2.2.2.3 Ruang Lingkup Pendidikan Karakter
Dalam sebuah survey yang dilakukan oleh Kemendiknas 2010, diketahui bahwa rata-rata anak didik mengikuti pendidikan di sekolah hanya sekitar 7 jam
per hari, atau kurang dari 30 persen. Selebihnya atau sekitar 70 persen, anak didik berada dalam keluarga dan lingkungan sekitarnya. Jika dilihat dari aspek kuantitas
waktu, pendidikan di sekolah berkontribusi hanya sebesar 30 persen saja terhadap hasil pendidikan anak didik. Hanya saja selama ini pendidikan informal terutama
dalam lingkungan keluarga belum efektif. Penyebabnya, lantaran kesibukan dan aktifitas kerja orang tua dalam mendiidka anak di lingkungan keluarga, pengaruh
di lingkungan sekitar, pengaruh media elektronik dan sebagainya Agus Wibowo, 2012: 52. Ruang Lingkup Pendidikan karakter meliputi dan berlangsung pada:
1 Pendidikan Formal
Pendidikan karakter pada pendidikan formal berlangsung pada lembaga pendidikan TKRA, SDMI, SMPMTs, SMAMA, SMKMAK dan Perguruan
Tinggi melalui pembelajaran, kegiatan ko dan ekstrakurikuler, penciptaan budaya satuan pendidikan, dan pembiasaan. Sasaran pada pendidikan formal adalah
peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan. 2
Pendidikan Nonformal Pada pendidikan nonformal pendidikan karakter berlangsung pada
lembaga kursus, pendidikan kesetaraan, pendidikan keaksaraan, dan lembaga pendidikan
nonformal lain
melalui pembelajaran,
kegiatan ko
dan ekstrakurikuler, penciptaan budaya satuan pendidikan, dan pembiasaan. Sasaran
pada pendidikan nonformal adalah peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan.
3 Pendidikan Informal Pendidikan karakter
Pada pendidikan informal berlangsung pada keluarga yang dilakukan oleh orangtua dan orang dewasa lain terhadap anak-anak yang menjadi
tanggungjawabnya. Proses pendidikan karakter didasarkan pada totalitas psikologis yang mencakup seluruh potensi individu manusia kognitif, afektif,
psikomotorik dan fungsi totalitas sosiokultural pada konteks interaksi dalam keluarga, satuan pendidikan serta masyarakat.
2.2.2.4 Tahap-tahap Pembentukan Karakter