGAN
LERENG
Maksimum
Minimum
8%
0.5 %
Zona Kemiringan 16-25 % dan 25-40 %
NO.
Zona kemiringan lahan 16-25 % di Kawasan perencanaan umumnya terletak
1.
Jalan Dan Daerah Parkir
2.
Trotoar Kolektor dan Pencapaian
10 %
0.5 %
3.
Trotoar Masuk
4%
1%
pondasi yang baik.
4.
Ramp
15 %
...
Tabel 2.2
Kriteria kesesuaian peruntukan kawasan cikundul
Menurut Daftar Kemiringan Lahan Mabbery
5.
Daerah yang diperkeras dan daerah
untuk duduk-duduk
2%
0.5 %
6.
Tempat bermain berumput
4%
0.5 %
7.
Cekungan
10 %
1%
8.
Bantaran Rumput
4 : 1 lereng
9.
Bantaran bertanaman
2 :1 lereng
KESESUAIAN ELEMEN
FUNGSI
pada umumnya meliputi sebagian kawasan RW 04, RW 03, dan RW 08
Kelurahan
Cikundul.
Berdasarkan
kriteria
perencanaan
tapak,
pada
kemiringan ini memiliki kesesuaian lahan terbangun yang agak terbatas pada
kegiatan yang tidak mengurangi fungsi ekologi. Diperlukan proses gradding
(pelandaian) untuk mendapatkan kapling dengan kestabilan lereng dan
KESESUIAN
PERUNTUKAN LAHAN
PERKOTAAN
RTH/ kawasn rekreasi
0-3
3-5
Bangunan Terstruktur
Perkotaan Umum
Perumahan
Pusat perdagangan/ Jasa
Industri
Sistem Septik
Jalan Umum
Jalan Raya
Jalan Kereta Api
Lapangan Terbang
KEMIRINGAN (%)
5-10 10-15
1530
Sumber : Diolah berdasarkan Daftar Mabbery
01 | 2
3014
>4
0
Sumber : Chiara dan Koppelman, Standar Perencanaan Tapak, 1978
01 PENDAHULUAN
Dokumen RTPLP Kawasan Cikundul Kota Sukabumi
B.
Identifikasi Kondisi Jenis Tanah
jenis tanah di RW 3 Kawasan Cikundul terdiri dari dua jenis yaitu Aluvial dan
Grumosol Merah Kekuning-kuningan. Tanah Aluvial berorientasi pada
Tabel 2.5
Analisis Daya Dukung Tekstur Tanah Terhadap Konstruksi Bangunan
Di Kawasan Cikundul
morfologi area yang landai. Sedangkan jenis tanah grumosol berorientasi
pada morfologi area yang bertebing. Berdasarkan kriteria Kepres 32/1990,
jenis tanah aluvial memilki sifat tidak peka daya sehingga memiliki dukung
yang baik untuk kegiatan budidaya. Sedangkan menurut standar perencanaan
tapak (Chiara dan Koppelman, 1978) profil jenis tanah aluvial ini memiliki
daya dukung cukup baik untuk konstruksi bangunan bila mendapat
pemadatan yang cukup.
Tabel 2.4
Kriteria tingkat kesesuaian kawasan cikundul
Menurut sifat kepekaan tanah
JENIS TANAH
SIFAT
Alluvial ,Geysol, Planosol, Hidromorf
Kelabu, Laterik air tanah
Latosol
Brown
Forests
Brown,Mediteran
Oil,
Andosol,
Podsolic
Grumusol,
Laterite,
Non
Calcic
Spodosol,
Regosol, Litosol, Organosol, Renzina
Tidak peka
DAYA DUKUNG
KONSTRUKSI
No.
1.
2.
3.
SIFAT PENTING
Kuat geser
Kompresibilitas
Daya kerja konstruksi
Permeabilitas
(ila
dipadatkan
Nilai
daya
dukung
5.
pondasi
konstruksi
bangunan
Nilai
daya
dukung
6.
perpipaan.
Sumber : Hasil analisis, 2012.
4.
C.
NILAI DAYA DUKUNG KONSTRUKSI BANGUNAN
ALUVIAL
GRUMOSOL
Liat-pasir
Pasir-lempung berdebu-liat
Sedang - baik
Sedang-baik
Rendah
Rendah
Sedang - baik
Baik
Semi tembus
Sulit tembus
Cukup baik
bergantung pada
pemadatan.
Sedang
Cukup baik
Sedang.
Identifikasi Kondisi Klimatologi
Sangat baik
Secara umum, Kawasan Cikundul menjadi bagian yang tak terpisahkan dari
Agak peka
Baik
iklim Indonesia secara keseluruhan. Kawasan Cikundul berada pada kondisi
Kurang Peka
Kurang baik
klimatologi curah hujan 2600 mm, maka kawasan ini termasuk iklim tropik
Peka
Tidak baik
dengan tipe iklim B1 (oldeman) dengan curah hujan rata-rata adalah 2500 –
4500 mm/tahun dengan intensitas hujan 13,6 – 20,4 mm/hari hujan. Suhu
Sangat Peka
Sangat Tidak baik
Sumber : Berdasarkan kriteria Kepres. NO.32/ 1990
rata-rata berkisar antara 39° c sebagai suhu maksimum dan 22° c sebagai
suhu minimum. Kelembaban udara berkisar antara 85 – 89 persen.
Berdasarkan kriteria Kepres. No.32/ 1990, tapak memiliki kesesuaian lahan
Sedangkan jenis tanah grumosol merupakan jenis tanah yang peka sehingga
untuk kegiatan budidaya agro pertanian, peternakan, permukiman dan
lebih sesuai untuk kegiatan lindung dan dinilai memiliki daya dukung kurang
rekreasi –pariwisata.
baik bagi konstruksi bangunan. Hal ini sangat berkorelasi dengan kondisi
kemiringan lahannya yang lebih bergelombang seperti di sebagian Kawasan
Cikundul. Berdasarkan tebal solumnya (kedalaman efektif), profil tanah
kawasan perencanaan bervariasi dari 50 – 150 cm dengan sebagaian besar
meliputi profil tanah > 90 cm. Profil ketebalan tanah ini sangat berpengaruh
terhadap kemampuan tanah mendukung tumbuh-tumbuhan tumbuh dengan
baik. Oleh karena itu kawasan perencanaan memiliki kesesuaian tingggi
untuk mendukung pengembangan fungsi tata hijau.
Tabel 2.6
Kriteria Tingkat Kesesuaian Kawasan Cikundul
Menurut Curah Hujan
CURAH HUJAN
(mm/hari)
KLASIFIKASI
DAYA DUKUNG TAPAK UNTUK
KEGIATAN BUDIDAYA
< 13,6
Sangat rendah
Sangat baik
13,6 – 20,7
Rendah
Baik
20,7 – 27,7
Sedang
Kurang baik
27,7 – 34,8
Tinggi
Tidak baik
> 34,8
Sangat tinggi
Sangat tidak baik
Sumber : Berdasarkan kriteria Kepres. No.32/ 1990
01 | 3
01 PENDAHULUAN
Dokumen RTPLP Kawasan Cikundul Kota Sukabumi
2.2.2 Potensi Pengembangan Kawasan
B.
A.
Secara umum
Potensi dan Masalah Hasil Rembug Warga
Identifikasi Potensi - Pesoalan Kawasan Permukiman
permasalahan yang terjadi di RW 03 Kelurahan Cikundul,
Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi adalah belum terpenuhinya sarana
Dari beberapa Potensi diatas ternyata masih banyak terdapat / ditemukan
beberapa permasalahan di Kelurahan Cikundul dalam tiga kategori yang
memerlukan Penanganan oleh seluruh Pihak khususnya Pemerintah Daerah,
permasalahan tersebut diklasifikasikan seperti dalam tabel berikut:
dasar kebutuhan hidup manusia secara ideal , yaitu ketersediaan air bersih
untuk seluruh lapisan masyarakat. Kawasan termasuk wilayah krisiss air
bersih, infrastruktur yang terkesan kumuh karena tingkat kesadaran warga
untuk memelihara yang masih lemah dan kesadaran bergotong royong
Tabel 2.7 Masukan Hasil Jasmara (Jaring Aspirasi Masyarakat)
kurang terkoordinir dengan baik. Kesehatan Lingkungan yang cenderung
NO
KATEGORI
menurun disebabkan ulah masyarakat yang membuang sampah dan limbah
1.
SOSIAL,
KESEHATAN
DAN
PENDIDIKAN
2.
LINGKUNGAN
PERMASALAHAN
Banyaknya Anak Putus Sekolah
Pemenuhan Gizi bagi Balita masih kurang
Tingginya Biaya Pengobatan
Tingkat Kesehatan Ibu hamil rendah
Warga yang mengidap penyakit berpotensi menular
(TBC)
Minimnya pengetahuan masyarakat tentang program
pemerintah di bidang kesehatan
Kondisi ekonomi masyarakat, sehingga tidak mampu
berobat ke dokter
Kurangnya akan informasi tentang pemanfaatan ilmu
Banyaknya Masyarakat yang buang Hajat di sembarang
tempat
Kurangnya Kesadaran Masyarakat tentang pola hidup
bersih
Banyaknya genangan air pada musim hujan
Pemukiman yang tidak layak huni
Pencemaran kolam dari Limbah Rumah Tangga
Kurangnya Fasilitas di bidang/sektor pertanian
Lingkungan yang tidak sehat dan tercemar
Kurangnya TPS serta pengelolaan & pengolahan Sampah
Kurangnya sarana Air bersih
3.
EKONOMI
Kurangnya Keterampilan Khusus serta pembinaan
keterampilan dan pelatihan untuk wirausaha
Rendahnya pemahaman penerapan teknologi tepat
guna untuk meningkatkan produktivitas dan produk
pertanian
Keterbatasan pengetahuan tentang UKM sehingga tidak
mampu bersaing
Pembinaan dalam sistem manajemen
Terbatasnya memperoleh sarana produksi seperti :
bibit, pupuk dan obat-obatan pemberantasan hama
Terbatasnya Lapangan Kerja (Industri)
Terbatasnya akses informasi tentang peluang lapangan
kerja
Kurangnya Modal Usaha
Sumber : Hasil Survey dan wawancara
01 | 4
rumah tangga ke saluran air. Hal tersebut mengakibatkan air dan saluran
menjadi kotor dan menghasilkan bau.
Permasalahan lain yang ditemukan di kawasan antara lain:
a)
Tidak tersedianya sarana hiburan dan tempat bermain untuk
masyarakat.
b)
Sarana pendidikan yang belum memenuhi standar.
c)
Sarana perekonomian yang belum terorganisir dan masih bersifat
tradisional, serta
d)
Kerukunan hidup yang masih lemah karena adanya pemahaman konsep
hidup yang belum tersampaikan keseluruh lapisan masyarakat secara
baik dan benar.
Secara khusus permasalahan yang terjadi ditiap lingkungan RW dilingkungan
kelurahan Cikundul menurut pengamatan kami adalah sebagai berkut :
Kenyataan yang terjadi di RW 03 kondisi lingkungan terkesan kumbuh karena
tingkat kesadaran memeliharaan asset jalan, gang, saluran air, Artesis tidak
maksimal, perlunya dibangun saluran irigasi untuk mengairi sawah dan lading,
serta mengoptomalkan agro bisnis ternak sapi sebagai mata pencaharian
masyarakat ,
Secara khusus potensi yang terjadi ditiap lingkungan RW dilingkungan
kelurahan Cikundul menurut pengamatan kami adalah sebagai berkut :
1.
Potensi alam masih bernuansa pedesaan artinya masih banyak kawasan
hijau dan lahan terbuka yang merupakan sumber mata pencaharian
penduduk dibidang pertanian, budi daya ikan maupun peternakan.
2.
Adanya agro binis sapi potong dan ternak kambing di RW.03, Sapi perah
dan sapi potong di RW.04, peternakan ayam pedaging dan petelur di
RW.04, RW.05, RW.07, RW.08 dan RW.09 pertanian
RW.03 dan humindustri dan mebel di RW.03
RW.01, RW.02,
01 PENDAHULUAN
Dokumen RTPLP Kawasan Cikundul Kota Sukabumi
01 PENDAHULUAN
Dokumen RTPLP Kawasan Cikundul Kota Sukabumi
01 | 5
Dokumen RTPLP Kawasan Cikundul Kota Sukabumi
2.1 Analisa Kawasan Prioritas
2.2.1 Fisiografis
A.
Identifikasi Ketinggian & Kemiringan Lahan
RW 3 Kawasan Cikundul berada pada ketinggian tempat 100-500 mdpl
dengan karakteristik tersebut kawasan merupakan dataran rendah dengan
luas area
planning
26,87 Ha. Maka berdasarkan standar The urban, rural regional
field
(1980)
bahwa
kegiatan
budidaya
perkotaan
dapat
dikembangkan pada ketinggian regional 0-1000 m dpl. Berdasarkan kriteria
ketinggian
tersebut
maka
Kawasan
Cikundul
sangat
sesuai
untuk
pengembangan kawasan budidaya dengan kegiatan utamanya adalah agro
pertanian, peternakan, permukiman dan rekreasi –pariwisata.
Mutlak konservasi
> 40 %
2000 mdpl
1000 mdpl
15-40%
< 15 %
Perkotaan
Konservasi
pertanian dan perdesaan
Orientasi pengembangan wilayah
Gb. 2.1 Kriteria Ketinggian, Kemiringan dan Fungsi Kawasan
Sumber : The urban, rural regional planning field,1980.
Kawasan Cikundul berada pada kemiringan bervariasi dari 0 hingga 15-25%.
Berdasarkan kriteria The urban, rural regional planning field (1980), klasifikasi
lahan Kawasan Cikundul dapat disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan
sebagai berikut :
Tabel 2.1
Tabel kriteria tingkat kesesuaian kawasan cikundul
Menurut klasifikasi kemiringan lahan
KEMIRINGAN LAHAN
KLASIFIKASI
0 - 8%
9 – 15%
15 - 25%
26 – 40%
> 40%
Datar
Landai
Agak curam
Curam
Sangat curam
Sumber : Pedoman Perencanaan Teknis, 1990.
01 | 1
TINGKAT KESESUAIAN
PENGEMBANGAN RW 3
Sangat baik
Baik
Terbatas
Sangat terbatas
Mutlak konservasi
Gb. 2.2 Kondisi Topografi RW 3
Sumber : Peta RTRW Kota Sukabumi
Berdasarkan
analisis
slope
secara
kontekstual,
dapat
diidentifikasikan
TABEL 2.3
Tabel Standar Elemen Perancangan Berdasarkan Kemiringan
beberapa zona kemiringan tapak sebagai berikut :
PERSEN KEMIRINGAN
LERENG
Maksimum
Minimum
8%
0.5 %
Zona Kemiringan 16-25 % dan 25-40 %
NO.
Zona kemiringan lahan 16-25 % di Kawasan perencanaan umumnya terletak
1.
Jalan Dan Daerah Parkir
2.
Trotoar Kolektor dan Pencapaian
10 %
0.5 %
3.
Trotoar Masuk
4%
1%
pondasi yang baik.
4.
Ramp
15 %
...
Tabel 2.2
Kriteria kesesuaian peruntukan kawasan cikundul
Menurut Daftar Kemiringan Lahan Mabbery
5.
Daerah yang diperkeras dan daerah
untuk duduk-duduk
2%
0.5 %
6.
Tempat bermain berumput
4%
0.5 %
7.
Cekungan
10 %
1%
8.
Bantaran Rumput
4 : 1 lereng
9.
Bantaran bertanaman
2 :1 lereng
KESESUAIAN ELEMEN
FUNGSI
pada umumnya meliputi sebagian kawasan RW 04, RW 03, dan RW 08
Kelurahan
Cikundul.
Berdasarkan
kriteria
perencanaan
tapak,
pada
kemiringan ini memiliki kesesuaian lahan terbangun yang agak terbatas pada
kegiatan yang tidak mengurangi fungsi ekologi. Diperlukan proses gradding
(pelandaian) untuk mendapatkan kapling dengan kestabilan lereng dan
KESESUIAN
PERUNTUKAN LAHAN
PERKOTAAN
RTH/ kawasn rekreasi
0-3
3-5
Bangunan Terstruktur
Perkotaan Umum
Perumahan
Pusat perdagangan/ Jasa
Industri
Sistem Septik
Jalan Umum
Jalan Raya
Jalan Kereta Api
Lapangan Terbang
KEMIRINGAN (%)
5-10 10-15
1530
Sumber : Diolah berdasarkan Daftar Mabbery
01 | 2
3014
>4
0
Sumber : Chiara dan Koppelman, Standar Perencanaan Tapak, 1978
01 PENDAHULUAN
Dokumen RTPLP Kawasan Cikundul Kota Sukabumi
B.
Identifikasi Kondisi Jenis Tanah
jenis tanah di RW 3 Kawasan Cikundul terdiri dari dua jenis yaitu Aluvial dan
Grumosol Merah Kekuning-kuningan. Tanah Aluvial berorientasi pada
Tabel 2.5
Analisis Daya Dukung Tekstur Tanah Terhadap Konstruksi Bangunan
Di Kawasan Cikundul
morfologi area yang landai. Sedangkan jenis tanah grumosol berorientasi
pada morfologi area yang bertebing. Berdasarkan kriteria Kepres 32/1990,
jenis tanah aluvial memilki sifat tidak peka daya sehingga memiliki dukung
yang baik untuk kegiatan budidaya. Sedangkan menurut standar perencanaan
tapak (Chiara dan Koppelman, 1978) profil jenis tanah aluvial ini memiliki
daya dukung cukup baik untuk konstruksi bangunan bila mendapat
pemadatan yang cukup.
Tabel 2.4
Kriteria tingkat kesesuaian kawasan cikundul
Menurut sifat kepekaan tanah
JENIS TANAH
SIFAT
Alluvial ,Geysol, Planosol, Hidromorf
Kelabu, Laterik air tanah
Latosol
Brown
Forests
Brown,Mediteran
Oil,
Andosol,
Podsolic
Grumusol,
Laterite,
Non
Calcic
Spodosol,
Regosol, Litosol, Organosol, Renzina
Tidak peka
DAYA DUKUNG
KONSTRUKSI
No.
1.
2.
3.
SIFAT PENTING
Kuat geser
Kompresibilitas
Daya kerja konstruksi
Permeabilitas
(ila
dipadatkan
Nilai
daya
dukung
5.
pondasi
konstruksi
bangunan
Nilai
daya
dukung
6.
perpipaan.
Sumber : Hasil analisis, 2012.
4.
C.
NILAI DAYA DUKUNG KONSTRUKSI BANGUNAN
ALUVIAL
GRUMOSOL
Liat-pasir
Pasir-lempung berdebu-liat
Sedang - baik
Sedang-baik
Rendah
Rendah
Sedang - baik
Baik
Semi tembus
Sulit tembus
Cukup baik
bergantung pada
pemadatan.
Sedang
Cukup baik
Sedang.
Identifikasi Kondisi Klimatologi
Sangat baik
Secara umum, Kawasan Cikundul menjadi bagian yang tak terpisahkan dari
Agak peka
Baik
iklim Indonesia secara keseluruhan. Kawasan Cikundul berada pada kondisi
Kurang Peka
Kurang baik
klimatologi curah hujan 2600 mm, maka kawasan ini termasuk iklim tropik
Peka
Tidak baik
dengan tipe iklim B1 (oldeman) dengan curah hujan rata-rata adalah 2500 –
4500 mm/tahun dengan intensitas hujan 13,6 – 20,4 mm/hari hujan. Suhu
Sangat Peka
Sangat Tidak baik
Sumber : Berdasarkan kriteria Kepres. NO.32/ 1990
rata-rata berkisar antara 39° c sebagai suhu maksimum dan 22° c sebagai
suhu minimum. Kelembaban udara berkisar antara 85 – 89 persen.
Berdasarkan kriteria Kepres. No.32/ 1990, tapak memiliki kesesuaian lahan
Sedangkan jenis tanah grumosol merupakan jenis tanah yang peka sehingga
untuk kegiatan budidaya agro pertanian, peternakan, permukiman dan
lebih sesuai untuk kegiatan lindung dan dinilai memiliki daya dukung kurang
rekreasi –pariwisata.
baik bagi konstruksi bangunan. Hal ini sangat berkorelasi dengan kondisi
kemiringan lahannya yang lebih bergelombang seperti di sebagian Kawasan
Cikundul. Berdasarkan tebal solumnya (kedalaman efektif), profil tanah
kawasan perencanaan bervariasi dari 50 – 150 cm dengan sebagaian besar
meliputi profil tanah > 90 cm. Profil ketebalan tanah ini sangat berpengaruh
terhadap kemampuan tanah mendukung tumbuh-tumbuhan tumbuh dengan
baik. Oleh karena itu kawasan perencanaan memiliki kesesuaian tingggi
untuk mendukung pengembangan fungsi tata hijau.
Tabel 2.6
Kriteria Tingkat Kesesuaian Kawasan Cikundul
Menurut Curah Hujan
CURAH HUJAN
(mm/hari)
KLASIFIKASI
DAYA DUKUNG TAPAK UNTUK
KEGIATAN BUDIDAYA
< 13,6
Sangat rendah
Sangat baik
13,6 – 20,7
Rendah
Baik
20,7 – 27,7
Sedang
Kurang baik
27,7 – 34,8
Tinggi
Tidak baik
> 34,8
Sangat tinggi
Sangat tidak baik
Sumber : Berdasarkan kriteria Kepres. No.32/ 1990
01 | 3
01 PENDAHULUAN
Dokumen RTPLP Kawasan Cikundul Kota Sukabumi
2.2.2 Potensi Pengembangan Kawasan
B.
A.
Secara umum
Potensi dan Masalah Hasil Rembug Warga
Identifikasi Potensi - Pesoalan Kawasan Permukiman
permasalahan yang terjadi di RW 03 Kelurahan Cikundul,
Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi adalah belum terpenuhinya sarana
Dari beberapa Potensi diatas ternyata masih banyak terdapat / ditemukan
beberapa permasalahan di Kelurahan Cikundul dalam tiga kategori yang
memerlukan Penanganan oleh seluruh Pihak khususnya Pemerintah Daerah,
permasalahan tersebut diklasifikasikan seperti dalam tabel berikut:
dasar kebutuhan hidup manusia secara ideal , yaitu ketersediaan air bersih
untuk seluruh lapisan masyarakat. Kawasan termasuk wilayah krisiss air
bersih, infrastruktur yang terkesan kumuh karena tingkat kesadaran warga
untuk memelihara yang masih lemah dan kesadaran bergotong royong
Tabel 2.7 Masukan Hasil Jasmara (Jaring Aspirasi Masyarakat)
kurang terkoordinir dengan baik. Kesehatan Lingkungan yang cenderung
NO
KATEGORI
menurun disebabkan ulah masyarakat yang membuang sampah dan limbah
1.
SOSIAL,
KESEHATAN
DAN
PENDIDIKAN
2.
LINGKUNGAN
PERMASALAHAN
Banyaknya Anak Putus Sekolah
Pemenuhan Gizi bagi Balita masih kurang
Tingginya Biaya Pengobatan
Tingkat Kesehatan Ibu hamil rendah
Warga yang mengidap penyakit berpotensi menular
(TBC)
Minimnya pengetahuan masyarakat tentang program
pemerintah di bidang kesehatan
Kondisi ekonomi masyarakat, sehingga tidak mampu
berobat ke dokter
Kurangnya akan informasi tentang pemanfaatan ilmu
Banyaknya Masyarakat yang buang Hajat di sembarang
tempat
Kurangnya Kesadaran Masyarakat tentang pola hidup
bersih
Banyaknya genangan air pada musim hujan
Pemukiman yang tidak layak huni
Pencemaran kolam dari Limbah Rumah Tangga
Kurangnya Fasilitas di bidang/sektor pertanian
Lingkungan yang tidak sehat dan tercemar
Kurangnya TPS serta pengelolaan & pengolahan Sampah
Kurangnya sarana Air bersih
3.
EKONOMI
Kurangnya Keterampilan Khusus serta pembinaan
keterampilan dan pelatihan untuk wirausaha
Rendahnya pemahaman penerapan teknologi tepat
guna untuk meningkatkan produktivitas dan produk
pertanian
Keterbatasan pengetahuan tentang UKM sehingga tidak
mampu bersaing
Pembinaan dalam sistem manajemen
Terbatasnya memperoleh sarana produksi seperti :
bibit, pupuk dan obat-obatan pemberantasan hama
Terbatasnya Lapangan Kerja (Industri)
Terbatasnya akses informasi tentang peluang lapangan
kerja
Kurangnya Modal Usaha
Sumber : Hasil Survey dan wawancara
01 | 4
rumah tangga ke saluran air. Hal tersebut mengakibatkan air dan saluran
menjadi kotor dan menghasilkan bau.
Permasalahan lain yang ditemukan di kawasan antara lain:
a)
Tidak tersedianya sarana hiburan dan tempat bermain untuk
masyarakat.
b)
Sarana pendidikan yang belum memenuhi standar.
c)
Sarana perekonomian yang belum terorganisir dan masih bersifat
tradisional, serta
d)
Kerukunan hidup yang masih lemah karena adanya pemahaman konsep
hidup yang belum tersampaikan keseluruh lapisan masyarakat secara
baik dan benar.
Secara khusus permasalahan yang terjadi ditiap lingkungan RW dilingkungan
kelurahan Cikundul menurut pengamatan kami adalah sebagai berkut :
Kenyataan yang terjadi di RW 03 kondisi lingkungan terkesan kumbuh karena
tingkat kesadaran memeliharaan asset jalan, gang, saluran air, Artesis tidak
maksimal, perlunya dibangun saluran irigasi untuk mengairi sawah dan lading,
serta mengoptomalkan agro bisnis ternak sapi sebagai mata pencaharian
masyarakat ,
Secara khusus potensi yang terjadi ditiap lingkungan RW dilingkungan
kelurahan Cikundul menurut pengamatan kami adalah sebagai berkut :
1.
Potensi alam masih bernuansa pedesaan artinya masih banyak kawasan
hijau dan lahan terbuka yang merupakan sumber mata pencaharian
penduduk dibidang pertanian, budi daya ikan maupun peternakan.
2.
Adanya agro binis sapi potong dan ternak kambing di RW.03, Sapi perah
dan sapi potong di RW.04, peternakan ayam pedaging dan petelur di
RW.04, RW.05, RW.07, RW.08 dan RW.09 pertanian
RW.03 dan humindustri dan mebel di RW.03
RW.01, RW.02,
01 PENDAHULUAN
Dokumen RTPLP Kawasan Cikundul Kota Sukabumi
01 PENDAHULUAN
Dokumen RTPLP Kawasan Cikundul Kota Sukabumi
01 | 5