BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Data Penelitian
Metode penelitian data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis stastistik dengan menggunakan model persamaan regresi berganda yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh dari beberapa variable bebas atau independen terhadap variabel tidak bebas atau variabel dependen. Analisis data
dimulai dengan mengolah data menggunakan microsoft excel, selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan
regresi berganda. Pengujian asumsi klasik dan regresi berganda dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 16. Prosedur dimulai dengan memasukkan semua
variabel independen dan variabel dependen ke program SPSS tersebut dan menghasilkan output-output sesuai dengan metode analisis data yang telah
ditentukan. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, terdapat sejumlah 13 perusahaan otomotif yang memenuhi criteria untuk dijadikan sampel dan diamati
selama periode 2007 sampai dengan 2009.
B. Analisis Hasil Penelitian
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Universitas Sumatera Utara
Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik non parametric Kolmogorov-Smirnov K-S dengan membuat hipotesis berikut
ini. H
: Data residual berdistribusi normal, H
a
: Data residua l tidak berdistribusi normal Apabila nilai signifikansinya lebih besar dari 0.05 maka H
diterima, sedangkan jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0.05 maka H
ditolak.
Tabel 4.1 Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual N
34 Normal Parameters
a
Mean .0000000
Std. Deviation 4.56335695
Most Extreme Differences Absolute
.192 Positive
.192 Negative
-.138 Kolmogorov-Smirnov Z
1.122 Asymp. Sig. 2-tailed
.161 a.Test distribution is Normal
Hasil pengolahan data tersebut menunjukkan besarnya nilai Kolmogrov- Smirnov K-S adalah 1.122 dan signifikans pada 0.161 dari tabel diatas dapat
disimpulkan bahwa data telah terdistribusi secara normal karena p= 0.161 0.05. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai observasi data
telah terdistribusi secara normal. Hal ini juga dapat dilihat dari grafik histogram dan grafik normal plot data.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1 Histogram
Gambar 4.2 Grafik Normal P-P Plot
Melalui perbandingan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal, dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa
distribusi data normal karena grafik histogram menunjukkan distribusi data
Universitas Sumatera Utara
mengikut garis diagonal yang tidak melenceng skewness ke kiri maupun ke kanan tetapi grafik histogram tersebut menunjukkan bahwa data menyebar
secara normal. Pada grafik normal plot data, terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya agak mendekati dengan garis
diagonal sehinnga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi
terdistribusi secara normal. b.
Uji Multikolinearitas
Pada penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas adalah dengan melihat besaran korelasi antar variabel
independen dan besarnya tingkat kolonieritas yang masih dapat ditoleransi, yaitu tolerance 0.10 dan VIF 10. Berikut disajikan table 4.3 hasil
pengujian.
Tabel 4.2 Coefficients untuk ROI= fWTC, CR, DTA
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant
Working Capital Turnover .807
1.239 Current Ratio
.790 1.265
Debt to Total Asset .945
1.058 a. Dependent Variable: Return On Investment
Tabel 4.3 Cofficients Correlations untuk ROI= WTC, CR, DTA
Model Debt to Total
Asset Working Capital
Turnover Current Ratio
1 Correlations Debt to Total Asset
1.000 .085
-.165 Working Capital Turnover
.085 1.000
.411 Current Ratio
-.165 .411
1.000
Universitas Sumatera Utara
Covariances Debt to Total Asset .030
.001 -.034
Working Capital Turnover .001
.004 .031
Current Ratio -.034
.031 1.465
a. Dependent Variable: Return On Investment
Melihat hasil besaran korelasi antar variabel independen tampak bahwa variabel Working Capital Turnover, Current Ratio, dan Debt to Total
Asset mempunyai korelasi sebesar 0.165 atau sekitar 16.5 . Hasil dari coefficient correlations tersebut menunjukkan tidak ada korelasi yang tinggi
umumnya diatas 0.90, maka hal ini merupakan indikasi tidak adanya multikolinearitas. Hasil perhitungan nilai tolerance juga menunjukkan tidak
terjadinya korelasi antar variable independen dimana nilai tolerance lebih dari 0.1. Nilai tolerance WCT sebesar 0.807, nilai tolerance CR sebesar 0.790 dan
nilai tolerance DTA sebesar 0.945. Perhitungan VIF juga menunjukkan hal yang sama dimana variabel independen memiliki nilai VIF kurang dari 10
dimana nilai VIF WCT sebesar 1.239, nilai VIF CR sebesar 1.265 dan nilai VIF DTA sebesar 1.058. berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa
tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model ini.
c. Uji Heterokedastisitas
Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya gejala heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik plot yang dihasilkan dari
pengolahan data dengan menggunakan program SPSS. Dasar pengambilan keputusannya adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka
mengidentifikasi telah terjadi heterokedastisitas, 2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. Berikut ini dilampirkan grafik scatterplot untuk menganalis apakah
terjadi heterokedastisitas atau terjadi homokedastisitas dengan mengamati penyebaran titik-titik pada gambar.
Gambar 4.3 Scatterplot
Grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi.
Universitas Sumatera Utara
Adanya titik-titik yang menyebar menjauh dari titik-titik yang lain dikarenakan adanya data observasi yang sangat berbeda dengan data observasi
yang lain.
2. Analisis Regresi